Pengertian Kekerasan terhadap Anak

r. Hak untuk dirahasiakan bagi setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum; dan s. Hak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya bagi anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana. 94 Mencermati keberadaan anak-anak di Indonesia saat ini, sudah waktunya diperlukan suatu upaya sistematis untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak sejak dari janin dalam kandungan sampai anak berusia 18 tahun. Negara pemerintah dan masyarakat domestik maupun masyarakat internasional, terutama Komnas Anak serta Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang terkait, berkewajiban dan bertanggungjawab dan menjamin hak asasi anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak, urutan kelahiran anak dan kondisi fisik atau mentalnya. Beranjak dari konsepsi perlindungan dan pemenuhan hak anak yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif, dibutuhkan partisipasi orang dewasa dari berbagai profesi untuk memberikan perlindungan kepada anak berdasakan asas- asas non diskriminasi, kepentingan yang terbaik bagi anak, hak hidup, kelang- sungan hidup dan perkembangan serta penghargaan terhadap pendapat anak. 95

B. Kekerasan terhadap Anak

1. Pengertian

94 Ibid., h. 519-520. 95 Lihat Salimin A, Hak Asasi Anak, h. 519-520. Kata kekerasan berasal dari bahasa latin yaitu violentia, yang berarti kekerasan; keganasan; kehebatan; kesengitan; kedasyatan; kegarangan; dan aniaya. 96 Dalam Kamus Webster kekerasan diartikan sebagai penggunaan kekuatan fisik untuk melukai atau menganiaya, perlakuan atau prosedur yang kasar serta keras, dilukai oleh atau terluka dikarenakan menyimpangan, pelanggaran atau perkataan tidak senonoh, kejam, sesuatu yang kuat, bergejolak, atau hebat dan cenderung menghancurkan atau memaksa perasaan atau ekspresi yang berapi-api, juga termaksud hal-hal yang timbul dari aksi atau perasaan tersebut, suatu bentrokan atau kerusuhan. 97 Dalam kamus bahasa Indonesia, kekerasan diartikan dengan perihal yang bersifat dan berciri keras, perbuatan seseorang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain atau ada paksaan. 98 Menurut penjelasan ini, kekerasan itu merupakan wujud yang bersifat fisik yang mengakibatkan luka, cacat, sakit atau penderitaan pada orang lain. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah berupa paksaan atau ketidakrelaan atau tidak adanya persetujuan pihak lain yang dilukai. 99 96 K.Prent.X.C., dkk., Kamus Latin-Indonesia, Yogyakarta: KANISIUS, 1969, h. 930. 97 Philip Babcock Gove, The Merriem-Webster Webster New International Dictionary, Springfield, USA: GC Meriam Company,1996, h. 2554. 98 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, h. 488. 99 Wahid, Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual Advokasi atas Hak Asasi Perempuan , h. 30. Secara umum kekerasan menunjuk pada semua tingkah laku yang bertentangan dengan Undang-undang, baik berupa ancaman saja maupun sudah merupakan suatu tindakan nyata yang mengakibatkan kerusakan terhadap harta benda, fisik atau mengakibatkan kematian pada seseorang. 100 Asumsi yang muncul dan berlaku general, bahwa setiap modus kekerasaan itu merupakan wujud pelanggaran hak asasi manusia, artinya berbagai bentuk kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat niscaya berakibat bagi kerugian orang lain. Kerugian yang menimpa sesama secara fisik maupun non-fisik psikis dan seksual inilah yang dikategorikan sebagai pelanggaran hak-hak asasi manusia. 101 Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan kekerasan terhadap anak yakni perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, luka berat, ketakutan, rasa tak berdaya, atau penderitaan psikis terhadap seseorang yang usianya belum 18 delapan belas tahun dan termasuk di dalamnya anak dalam kandungan.

2. Bentuk Kekerasan terhadap Anak