Standarisasi Personal Standard Pelayanan Pramusaji

area harus adil sehingga meja yang sibuk tidak diberikan kepada pramusaji yang lamban atau diberikan kepada pramusaji yang cekatan. f. Side duties Side duties diartikan sebagai kerja tambahan yaitu kegiatan yang dilakukan sebagai tambahan dari pekerjaan utama. Pelaksanaannya tidak hanya dilakukan pada persiapan pembukaan restoran tapi juga disepanjang waktu. Adakalanya restoran berkurang karena jumlah tamu yang datang tidak banyak. Dengan demikian banyak pramusaji yang tidak melakukan kerja. Hal ini tidak boleh terjadi dan side duites merupakan solusi yang terbaik.

4.3 Standard Pelayanan Pramusaji

Pramusaji merupakan obligasi bagi menejemen untuk itu kesetiaan adalah hal yang paling utama untuk mewujudkan tujuan bersama antara menejemen dan pramusaji itu sendiri. Banyak tata cara yang kompleks yang harus diaplikasikan untuk dapat mencapai tujuan bersama tersebut diantaranya adalah menyamakan standarisasi antara semua pramusaji yang ada dengan Departemen lain, adapun aplikasi standarisasi ini berguna untuk menyamakan standar pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan oleh setiap pramusaji tidak sangat berbeda bahkan hampir memiliki kesamaan dan berujung kepada kepuasan pelanggan sehingga pelanggan tidak merasa dibeda- bedakan.

4.3.1 Standarisasi Personal

Standarisasi ini menyangkut terhadap segala sesuatu dari seorang pramusaji yang berhubungan dengan sikap dan kepribadiannya, antara lain adalah: 37 Universitas Sumatera Utara  Conduct kelakuan Kelakuan seorang pramusaji haruslah baik di setiap waktu, terutama pada saat di depan tamu pelanggan. Semua peraturan harus juga diperhatikan dan di jalankan dengan baik pula. Seorang pramusaji harus juga memiliki sikap saling menghargai dan menghormati sesama staf ataupun senior staff di lingkungan pekerjaan.  Punctuality Disiplin waktu Salah satu asset bagi seorang pramusaji adalah disiplin waktu, sikap ini bisa juga menunjukkan ketertarikan bahkan kecintaan seorang pramusaji terhadap pekerjaannya. Seorang pramusaji yang baik pada dasarnya selalu hadir lebih awal sebelum memulai pekerjaan, hal ini berguna untuk melakukan pengecekan untuk setiap station, side stand serta persiapan yang mungkin terlengkapi bisa diantisipasi oleh pramusaji. Pada waktu ini pramusaji bisa memperdalam pengetahuan menu dengan cara berbagi saran dengan sesama pramusaji ataupun leader yang sedang bertugas.  Appearance Penampilan Pramusaji harus memiliki penampilan dengan standard yang baik dan secara terus menerus harus diperbaiki dan dipertahankan. Penampilan sangatlah penting bagi seorang pramusaji, hal ini diperuntukkan agar pramusaji bisa memberikan kesan pertama kepada tamu pelanggan. Kesan pertama first impression ini yang biasanya bisa mempengaruhi seorang pelanggan tamu kembali lagi ke outlet food and beverage dan akhirnya menjadi pelanggan setia. Hal inilah yang menjadikan first impression pada dunia food and beverage menjadi faktor utama keberhasilan bisnis food and beverage. Untuk itulah penampilan pramusaji harus memiliki standard yang tinggi dan 38 Universitas Sumatera Utara kompleks. Sehingga mampu memberikan kesan pertama ataupun first impression kepada tamu pelanggan.  Salesmanship jiwa wiraniaga Seperti yang telah disebutkan bahwa seorang pramusaji merupakan garda terdepan dari bisnis food and beverage, dan juga merupakan refleksi dari kekuatan merek Brand image yang dapat memposisikan perusahaan food and beverage dalam hal ini coffee shop menjadi pilihan pelanggan tamu coffee shop. Sehingga seorang pramusaji harus menguasai teknik penjualan dengan baik dan juga harus menguasai semua menu makanan dan minuman secara menyeluruh, untuk bisa mampu menjual dengan baik kepada tamu akan produk yang di jual pada outlet tersebut. Hal ini juga memungkinkan seorang pramusaji untuk menjual banyak jenis makanan ataupun minuman terhadap seorang pelanggan. pramusaji juga harus bisa terus mengecek ke bagian produksi menu apa yang tersedia, habis ataupun terbatas. Agar tidak kehilangan kesempatan untuk menjual produk bahkan hanya sekedar mempromosikan saja.  Sense of urgency kepekaan akan sebuah kepentingan Sebagai pendukung hal yang ada diatas kepekaan akan hal yang penting yang mungkin terjadi pada saat operasional berlangsung, harus dimiliki oleh seorang pramusaji. Dalam operasional food and beverage, personal yang bekerja didalamnya adalah sebuah tim work, sehingga seorang pramusaji harus memiliki kesadaran dan kepekaan akan hal- hal yang cukup penting yang berhubungan dengan operasional. Misalnya mengenai jam kerja pada waktu akhir pekan. Di akhir pekan pada umumnya restoran ataupun outlet food and beverage yang lain kebanjiran tamu. Sehingganya di harapkan pramusaji 39 Universitas Sumatera Utara waiter mampu memberikan kesenggangan atau toleransi waktu terhadap perusahaan dengan tidak terlebih dahulu pulang saat restoran sedang dalam keadaan ramai. Hal ini mampu mengatasi kesibukan pada outlet food and beverage sekaligus bisa membantu mengurangi pengeluaran untuk pekerja labour cost. Untuk itulah di haruskan seorang pramusaji memiliki sense of urgency kepekaan akan sebuah kepentingan.

4.3.2 Standarisasi Sosial Pramusaji