Tabel 4.2. Hasil Uji
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 52
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 26,41731112
Most Extreme Differences
Absolute ,129
Positive ,129
Negative -,083
Kolmogorov-Smirnov Z ,929
Asymp. Sig. 2-tailed ,354
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2- tailed adalah 0,354 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.2.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Menurut Ghozali 2006: 91
salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor yaitu jika VIF tidak lebih dari 10
dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang
diperoleh, dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 48,260
10,346 4,665 ,000
Laba Bersih
,005 ,001
,672 5,488 ,000 ,797 1,255
AKO 5,090E-6 1,835E-6
,335 2,773 ,008 ,816 1,225
CR -,014
,019 -,100 -,755 ,454
,680 1,471 DER
-,107 ,037
-,379 -2,879 ,006 ,688 1,454
a. Dependent Variable: DPR Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Berdasarkan hasil pengujian uji multikolinearitas pada Tabel 4.3 di atas diperoleh besaran Variance Inflation Factor VIP menurut hasil output SPSS
Statistics untuk Laba Bersih sebesar 1,255, Arus Kas Operasi AKO sebesar 1,225, Current Ratio CR sebesar 1,471 dan Debt to Equity Ratio DER sebesar
1,454. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas karena ketiganya memenuhi pedoman model regresi yang bebas
multikolinearitas yaitu dibawah 10. Besarnya tolerance menurut hasil outpui SPSS Statistics untuk Laba Bersih
sebesar 0,797, Arus Kas Operasi AKO sebesar 0,816, Current Ratio CR sebesar 0,680 dan Debt to Equity Ratio DER sebesar 0,688. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas karena ketiganya memenuhi pedoman model regresi yang bebas multikolinearitas yaitu
mempunyai tolerance diatas 0,1.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering
ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson
dengan ketentuan sebagai berikut Santoso, 2005 : 219:
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.4. Hasil Uji
Durbin-Watson Test
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
,662
a
,439 ,391
27.51850 1,532
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,532 Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi. Selanjutnya untuk lebih memastikan apakah model regresi ini bebas dari masalah autokorelasi, maka penelitian ini juga menggunakan
uji Runs Test dan The Breusch-Godfrey BG Test.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Hasil Uji
Runs Test
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-5,75642 Cases Test Value
26 Cases = Test Value
26 Total Cases
52 Number of Runs
27 Z
,000 Asymp. Sig. 2-tailed
1,000 a. Median
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 1,000 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
Tabel 4.6. Hasil Uji
Breusch-Godfrey BG Test
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -2,601
9,937 -,262
,795 Laba Bersih
-2,725E-4 ,001
-,056 -,339
,736 AKO
5,821E-7 1,775E-6
,053 ,328
,744 CR
,002 ,018
,018 ,099
,922 DER
,009 ,036
,042 ,240
, 811 Auto
,191 ,145
,197 1,321
,193 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.6. terlihat bahwa koefisien parameter untuk variabel Auto Lag menunjukkan probabilitas signifikan 0,193 diatas 0,05 yang berarti data
tidak terkena autokorelasi.
4.2.2.4. Uji Heteroskedastisitas