Definisi Pernafasan Fungsi Pernafasan Gambar Anatomi Sistem Pernafasan Anatomi Sistem Pernafasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pernafasan

2.1.1. Definisi Pernafasan

Pernafasan secara harfiah berarti pergerakan oksigen O 2 dari atmosfer menuju ke sel dan keluarannya karbon dioksida CO 2 dari sel ke udara bebas Wilson, 2006. Sedangkan menurut Soemantri 2008, pernafasan respirasi adalah gabungan aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai oksigen ke seluruh tubuh dan pembuangan karbondioksida atau hasil dari pembakaran sel.

2.1.2. Fungsi Pernafasan

Fungsi utama paru adalah menyediakan oksigen agar diambil melalui kapiler paru dan menyediakan sarana pembuangan karbondioksida melalui proses difusi dengan arah sebaliknya. Keberhasilan pertukaran gas ini memerlukan tiga sistem fungsi, yaitu ventilasi, transfer gas, dan transpor gas-darah Harrington, 2005. Tujuan dari pernafasan adalah untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida Guyton Hall, 1997. Pertukaran karbondioksida dan oksigen antara darah dan udara berlangsung di alveolus paru-paru. Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan dalamnya aliran udara timbal-balik pernafasan, dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli kedalam darah kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap yang dihirup. Paru-paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan-bahan berbahaya lewat udara pada paparan kerja WHO, 1995. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Gambar Anatomi Sistem Pernafasan

Gambar 2.1. Sistem Pernafasan Sumber: Ridley, 2003

2.1.4. Anatomi Sistem Pernafasan

Pada dasarnya, sistem pernafasan terdiri dari suatu rangkaian saluran udara yang menghantarkan udara luar agar bersentuhan dengan membran kapiler alveoli, yaitu pemisah antara sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler. Saluran penghantar udara yang membawa udara ke dalam paru adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Ketika masuk rongga hidung, udara disaring, dihangatkan, dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar disaring oleh rambut-rambut yang terdapat dalam lubang hidung, sedangkan partikel yang halus akan terjerat dalam lapisan mukus. Gerakan silia mendorong lapisan mukus ke posterior di dalam rongga hidung, dan superior di dalam sistem pernafasan bagian bawah menuju ke faring. Kemudian partikel halus akan tertelan atau dibatukkan keluar. Universitas Sumatera Utara Udara mengalir dari faring menuju laring atau kotak suara. Laring terdiri dari rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot-otot dan mengandung pita suara. Ruang berbentuk segitiga diantara pita suara glotis bermuara ke dalam trakea dan membentuk bagian antara saluran pernafasan atas dan bawah. Glotis merupakan pemisah antara saluran pernafasan bagian atas dan bawah. Trakea disokong oleh cincin tulang rawan berbentuk seperti sepatu kuda yang panjangnya kurang lebih 12,5 cm 5 inci. Struktur trakea dan bronkus dianalogkan dengan sebuah pohon, dan oleh karena itu dinamakan pohon trakeobronkial. Trakea bercabang pada sisi kiri dan kanannya, menjadi bronkus. Tempat percabangan menjadi bronkus utama tersebut dikenal sebagai karina. Karina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan batuk berat jika diransang. Bronkus utama yang terbagi atas bronkus kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus utama kanan lebih pendek dan lebih lebar. Sebaliknya, bronkus utama kiri lebih panjang dan lebih sempit. Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli kantong udara. Alveolus merupakan suatu gelembung gas yang dikelilingi oleh jaringan kapiler sehingga batas antara cairan dan gas membentuk tegangan permukaan yang cenderung mencegah pengembangan saat inspirasi dan cenderung kolaps saat ekspirasi Wilson, 2006. Universitas Sumatera Utara Namun secara fungsional, saluran pernafasan dibagi menjadi dua bagian Alsagaff Mukty, 2005: 1. Zona Konduksi yang terdiri dari hidung, faring, trakea, bronkus, serta bronkioli terminalis. 2. Zona Respiratorik yang terdiri dari bronkioli respiratorik, sakus alveoli serta alveoli.

2.1.5. Fisiologi Pernafasan