untuk memberikan masukan kepada peneliti, guru, maupun kepala sekolah terhadap pelaksanaan penelitian.
Paragraf-paragraf di atas menjelaskan terdapat 4 tahapan dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara keseluruhan keempat
tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Jika penelitian dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana
yang disarankan.
B. Setting Penelitian
Setting penelitian ini membahas mengenai subjek penelitian, objek
penelitian, waktu penelitian, dan tempat penelitian.
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 2013 2014 kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki-laki dan
17 siswa perempuan. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
kelas IV SD N Selomulyo terhadap mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda dengan pendekatakan Student Centered Learning SCL menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning PBL. 3.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan dimulai pada September 2013
sampai dengan Juli 2014.
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD N Selomulyo yang terletak di Jalan Besi Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. Jadwal
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan yaitu pada bulan oktober 2013 –
Juni 2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 menunjukkan jadwal penelitian ini dimulai dari bulan September 2013 sampai dengan bulan Juli 2014. Persiapan penelitian dilakukan pada bulan
September sampai dengan Oktober 2013, Penelitian dilakukan pada bulan November, penyusunan laporan dilakukan pada bulan Desember 2013 sampai
dengan Mei 2014, ujian skripsi dilakukan pada bulan Juni 2014, dan penyusunan jurnal pada bulan Juli 2014.
D. Rencana Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Peneliti menetapkan 2 siklus dikarenakan apabila hasil penelitian pada siklus I belum dapat meningkatkan
minat dan prestasi belajar maka penelitian ini akan berlanjut ke siklus II. Siklus I
No. Kegiatan 2013
2014 Sep Okt
Nov Des
Jan Feb
Mar Apr
Mei Juni
Juli
1. Persiapan
2. Penelitian
3. Penyusunan
Laporan 4.
Ujian Skripsi 5.
Revisi 6.
Penyusunan Jurnal
terdiri dari 3 pertemuan. Siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap pertemuannya dilakukan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran pada siklus I
adalah perubahan wujud benda dan materi pembelajaran pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Peneiti menggunakan pendekatan SCL dan model
PBL dengan menerapkan 7 langkah model PBL dalam setiap pertemuannya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan
penelitian:
1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian ini dimulai dengan memilih sekolah yang digunakan untuk penelitian yaitu SD N Selomulyo.
Selanjutnya, peneliti memohon ijin kepada kepala sekolah SD N Selomulyo untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah,
selanjutnya peneliti melakukan kegiatan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi data kelas. Peneliti selanjutnya mengidentifikasi
masalah yang dialami oleh siswa serta merumuskan masalah yang ada di kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 20132014.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Kegiatan observasi yang dilakukan pada tahap persiapan memberikan gambaran mengenai situasi kelas ketika kegiatan pembelajaran IPA, langkah-
langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Siklus I Siklus I ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, di mana setiap
pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I
menggunakan pendekatan SCL dan menerapkan 7 langkah model pembelajaran PBL dengan melakukan percobaan yang dilakukan secara berkelompok.
1 Rencana Tindakan
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti terlebih dahulu mengkaji Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD mengenai perubahan wujud
benda. Peneliti kemudian menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, dan materi ajar. Penyusunan instrumen pembelajaran dengan
menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti selanjutnya menyusun instrumen pengumpul data yaitu rubrik pengamatan minat, kuesioner, pedoman
wawancara, dan soal evaluasi. Peneliti kemudian mengujikan instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data tersebut.
2 Pelaksanaan
Siklus ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, setiap pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran 2 x 35 menit. Kurikulum yang digunakan adalah
KTSP sehingga pada setiap pertemuannya memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi EEK. Setiap kegiatan dalam EEK tersebut memuat 7 langkah
model pembelajaran PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai
perubahan wujud benda. Selanjutnya siswa diberikan sebuah permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat dan sebaliknya.
Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 orang siswa. Setelah itu, siswa bekerja secara berkelompok untuk mengerjakan LKS.
