dividen yang dideklarasikan menjadi kewajiban aktual pada tanggal deklarasi.
2. Tanggal pemilik tercatat Holder-of-record date
Pada hari penutupan usaha di tanggal pemilik tercatat, perusahaan menutup buku perpindahan sahamnya dan menyusun suatu daftar pemegang saham
per tanggal tersebut, pemegang saham tersebut berhak untuk menerima dividen.
3. Tanggal eks dividen Ex-dividend date
Tanggal ketika hak atas dividen lepas dari saham. Hak atas dividen tetap ada pada saham sampai dua hari kerja sebelum tanggal pemilik tercatat, namun
pada hari kedua sebelum tanggal tersebut, hak atas dividen tidak lagi dimiliki oleh saham.
4. Tanggal pembayaran Payment date
Tanggal dimana perusahaan akan membayarkan dengan membagikan cek dividen kepada para pemegang sahamnya.
2.1.1.3. Stabilitas Dividen
Perusahaan yang dapat mempertahankan posisi pembayaran dividen dalam hubungannya dengan garis tren merupakan hal yang menarik banyak investor.
Untuk dividen yang stabil, investor biasanya bersedia untuk membayar harga premi untuk dividen tersebut. Ada beberapa faktor yang mendukung stabilitas
dividen, diantaranya adalah Van Horne dan Wachowicz 2007: 285:
Universitas Sumatera Utara
1. Kandungan informasi
Pasar akan lebih merespon positif perusahaan yang tidak langsung mengurangi dividennya saat laba jatuh. Dengan dividen yang stabil, pihak
manajemen berusaha menyampaikan keyakinan atas prospek perusahaan yang lebih baik dimasa depan. Jadi pihak manajemen perusahaan mungkin
dapat mempengaruhi harapan pemegang saham melalui kandungan informasi dari dividen.
2. Keinginan untuk mendapatkan penghasilan
Para pemegang saham yang mengharapkan penghasilan periodik tertentu pasti akan lebih memilih menanamkan sahamnya pada perusahaan yang
memiliki dividen yang stabil, walaupun jika dibandingkan perusahaan tersebut memiliki kesamaan pola laba dan pembayaran dividen jangka
panjang dengan perusahaan yang lain. 3.
Pertimbangan institusional Dividen yang stabil dapat memberikan keuntungan dari sisi hukum bagi
investor institusi tertentu untuk memungkinkan membeli saham biasa.
2.1.1.4. Kebijakan Dividen
Menurut Sitanggang 2012: 5 kebijakan dividen adalah keputusan untuk menentukan berapa besarnya bagian laba bersih yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen dan berapa besarnya laba yang ditahan sebagai sumber pembiayaan internal perusahaan. Laba bersih
perusahaan sesungguhnya adalah keuntungan yang menjadi milik dari pemegang
Universitas Sumatera Utara
saham atas investasi pada perusahaan tersebut. Apabila perusahaan menahan sebagian laba bersih, berarti terdapat komitmen manajemen kepada para
pemegang saham bahwa manajemen masih mampu menjanjikan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para pemegang saham.
2.1.1.5. Pengaruh Kebijakan Dividen Bagi Perusahaan