Night Club Department Store Location. Plan

minum dengan konsep entertainment seperti pesta dansa, gala dinner dan pertunjukan.  Pada hotel kelas menengah biasanya hanya memiliki satu restoran untuk tamu hotel dan tamu umum yang memiliki nilai bisnis yang baik pula tergantung dari letak hotel dan konsep restoran yang di siapkan di tempat ini. Restoran juga memiliki keunikan dan keunggulan namun tidak terlalu menonjolkan konsep.  Pada hotel lokal kelas reguler biasanya restoran ataupun outlet food and beverage dibuat hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan sementara tamu hotel. Hal ini mengingat di hotel kelas ini jenis tamu yang menginap hanya diperuntukan sebagai areal transit saja. Sehingga tidak terlalu mengedepankan konsep dalam pelayanan makanan dan minuman, meski demikian restoran di hotel jenis ini masih menyediakan makanan dan minuman pada setiap waktu makan feeding time.

2. First Class Restaurant Dinner House

Jenis outlet ini mengikuti regulasi outlet food and beverage pada hotel mewah kelas atas dalam operasionalnya, restoran jenis ini menyajikan menu ala carte dan table d’hote . control menu menggunakan tripicate untuk lebih memudahkan proses pelayanan sikap dan penampilan pramusaji pun tergolong eksklusif dan berkonsep sehingga kesan mewah sangat melekat pada outlet food and beverage ini.

3. Night Club

Pada outlet ini menu ala carte di tawarkan dengan sajian yang mahal. Menu di night club ditawarkan dengan cara berkonsep dan mewah, di outlet ini penyajian makanan dan minuman diiringi oleh live music dan berbagai pertunjukan tiap malamnya. 19 Universitas Sumatera Utara

4. Department Store

Disini pelayanan makanan dan minuman terpisah dengan sistem yang biasa mengikuti induk bisnisnya pelayanan food and beverage di outlet ini. Outlet ini buka mulai pukul 9.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB malam hari. Department store menganut sistem point of sale POS dan point of purchase POP, outlet food and beverage di tambahkan sebagai pelengkap disini dan lebih terkonsep terhadap live entertaint. Digabungnya outlet food and beverage di department store menimbulkan imbas yang sangat positif, dan membuat Department store tampil lebih hidup dan menjadi pilihan banyak orang, melihat juru masak, memasak secara langsung bahan yang baru dibeli pelanggan menimbulkan daya tarik sendiri bagi pelanggan tersebut, hal ini yang membuat ramai Departmen store dan secara langsung menambah pendapatan bagi Department store.

5. Café’ Coffee Shop

Cara pelayanan sendiri self service dalam operasional , membuat coffee shop lebih mudah dan hanya memakai jumlah karyawan yang lebih terbatas. Dewasa ini sistem pelayanan coffee shop yang dimodifikasi membuat outlet food and beverage ini lebih banyak dililrik pebisnis ataupun pelanggan tamu. Pelanggan banyak berpendapat bahwa sistem pelayanan food and beverage pada coffee shop membuat pelanggan serasa berada dirumah sendiri. Jumlah karyawan yang terbatas membuat kemudahan tersendiri bagi tamu untuk mengenal setiap pramusaji yang bertugas ini menambah kesan rumahan lebih kental pada coffee shop. Secara tidak langsung tamu yang datang pun akan semakin banyak dan kenaikan jumlah pelanggan ini secara langsung mempengaruhi jumlah penjualan pada coffee shop. 20 Universitas Sumatera Utara

2.5 Pengorganisasian Coffee Shop

Pengorganisasian adalah penyatuan secara sistematis bagian- bagian yang saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan melalui makna kekuasaan dan koordinasi serta pengawasan sehingga dapat dijalankan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi sebagai alat menejemen seharusnya dikaitkan dengan kemampuan manusia di dalam organisasi, mengingat maju tidaknya organisasi ke arah pencapaian tujuan sangat tergantung atas kemampuan manusia dalam organisasi tersebut. Hasil dari pada suatu pengorganisasian adalah terciptanya suatu organisasi yang dapat diarahkan kepada suatu pencapaian tujuan. Organisasi sebagai fungsi menejemen proses pelaksanaan tugas- tugasnya yang harus dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dilaksanakan dengan cara- cara yang efisien, efektif, dan ekonomis. Coffee shop salah satu outlet yang merupakan bagian dari Food and Beverage Department yang menjual makanan dan minuman kepada umum, khususnya kepada para tamu hotel. Dengan demikian tujuan utama dari operasional coffee shop adalah menciptakan kepuasan bagi para konsumen yaitu:  Kepuasan waktu Proses pemenuhan kebutuhan makan dan minum harus dilaksanakan secara cepat, baik proses pengolahan maupun penyajiannya. Tamu tidak boleh menunggu terlalu lama.  Kepuasan pelayanan Penyajian makan dan minum dilakukan dengan cara yang benar, sopan, dan ramah. Pramusaji harus memiliki kepribadian yang menarik, rapi, dan bersih serta penuh atensi terhadap tamu- tamunya.. 21 Universitas Sumatera Utara  Kepuasan cita rasa Diusahakan agar tamu merasa puas dan terkesan dengan cita rasa makanan yang disajikan walaupun tamu sudah banyak menikmati makanan dan minuman yang sama di berbagai tempat, namun ia merasakan adanya nilai tambah dari cita rasa sajian tersebut yang ia sendiri tidak mampu untuk mengatakannya secara rinci.  Kepuasan harga Tamu merasakan adanya kewajaran atas kompensasi yang dikeluarkannya untuk apa yang telah dikonsumsi dan dinikmatinya. Bahwa pembayaran yang dikeluarkannya bukanlah sekedar untuk harga makanan dan minuman yang dipesannya. Tetapi juga sebagai kompensasi atas semua intangible product yang telah dinikmatinya. Coffee shop merupakan restoran sederhana dengan harga sajian yang tidak terlalu mahal, pelayanan dengan sistem cepat. Coffee shop sering disebut sebagai warungnya hotel. Karena banyak tamu yang berkunjung baik pada saat jadwal makan maupun di luar jadwal makan. Perlengkapan dan fasilitas sederhana tetapi dengan kualitas yang baik. Sejenis coffee shop adalah pool side cafetaria yang disediakan di kolam renang. Sebagai salah satu bagian dalam kelompok kegiatan dalam ruang lingkup operaional yang sempit, pengorganisasian coffee shop antara satu hotel dengan hotel lainnya tidak selalu sama. Hal ini disebabkan oleh faktor- faktor sebagai berikut:  Faktor fisik dan penampilan. Tiap- tiap hotel memiliki kapasitas yang berbeda dengan demikian juga memiliki fasilitas yang berbeda pula, maka muncullah hotel besar, hotel 22 Universitas Sumatera Utara menengah dan hotel kecil. Sementara penampilan hotel seperti di kota ataupun di objek wisata membawa pengaruh kepada pengorganisasian.  Faktor menejemen Kebijakan menejemen dalam menentukan jabatan pada setiap hotel juga berbeda- beda, sehingga terdapat perbedaan jabatan di masing- masing outlet- nya.  Faktor ruang lingkup Hotel yang mempunyai aktivitas yang besar di bagian food and beverage terutama di outlet- nya, memerlukan organisasi yang lengkap agar seluruh kegiatannya berjalan lancar terutama di bagian- bagian yang sibuk. Walaupun organisasi berbeda- beda akan tetapi unsur utama dalam organisasi tersebut adalah sama yaitu pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Yang paling penting adalah kebutuhan yang sesuai dengan situasi dan kondisi coffee shop di masing- masing hotel. Secara umum gambaran organisasi coffee shop adalah sebagai berikut: 22 Universitas Sumatera Utara STRUKTUR ORGANISASI COFFEE SHOP INNA DHARMA DELI MEDAN 23 Universitas Sumatera Utara

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL INNA DHARMA DELI

MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Inna Dharma Deli Medan

Hotel Dharma Deli adalah salah satu unit hotel dari PT. Natour National Hotels and Tourisms Corp. Ltd yang merupakan persero pemerintah di bawah lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia, yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan dan restoran. Berdasarkan peraturan pemerintah No.4 Tahun 1973, diberitahukan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia pada Tahun 1973 No.6, Ex Unit Wisata Deli dan Ex. Hotel Dharma Deli yang kemudian kedua unit ini digabungkan menjadi satu unit yaitu Hotel Dharma Deli, dimaksudkan atau diserahkan oleh pemerintah, sebagai modal Negara Republik Indonesia pada PT. Natour. Sebelum penggabungan, Hotel Dharma Deli terdiri dari dua unit yang masing- masing merupakan unit PT. Natour yang terpisah pengelolaannya. Sejarah atau kepemilikan kedua unit serta perkembangan operasionalnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.1.1 Hotel Wisma Deli

Hotel Wisma Deli didirikan dan kemudian diresmikan pada tahun 1965. Pada waktu itu berada di bawah lingkungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata yang kemudian pada tahun 1973 oleh Departemen Perhubungan Darat. Direktorat Jenderal Pariwisata, berdasarkan PP No.4 Tahun 1973 diikutsertakan sebagai modal negara pada PT. Natour dan menjadi salah satu unit usaha. Hotel Wisma Deli pada mulanya merupakan tempat akomodasi yang fungsinya 24 Universitas Sumatera Utara adalah sebagai mess dengan jumlah kamar 12 dan ditambah dengan outlet restoran dan bar. Namun melihat perkembangan baik dari segi ekonomi maupun tingkat kebutuhan akan fasilitas akomodasi secara bertahap Hotel Wisma Deli dapat memperluas operasionalnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya penambahan fasilitas kamar dengan ground floor sehingga semuanya menjadi 24 kamar. Kemudian pada tahun 1975 terjadi perluasan dengan pembangunan gedung bertingkat 2 dengan jumlah 10 kamar. Tahap demi tahap telah dilewati sehingga dalam kurun waktu 10 tahun Hotel Wisma Deli dapat berkembang dengan jumlah kamar 49 kamar, dilengkapi fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, bar, laundry and dry cleaning service dan banquet service. Seluruh kamar yang ada dilengkapi dengan kamar mandi, air panas dan dingin, air conditioning AC, telepon, televisi, dan fasilitas lainnya. Pada masa tersebut, Hotel Wisma Deli keseluruhan pembangunan yang dilaksanakan adalah dengan bantuan kredit dari Pihak Bank Pembanguanan Indonesia.sejak berdirinya unit ini, pengelolaannya dipercayakan kepada Zein Badrun, dibantu para staf dan karyawan yang jumlahnya 39 orang pada tahun 1965.Sampai dengan jumlah karyawan 70 orang pada tahun 1975. Hotel Wisma Deli telah dapat memberikan mutu, Baik fasilitas maupun service sebagai hotel yang berstandar baik dan telah mendapat pujian dari berbagai langganan atau pengunjung hotel pada saat itu. Perkembangan hasil usaha unit dapat dilihat dari hasil berdasarkan penelitian direksi pada Natour yang dinyatakan sejak tahun 1973 sampai dengan tahun 1976 dalam penilaian: 1. hasil usaha 2. tingkat hunian kamar occupancy 25 Universitas Sumatera Utara 3. tingkat efisien Hotel Dharma Bhakti Hotel Dharma Bhakti sebelumnya adalah milik perusahaan belanda dengan nama NV. Hotel Mij De Boer, yang didirikan dan dioperasikan sekitar tahun 1878. Hotel ini pada masa lalu pernah mengalami zaman keemasan. Sebagai hotel yang baik yang merupakan akomodasi bagi para tuan kebun dan pembesar- pembesar Pemerintah belanda, pembesar- pembesar Deli Spoorweg Maatschappjii pada zaman sebelumnya. Pada tahun 1957 dalam rangka nasionalisasi perusahaan- perusahaan milik belanda NV. Hotel Mij De Boer diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia, pada tanggal 14 Desenber 1957, kemudian oleh pemerintah pengelolaannya dimasukkan ke dalam lingkungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Pada tahun 1962 dari Departemen Perdagangan diserahkan kepada Departemen Perhubungan Darat, Pos, telekomunikasi, dan Pariwisata. Kemudian pada tahun 1973 sesuai dengan peraturan pemerintah No.4 oleh Departemen Perhubungan Darat, Direktorat Jenderal Pariwisata diserahkan sebagai modal negara pada PT. Natour menjadi salah satu unit usaha. Pimpinan Unit Hotel Dharma Bhakti pada waktu itu terakhir adalah Almarhum Bapak Muhammad Zen.

3.1.3 Penggabungan

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour No.2272 SK 76 yang berlaku sejak 1 April 1976 maka Hotel Dharma Bhakti dan Hotel Wisma Deli digabungkan menjadi satu unit usaha dengan nama Hotel Dharma Deli. Pada akhir Tahun 1976 sesuai dengan pola induk perencanaan pengembangan unit- unit usaha PT. Natour, telah dilaksanakan rehabilitasi kamar- kamar, lobby, Convention Hall, Hotel Dharma Bakti yang didalam ini adalah merupakan Main 26 Universitas Sumatera Utara Building bangunan utama dari Hotel Dharma Deli, yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Kemudian pada tanggal 12 September 1977 telah diresmikan pemakaianya dan rehabilitasi ini dengan bantuan kredit Bank dari Bapindo dan BPDSU. Setelah dilaksanakan rehabilitasi maka Hotel Dharma Deli mempunyai kamar berjumlah 103 kamar yang dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut: kamar mandi, air panas dingin, AC, Telepon, TV, lantai berkarpet dan fasilitasnya. Outlet pendukung lainnya yang ada pada Hotel Dharma Deli setelah rehabilitasi adalah: Bar Restoran, Convention Hall Banquette, Swimming pool, dan lain- lain. Dari hasil pengusahaan yang telah dicapai dalam masa kurun waktu 1977 sampai dengan 1981, dibawah pimpinan General Manager Zein Badrun, dengan didukung oleh seluruh karyawan yang berjumlah 150 orang. Hotel Dharma Deli masih dapat mempertahankan nilai prestasi kejuaraan umum perusahaan sesuai dengan penilaian yang diberikan oleh direksi PT. Natour.Berdasarkan dan melihat perkembangan ini, maka kebutuhan- kebutuhan akan akomodasi atau kamar hotel menunjukkan tendensi meningkat. Oleh karenanya di dalam perluasan dan perkembangan perusahaan dalam hal ini PT. Natour pada umumnya dan Unit Hotel Dharma Deli pada khususnya, secara bertahap berusaha terus untuk meningkatkan fasilitas serta jumlah kapasitas kamar. Pada bulan Juli 1981 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan penambahan kamar oleh Bapak Gubernur KDH Tingkat I, Propinsi Sumatera Utara E. W. P. Tambunan. Bangunan ini terdiri dari 9 lantai. Lantai pertama diperuntukkan sebagai ruangan perkantoran, rental dan lain- lain yang sifatnya konsesi ataupun kontrak. Pemanfaatan gedung yang ada, baik bangunan lama maupun baru, untuk pembangunan sarana pendukung terus dilakukan pembinaannya, seperti pada lobby, Bar Restoran Hotel Wisma Deli, diberikan atau dikontrakkan sebagai ruangan 27 Universitas Sumatera Utara discotik dengan nama New Dharma Deli Discotik, kemudian juga dengan persetujuan Direksi PT. Natour, telah rehabilitasi 2 dua kamar sebagai Massage pantai pijat. Dengan secara bertahap telah dilaksanakan Renovasi Lobby dan Bar dengan demikian setelah selesainya Lobby dan Bar, kesan untuk bangunan yang terpisah antara Gedung lama dan Gedung baru tidak kelihatan. Diharapkan dengan bentuk dan arsitektur dan gaya yang khas dari lobby serta Bar Hotel Dharma Deli ini tingkat pengunjung hotel dapat bertumbuh dan suasana yang menyenangkan sebagai tempat istirahat bagi para peserta seminar ataupun kongres yang diadakan di ruangan Convention dapat lebih nyaman dirasakan. Dari keseluruhan pembangunan dan renovasi yang dilaksanakan maka pada bulan Juli 1983, unit Hotel Inna Dharma Deli telah dapat beroperasi dengan kapasitas kamar 180 kamar.

3.2 Klasifikasi Hotel

1. Location.

Hotel Inna Dharma Deli terletakdi jalan Balai Kota No.2 Medan. Dibangun diatas areal tanah seluas 5 hektar. Berjarak 300 meter dari stasiun Kereta Api, 20 kilometer dari pelabuhan laut Belawan dan lima kilometer dari lapangan udara Polonia yang dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Hotel Inna Dharma Deli merupakan hotel peninggalan Belanda yang saat ini menjadi milik Pemerintah Indonesia. Letaknya yang sangat strategis di pusat kota, sangat menguntungkan bagi para tamu yang menginap di hotel tersebut. Hotel Inna Dharma Deli merupakan salah satu lokasi yang cukup ramai dan padat di Medan. Dikelilingi oleh gedung- gedung perkantoran dan pusat pembelanjaan. Maka berdasarkan letaknya, Hotel Dharma Deli digolongkan ke dalam kelompok city hotel. 28 Universitas Sumatera Utara

2. Plan

Dikarenakan room rate yang telah ditetapkan oleh manajemen Hotel Inna Dharma Deli termasuk breakfast, maka Hotel Inna Dharma Deli dapat diklasifikasikan ke dalam continental plan hotel.

3. Size Number Of Room