LKS tersebut berisi petunjuk bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran berupa percobaan mencairkan coklat dan membekukan coklat. Pertemuan kedua juga dilakukan dengan memberikan permasalahan mengenai
peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas dan sebaliknya. Siswa selanjutnya juga diminta untuk mengerjakan LKS yang berisi petunjuk untuk
melakukan percobaan memasukkan es ke dalam gelas dan peristiwa perebusan air. Pada pertemuan ketiga siswa juga diminta mengerjakan LKS yang berisi
petunjuk siswa untuk melaksanakan percobaan perubahan wujud benda padat menjadi gas dengan memanaskan kapur barus. Selanjutnya siswa mengerjakan
soal evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Pada akhir kegiatan dari setiap pertemuan siswa mengisi lembar kuesioner dan lembar refleksi.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Guru memberikan wewenang kepada mahasiswa dengan alasan bahwa mahasiswa lebih memahami
tentang Pendekatan SCL, Model Pembelajaran PBL, percobaan, dan RPP yang telah disusun.
3 Observasi
Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang
menggunakan model PBL dengan mengisi lembar pengamatan minat. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3. Selain
itu, peneliti juga mendapatkan data minat yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan
peneliti sebagai pelengkap perhitungan kuesioner dan digunakan pada pembahasan pada bab IV. Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan evaluasi
kepada siswa dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal pilihan ganda. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
4 Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan mengkaji proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus I dengan menggunakan
pendekatan SCL dan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti menghitung hasil kuesioner pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 untuk
mengetahui peningkatan minat siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil perhitungan kuesioner tersebut juga didukung oleh hasil observasi yang telah dilakukan pada
siklus I. Peneliti juga menghitung hasil evaluasi belajar siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Peneliti kemudian membandingkan hasil perhitungan
minat dan prestasi belajar siswa dengan kondisi awal sebelum diberikan tindakan. Hasil perbandingan tersebut dijadikan pertimbangan bagi peneliti untuk
melanjutkan ke siklus II apabila target capaian yang telah ditentukan belum tercapai. Apabila target capaian sudah tercapai maka siklus II akan dilanjutkan
untuk kegiatan pemantapan. Peneliti juga membuat target capaian yang akan digunakan untuk siklus II. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi kesulitan,
hambatan, dan kejadian-kejadian penting yang ada di dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siklus II
Siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang setiap pertemuannya terdiri dari 2 jam pelajaran dengan menggunakan pendekatan SCL dengan 7 langkah
model pembelajaran PBL. Berikut rencana tindakan pada siklus II.
1 Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus II ini dimulai dengan menyusun silabus, RPP, LKS, materi ajar, instrumen penilaian, dan instrumen pengumpulan data.
Penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan 7 langkah model
pembelajaran PBL. 2
Pelaksanaan Siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang masing-masing
terdiri dari 2 jam pelajaran. Materi yang dipelajari pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Materi yang dipelajari lebih sedikit dibandingkan dengan
materi yang dipelajari pada siklus I. Kurikulum yang digunakan sama dengan siklus I yaitu KTSP yang memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi,
yang memuat langkah-langkah PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari mengenai bahan-bahan penyusun
benda. Selanjutnya siswa mendapatkan LKS yang berisi sebuah permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa secara berkelompok. Setiap kelompoknya
terdiri dari 5 orang siswa. Untuk menyelesaikan LKS tersebut, siswa diminta untuk melakukan pengamatan benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Pada
pertemuan kedua, siswa melakukan percobaan mengenai sifat dan manfaat penyusun benda. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal
evaluasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan yang sama dengan siklus I.
3 Observasi
Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk mengetahui minat belajar siswa yang belum tercapai pada siklus I dengan mengisi
lembar pengamatan yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Selain itu, peneliti juga
mendapatkan data minat siklus II yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan
peneliti untuk melengkapi hasil perhitungan kuesioner. Pada pertemuan kedua, siswa juga mengerjakan soal evaluasi dan hasil evaluasi digunakan peneliti untuk
mengetahui prestasi belajar siswa. 4
Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti dengan guru dengan mengkaji
proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus II dengan menggunakan pendekatan SCL dan model pembelajaran PBL. Peneliti
menghitung hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa yang didukung oleh hasil observasi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil perhitungan ini digunakan
untuk mengetahui adanya peningkatan minat dari siklus I ke siklus II. Peneliti selanjutnya menghitung hasil evaluasi yang telah dikerjakan siswa. Hasil ini
digunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa pada siklus II. Peneliti selanjutnya membandingkan hasil peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
pada siklus II dengan target capaian yang dibuat pada siklus I. Peneliti berharap target capaian yang dibuat pada siklus I dapat tercapai. Apabila target belum
tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III.
E. Indikator dan Pengukurannya