Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Afektif
Indikator : 1. Menunjukkan minat dalam pembelajaran
No Nama Siswa
Skor
Pedoman Skoring :
menggunakan kuesioner
H. Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran
Instrumen yang ada di dalam penelitian ini adalah instrume pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen tersebut diujikan validitas dan
reliabilitasnya sebelum diterapkan ke dalam penelitian. Berikut merupakan penjelasan mengenai validitas, reliabilitas, dan prosesnya.
1. Validitas
Masidjo 1995: 242 menyatakan bahwa validitas merupakan taraf dimana pada suatu tes mampu mengukur apa saja yang seharusnya diukur, dengan
menghitung validitas suatu tes kita dapat mengetahui kualitas sebuah instrumen yang telah disusun.
Arifin 2009:248-257 menjelaskan tentang jenis-jenis validitas yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu validitas isi content
validity , validitas permukaan face validity, dan validitas konstruk construct
validity .
Margono 2010:188 menjelaskan bahwa content validity menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkapmengukur yang
akan diukur yang biasanya didasarkan pada penilaian para ahli di bidang tersebut.
Margono 2010:188 juga menjelaskan bahwa face validity atau validitas tampang memiliki arti menyangkut pengukuran atribut yang konkret atau penilaian dari
konsumen alat ukur tersebut. Azwar 2009:48 menjelaskan bahwa validitas konstruk validity construct merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dan
memerlukan analisis statistika. Uji validitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan validasi isi content
validity , validasi permukaan face validity dan validiasi konstruk validity
construct .
Pengujian validasi isi content validity dan validasi permukaan face
validity pada penelitian ini dilakukan pada instrumen pembelajaran seperti
Silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi. Pengujian validasi isi content validity
face validity dilakukan dengan
experts judgment dengan meminta pendapat ahli
, yaitu 3 validator ahli sepserti dosen, guru kelas, dan kepala sekolah. Validator
tersebut diminta untuk mengisi tabel yang sudah disediakan oleh peneliti. Validator memilih dengan cara melingkari angka 1, 2, 4, atau 5 pada setiap
komponen penilaian serta memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan. Nilai 1 berarti sangat buruk, nilai 2 berarti buruk, skor 4 baik dan
nilai 5 berarti sangat baik. Angka 3 tidak digunakan dalam penilaian karena angka 3 berarti ragu-ragu yang sulit untuk diukur.
Penilaian yang telah diberikan oleh 3 validator tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Apabila rata-rata dari setiap komponen penilaian tersebut kurang dari
3.00 maka peneliti akan melakukan perbaikan. Apabila nilai rata-rata setiap komponen penilaian lebih dari 3.00 maka tidak dilakukan perubahan pada
komponen-komponen tersebut.
Tabel 3.14 Hasil Content Validity pada Silabus Siklus 1
No. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Validator Rata-
rata 1
2 3
1. Kelengkapan unsur-unsur silabus 5
5 5
5 2. Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator
5 5
5 5
3. Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran 4
5 5
4.67 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar
dan langah-langkah pembelajaran 4
2 4
3.33 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan
5 4
4 4.67
6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 5
5 4
4.67 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis
baku 2
5 4
3.67 Rata-rata
4.29 4.43
4.43 4.39
Tabel 3.14 menunjukkan nilai rata-rata nilai komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 3.33,
komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 juga 3.67. Rata-rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 4.29,
validator kedua 4.43, dan validator ketiga adalah 4.43. Sedangkan rata-rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.39. Hasil ini menunjukkan bahwa
silabus yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan peneliti.
Tabel 3.15 Hasil Content Validity pada RPP Siklus I
NO. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Validator Rata-
rata Skor
1 2
3
1. Kelengkapan komponen RPP
5 5
5 5
2. Kesesuaian Indikator yang akan dicapai
dengan SK dan KD 5
5 4
4.67 3.
Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
5 5
5 5
4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD
5 5
5 5
5. Ketepatan pemilihan model metode
pembelajaran 5
5 5
5 6.
Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan
model metode 5
5 4
4.67 7.
Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai
4 5
4 4.33
8. Kelengkapan sumber belajar yang
5 4
5 4.67
NO. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Validator Rata-
rata Skor
1 2
3
digunakan 9.
Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar
5 5
5 5
10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan
kegiatan pembelajaran 4
5 5
4.67 11.
Kelengkapan instrumen penilaian 4
5 5
4.67 12.
Penggunaan bahasa Indonesia tata tulis baku
2 5
4 3.67
Rata-rata 4.5
4.91 4.67
4.69
Tabel 3.15 di atas menunjukkan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkat pembelajarannya pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 4.67,
komponen 3 adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.67, komponen 9
adalah 5, komponen 10 adalah 4.67, komponen 11 adalah 4.67, komponen 12 adalah 3.67. Untuk rata-rata skor dari validator 1 sebesar 4.5, validator 2 sebesar
4.91, dan validator 3 sebesar 4.91. Rata-rata skor keseluruhan validasi RPP dan perangkatnya adalah 4.69. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP yang telah disusun
peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti.
Tabel 3.16 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus I
No. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Rata-
rata 1
2 3
1 Kesesuaian soal evaluasi dengan
indikator 5
5 5
5 2
Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 4
5 4
4.33 3
Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa
5 5
4 4.67
4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 4
5 5
4.67 5
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
2 5
5 4
6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban
4 5
5 4.67
Rata-rata 4
5 4.67
4.56
Tabel 3.16 menunjukkan bahwa hasil content validity untuk soal evaluasi pada komponen 1 sebesar 5, komponen 2 adalah 4.33, komponen 3 adalah 4.67,
komponen 4 adalah 4.67, komponen 5 adalah 4, dan komponen 6 adalah 4.67. Untuk rata-rata hasil validasi untuk validator pertama adalah 4, validator kedua
sebesar 5, dan validator ketiga sebesar 4.67. Sedangkan untuk hasil rata-rata keseluruhan sebesar 4.56. Hasil ini menunjukkan bahwa soal yang telah disusun
peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti pada soal yang telah disusun.
Perangkat pembelajaran pada siklus I yang berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi yang telah diperbaiki selanjutnya divalidasi dengan
face validity. Face validity
dilakukan dengan cara meminta guru kelas IV melihat tampilan silabus. Hasil face validity menunjukkan bahwa silabus yang disusun peneliti sudah baik
sehingga tidak memerlukan perbaikan.
Tabel 3.17 Hasil Content Validity pada Silabus siklus II
No. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Validator Rata-
rata
1 2
3
1. Kelengkapan unsur-unsur silabus
5 5
5 5
2. Kesesuaian antara SK, KD, dan
Indikator 5
5 5
5 3.
Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran
5 5
4 4.67
4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi
ajar dan langah-langkah pembelajaran 4
5 4
4.33 5.
Kelengkapan sumber belajar yang digunakan
5 1
5 3.67
6. Kesesuaian teknik penilaian dengan
indikator 5
4 5
4.67 7.
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
5 2
5 4
Rata-rata 4.86
3.87 4.71
4.48
Tabel 3.17 menunjukkan nilai rata-rata hasil content validity silabus siklus II pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 2, komponen 3 adalah 4.67,
komponen 4 adalah 4.33, komponen 5 adalah 3.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 adalah 4. Untuk rata-rata skor dari validator 1 adalah 4.86, validator
2 adalah 3.87, dan validator 3 adalah 4.71. Sedangkan untuk rata-rata skor validasi silabus sebesar 4.48. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus siklus II yang telah
disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun.
Tabel 3.18 Hasil Content Validity pada RPP siklus II
NO. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Validator Rata-
rata 1
2 3
1. Kelengkapan komponen RPP
5 5
5 5
2. Kesesuaian Indikator yang akan dicapai
dengan SK dan KD 5
5 5
5 3.
Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
5 5
5 5
4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD
5 5
5 5
5. Ketepatan pemilihan model metode
pembelajaran 5
5 4
4.67 6.
Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan
model metode 5
4 4
4.33 7.
Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai
5 4
4 4.33
8. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan
5 4
4 4.33
9. Kesesuaian media pembelajaran dengan
materi ajar 5
4 5
4.67 10.
Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran
4 4
5 4.33
11. Kelengkapan instrumen penilaian
5 4
4 4.33
12. Penggunaan bahasa Indonesia tata tulis
baku 5
4 4
4.33 Rata-rata
4.92 4.42
4.5 4.61
Tabel 3.18 menjelaskan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkatnya untuk komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3
adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.33, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.33, komponen 9 adalah 4.67,
komponen 10 adalah 4.33, komponen 11 adalah 4.33, dan komponen 12 adalah 4.33. Untuk nilai rata-rata dari validator 1 adalah 4.92, validator 2 adalah 4.42,
dan validator 3 adalah 4.5. Sedangkan untuk rata-rata hasil validasi RPP dan perangkatnya secara keseluruhan adalah sebesar 4.61. Hasil ini menunjukkan
bahwa RPP dan perangkatnya pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada
silabus yang telah disusun.
Tabel 3.19 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus II
No. KOMPONEN PENILAIAN
Skor Rata-
rata 1
2 3
1 Kesesuaian soal evaluasi dengan
indikator 5
4 5
4.67 2
Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 5
4 5
4.67 3
Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa
5 4
5 4.67
4 Pembobotan item soal dan
penyebarannya 5
1 4
3.33 5
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
4 4
4 4
6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban
4 5
5 4.67
Rata-rata 4.67
3.67 4.67
4.34
Tabel 3.19 menunjukkan hasil content validity untuk soal evaluasi siklus II pada komponen 1 sebesar 4.67, komponen 2 sebesar 4.67, komponen 3 sebesar
4.67, komponen 4 sebesar 3.33, komponen 5 sebesar 4, dan komponen 6 sebesar 4.34. Untuk hasil rata-rata validasi dari validator 1 adalah 4.67, validator 2 adalah
3.67, dan validator 3 adalah 4.67. Sedangkan skor rata-rata secara keseluruhan sebesar 4.34. Hasil ini menunjukkan bahwa soal evaluasi pada siklus II yang
telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun.
Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi siklua II selanjutnya dilakukan face validity. Face validity ini dilakukan oleh guru kelas IV
dengan melihat tampilan perangkat pembelajaran tersebut. Hasil face validity
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sudah tersusun dengan baik sehingga tidak diperlukan perbaikan.
Selain dilakukan content validity dan face validity, soal evaluasi dan kuesioner dilakukan construct validity. Construct validity ini dilakukan pada
siswa kelas VI SD Negeri Nogotirto. Kuesioner yang diujikan terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan ke dalam 25 item pernyataan. Perhitungan validitas
kuesioner dan soal evaluasi menggunakan SPSS 16 dengan rumus Product Moment
dari Pearson. Peneliti menggunakan SPSS 16 dengan tujuan memudahkan peneliti dalam menghitung validitas dan realibilitas tes.
Rumus Product Moment yang digunakan adalah
Keterangan : rxy = koefisien relasi
∑x = jumlah skor variabel x ∑y = jumlah skor variabel y
∑xy = jumlah hasil kali skor variabel x dan variabel y ∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel x
∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel y N = banyakknya subjek penelitian
Hasil perhitungan kuesioner SPSS 16 dapat dilihat pada lampiran 15. Suryani 2013:94 menjelaskan bahwa penentuan valid tidaknya instrumen juga
dilakukan dengan melihat flag significant correlations. Jika koefisien korelasi teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal pada taraf signifikan 5 dan
simbol dua asterisk pada taraf signifikan 1. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 23 dari 25 item pernyataan kuesioner yang valid.
Peneliti juga membandingkan r tabel dengan r hitung untuk menentukan kevalidan dari item pernyataan.
Penghitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah item kuesioner yang valid sehingga bisa digunakan dalam
penelitian. Instrumen tersebut valid, jika hasil korelasi lebih dari 0,361.Item pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika r hitung r tabel, sebaliknya jika r
hitung r tabel maka item pada kuesioner tidak valid. Nilai-nilai r Product Moment
terlampir pada lampiran 15.
Tabel 3.20 Hasil Construct Validity Kuesioner
No Item
R hitung R tabel Keterangan
1 0,485
0,361 Valid
2 0,651
0,361 Valid
3 0,406
0,361 Valid
4 0,515
0,361 Valid
5 0,378
0,361 Valid
6 0,522
0,361 Valid
7 0,430
0,361 Valid
8 0,523
0,361 Valid
9 0,527
0,361 Valid
10 0,545
0,361 Valid
11 0,746
0,361 Valid
12 0,637
0,361 Valid
13 0,323
0,361 Tidak Valid
14 0,686
0,361 Valid
15 0,514
0,361 Valid
16 0,277
0,361 Tidak Valid
17 0,536
0,361 Valid
18 0,368
0,361 Valid
19 0,421
0,361 Valid
20 0,496
0,361 Valid
21 0,508
0,361 Valid
22 0,619
0,361 Valid
23 0,559
0,361 Valid
24 0,383
0,361 Valid
25 0,585
0,361 Valid
Hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS di atas menjelaskan bahwa terdapat 2 item pernyataan
yang tidak valid, yaitu item 13 dan item 16. Item-item
yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Berikut ini juga akan ditampilkan tabel perbandingan item pernyataan yang valid dengan
item pernyataan yang tidak valid.
Tabel 3.21 Hasil Perbandingan Item Kuesioner
Item Sebelum Validitas Empiris Item Sesudah Validitas Empiris
1. Saya menyiapkan
alat tulis
sebelum pelajaran dimulai
2. Pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria
3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum pelajaran IPA di mulai
4. Saya bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA
5. Saya bersemangat
saat mengikuti
pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik
pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA
8. Saya memperhatikan
seluruh proses
pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru
10. Saya fokus saat pelajaran IPA 11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA
12. Saya mencatat
penjelasan guru
saat pelajaran IPA
13. Saya melihat guru ketika guru sedang menjelaskan
14. Saya menjawab pertanyaan guru 15. Saya ikut melakukan percobaan dalam
kelompok 16. Saya memberikan pendapat saat diskusi
kelompok 17. Saya bekerja sama dengan kelompok
18. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 19. Saya menanggapi penjelasan guru
20. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain 21. Saya membaca atau mencari materi dari
sumber lain 22. Saya mau mempelajari kembali materi yang
sudah diajarkan 23. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan
dengan materi 24. Saya tertarik melakukan percobaan pada
saat pembelajaran 25. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru
mengenai materi yang telah dipelajari 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum
pelajaran dimulai 2. Pada saat pembelajaran IPA, saya
bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum
pelajaran IPA di mulai 4. Sayaa bersuka cita pada saat mengikuti
pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengikuti
pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik
pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA
8. Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran
9. Saya menyimak penjelasan guru 10. Saya fokus saat pelajaran IPA
11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA 12. Saya mencatat penjelasan guru saat
pelajaran IPA 13. Saya menjawab pertanyaan guru
14. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok
15. Saya bekerja sama dengan kelompok 16. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran
IPA 17. Saya menanggapi penjelasan guru
18. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain
19. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain
20. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan
21. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi
22. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran
23. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah
dipelajari
Tabel 3.21 menunjukkan bahwa dari 25 item yang telah divalidasi terdapat 2 item yang tidak valid yaitu item nomor 13 dan nomor 16, sehingga jumlah item
yang valid berjumlah 23 item. Soal Evaluasi pada masing-masing siklus juga dilakukan construct validity. Soal evaluasi siklus pertama diujikan kepada siswa
kelas VB SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 30 orang siswa, sedangkan soal evaluasi pada siklus kedua diujikan pada siswa siswa kelas V SD Negeri
Jongkang yang berjumlah 30 orang siswa. Peneliti melakukan construct validity terhadap soal evaluasi pada siklus 1
dan 2 melalui uji coba instrumen. Uji coba soal evaluasi dilakukan di SD Negeri Nogotirto
karena adanya kesamaan karakteristik dan letak. Jenis data dari soal
evaluasi adalah data nominal, sehingga untuk mengukur validitasnya digunakan Point Biserial
. Rumus Point Biserial adalah sebagai berikut :
Keterangan: Rbis
= Koefisien korelasi biserial Mp
= rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi skor total
P = roporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal tingkat
kesukaran Q
= 1-p
Peneliti melakukan perhitungan statistik pada penelitian ini. Perhitungan statistik untuk menentukan Point Bisersial dilakukan dengan menggunakan SPSS
16.0. Item yang benar diberi skor satu 1 dan salah diberi skor nol 0. Penentuan valid tidanya instrumen dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel.
Sugiyono 2012:455 menjelaskan bahwa n=30 memiliki r
tabel
= 0,361 dengan taraf signifikan 5. Oleh karena itu, instrumen tersebut valid, jika r
hitung ≥
0,361.
Tabel 3.22 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus I
Nomor Soal
Corrected Item-Total Correlation r Hitung
r Tabel N= 30
Perhitungan Keputusan
soal1 .349
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal2
.557 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal3 -.110
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal4
.235 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal5 .802
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal6
.579 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal7 .423
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal8
.243 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal9 .455
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal10
.579 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal11 -.223
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal12
.563 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal13 .490
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal14
.237 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal15 .802
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal16
.696 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal17 .075
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal18
-.333 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal19 .490
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal20
.563 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal21 .468
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal22
.579 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal23 .444
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal24
.528 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal25 .885
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal26
.802 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal27 .294
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal28
.802 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal29 .563
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal30
-.006 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
Tabel 3.22 menjelaskan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I kepada 30 siswa menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid.
Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 terampir pada lampiran 10. Item soal yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur prestasi siswa. Selain soal
evaluasi siklus I, berikut ini juga disajikan hasil uji validitas soal evaluasi untuk siklus II pada tabel 3.23.
Tabel 3.23 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus II
No. Soal Corrected
Item-Total Correlation r
Hitung
r Tabel N= 30
Perhitungan Keputusan
soal1 -.221
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal2
.241 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal3 .845
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal4
.111 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal5 .241
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal6
-.211 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal7 .241
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal8
.569 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal9 .383
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal10
.593 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal11 .527
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal12
.440 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal13 .723
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal14
.241 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal15 .486
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal16
-.083 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
soal17 .737
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal18
.723 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal19 .383
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal20
.737 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal21 .737
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal22
.845 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal23 .771
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal24
.527 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal25 .737
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal26
.569 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal27 .845
0.361 r Hitung r Tabel
Valid soal28
.636 0.361
r Hitung r Tabel Valid
soal29 .241
0.361 r Hitung r Tabel
Tidak Valid soal30
.035 0.361
r Hitung r Tabel Tidak Valid
Tabel 3.23 menunjukkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid.
Item-item soal yang valid adalah item soal nomor 3, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. Item soal yang valid itu peneliti gunakan
untuk mengukur prestasi untuk ranah kognitif pada siklus II. 2.
Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang yang dinilai, kapanpun alat ini digunakan untuk menilai maka akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana, 2009: 16 . Instrumen
yang reliable berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2010:
348. Peneliti menggunakan SPSS 16 dalam perrhitungan reliabilitas soal evaluasi dan kuesioner.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Cronbach’s Alpha.
Teknik Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi, yaitu
item-item yang apabila jawaban benarnya mendapatkan skor 1 dan apabila jawaban salah mendapatkan skor 0 seperti dalam skor pilihan ganda. Setelah hasil
perhitungan reliabilitas
didapatkan, maka
selanjutnya adalah
dengan membandingan dengan kriteria koefisien korelasi Masidjo, 1995: 209.
Tabel 3.24 Kriteria Koefisien korelasi
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif-0,20 Sangat Rendah
Berikut ini tabel hasil uji reliabilitas kuesioner dan soal pilihan ganda dalam penelitian ini:
Tabel 3.25 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Cronbachs Alpha N of Items
.879 23
Tabel 3.25 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda siklus I yang berjumlah 23 soal menggunakan SPSS 16 adalah
0,879. Berdasarkan kriteria koefisien korelasi pada tabel 3.25, dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam
interval 0,71-0,90. Tabel 3.26 juberikut ini menjelaskan hasil reliabilitas soal evaluasi siklus I.
Tabel 3.26 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Cronbachs Alpha N of Items
.918 20
Tabel 3.26 merupakan hasil uji reliabilitas pada soal evaluasi pilihan ganda siklus pertama. Hasil reliabilitas soal evaluasi yang berjumlah 20 soal adalah
0.918. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang telah disusun oleh peneliti termasuk ke dalam kategori tinggi, karena berada di dalam interval 0,71-
0,90. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas soal evaluasi pada siklus II.
Tabel 3.27 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Cronbachs Alpha N of Items
.915 23
Tabel 3.27 menjelaskan bahwa hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus II dengan perhitungan
Cronbach’s Alpha. Hasil uji validitas tersebut adalah 0,915. Hal ini menunjukkan bahwa soal evaluasi siklus II yang telah disusun oleh
peneliti mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam interval 0,71-0,90.
3. Indeks Kesukaran
Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran yang sering disebut IK, atau bilangan yang merupakan
hasil perbandingan antara jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item Masidjo, 1995: 189.
Kriteria yang digunakan dalam indeks kesukaran soal menurut Masidjo 1995: 137 dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 3.28 Kriteria Indeks Kesukaran Indeks
Kategori
0-0,30 Sukar
0,31 -0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: IK = Indeks Kesukaran
= Banyaknya siswa yang menjawab benar Sm = Skor Maksimal tiap item
N = Jumlah siswa
Tabel 3.29 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1
Indikator No.
Soal Kisi-kisi
MS MD
C SK
SS
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat
dan padat menjadi cair 1
√ 3
√ 7
√ Menemukan peristiwa lain yang
merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat menjadi cair
5 √
8 √
10 √
Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud
cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair
2 √
4 √
6 √
9 √
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas
dan gasmenjadi cair 11
√ 13
√ 16
√ Menemukan peristiwa lain yang
merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gasmenjadi cair
14 √
15 √
17 √
20 √
Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud
cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair
12 √
18 √
19 √
Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas
21 √
23 √
26 √
Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas
22 √
25 √
29 √
Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud
padat menjadi gas 24
√ 27
√ 28
√ 30
√ Keterangan:
MS: Mudah Sekali MD: Mudah
C: Cukup SK: Sukar
SS: Sukar Sekali
Tabel 3.29 menjelaskan tentang indeks kesukaran dari soal evaluasi siklus pertama. Terdapat 1 soal yang termasuk dalam kategori mudah sekali, 9 soal yang
termasuk dalam kategori mudah, 15 soal yang termasuk ke dalam kategori cukup, 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar, dan terdapat 2 soal yang termasuk
ke dalam kategori sukar sekali. Berikut juga akan disajikan indeks kesukaran soal evaluasi siklus kedua.
Tabel 3.30 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
Indikator No.Soal
Kisi-kisi MS
MD C
SK SS
Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda
1 √
5 √
7 √
21 √
25 √
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan
penyusunnya 2
√ 4
√ 9
√ 22
√ 29
√ Mengelompokkan benda
berdasarkan bahan penyusunnya
3 √
6 √
10 √
23 √
30 √
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
8 √
13
√
15 √
20 √
26 √
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan
sifatnya 11
√ 16
√ 18
√ 24
√ 27
√ Menganalisis kegunaan benda
berdasarkan bahan penyusunnya
12 √
14 √
17 √
19 √
28 √
MS : Mudah Sekali MD : Mudah
C : Cukup SK : Sukar
SS : Sukar Sekali
Tabel 3.30 menjelaskan indeks kesukaran soal evaluasi siklus 2. Item soal evaluasi yang termasuk ke dalam kategori mudah sekali berjumlah 15, soal yang
termasuk ke dalam kategori mudah berjumlah 9, soal yang termasuk ke dalam
kategori cukup berjumlah 6, dan tidak ada soal yang termasuk ke dalam kategori sukar dan sukar sekali.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan pada dua variabel penelitian yaitu minat dan prestasi belajar. Data minat dianalisis dari hasil kuesioner yang didukung oleh hasil
observasi, sedangkan data prestasi dari hasil mengerjakan evaluasi, pengamatan
psikomotorik, dan afektif
1. Analisis Minat Siswa
Perhitungan kuesioner minat menggunakan statistika deskriptif. Kuesioner minat dalam penelitian ini terdapat 23 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 5
pilihan jawaban. Jawaban siswa dihitung sesuai dengan yang dipilihnya, sangat setuju 5, setuju 4, ragu-ragu 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1.
Terdapat 23 item pernyataan. Skor Maksimal : 23 x 5 = 115
Skor Minimal : 23 x 1 = 23 Range
: 115 – 23 = 92
Purwatiningsih 2010:10 menjelaskan bahwa untuk menentukan lebar suatu kelas interval dapat dilakukan dengan membagi range dengan banyaknya kelas.
Pada peneitian ini, peneliti membuat 5 interval yang digunakan untuk menentukan kriteria minat belajar.
Panjang Kelas :
Tabel 3.31 Kriteria Tingkat Minat Belajar
Tingkat Penguasaan Kompetensi
Kriteria
99-115 Sangat Berminat
80-98 Berminat
61-79 Cukup Berminat
42-60 Kurang Berminat
23-41 Tidak Berminat
Tabel 3.30 menjelaskan bahwa rata-rata skor siswa yang mencapai 23-41 masuk ke dalam kriteria tidak berminat, skor antara 42-60 masuk ke dalam
kriteria kurang berminat, skor 61-79 masuk ke dalam kriteria cukup berminat, skor 80-98 masuk ke dalam kriteria berminat, dan skor 99-115 masuk ke dalam
kriteria sangat berminat. Persentase siswa yang masuk ke daam kategori cukup berminat akan dihitung menggunakan rumus:
Perhitungan rata-rata skor minat siswa untuk masing-masing indikator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil dari perhitungan persentase ketercapaian minat secara keseluruhan dan rata-rata skor setiap indikator minat pada siklus I dan siklus II
selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi awal untuk menentukan apakah tindakan yang
diberikan pada siklus I dan siklus II menyebabkan adanya adanya peningkatan. 2.
Analisis Prestasi Belajar Prestasi belajar diukur dengan menggunakan 2 indikator. Indikator yang
pertama adalah nilai rata-rata kelas siswa dan persentase siswa yang mencapai
nilai KKM. Berikut dijelaskan lebih lanjut mengenai perhitungan prestasi belajar siswa.
a. Nilai Akhir Siswa
1 Pemberian Skor
Tes Pilihan Ganda Kognitif Jawaban benar bernilai 1, dan jawaban salah bernilai 0
Non Tes Afektif dan Psikomotorik
2 Nilai Akhir Siswa
b. Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar
1 Nilai Rata-rata Kelas
2 Siswa yang Mencapai KKM
KKM mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah adalah 68.
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN