1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pemecahan masalah, batasan istilah, dan
manfaat penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam IPA menurut Iskandar 2001: 2 merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA
sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi sangat penting. Pendidikan IPA bertujuan untuk mengenalkan siswa
kepada lingkungan serta membantu memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya. Pentingnya pendidikan IPA bagi siswa, menyebabkan mata pelajaran
IPA dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Penguasaan materi pembelajaran IPA tersebut ditunjukkan melalui pencapaian nilai KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah. Tujuan mata pelajaran IPA tersebut dapat tercapai apabila siswa memiliki
ketertarikan atau minat pada kegiatan pembelajaran IPA. Minat menurut Slameto 2010: 180 merupakan suatu rasa senang atau ketertarikan pada suatu aktifitas
tanpa adanya paksaan dari orang lain. Minat belajar seorang siswa dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, yaitu: 1 siswa memiliki rasa senang
saat pembelajaran IPA; 2 siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA; 3 siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA; dan 4 siswa berinisiatif
mencari informasi baru. Minat belajar berpengaruh pada prestasi belajar yang
didapatkan oleh siswa. Apabila minat belajar siswa tinggi, maka prestasi belajar siswa juga akan tinggi; begitu juga sebaliknya Hurlock, 1995: 8.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 4 yaitu Ibu Nur Suriah, A.Ma pada tanggal 28 September 2013 pukul 09.00-10.00 WIB di SD N
Selomulyo untuk mengetahui minat belajar siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa kelas IV kurang berminat terhadap pembelajaran IPA. Hal tersebut
didukung dari informasi yang diberikan oleh Ibu Nur Suriah, A.Ma yang menjelaskan bahwa beberapa siswa di dalam kelas belum memiliki rasa senang;
ditunjukkan dengan kurang semangatnya siswa mengikuti pembelajaran. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa ketika pembelajaran IPA berlangsung, beberapa
orang siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, kurang terlibat di dalam kegiatan pembelajaran, serta tidak membuat ringkasan dari
materi pembelajaran yang telah diajarkan. Peneliti melakukan observasi pada saat kegiatan pembelajaran IPA yang
bertujuan memperkuat hasil wawancara. Observasi dilakukan pada kegiatan pembelajaran dengan materi bunga dan fungsinya pada tanggal 1 Oktober 2013
pukul 07.00 – 08.10 WIB. Observasi ini menggunakan lembar observasi siswa
yang di dalamnya memuat indikator-indikator minat, yaitu: 1 Perasaan senang mengikuti pembelajaran; 2 Perhatian saat proses pembelajaran; 3 Keterlibatan
dalam pembelajaran; dan 4 Inisiatif mencari informasi baru tentang materi pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa belum siap di dalam
kelas sebelum pelajaran dimulai, siswa belum menyiapkan alat tulis, dan kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Beberapa orang siswa juga kurang
memperhatikan penjelasan guru serta tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Memasuki akhir pembelajaran, siswa tidak membuat ringkasan dan
tidak mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. Hasil wawancara diperkuat juga oleh pengisian kuisioner yang diisi oleh
siswa kelas IV pada tanggal 2 Oktober 2013. Hasil perhitungan kuesioner minat menunjukkan bahwa rata-rata skor minat siswa pada indikator rasa senang adalah
3.19 dari skala 5, rata-rata skor minat siswa pada indikator memperhatikan adalah 3.21 dari skala 5, rata-rata skor minat siswa pada indikator keterlibatan adalah
3.22 dari skala 5, dan rata-rata skor minat siswa pada indikator inisiatif mencari informasi baru adalah 3.04 dari skala 5. Persentase jumlah siswa yang masuk ke
dalam minimal kriteria cukup berminat adalah 56.67. Minat belajar yang kurang optimal juga akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan studi dokumen terhadap nilai ulangan siswa selama 2 tahun terakhir yaitu pada tahun ajaran
20112012 dan 20122013. KKM pada mata pelajaran IPA adalah 6.8. Hasil studi dokumen pada nilai siswa kelas IV tahun ajaran 20112012 dan 20122013
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas siswa adalah 7.12. Siswa yang dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 60.71.
Berdasarkan hasil wawancara, yang diperkuat dengan hasil observasi dan kuisioner kepada siswa; peneliti tertarik untuk meningkatkan minat dan presatasi
belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Pendekatan yang peneliti gunakan adalah Student Centered Learning SCL.
Model-model pembelajaran yang merupakan bagian dari pendekatan SCL meliputi Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Model
Pembelajaran Kooperatif, Contectual Teaching And Learning CTL dan Problem Based Learning PBL.
Peneliti memilih model PBL dari model-model SCL yang ada. Peneliti memilih PBL karena peneliti meyakini PBL dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa. Zhang 2011:343 menjelaskan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat, karena aktifitas yang ada di
dalam PBL di desain agar siswa dapat berkolaborasi dan memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berj udul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA
Menggunakan Pendekatan SCL model PBL pada siswa Kelas IV SD N Selomulyo
”. Penelitian tersebut dilakukan di SD N Selomulyo dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK.
B. Pembatasan Masalah