pertemuan pertama, dilanjutkan dengan guru memberikan masalah kepada siswa untuk mencari jawaban sementara setelah itu siswa di suruh untuk mencari
pasangan dalam kelompoknya sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pada saat kegiatan ini keadaan siswa sudah sedikit berbeda tidak
seperti pada pertemuan pertama, dimana siswa sudah tidak merasa kebingungan dengan kelompoknya dan sudah mulai membiasakan bekerja dalam kelompok.
Dan guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk membahas masalah tersebut dan setiap kelompok mempresentasikan jawaban masing-masing
kelompok secara acak. Kemudian siswa mengerjakan LKS secara berkelompok. Dalam proses
diskusi berlangsung guru berkeliling mengamati siswa dan menjawab apabila ada kelompok yang kurang jelas. Pada saat diskusi siswa diberi masalah dan disuruh
untuk memikirkanya sejenak, pada saat itu masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan dan asyik main sendiri, namun hal ini dapat diantisipasi dengan
cara guru memberikan motivasi agar siswa dan mengingatkan siswa agar tidak ramai sendiri. Dan pada waktu diskusi dengan masing-masing kelompok sebagian
siswa sudah mulai bisa bekerja sama, dan sebagian siswa juga merasa senang dengan berdiskusi semacam ini karena sudah terbiasa dengan teman sebangku
sehingga merasa enak diajak berdiskusi, meskipun belum semua siswa mau diajak berdiskusi, dan malah asyik ngobrol sendiri dengan teman sebangku, namun
sudah ada sedikit perubahan dari pertemuan yang pertama. Kendala yang lain adalah masih adanya siswa yang merasa kesulitan dalam mengerjakan dalam kerja
kelompok karena tidak semua siswa dalam sebangku memiliki kemampuan yang tinggi ada siswa yang memiliki kemampuan yang sama-sama tinggi, ada yang
sedang sama sedang, bahkan ada yang kurang. Sehingga menyulitkan siswa dalam memecahkan masalah dalam kelompok.
Sebelum memasuki pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan soal postes siklus II.
Pada kegiatan akhir guru menganalisis hasil kegiatan siswa, LKS, dan bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas di tutup dengan salam.
Sebelum pelajaran berakhir peneliti melakukan tanya jawab dengan beberapa siswa tentang proses belajar mengajar yang baru dilakukan dengan
menggunakan strategi kooperatif model think pair- share.
3 Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru. Adapun yang menjadi observer yang mencatat lembar observasi pada pedoman
observasi adalah guru kelas lain. Pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa
sudah banyak bertanya tentang materi yang belum dipahami dan siswa juga menambah banyak referensi.
Hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan II yang diperoleh dari pretes yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 100, sedangkan
nilai terendah siswa yaitu 75, dan nilai rata-rata siswa yaitu hanya 76. Artinya nilai rata-rata tersebut telah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu
87.64 dan keberhasilan pembelajaran PKn melalui penerapan metode TPS belum mencapai ketuntasan belajar yang diinginkan yaitu 80.
4 Refleksi
Pada kegiatan siklus II pertemuan kedua, menunjukkan tidak ada permasalahan pada perencanaan tindakan, karena telah terlaksanan sesuai dengan
rencana. Pada pelaksanaan tindakan menunjukkan bahwa siswa sudah mulai terbiasa dengan kerja kelompok, dan seluruh anggota kelompok telah memiliki
kesadaran untuk memperhatikan. Jika dilihat dari hasil belajar dan penilaian individu dan kelompok terdapat peningkatan terhadap antusias siswa dalam
melakukan pembelajaran PKn dengan strategi kooperatif model think pair-share ini siswa sudah senang dan terbiasa belajar bersama dan saling bertukar pendapat
dengan teman terlebih dengan teman sebangku karena sudah terbiasa dan sudah cukup akrab, meskipun masih adanya kelompok yang merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal.
Maka berdasarkan data diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penelitian ini dihentikan sampai siklus II pertemuan kedua.
B. Analisis Data
Setelah dilaksanakannya penelitian yang begitu panjang, maka penelitia akan menganalisa temuan yang didapat mulai dari siklus I sampai siklus II.
1. Siklus I
a. Pertemuan I
Pada pertemuan I ini peneliti menganalisa mulai dari observasi kegiatan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode TPS.
Peneliti mendapati permasalahan yang timbul, berikut ini rincian kegiatan yang dilakukan siswa:
Tabel 4.4 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
No. Aspek yang
diobservasi Keterangan
Nilai Jumlah
Ada Tidak 5 4
3 2
1
1. Melaksanakan tes awal
pre test √
- -
- -
√ - 2
2. Mempelajari materi
yang telah diajarkan sebelumnya
√ -
- -
- √ -
2
3. Mendengarkan
penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
√ -
- -
- √ -
2 4.
Melakukan diskusi kelompok
√ -
- -
- √ -
2 5.
Mempresentasikan hasil jawaban
√ -
- -
- -
√ 1
6. Aktif mengungkapkan
jawaban √
- -
- -
- √
1 8.
Aktif bertanya √
- -
- -
- √
1 9.
Memecahkan soal yang harus dipecahkan
bersama √
- -
- -
√ - 2
10. Melaksanakan tes akhir
post test -
√ -
- -
- -
- Keterangan:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Berdasarkan tabel di atas bahwa selama pembelajaran dengan menggunakan metode think-pair-share kegiatan siswa masih terbilang kurang.
Aktivitas siswa tidak mewujudkan pembelajaran yang efektif. Selain observasi kegiatan siswa, segala aktivitas guru juga diamati oleh
observer. Berikut ini hasil pengamatan kegiatan guru selama pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.5 Lembar Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
No. Aspek yang diobservasi
Keterangan Nilai
Ada Tidak
5 4
3 2
1
1. Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran
√ -
- -
√ -
- 2.
Apersepsi √
- -
√ -
- -
3. Membangkitkan minat atau
rasa ingin
tahu siswa
motivasi √
- -
√ -
- -
4. Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai √
- -
√ -
- -
5. Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar
√ -
- √
- -
-
6. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses pembelajaran
√ -
- -
√ -
- 7.
Teknik menjelaskan menyampaikan materi
√ -
- √
- -
-
8. Pengelolaan kegiatan
pembelajaran melalui pendekatan think-pair-
share √
- -
√ -
- -
9. Bimbingan kepada
kelompok √
- √
- -
- -
10. Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk berpikir √
- -
√ -
- -
11. Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban √
- -
- √
- -
12. Antusias siswa terhadap
jawaban yang diberikan √
- -
- √
- -
13. Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √
- -
- √
- -
14. Keterampilan menerangkan
kembali dan menyimpulkan materi yang disampaikan
√ -
- -
√ -
-
15. Keterampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut setelah penyampaian materi
√ -
- -
√ -
-
16. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator
yang ingin dicapai √
- -
- √
- -
Keterangan: 5
= sangat baik 4
= baik 3
= cukup 2
= kurang 1
= sangat kurang Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa kegiatan
guru selama pembelajaran perlu diperbaiki lagi agar hasil dari pembelajaran lebih maksimal.
Selain itu untuk mengetahui hasil belajar PKn siswa, maka peneliti membeirkan soal pretes kepada siswa. Berikut ini hasil pretes siswa siklus I
pertemuan I:
Tabel 4.6 Nilai Pretes Siklus I Pertemuan I
No. Responden
Pretest
1 Ai Rani
65 2
Alfi Agustian 55
3 Allisa Putri Jenal
70 4
Alya Agustina 60
5 Ananda Aulia
55
6 Andika Wahyu Hidayat
45 7
Ari Haryanto 65
8 Bambang Yusuf
40 9
Budi 55
10 Citra Dwi Lestari 70
11 Devi Arisandi 65
12 Diya Atul Milah 45
13 Eka Zahra 65
14 Fazhal 55
15 Gina Junyar 70
16 Happyta 65
17 Hasna Caya 70
18 Jaenal Adhari 65
19 Jenal Muttaqin 45
20 M. Alik 50
21 M. Azis 65
22 M. Farhan 55
23 M. Reihan RF 75
24 Muhammad Hafidz 65
25 Muhammad Iqbal Safutra 50
26 Muhammad Javier Ramdhan S 50
27 Nabila Tsana Salamah 65
28 Pujanagara Panutan 65
29 Rika Yuliansyah 55
30 Silvia Ramdiani 75
31 Siti Nuraeni 50
32 Supaldi 65
33 Syahrul Juniansyah 65
34 Syifa Nurafriani 55
35 Yuliani 65
36 Yulianti 60
Jumlah 2155
Nilai rata-rata 59.86
Berdasarkan data tersebut, nilai rata-rata pretes siswa pada pertemuan I siklus I hanya mencapai 59.86. adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Frekuensi Perolehan Nilai Pretes Siswa
Metode Think-pair-share Siklus I Pertemuan I
No Nilai
Frekuensi
1. 70-79
6 2.
60-69 15
3. 50-59
11 4.
40-49 4
Data tersebut menunjukkan bahwa yang memperoleh nilai 70-79 adalah 6 orang, 60-69 adalah 15 orang, 50-59 adalah 11 orang dan 40-49 adalah 4 orang.
Artinya, perolehan nilai siswa masih banyak yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70.
b. Pertemuan II
Pada pertemuan II ini peneliti menganalisa mulai dari observasi kegiatan siswa saat mengikuti pembelajaran dengan metode TPS sama halnya pada
pertemuan I. Peneliti mendapati permasalahan yang timbul, berikut ini rincian kegiatan
yang dilakukan siswa:
Tabel 4.8 Lembar Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II
No. Aspek yang
diobservasi Keterangan
Nilai Jumlah
Ada Tidak 5 4
3 2
1
1. Melaksanakan tes awal
pre test -
√ -
√ - - - 4
2. Mempelajari materi
yang telah diajarkan sebelumnya
√ -
- √ - - -
4
3. Mendengarkan
penjelasan materi yang disampaikan oleh guru
√ -
- √ - - -
4 4.
Melakukan diskusi kelompok
√ -
- √ - - -
4 5.
Mempresentasikan hasil jawaban
√ -
- -
√ - - 3