Sistem Usahatani Farming System Penerimaan Usahatani

4. Pengelolaan atau Manajemen Pengelolaan usahatani adalah kemampuan petani untuk menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasai dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Untuk dapat menjadi pengelola yang berhasil, maka pengenalan pemahaman terhadap prinsip teknik meliputi : a perilaku cabang usaha yang diputuskan; b perkembangan teknologi; c tingkat teknologi yang dikuasai; d daya dukung faktor cara yang dikuasai; dan e cara budidaya dan alternatif cara lain berdasar pengalaman orang lain. Pengenalan dan pemahaman prinsip ekonomis antara lain : a penentuan perkembangan harga; b kombinasi cabang usaha; c tataniaga hasil; d pembiayaan usahatani; e penggolongan modal dan pendapatan serta f ukuran-ukuran keberhasilan yang lazim dipergunakan lainnya. Panduan penerapan kedua prinsip itu tercermin dari keputusan yang diambil, agar resiko tidak menjadi tanggungan petani sebagai pengelola. Ketersediaan menerima resiko sangat tergantung kepada; a tersedianya modal; b status petani; c umur; d lingkungan usaha; e perubahan sosial serta f pendidikan dan pengalaman petani.

3.1.2. Sistem Usahatani Farming System

Menurut Shaner, Phillip dan Schmel 1982 dalam Rohmani 2000, sistem usahatani merupakan suatu organisasi usahatani yang unik dan dikelola oleh suatu rumahtangga dengan baik yang diterapkan berdasarkan praktek-praktek yang teratur sebagai respon atas lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi yang disesuaikan dengan tujuan, sumberdaya dan tujuan rumahtangga tersebut. Faktor- faktor tersebut bergabung dalam mempengaruhi output dan jumlah produksi dan pada umumnya ditemukan dalam sistem, bukan antar sistem. Sistem usahatani ini merupkana bagian dari sistem yang lebih besar, seperti komunitas lokal dan dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subsistem seperti sistem persemaian dan penanaman. Lingkungan dalam sistem usahatani yaitu lingkungan fisik, biologi, ekonomi dan sosial akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:  Lingkungan Fisik Faktor-faktor fisik yang penting adalah iklim, air dan tanah. Hal-hal yang berkaitan dengan iklim seperti curah hujan bulanan, suhu rata-rata dan suhu terendah maupun tertinggi. Hal-hal yang berkaitan dengan air seperti asal air, apakah dari air hujan ataukah air irigasi. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan lahan seperti tipe tanah, kemiringan.  Lingkungan Biologi Lingkungan biologi berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan vitalitas tanaman atau hewan dan kualitas produksi yang dipanen. Untuk lingkungan biologi ini berkaitan dengan pengendalian hama dan penyakit, tergantung pada tanaman atau hewan yang telah diserang atau dirusak.  Lingkungan Ekonomi Beberapa aspek dari lingkungan ekonomi mempengaruhi sistem usahatani seperti jauh dekatnya dari pasar, ada tidaknya kredit, penentuan harga.  Lingkungan Sosial Faktor sosial bervariasi dari lokasi yang satu dari lokasi yang lain. Hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sosial ini seperti norma-norma sosial dan ragam budaya daerah.

3.1.3. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah nilai produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu. Penerimaan ini mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk benih, digunakan pembayaran, dan yang disimpan. Penerimaan ini dinilai berdasarkan perkalian antara total produksi dengan harga pasar yang berlaku. Soekartawi et al, 1986

3.1.4. Pendapatan Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis Sistem Usahatani Padi Organik (Suatu Studi Perbandingan, Kasus Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah)

0 10 113

Kelembagan Berkelanjutan dalam Pertanian Organik (Studi Kasus Komunitas Petani Padi Sawah, Kampung Ciburuy,Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

6 103 177

Evaluasi kemitraan petani padi dengan lembaga pertanian sehat dompet dhuafa republika desa Ciburuy, kecamatan Cigombong kabupaten Bogor

0 4 216

Penataan kelembagaan pertanian dalam penerapan sistem pertanian padi sehat (studi di kampung Ciburuy, desa Ciburuy, kecamatan Cigombong, kabupaten Bogor)

1 22 173

Analisis efisiensi teknis, pendapatan dan peranan kelembagaan petani pada usahatani padi sehat (Kasus Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

1 15 282

Penerapan Teknologi Pertanian Padi Organik Di Kampung Ciburuy, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor

0 6 107

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sehat di Desa Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

3 9 218

Analisis Keunggulan Komparatif dan Kompetitif Usahatani Padi Semiorganik di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong,Kabupaten Bogor

3 28 148

Penerapan LEISA pada Usahatani Padi Sehat dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Usahatani di Gapoktan Harapan Maju dan Gapokan Silih Asih, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 10 98

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190