terjadinya perubahan keseimbangan kehidupan antara tanaman air dengan hewan air, sehingga beberapa spesies ikan akan musnah dan tanaman air akan dapat
menghambat laju arus air Darmono, 2001.
4. DO Oksigen Terlarut
Hasil penelitian di dapat bahwa kandungan oksigen terlarut pada air tambak dengan jarak 100 yaitu 5,28 mgL, jarak 200 m sebesar 2,52 mgL dan jarak 300 m
2,84 mgL, hal ini menujukkan pada jarak 100 m kandungan DO pada air tambak sudah melampaui baku mutu air yang ditetapkan yaitu sebesar 4 mgL Tingginya
kadar DO pada kolam III yang ada pada jarak 100 m sangat perlu bagi kehidupan ikan karena oksigen adalah gas yang berwarna, tak berbau, tak berasa, dan hanya
sedikit larut dalam air. Untuk mempertahankan hidupnya makhluk yang hidup di air, baik tanaman maupun hewan, bergantung kepada oksigen terlarut ini Sastrawijaya,
1991. Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen dalam air ialah limbah organik
yang terbuang dalam air tambak. Limbah organik akan mengalami degradasi dan dekomposisi oleh bakteri aerob menggunakan oksigen dalam air, sehingga lama
kelamaan oksigen yang terlarut akan berkurang Darmono, 2001. Sedangkan pada kolam I dan kolam II jumlah DO oksigen terlarut kurang
dari baku mutu air yang ditetapkan, kurangnya oksigen terlarut menyebabkan organisme anaerob mungkin akan mati dan mungkin organisme anaerob akan
menguraikan bahan organik dan menghasilkan bahan seperti metana dan hidrogen sulfida sehingga menyebabkan air dapat berbau busuk.
Universitas Sumatera Utara
5. Seng Zn
Hasil di dapat bahwa kadar seng dalam air tambak menunjukkan pada jarak 100 m sebesar 0,015 mgL, pada jarak 200 m yaitu 0,013 mgL dan jarak 300 m yaitu
0,002 mgL, hal ini berarti sudah sesuai dengan baku mutu air yang ditetapkan oleh PP No 82 tahun 2001 yaitu 0,05 mgL. Seng adalah unsur yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah kecil yang ditemukan dalam semua makanan dan air yang dapat diminum, dalam bentuk garam-garam atau senyawa organik yang komplek Depkes
RI, 1996.
6. Sulfida H
2
S
Hasil penelitian di dapat bahwa kadar Sulfida dalam air tambak menunjukkan bahwa dari jarak 100 m sebesar 0,36 mgL, jarak 200 m yaitu 0,29 mgL dan jarak
300 m sebesar 0,72 mgL, jadi dari ke tiga jarak tersebut semuanya melampaui baku mutu air yang ditetapkan oleh PP No.82 tahun 2001 yaitu 0,002 mgL. Senyawa
sulfida menimbulkan rasa dan bau, bersifat korosif dan iritan. Keracunan biasanya jarang terjadi, karena zat ini berbau busuk. Bila orang sempat menjauh, maka ia tidak
akan keracunan, tetapi apabila sulfida ini berbentuk gas yang menjalar cepat, sehingga orang tidak sempat melarikan diri maka orang dapat menderita keracunan
akut yang mematikan dalam waktu singkat karena asphyxia.
7. Detergen