Faktor-faktor fisik yang penting adalah iklim, air dan tanah. Hal-hal yang berkaitan dengan iklim seperti curah hujan bulanan, suhu rata-rata dan
suhu terendah maupun tertinggi. Hal-hal yang berkaitan dengan air seperti asal air, apakah dari air hujan ataukah air irigasi. Sedangkan hal-hal yang
berkaitan dengan lahan seperti tipe tanah, kemiringan.
Lingkungan Biologi Lingkungan biologi berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan dan vitalitas tanaman atau hewan dan kualitas produksi yang dipanen. Untuk lingkungan biologi ini berkaitan dengan pengendalian
hama dan penyakit, tergantung pada tanaman atau hewan yang telah diserang atau dirusak.
Lingkungan Ekonomi
Beberapa aspek dari lingkungan ekonomi mempengaruhi sistem usahatani seperti jauh dekatnya dari pasar, ada tidaknya kredit, penentuan harga.
Lingkungan Sosial
Faktor sosial bervariasi dari lokasi yang satu dari lokasi yang lain. Hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sosial ini seperti norma-norma sosial
dan ragam budaya daerah.
3.1.3. Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani adalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu. Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi
rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk benih, digunakan pembayaran, dan yang disimpan. Penerimaan ini dinilai berdasarkan perkalian
antara total produksi dengan harga pasar yang berlaku. Soekartawi et al, 1986
3.1.4. Pendapatan Usahatani
Usahatani yang dilakukan petani akhimya akan memperhitungkan biaya- biaya yang dikeluarkan dengan penerimaan yang diperoleh. Selisih antara biaya
yang dikeluarkan dengan penerimaan yang diperoleh merupakan pendapatan kotor dari kegiatan usahatani. Karena dalam kegiatan tersebut bertindak seorang petani
sebagai pengelola, sebagai pekerja dan sebagai penanam modal dalam usahanya,
maka pendapatan itu dapat digambarkan sebagai balas jasa dari kerjasama faktor- faktor produksi Soeharjo dan Patong, 1973.
Soeharjo dan Patong 1973, menyebut bahwa analisis pendapatan mempunyai kegunaan bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama dari
analisis pendapatan, yaitu 1 menggambarkan keadaan sekarang dari suatu kegiatan usaha, dan 2 menggambarkan keadaan yang akan datang dari suatu
kegiatan usaha. Analisis pendapatan usahatani sendiri sangat bermanfaat bagi petani untuk dapat mengukur apakah kegiatan usahanya pada saat ini berhasil atau
tidak. Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua keterangan pokok, yaitu
keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu tertentu. Penerimaan merupakan total nilai produk yang dihasilkan, yakni hasil kali antara
jumlah output yang dihasilkan dengan harga produk tersebut. a.
Ukuran Pengeluaran Usahatani Pengeluaran atau biaya adalah semua pengorbanan sumberdaya ekonomi
dalam satuan uang yang diperlukan untuk menghasilkan produk dalam suatu periode produksi. Sedangkan pengeluaran usahatani secara umum meliputi biaya
tetap dan biaya variabel. Bentuk pengeluaran usahatani berupa pengeluaran yang diperhitungkan input cost. Pengeluaran tunai adalah pengeluaran yang
dibayarkan dengan uang, seperti biaya pembelian sarana produksi dan biaya untuk membayar tenaga kerja. Sedangkan pengeluaran yang diperhitungkan digunakan
untuk menghitung berapa sebenamya pendapatan kerja petani seandainya bunga modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.
b. Ukuran Pendapatan Usahatani
Analisis Pendapatan Tunai, Pendapatan Total dan Analisis Biaya per Satuan Produksi Usahatani yaitu analisis yang digunakan untuk melihat
keuntungan relatif dari suatu kegiatan cabang usahatani berdasarkan perhitungan finansial. Dalam analisis ini dilakukan dua pendekatan, yaitu perhitungan
pendapatan atas dasar biaya tunai dan perhitungan atas dasar biaya total biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan. Analisis biaya per satuan produksi
digunakan untuk menentukan perkiraan harga jual atau keuntungan relatif yang diperoleh dari penjualan komoditi hasil usahatani. Dalam analisis ini digunakan
untuk menentukan perkiraan harga jual atau keuntungan relatif yang diperoleh dari penjualan komoditi hasil usahatani. Dalam analisis ini digunakan dua unsur
yang menjadi perhitungan utama, yaitu produksi kotor dan biaya total. Produksi kotor merupakan total produksi yang dihasilkan cabang usahatani, sedangkan
biaya atau pengeluaran total adalah pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan produksi tersebut.
Selisih antara pendapatan kotor usahatani dengan total pengeluaran usahatani disebut pendapatan bersih usahatani. Pendapatan bersih usahatani ini
mengukur imbalan yang diperoleh keluarga petani akibat dari penggunaan faktor– faktor produksi atau pendapatan bersih usahatani ini merupakan ukuran
keuntungan usahatani yang dapat digunakan untuk menilai dan membandingkan beberapa usahatani lainnya, maka ukuran yang digunakan untuk menilai usahatani
ialah dengan penghasilan bersih usahatani yang merupakan pengurangan antara pendapatan bersih usahatani dengan bunga pinjaman, biaya yang diperhitungkan
dan penyusutan.
3.1.5. Efisiensi Pendapatan Usahatani