perjanjian kerja, kesepakatan, atau penawaran per undang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.
30
Jadi, dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai wakil dari peserta asuransi untuk mengelola dana para peserta asuransi. Dari hasil itu
disepakati bahwa perusahaan asuransi akan mendapatkan feekomisi ujroh. Sedangkan komisi untuk agen asuransi, setiap pengajuan asuransi
dikenakan biaya loading yang besarnya berbeda-beda setiap produk. Dari loading itulah yang nantinya dikeluarkan sebagian untuk feekomisi para agen
asuransi. Yang menyebabkan wakalah menjadi batal atau berakhir adalah:
31
a. Bila salah satu pihak yang berakad wakalah itu gila. b. Bila maksud yang terkandung dalam akad wakalah sudah selesai
pelaksanaannya atau dihentikan. c. Diputuskannya wakalah tersebut oleh salah satu pihak yang berWakalah
baik pihak pemberi kuasa ataupun pihak yang menerima kuasa. d. Hilangnya kekuasaan atau hak pemberi kuasa atau sesuatu obyek yang
dikuasakan.
2. Pelatihan
30
F. Winarni dan G. Sugiyarso, Administrasi Gaji dan Upah, Yogyakarta, Pustaka Widyatama, 2006, h.17
31
op cit
Pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi karyawan, dimana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
32
Pengertian pelatihan menurut Dr. H. Siswanto Sastro Hadi Wiryo adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk
memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek dari pada teori.
33
Alex S. Nitisemito mendefinisikan pelatihan sebagai berikut: Latihan adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan para karyawannya sesuai dengan keinginan.
34
Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja saat ini. Pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan melaksanakan pekerjaan saat
ini secara baik.
35
Dengan demikian citra perusahaan akan meningkat di mata masyarakat. Hal ini merupakan keuntungan bagi perusahaan untuk dapat
mengatasi persaingan perusahaan lain yang sejenis.
32
Hj. Ike Kusdyah Rachmawati, SE, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, CV. Andi Offset, h110.
33
H. Siswanto Sastro Hadi Wiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 cet.Ke-1 h.57
34
Alex S. Nitiseno, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Kudus: BPFE Ghalia Indonesia, h.60
35
Hj. Ike Kusdyah Rachmawati, SE, MM., Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, CV. Andi Offset, h.110
Melalui pelatihan karyawan akan bertambah kemampuannya dan demikian pula bagi perusahaan, yaitu dalam rangka memenuhi tuntutan para
manajer dan departemen SDM.
36
3. Bonus Agen
Bonus adalah penambahan pokok upah dalam bentuk tunai yang dikaitkan dengan tingkat prestasi yang ditentukan. Sasaran utamanya adalah
untuk memberikan insentif dan imbalan bagi usaha-usaha yang luar biasa.
37
Dalam sistem dana bonus, dana bonus didapat dari keuntungan yang dicapai di atas angka yang ditentukan kemudian dibagikan kepada masing-
masing orang sebanding dengan upah mereka. Sistem bonus perorangan dapat dikaitkan dengan target keuntungan yang ditetapkan perusahaan dalam suatu
bidang tertentu seperti penjualan atau produksi. Intensif diberikan dengan merujuk skim ijarah. Intensif ditentukan
oleh dua kriteria, yaitu dari segi prestasi penjualan produk dan dari sisi berapa berapa banyak down line yang dibina sehingga ikut menyukseskan kinerja.
Dalam hal menetapkan nilai insentif ini, ada tiga syarat syari’ah yang harus dipenuhi, yakni:adil, terbuka, dan berorientasi falah keuntungan dunia
dan akhirat. Insentif bonus seseorang Up line tidak boleh mengurangi hak orang lain di bawahnya down line, sehingga tidak ada yang dizalimi. Sistem
36
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A dan Ella Jauvani Sagala, S.Psi, M.Sc, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik, Jakarta,
PT. Rajagrafindo Persada, 2009, h. 213
37
Michael Armstrong, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, PT. Elex Media Computindo, cet. ke-
, h.190
intensif juga harus transparan diinformasikan kepada seluruh anggota, bahkan dalam menentukan sistemnya dan pembagian insentif bonus. Imam Al-
Ghazali dalam Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa keuntungan dalam Islam adalah keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan akhirat maksudnya, bahwa
dengan menjalankan bisnis itu, seseorang telah dianggap menjalankan ibadah, asalkan bisnisnya sesuai dengan syari’ah. Dengan bisnis, seseorang juga
telah membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penghargaan kepada Up Line yang mengembangkan jaringan level
di bawahnya Down Line dengan cara bersungguh-sungguh, memberikan pembinaan tarbiyah, pengawasan serta keteladanan prestasi uswah memang
patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat bonus dari perusahaan, karena ini selaras dengan sabda Rasulullah:” “Barangsiapa di
dalam Islam berbuat suatu kebajikan maka kepadanya diberi pahala, serta pahala dari orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun”hadist.
Sebagaimana disebut di atas bahwa penghargaan yang diberikan kepada anggota yang sukses mengembangkan jaringan, dan secara sungguh-
sunguh memberikan pembinaan tarbiyah, pengawasan serta keteladanan prestasi uswah, harus selaras dengan ajaran agama Islam.
Dalam pemasaran asuransi banyak perusahaan yang menggunakan sistem agency, dimana setiap orang yang tergabung di dalamnya memiliki
kesempatan untuk menjadi seorang pengusaha. Inilah yang menjadi daya tarik untuk bergabung menjadi seorang agen asuransi. Dimana, pengusaha
merupakan kelompok profesi yang berada di sisi kanan dalam teori Robert T Kiyosaki. Profesi yang memiliki tujuan untuk mencapai kebebasan waktu,
kebebasan financial, dan kebebasan beraktivitas.
38
Agen asuransi secara mandiri akan menentukan target suksesnya. Dimana semua perencanaan, strategi hingga pelaksanaan penjualan
merupakan daya kreatifitasnya masing masing. Perusahaan asuransi dengan sistem agencynya hanya mensupport upaya penjualan dan bertanggung jawab
penuh terhadap seluruh yang telah menjadi konsumen. Seluruh kebutuhan operasional seorang agen asuransi telah diperhitungkan kedalam sistem
komisi dan berbagai bonus yang sangat menarik. Bahkan untuk agen asuransi yang berprestasi akan selalu mendapatkan bonus perjalanan ke luar negeri
dengan segenap kemewahannya. Seperti apakah gambaran profesi sebagai agen asuransi di Indonesia?
Dalam hal kompensasi penghasilan, perusahaan menyediakan salah satu di antara tiga jenis kompensasi, yakni 1 komisi dan tunjangan, 2 komisi, 3
komisi dan bonus. Skema komisi banyak diberlakukan bagi kalangan agen yang berpengalaman, khususnya bagi agen-agen yang menjual produkproduk
individu. Komisi adalah penghasilan seorang agen yang akan dibayarkan oleh perusahaan, dan besarannya berdasarkan sejumlah persentase tertentu dari
38
www.agenasuransi.net, 10 Jul 2009
jumlah premi yang dibayarkan oleh nasabah. Besaran persentase komisi amat bergantung pada jenis produk yang dijual oleh sang agen.
39
Selain itu, jenis transaksi juga memengaruhi persentase komisi misalnya pembayaran polis baru atau pembayaran premi untuk polis lanjutan.
Bagaimana halnya dengan bonus? Umumnya, perusahaan akan memberikan bonus kepada seorang agen bila yang bersangkutan berhasil mencapai target
penjualan yang ditentukan oleh perusahaan. Melalui skema kompensasi yang bersifat variabel seperti ini, jumlah uang yang bisa diterima oleh seorang agen
dari prestasi penjualannya setiap bulan menjadi tidak terbatas. Semakin besar premi penjualan seorang agen, penghasilan yang bersangkutan akan
bertumbuh dengan cepat. Bonus yang diperolehnya juga bisa bertambah besar bila sang agen berhasil membukukan premi yang lebih besar pula.
Selain potensi penghasilan tak terbatas, profesi agen asuransi juga sarat dengan berbagai penghargaan dari perusahaan asuransi. Berbagai bentuk
insentif penjualan pun diberikan perusahaan untuk memacu prestasi para agen. Perjalanan keluar negeri bersama keluarga, hadiah berupa peralatan
kerja misalnya laptop atau ponsel terbaru merupakan contoh penghargaan yang diberikan oleh perusahaan bagi agen asuransi yang berprestasi.
Secara organisatoris, AAJI bertekad memacu profesionalisme dan perkembangan agen asuransi nasional.Sejak 22 tahun lalu, AAJI secara
39
www.economy.okezone.com, tgl 13 Jul 2009
konsisten menyelenggarakan Top Agent Award TAA, yang merupakan bentuk penghargaan kepada para agen asuransi jiwa terbaik nasional.
40
D. KINERJA AGEN