Kerangka Konsep Jenis Penelitian Defenisi Operasional Aspek Pengukuran dan Instrumen

7. Kloroform Kloroform atau triklorometana dikenal karena sering digunakan sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium dan industri. Wujdnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap. Kloroform bersifat penekan pada sistem saraf pusat, toksik terhadap hati dan ginjal, embriotoksik dan terbukti bersifat karsinogen pada hewan. Kloroform juga berpotensi menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan NIOSH, 2011. Berdasarkan data MSDS Material Safety Data Sheet, maka keseluruhan bahan kimia tersebut berpotensi menyebabkan gejala-gejala pernafasan sebelum pada akhirnya menyebabkan gangguan dan iritasi saluran pernafasan, baik saluran pernafasan atas maupun bawah. Selain itu berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan pada saluran pernafasan.

2.9. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori-teori yang telah dijabarkan, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Pekerja Quality Control - Umur - Masa kerja - Penggunaan APD Pernafasan Gejala-gejala pernafasan Bahan Kimia Laboratorium Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran gejala pernafasan pada pekerja bagian Quality Control pabrik pengolahan Crude Palm Oil CPO PT.Smart,tbk di Belawan tahun 2013.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia PT.Smart,tbk Belawan. Adapun alasan pemilihan lokasi karena belum pernah dilakukan penelitian tentang gejala pernafasan sebelumnya pada pekerja. Selain itu, melihat potensi bahaya pada pernafasan yang ada di laboratorium kimia tersebut menjadikan peneliti memilih lokasi ini.

3.2.2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Maret 2013.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja pada bagian Quality Control PT.Smart,tbk Belawan yang terdiri dari 36 orang pekerja. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang berjumlah 36 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer yang dibutuhkan diperoleh dari pekerja bagian Quality Control dengan menggunakan kuesioner dari WHO yang telah dimodifikasi berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Material Safety Data Sheet MSDS Isopropyl alcohol, Natrium hidroksida, asam asetat, wijs, kloroform, heksana, dan sikloheksana.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan diperoleh dari bagian manajemen laboratorium, yaitu data-data jumlah pekerja, profil perusahaan, bahan kimia yang digunakan serta data lain yang mendukung.

3.5. Defenisi Operasional

1. Umur adalah ulangtahun terakhir responden. 2. Masa kerja adalah waktu yang telah ditempuh oleh responden mulai pertama kali bekerja di bagian Quality Control sampai saat ini. 4. Penggunaan APD Pernafasan adalah masker yang digunakan pekerja pada saat bekerja di laboratorium. 3. Gejala pernafasan adalah keluhan-keluhan yang dirasakan pekerja terhadap pernafasan yang ditandai dengan adanya tanda-tanda gangguan pernafasan seperti batuk, perih tenggorokan maupun hidung, sesak nafas, dan nyeri dada. Universitas Sumatera Utara

3.6. Aspek Pengukuran dan Instrumen

Aspek pengukuran dalam penelitian ini berdasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan yang telah disediakan dan disesuaikan dengan kuesioner yang ada. Kuesioner diawali dengan pertanyaan umum untuk menggambarkan bahwa responden sedang dalam keadaan sehat dan sering mencium aroma khas bahan kimia yang digunakan dalam proses uji mutu. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan tentang gejala pernafasan responden. Alat yang dipakai untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang gejala-gejala pernafasan seperti batuk,perih pada tenggorokan dan hidung, sesak nafas, nyeri dada, dan tentang riwayat pekerjaan yang ditanyakan kepada responden. Cara pengukuran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala Guttman, dengan memberikan skor 1 untuk jawaban “ya” dan 0 untuk jawaban “tidak”. Jumlah skor total adalah 20. Dengan rumus umum:  Range R = skor tertinggi – skor terendah = 20 – 0 = 20  Kategori K = 2 adalah banyaknya criteria yang disusun pada criteria objektif suatu variable. Kategori yaitu ringan dan berat.  Interval I = Range Kategori  Interval I = 202 = 10  kriteria penilaian = skor tertinggi – interval = 20 – 10 = 10, sehingga: a. Ada gejala pernafasan ringan bila skor yang terkumpul ≤ 10 b. Ada gejala pernafasan berat bila skor yang terkumpul 10 31 Universitas Sumatera Utara Sumber : Anonim,2012 3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Data diolah dan dianalisis secara deskriptif melalui program SPSS versi 15.0 untuk mengetahui gambaran gejala pernafasan pada pekerja bagian Quality Control, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL

4.1. Profil Perusahaan