Sanitasi TPAS Terjun Kecamatan Medan Marelan Pengukuran Kualitas Air Tambak dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1990

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Sanitasi TPAS Terjun Kecamatan Medan Marelan

Pengelolaan sampah di TPA pada umumnya ada dua jenis yaitu Sanitary Landfill sampah yang dibuang dikelilingi dan ditutup dengan material yang kedap air dan Open Dumping sampah yang dibuang dibiarkan begitu saja terpapar di atas tanah. TPAS Terjun Kecamatan Medan Marelan terletak di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, salah satu Kecamatan yang berada di bagian kota Medan Provinsi Sumatera Utara, sistim pembuangan sampah yang digunakan adalah dengan open dumping. Pembuangan sampah dengan sistem terbuka dapat menjadi sarangtempat berkembang biak vektor penyakit, dapat menimbulkan bau, mencemari udara juga dapat menimbulkan kebakaran. Tempat Pembuangan Akhir Sampah TPAS harus sesuai dengan persyaratan SNI No.03-3241-1997 yaitu tentang tata cara pemilihan lokasi untuk TPA yang meliputi : Jarak dari perumahan 500 m, jarak dari badan air 100 m, merupakan tanah tidak produktif dan lain sebagainya. Sedangkan untuk proses pengolahan lindi perlu memperhatikan debit lindi, karakteristik lindi dan badan air penerima tempat pembuangan efluen. Hal tersebut berkaitan dengan pemilihan proses pengolahan, penentuan kapasitas dan dimensi kolam serta perhitungan waktu detensi Dep.PU, 1994. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pengukuran Kualitas Air Tambak dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1990

Air yang berasal dari rawa, bendungandanau dan tambak merupakan air yang diam dan terdipan dalam waktu yang cukup lama. Air jenis ini bisaanya mengandung sisa-sisa pembusukan di alam seperti misalnya pembusukan akar-akar, rumput- rumput serta mengandung algae, fungi dan jasad-jasad renik lainnya Kusnoputranto, 2000. Kualitas air tambak yang diukur dengan jarak 100 m, 200 m dan 300 m, kemudian dibandingkan dengan PP No. 20 tahun 1990 menunjukkan hasil temuan yaitu sebagai berikut :

A. Jarak 100 m

Hasil pengukuran pada jarak 100 meter, yang terdapat pada kolam III letaknya dekat dengan TPAS Terjun dan dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah air golongan C ada 6 enam parameter yang telah melampaui baku mutu yaitu DO 5,28 mgl, Sulfida 0,36 mgl, Detergen 0,259 mgl,Tembaga 0,047 mgl dan Ammonia 11,5 mgL, sehingga kualitas air tambak tersebut sangat dipengaruhi oleh air lindi karena cairan lindi tersebut merembes apabila terjadi hujan dan dapat mencemari tambak tersebut. Mengacu dari hasil pengukuran tersebut berarti tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah No 20 tahun 1990. Salah satu komponen lindi adalah logam, sebab sampah yang masuk TPA terdapat pula sampah logam. Sampah yang terdiri dari bahan organik dan non organik apabila diuraikan oleh mikroba akan menghasilkan gas, cairan dan sisa proses. Universitas Sumatera Utara Produk peruraian sampah harus dilokalisir agar tidak mencemari lingkungan dan mempengaruhi kesehatan manusia disekitarnya. Dampak dari air lindi tersebut juga dapat membahayakan bagi ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat di sekitar TPA, karena hasil dari tambak tersebut selain untuk menambah penghasilan juga menjadi makanan sehari-hari. Akibat tercemarnya tambak oleh air lindi yang mengandung unsur-unsur logam yang berbahaya sehingga akan berdampak kepada masyarakat yang mengkonsumsi ikan akan mengalami keracunan, juga menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Kandungan DO yang tinggi pada jarak 100 m sangat diperlukan bagi ikan seperti ikan nila, mujair, dan gurami karena DO sangat dibutuhkan untuk kehidupan ikan. Pengaruh tidak langsung lainnya dari pembuangan sampah yang selama ini dirasakan yaitu akibat proses pembusukan, dan pembakaran. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif dan secara anerobik apabila oksigen telah habis. Efek tidak langsung lainnya berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Air lindi atau leachate adalah larutan yang terjadi akibat bercampurnya air limpasan hujan baik melalui proses infiltrasipenyaringan maupun proses perkolasi dengan sampah yang telah membusuk dan mengandung zat tersuspensi yang sangat halus serta mikroba patogen. Leachate dapat menyebabkan kontaminasi yang potensial baik bagi air permukaan maupun air tanah Soemirat, 1994. Universitas Sumatera Utara

B. Jarak 200 m

Hasil pengukuran pada jarak 200 meter, yang terdapat pada kolam II dan dibandingkan dengan Peraturan Pemerintah No 20 tahun 1990 atau baku mutu air golongan C yang telah melampaui baku mutu ada 5 lima parameter yaitu TDS 1800 mgl, minyak dan lemak 1,5432 mgl, Sulfida 0,29 mgl, Detergen 0,231 mgl dan Tembaga 0,446 mgl. Jika dilihat dari hasil penelitian bahwa kadar TDS semakin tinggi yaitu 1.800 mgl, hal ini disebabkan karena kadar TDS di TPA pun juga tinggi yaitu 5920 mgl, adanya partikel zat tersuspensi yang menyebabkan kekeruhan dalam air, sehingga berpengaruh terhadap kemampuan ikan dan organisme air lainnya untuk memperoleh makanan, mengurangi tanaman air melakukan fotosintesa, pakan ikan menjadi tertutup lumpur, insang ikan tertutup oleh sedimen dan akan mengakumulasi bahan beracun seperti senyawa logam. Kadar minyak dan lemakpun mengalami peningkatan yaitu 1,5432 mgL ini disebabkan karena lebih banyak rembesan dari TPA yang berupa air lindi, apabila lapisan minyak tersebut semakin meningkat dapat diperkirakan ikan tidak dapat bernapas dan akhirnya mati dan tenggelam, kejadian ini akan berlangsung cukup lama diperkirakan sekitar bulanan. Timbunan sampah yang dapat menimbulkan bau, menghasilkan leachate dan menganggu estetika, cairan ini berasal dari proses perkolasi umumnya dari air hujan yang masuk ke dalam tumpukan sampah sehingga bahan-bahan terlarut dari sampah akan terekstraksi serta timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga Universitas Sumatera Utara tanah tidak bisa dimanfaatkan lagi, selain itu timbunan sampah juga menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida Pustekom, 2005.

C. Jarak 300 m

Hasil pengukuran pada jarak 300 meter yang terdapat pada kolam I dan dibandingkan dengan Peraturan pemerintah no 20 tahun 1990 atau Baku mutu air golongan C yang telah melampaui baku mutu ada 5 lima parameter yang melampaui baku mutu air kelas II yaitu minyak dan lemak 3,8560 mgl, Nitrat 12,1 mgl, Sulfida 0,72 mgl, Detergen 0,281 mgl dan Tembaga 0,202 mgl, jarak 300 meter yang terdapat pada kolam I pengaruh air lindi dari TPA kemungkinan kecil karena lokasi tambak tersebut dekat dengan air sungai yang ada di tempat tersebut. Air sungai yang sudah tercemar oleh limbah pembuangan rumah tangga akan merembes dan masuk ke dalam air tambak. Air sungai selain tercemar oleh limbah rumah tangga juga karena air sungai tersebut dipakai untuk mencuci plastik-plastik oleh para pemulung, sehingga lebih banyak kandungan minyak dan lemak. Lapisan minyak di permukaan air akan mengganggu kehidupan organisme di dalam air. Akibatnya oksigen yang seharusnya dihasilkan pada fotosintesis tersebut tidak terjadi. Kandungan oksigen dalam air jadi semakin menurun Wardhana, 2000. Universitas Sumatera Utara 5.3. Pengaruh Parameter Kualitas Fisik dan Kimia 5.3.1. Pengaruh Parameter Kualitas Fisik