mereka dan mungkin menyarankan untuk industri garmen manufaktur lainnya Bangladesh.
3.5.3 Manajemen
Resiko dalam Penggunaan FMEA-Berdasarkan Metodologi
Corrective Action Selection
Ketika memilih bersaing tindakan perbaikan pada FMEA, pembuat keputusan mungkin memiliki keinginan yang berbeda untuk menargetkan tujuan
perbaikan tertentu. Selain itu, setelah tindakan perbaikan telah dilaksanakan, mungkin ada ketidakpastian hasil. Penelitian ini Sutrisno, 2014 mencoba untuk
menyajikan FMEA berbasis tindakan korektif prioritas, menggabungkan kedua keinginan manajemen dan pelaksanaan risiko yang relevan ke dalam model.
Untuk mencerminkan tim keinginan dan sikap risiko dalam memperkirakan daya tarik tindakan perbaikan. Penelitian ini masih dalam tahap teoritis. Yang utama
dan terpenting, menerapkan model konseptual dalam situasi nyata dan membandingkan analisis nilai yang sebenarnya antara FMEA dan model
konvensional harus dilakukan dengan studi di masa mendatang.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Pusaka Prima Mandiri PPM, perusahaan manufaktur yang memproduksi produk kertas rokok cigarette paper di Jalan
Brigjen Zein Hamid Km. 6,9 Titi Kuning Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan selesai.
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu jenis penelitian dengan mengumpulkan, menyusun,
mengolah dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran mengenai suatu keadaan tertentu sehingga dapat diambil kesimpulan dari
penelitian tersebut. Sinulingga, 2014
4.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah hal-hal yang menjadi objek atau titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam laporan ini, yang menjadi objek penelitian adalah
kualitas kertas rokok cigarette paper area converting yang tidak memenuhi spesifikasi atau standar serta dikategorikan sebagai produk cacat defect.
4.4 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti.
Kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas Sinulingga, 2014. Tujuan
kerangka konseptual untuk memberikan petunjuk kepada peneliti di dalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan kerangka konseptual
yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana yang harus dijawab oleh penelitian dan bagaimana prosedur empiris yang digunakan sebagai
alat untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1
Unstable Porosity
Wrinkle
Cracked Identifikasi Faktor
Penyebab Kecacatan
Hole Usulan Perbaikan
Dirt
Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian