Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran

Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 1. Menunjukkan minat dalam pembelajaran No Nama Siswa Skor Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner

H. Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran

Instrumen yang ada di dalam penelitian ini adalah instrume pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen tersebut diujikan validitas dan reliabilitasnya sebelum diterapkan ke dalam penelitian. Berikut merupakan penjelasan mengenai validitas, reliabilitas, dan prosesnya. 1. Validitas Masidjo 1995: 242 menyatakan bahwa validitas merupakan taraf dimana pada suatu tes mampu mengukur apa saja yang seharusnya diukur, dengan menghitung validitas suatu tes kita dapat mengetahui kualitas sebuah instrumen yang telah disusun. Arifin 2009:248-257 menjelaskan tentang jenis-jenis validitas yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu validitas isi content validity , validitas permukaan face validity, dan validitas konstruk construct validity . Margono 2010:188 menjelaskan bahwa content validity menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkapmengukur yang akan diukur yang biasanya didasarkan pada penilaian para ahli di bidang tersebut. Margono 2010:188 juga menjelaskan bahwa face validity atau validitas tampang memiliki arti menyangkut pengukuran atribut yang konkret atau penilaian dari konsumen alat ukur tersebut. Azwar 2009:48 menjelaskan bahwa validitas konstruk validity construct merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dan memerlukan analisis statistika. Uji validitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan validasi isi content validity , validasi permukaan face validity dan validiasi konstruk validity construct . Pengujian validasi isi content validity dan validasi permukaan face validity pada penelitian ini dilakukan pada instrumen pembelajaran seperti Silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi. Pengujian validasi isi content validity face validity dilakukan dengan experts judgment dengan meminta pendapat ahli , yaitu 3 validator ahli sepserti dosen, guru kelas, dan kepala sekolah. Validator tersebut diminta untuk mengisi tabel yang sudah disediakan oleh peneliti. Validator memilih dengan cara melingkari angka 1, 2, 4, atau 5 pada setiap komponen penilaian serta memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan. Nilai 1 berarti sangat buruk, nilai 2 berarti buruk, skor 4 baik dan nilai 5 berarti sangat baik. Angka 3 tidak digunakan dalam penilaian karena angka 3 berarti ragu-ragu yang sulit untuk diukur. Penilaian yang telah diberikan oleh 3 validator tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Apabila rata-rata dari setiap komponen penilaian tersebut kurang dari 3.00 maka peneliti akan melakukan perbaikan. Apabila nilai rata-rata setiap komponen penilaian lebih dari 3.00 maka tidak dilakukan perubahan pada komponen-komponen tersebut. Tabel 3.14 Hasil Content Validity pada Silabus Siklus 1 No. KOMPONEN PENILAIAN Skor Validator Rata- rata 1 2 3 1. Kelengkapan unsur-unsur silabus 5 5 5 5 2. Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 5 5 5 5 3. Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran 4 5 5 4.67 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langah-langkah pembelajaran 4 2 4 3.33 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 5 4 4 4.67 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 5 5 4 4.67 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 2 5 4 3.67 Rata-rata 4.29 4.43 4.43 4.39 Tabel 3.14 menunjukkan nilai rata-rata nilai komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 3.33, komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 juga 3.67. Rata-rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 4.29, validator kedua 4.43, dan validator ketiga adalah 4.43. Sedangkan rata-rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.39. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan peneliti. Tabel 3.15 Hasil Content Validity pada RPP Siklus I NO. KOMPONEN PENILAIAN Skor Validator Rata- rata Skor 1 2 3 1. Kelengkapan komponen RPP 5 5 5 5 2. Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD 5 5 4 4.67 3. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 5 5 5 5 4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 5 5 5 5 5. Ketepatan pemilihan model metode pembelajaran 5 5 5 5 6. Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model metode 5 5 4 4.67 7. Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai 4 5 4 4.33 8. Kelengkapan sumber belajar yang 5 4 5 4.67 NO. KOMPONEN PENILAIAN Skor Validator Rata- rata Skor 1 2 3 digunakan 9. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 5 5 5 5 10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 4 5 5 4.67 11. Kelengkapan instrumen penilaian 4 5 5 4.67 12. Penggunaan bahasa Indonesia tata tulis baku 2 5 4 3.67 Rata-rata 4.5 4.91 4.67 4.69 Tabel 3.15 di atas menunjukkan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkat pembelajarannya pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 4.67, komponen 3 adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.67, komponen 9 adalah 5, komponen 10 adalah 4.67, komponen 11 adalah 4.67, komponen 12 adalah 3.67. Untuk rata-rata skor dari validator 1 sebesar 4.5, validator 2 sebesar 4.91, dan validator 3 sebesar 4.91. Rata-rata skor keseluruhan validasi RPP dan perangkatnya adalah 4.69. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP yang telah disusun peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 3.16 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus I No. KOMPONEN PENILAIAN Skor Rata- rata 1 2 3 1 Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator 5 5 5 5 2 Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 4 5 4 4.33 3 Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 5 5 4 4.67 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 4 5 5 4.67 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 2 5 5 4 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban 4 5 5 4.67 Rata-rata 4 5 4.67 4.56 Tabel 3.16 menunjukkan bahwa hasil content validity untuk soal evaluasi pada komponen 1 sebesar 5, komponen 2 adalah 4.33, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 4.67, komponen 5 adalah 4, dan komponen 6 adalah 4.67. Untuk rata-rata hasil validasi untuk validator pertama adalah 4, validator kedua sebesar 5, dan validator ketiga sebesar 4.67. Sedangkan untuk hasil rata-rata keseluruhan sebesar 4.56. Hasil ini menunjukkan bahwa soal yang telah disusun peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti pada soal yang telah disusun. Perangkat pembelajaran pada siklus I yang berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi yang telah diperbaiki selanjutnya divalidasi dengan face validity. Face validity dilakukan dengan cara meminta guru kelas IV melihat tampilan silabus. Hasil face validity menunjukkan bahwa silabus yang disusun peneliti sudah baik sehingga tidak memerlukan perbaikan. Tabel 3.17 Hasil Content Validity pada Silabus siklus II No. KOMPONEN PENILAIAN Skor Validator Rata- rata 1 2 3 1. Kelengkapan unsur-unsur silabus 5 5 5 5 2. Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 5 5 5 5 3. Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran 5 5 4 4.67 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langah-langkah pembelajaran 4 5 4 4.33 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 5 1 5 3.67 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 5 4 5 4.67 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 5 2 5 4 Rata-rata 4.86 3.87 4.71 4.48 Tabel 3.17 menunjukkan nilai rata-rata hasil content validity silabus siklus II pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 2, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 4.33, komponen 5 adalah 3.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 adalah 4. Untuk rata-rata skor dari validator 1 adalah 4.86, validator 2 adalah 3.87, dan validator 3 adalah 4.71. Sedangkan untuk rata-rata skor validasi silabus sebesar 4.48. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Tabel 3.18 Hasil Content Validity pada RPP siklus II NO. KOMPONEN PENILAIAN Skor Validator Rata- rata 1 2 3 1. Kelengkapan komponen RPP 5 5 5 5 2. Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD 5 5 5 5 3. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 5 5 5 5 4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 5 5 5 5 5. Ketepatan pemilihan model metode pembelajaran 5 5 4 4.67 6. Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model metode 5 4 4 4.33 7. Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai 5 4 4 4.33 8. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 5 4 4 4.33 9. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 5 4 5 4.67 10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 4 4 5 4.33 11. Kelengkapan instrumen penilaian 5 4 4 4.33 12. Penggunaan bahasa Indonesia tata tulis baku 5 4 4 4.33 Rata-rata 4.92 4.42 4.5 4.61 Tabel 3.18 menjelaskan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkatnya untuk komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3 adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.33, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.33, komponen 9 adalah 4.67, komponen 10 adalah 4.33, komponen 11 adalah 4.33, dan komponen 12 adalah 4.33. Untuk nilai rata-rata dari validator 1 adalah 4.92, validator 2 adalah 4.42, dan validator 3 adalah 4.5. Sedangkan untuk rata-rata hasil validasi RPP dan perangkatnya secara keseluruhan adalah sebesar 4.61. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP dan perangkatnya pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Tabel 3.19 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus II No. KOMPONEN PENILAIAN Skor Rata- rata 1 2 3 1 Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator 5 4 5 4.67 2 Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 5 4 5 4.67 3 Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 5 4 5 4.67 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 5 1 4 3.33 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 4 4 4 4 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban 4 5 5 4.67 Rata-rata 4.67 3.67 4.67 4.34 Tabel 3.19 menunjukkan hasil content validity untuk soal evaluasi siklus II pada komponen 1 sebesar 4.67, komponen 2 sebesar 4.67, komponen 3 sebesar 4.67, komponen 4 sebesar 3.33, komponen 5 sebesar 4, dan komponen 6 sebesar 4.34. Untuk hasil rata-rata validasi dari validator 1 adalah 4.67, validator 2 adalah 3.67, dan validator 3 adalah 4.67. Sedangkan skor rata-rata secara keseluruhan sebesar 4.34. Hasil ini menunjukkan bahwa soal evaluasi pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi siklua II selanjutnya dilakukan face validity. Face validity ini dilakukan oleh guru kelas IV dengan melihat tampilan perangkat pembelajaran tersebut. Hasil face validity menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sudah tersusun dengan baik sehingga tidak diperlukan perbaikan. Selain dilakukan content validity dan face validity, soal evaluasi dan kuesioner dilakukan construct validity. Construct validity ini dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Nogotirto. Kuesioner yang diujikan terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan ke dalam 25 item pernyataan. Perhitungan validitas kuesioner dan soal evaluasi menggunakan SPSS 16 dengan rumus Product Moment dari Pearson. Peneliti menggunakan SPSS 16 dengan tujuan memudahkan peneliti dalam menghitung validitas dan realibilitas tes. Rumus Product Moment yang digunakan adalah Keterangan : rxy = koefisien relasi ∑x = jumlah skor variabel x ∑y = jumlah skor variabel y ∑xy = jumlah hasil kali skor variabel x dan variabel y ∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel x ∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel y N = banyakknya subjek penelitian Hasil perhitungan kuesioner SPSS 16 dapat dilihat pada lampiran 15. Suryani 2013:94 menjelaskan bahwa penentuan valid tidaknya instrumen juga dilakukan dengan melihat flag significant correlations. Jika koefisien korelasi teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal pada taraf signifikan 5 dan simbol dua asterisk pada taraf signifikan 1. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 23 dari 25 item pernyataan kuesioner yang valid. Peneliti juga membandingkan r tabel dengan r hitung untuk menentukan kevalidan dari item pernyataan. Penghitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah item kuesioner yang valid sehingga bisa digunakan dalam penelitian. Instrumen tersebut valid, jika hasil korelasi lebih dari 0,361.Item pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika r hitung r tabel, sebaliknya jika r hitung r tabel maka item pada kuesioner tidak valid. Nilai-nilai r Product Moment terlampir pada lampiran 15. Tabel 3.20 Hasil Construct Validity Kuesioner No Item R hitung R tabel Keterangan 1 0,485 0,361 Valid 2 0,651 0,361 Valid 3 0,406 0,361 Valid 4 0,515 0,361 Valid 5 0,378 0,361 Valid 6 0,522 0,361 Valid 7 0,430 0,361 Valid 8 0,523 0,361 Valid 9 0,527 0,361 Valid 10 0,545 0,361 Valid 11 0,746 0,361 Valid 12 0,637 0,361 Valid 13 0,323 0,361 Tidak Valid 14 0,686 0,361 Valid 15 0,514 0,361 Valid 16 0,277 0,361 Tidak Valid 17 0,536 0,361 Valid 18 0,368 0,361 Valid 19 0,421 0,361 Valid 20 0,496 0,361 Valid 21 0,508 0,361 Valid 22 0,619 0,361 Valid 23 0,559 0,361 Valid 24 0,383 0,361 Valid 25 0,585 0,361 Valid Hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS di atas menjelaskan bahwa terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item 13 dan item 16. Item-item yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Berikut ini juga akan ditampilkan tabel perbandingan item pernyataan yang valid dengan item pernyataan yang tidak valid. Tabel 3.21 Hasil Perbandingan Item Kuesioner Item Sebelum Validitas Empiris Item Sesudah Validitas Empiris 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum pelajaran IPA di mulai 4. Saya bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru 10. Saya fokus saat pelajaran IPA 11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA 12. Saya mencatat penjelasan guru saat pelajaran IPA 13. Saya melihat guru ketika guru sedang menjelaskan 14. Saya menjawab pertanyaan guru 15. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 16. Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok 17. Saya bekerja sama dengan kelompok 18. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 19. Saya menanggapi penjelasan guru 20. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain 21. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 22. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 23. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 24. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 25. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum pelajaran IPA di mulai 4. Sayaa bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru 10. Saya fokus saat pelajaran IPA 11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA 12. Saya mencatat penjelasan guru saat pelajaran IPA 13. Saya menjawab pertanyaan guru 14. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 15. Saya bekerja sama dengan kelompok 16. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 17. Saya menanggapi penjelasan guru 18. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain 19. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 20. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 21. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 22. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 23. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari Tabel 3.21 menunjukkan bahwa dari 25 item yang telah divalidasi terdapat 2 item yang tidak valid yaitu item nomor 13 dan nomor 16, sehingga jumlah item yang valid berjumlah 23 item. Soal Evaluasi pada masing-masing siklus juga dilakukan construct validity. Soal evaluasi siklus pertama diujikan kepada siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 30 orang siswa, sedangkan soal evaluasi pada siklus kedua diujikan pada siswa siswa kelas V SD Negeri Jongkang yang berjumlah 30 orang siswa. Peneliti melakukan construct validity terhadap soal evaluasi pada siklus 1 dan 2 melalui uji coba instrumen. Uji coba soal evaluasi dilakukan di SD Negeri Nogotirto karena adanya kesamaan karakteristik dan letak. Jenis data dari soal evaluasi adalah data nominal, sehingga untuk mengukur validitasnya digunakan Point Biserial . Rumus Point Biserial adalah sebagai berikut : Keterangan: Rbis = Koefisien korelasi biserial Mp = rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar Mt = rata-rata skor total St = standar deviasi skor total P = roporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal tingkat kesukaran Q = 1-p Peneliti melakukan perhitungan statistik pada penelitian ini. Perhitungan statistik untuk menentukan Point Bisersial dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Item yang benar diberi skor satu 1 dan salah diberi skor nol 0. Penentuan valid tidanya instrumen dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Sugiyono 2012:455 menjelaskan bahwa n=30 memiliki r tabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5. Oleh karena itu, instrumen tersebut valid, jika r hitung ≥ 0,361. Tabel 3.22 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus I Nomor Soal Corrected Item-Total Correlation r Hitung r Tabel N= 30 Perhitungan Keputusan soal1 .349 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal2 .557 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal3 -.110 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal4 .235 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal5 .802 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal6 .579 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal7 .423 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal8 .243 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal9 .455 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal10 .579 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal11 -.223 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal12 .563 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal13 .490 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal14 .237 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal15 .802 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal16 .696 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal17 .075 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal18 -.333 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal19 .490 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal20 .563 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal21 .468 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal22 .579 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal23 .444 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal24 .528 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal25 .885 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal26 .802 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal27 .294 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal28 .802 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal29 .563 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal30 -.006 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid Tabel 3.22 menjelaskan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I kepada 30 siswa menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 terampir pada lampiran 10. Item soal yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur prestasi siswa. Selain soal evaluasi siklus I, berikut ini juga disajikan hasil uji validitas soal evaluasi untuk siklus II pada tabel 3.23. Tabel 3.23 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus II No. Soal Corrected Item-Total Correlation r Hitung r Tabel N= 30 Perhitungan Keputusan soal1 -.221 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal2 .241 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal3 .845 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal4 .111 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal5 .241 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal6 -.211 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal7 .241 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal8 .569 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal9 .383 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal10 .593 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal11 .527 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal12 .440 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal13 .723 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal14 .241 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal15 .486 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal16 -.083 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal17 .737 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal18 .723 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal19 .383 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal20 .737 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal21 .737 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal22 .845 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal23 .771 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal24 .527 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal25 .737 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal26 .569 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal27 .845 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal28 .636 0.361 r Hitung r Tabel Valid soal29 .241 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid soal30 .035 0.361 r Hitung r Tabel Tidak Valid Tabel 3.23 menunjukkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid. Item-item soal yang valid adalah item soal nomor 3, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. Item soal yang valid itu peneliti gunakan untuk mengukur prestasi untuk ranah kognitif pada siklus II. 2. Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang yang dinilai, kapanpun alat ini digunakan untuk menilai maka akan memberikan hasil yang relatif sama Sudjana, 2009: 16 . Instrumen yang reliable berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2010: 348. Peneliti menggunakan SPSS 16 dalam perrhitungan reliabilitas soal evaluasi dan kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Teknik Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi, yaitu item-item yang apabila jawaban benarnya mendapatkan skor 1 dan apabila jawaban salah mendapatkan skor 0 seperti dalam skor pilihan ganda. Setelah hasil perhitungan reliabilitas didapatkan, maka selanjutnya adalah dengan membandingan dengan kriteria koefisien korelasi Masidjo, 1995: 209. Tabel 3.24 Kriteria Koefisien korelasi Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat Tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat Rendah Berikut ini tabel hasil uji reliabilitas kuesioner dan soal pilihan ganda dalam penelitian ini: Tabel 3.25 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Cronbachs Alpha N of Items .879 23 Tabel 3.25 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda siklus I yang berjumlah 23 soal menggunakan SPSS 16 adalah 0,879. Berdasarkan kriteria koefisien korelasi pada tabel 3.25, dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam interval 0,71-0,90. Tabel 3.26 juberikut ini menjelaskan hasil reliabilitas soal evaluasi siklus I. Tabel 3.26 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Cronbachs Alpha N of Items .918 20 Tabel 3.26 merupakan hasil uji reliabilitas pada soal evaluasi pilihan ganda siklus pertama. Hasil reliabilitas soal evaluasi yang berjumlah 20 soal adalah 0.918. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang telah disusun oleh peneliti termasuk ke dalam kategori tinggi, karena berada di dalam interval 0,71- 0,90. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas soal evaluasi pada siklus II. Tabel 3.27 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Cronbachs Alpha N of Items .915 23 Tabel 3.27 menjelaskan bahwa hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus II dengan perhitungan Cronbach’s Alpha. Hasil uji validitas tersebut adalah 0,915. Hal ini menunjukkan bahwa soal evaluasi siklus II yang telah disusun oleh peneliti mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam interval 0,71-0,90. 3. Indeks Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang disebut indeks kesukaran yang sering disebut IK, atau bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item Masidjo, 1995: 189. Kriteria yang digunakan dalam indeks kesukaran soal menurut Masidjo 1995: 137 dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 3.28 Kriteria Indeks Kesukaran Indeks Kategori 0-0,30 Sukar 0,31 -0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: IK = Indeks Kesukaran = Banyaknya siswa yang menjawab benar Sm = Skor Maksimal tiap item N = Jumlah siswa Tabel 3.29 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 Indikator No. Soal Kisi-kisi MS MD C SK SS Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair 1 √ 3 √ 7 √ Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat menjadi cair 5 √ 8 √ 10 √ Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair 2 √ 4 √ 6 √ 9 √ Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas dan gasmenjadi cair 11 √ 13 √ 16 √ Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gasmenjadi cair 14 √ 15 √ 17 √ 20 √ Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair 12 √ 18 √ 19 √ Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas 21 √ 23 √ 26 √ Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas 22 √ 25 √ 29 √ Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas 24 √ 27 √ 28 √ 30 √ Keterangan: MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali Tabel 3.29 menjelaskan tentang indeks kesukaran dari soal evaluasi siklus pertama. Terdapat 1 soal yang termasuk dalam kategori mudah sekali, 9 soal yang termasuk dalam kategori mudah, 15 soal yang termasuk ke dalam kategori cukup, 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar, dan terdapat 2 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar sekali. Berikut juga akan disajikan indeks kesukaran soal evaluasi siklus kedua. Tabel 3.30 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II Indikator No.Soal Kisi-kisi MS MD C SK SS Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda 1 √ 5 √ 7 √ 21 √ 25 √ Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya 2 √ 4 √ 9 √ 22 √ 29 √ Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya 3 √ 6 √ 10 √ 23 √ 30 √ Menjelaskan sifat bahan penyusun benda 8 √ 13 √ 15 √ 20 √ 26 √ Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya 11 √ 16 √ 18 √ 24 √ 27 √ Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya 12 √ 14 √ 17 √ 19 √ 28 √ MS : Mudah Sekali MD : Mudah C : Cukup SK : Sukar SS : Sukar Sekali Tabel 3.30 menjelaskan indeks kesukaran soal evaluasi siklus 2. Item soal evaluasi yang termasuk ke dalam kategori mudah sekali berjumlah 15, soal yang termasuk ke dalam kategori mudah berjumlah 9, soal yang termasuk ke dalam kategori cukup berjumlah 6, dan tidak ada soal yang termasuk ke dalam kategori sukar dan sukar sekali.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan pada dua variabel penelitian yaitu minat dan prestasi belajar. Data minat dianalisis dari hasil kuesioner yang didukung oleh hasil observasi, sedangkan data prestasi dari hasil mengerjakan evaluasi, pengamatan psikomotorik, dan afektif 1. Analisis Minat Siswa Perhitungan kuesioner minat menggunakan statistika deskriptif. Kuesioner minat dalam penelitian ini terdapat 23 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 5 pilihan jawaban. Jawaban siswa dihitung sesuai dengan yang dipilihnya, sangat setuju 5, setuju 4, ragu-ragu 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Terdapat 23 item pernyataan. Skor Maksimal : 23 x 5 = 115 Skor Minimal : 23 x 1 = 23 Range : 115 – 23 = 92 Purwatiningsih 2010:10 menjelaskan bahwa untuk menentukan lebar suatu kelas interval dapat dilakukan dengan membagi range dengan banyaknya kelas. Pada peneitian ini, peneliti membuat 5 interval yang digunakan untuk menentukan kriteria minat belajar. Panjang Kelas : Tabel 3.31 Kriteria Tingkat Minat Belajar Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria 99-115 Sangat Berminat 80-98 Berminat 61-79 Cukup Berminat 42-60 Kurang Berminat 23-41 Tidak Berminat Tabel 3.30 menjelaskan bahwa rata-rata skor siswa yang mencapai 23-41 masuk ke dalam kriteria tidak berminat, skor antara 42-60 masuk ke dalam kriteria kurang berminat, skor 61-79 masuk ke dalam kriteria cukup berminat, skor 80-98 masuk ke dalam kriteria berminat, dan skor 99-115 masuk ke dalam kriteria sangat berminat. Persentase siswa yang masuk ke daam kategori cukup berminat akan dihitung menggunakan rumus: Perhitungan rata-rata skor minat siswa untuk masing-masing indikator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Hasil dari perhitungan persentase ketercapaian minat secara keseluruhan dan rata-rata skor setiap indikator minat pada siklus I dan siklus II selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi awal untuk menentukan apakah tindakan yang diberikan pada siklus I dan siklus II menyebabkan adanya adanya peningkatan. 2. Analisis Prestasi Belajar Prestasi belajar diukur dengan menggunakan 2 indikator. Indikator yang pertama adalah nilai rata-rata kelas siswa dan persentase siswa yang mencapai nilai KKM. Berikut dijelaskan lebih lanjut mengenai perhitungan prestasi belajar siswa. a. Nilai Akhir Siswa 1 Pemberian Skor Tes Pilihan Ganda Kognitif Jawaban benar bernilai 1, dan jawaban salah bernilai 0 Non Tes Afektif dan Psikomotorik 2 Nilai Akhir Siswa b. Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar 1 Nilai Rata-rata Kelas 2 Siswa yang Mencapai KKM KKM mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah adalah 68.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN