BAB IV PUTUSAN HAKIM TERHADAP PERKARA NO:325PID.B2007PN JAKSEL
TENTANG TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK DAN ANALISIS HUKUM POSITIF SERTA HUKUM ISLAM
Setelah penulis memaparkan tentang tinjauan umum hukum positif dan hukum Islam mengenai tindak pidana kesusilaan, serta tindak pidana pencabulan
sebagai bentuk kekerasan terhadap anak pada Bab II dan Bab III, selanjutnya pada Bab IV ini penulis akan melakukan analisis terhadap surat dakwaan, tuntutan dan
putusan perkara No:325PID.B2007PN JAKSEL tentang tindak pidana pencabulan terhadap anak.
A.
Putusan Hakim
1.
Duduk Perkara
Duduk perkara yang penulis sebutkan berikut ini adalah salinan dari Surat Dakwaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan terhadap Surat Tuntutan
No.Reg.Perkara:PDM-273JKTSTLEp.1022007. Penulis
salin sesuai
dengan apa adanya, dengan maksud agar posisi kasus tersebut tidak ada
penambahan ataupun pengurangan. Kutipan kasus tersebut adalah sebagai berikut:
Bahwa terdakwa Edi Murjono,SE pada hari Selasa tanggal 04 April 2006, tanggal 11 April 2006, tanggal 18 April 2006 dan pada tanggal yang
sudah tidak dapat diingat lagi pada bulan September 2006 atau setidak- tidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun 2006 bertempat di SMP Budi
Waluyo Jl.Cisanggiri II No.15 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, melakukan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri, melakukan tindakan-tindakan melanggar kesusilaan, dengan seseorang yang diketahuinya atau secara patut harus diduganya, bahwa
orang tersebut belum mencapai usia lima belas tahun, atau jika tidak dapat diketahui dari usianya, orang itu belum dapat dikawini, yang dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut: - Bahwa terdakwa Edi Murjono, SE adalah sebagai guru komputer dan guru
ekonomi di sekolahan SMP Budi Waluyo di Jl.Cisanggiri III No.15 Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang mempunyai murid-murid perempuan
diantaranya: 1. Saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati, yaitu siswa kelas VII dan
berumur 17 tahun; 2. Saksi korban Fiona Andriani, yaitu siswa kelas VII berumur 14 tahun;
3. Saksi korban Natasha Ruth Ivanka, yaitu siswa kelas VII dan berumur 13 tahun.
- Bahwa para saksi korban tersebut masing-masing termasuk dalam kategori
anak-anak yang berkebutuhan khusus ABK dan terdakwa mengetahui
bahwa para saksi korban tersebut belum berumur 18 delapan belas tahun; - Adapun perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa terhadap 3 tiga orang
saksi korban dimaksud dengan rincian sebagai berikut: 1. Terhadap saksi Leni Diah Ayu Ekawati:
- Bahwa pada tanggal 4 April 2006, ketika terdakwa memberikan pelajaran komputer, terdakwa telah mengelus-elus pipi kanan saksi
korban Leni Diah Ayu Ekawati dengan menggunakan tangan kanannya, kemudian dari arah belakang terdakwa memeluk saksi
korban Leni Diah Ayu Ekawati sambil kedua tangannya memegang payudara saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati dan terdakwa juga
mengelus-elus paha saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati secara berulang-ulang.
- Pada tanggal 11 April 2006, terdakwa ketika memberikan pelajaran komputer, terdakwa telah meraba-raba payudara saksi korban Leni
Diah Ayu Ekawati dari arah bawah menggunakan tangan kanannya; - Pada tanggal 18 April 2006 terdakwa mengelus-elus dada bagian atas
saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati menggunakan tangan kanannya
sambil mengancam saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati sambil
mengatakan “awas ya jangan bilang siapa-siapa” dan “udah ga pa-pa cuma dipegang payudaranya doang”, kemudian saksi korban Leni
Diah Ayu Ekawati menceritakan kejadian tersebut kepada saksi Nida Sururi lalu saksi Nida Sururi melaporkan kejadian tersebut kepada
orang tua saksi korban Leni Diah Ayu Ekawati. 2. Terhadap saksi Fiona Andriani:
- Pada tanggal yang tidak dapat diingat lagi bulan September 2006 ketika terdakwa memberikan pelajaran ekonomi, terdakwa telah
membuka kancing baju atas saksi korban Fiona Andrini yang saat itu sedang mencatat pelajaran ekonomi, kemudian tangan kiri terdakwa
memegang bahu sebelah kiri saksi korban Fiona Andriani sedangkan tangan kanannya memegang payudara sebelah kiri saksi korban
Fiona Andriani, kemudian pada saat pelajaran ekonomi selesai terdakwa mengancam saksi korban Fiona Andriani dengan
mengatakan “gue bunuh lo kalau bilang-bilang”, kemudian terdakwa mengulangi lagi perbuatannya tersebut pada saat memberikan
pelajaran komputer dengan cara meremas-remas payudara sebelah kiri saksi korban Fiona Andriani menggunakan tangannya setelah itu
terdakwa pergi tanpa mengancingkan kembali baju seragam saksi korban Fiona Andrini.
3. Terhadap saksi Natasha Ruth Ivanka: - Bahwa pada tanggal yang tidak dapat diingat lagi bulan September
2006, terdakwa meletakkan tangan kanannya ke arah payudara saksi korban Natasha Ruth Ivanka, karena saksi korban Natasha Ruth
Ivanka kaget sehingga langsung menangkis tangan kanan terdakwa, kemudian saksi korban Natasha Ruth Ivanka menceritakan kejadian
tersebut kepada kakak kelasnya, yang kemudian disarankan agar melaporkan kejadian tersebut ke guru BP sehingga saksi korban
Natasha Ruth Ivanka melaporkan kepada Petugas Polres Jakarta Selatan.
2. Dakwaan