c. Kertas Bekas Broke digunakan untuk membantu kerataan formasi kertas serta kelengkungan.
2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar proses
produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan adalah:
1. Precipitated Calcium Carbonate digunakan sebagai filler bahan pengisi kertas, pemerata pori-pori porosity dan memutihkan kertas whiteness.
2. Cationic Retention Aid CRAStarch digunakan sebagai pengikat partikel buburan sehingga menghasilkan buburan pulp yang homogen dan
menambah kekuatan kertas pada waktu basah maupun kering dan mengurangi lose pada wire.
3. Anti Foam Defoamer digunakan untuk mencegah buih-buih agar tidak masuk ke dalam kertas.
4. Pencegah Bakteri Biocide digunakan sebagai pembunuh bakteri untuk mencegah penggumpalan bakteri slime pot.
5. Citric Acid, Anhydrous C
6
H
8
O
7
Kering digunakan sebagai zat pembakar dalam kertas yang harus dinetralkan dengan KOH.
6. Potassium Hydroxide KOH digunakan untuk menetralisir Citic Acid sebelum diaplikasikan ke mesin distribusi.
7. Bahan Penggumpal Coagulant digunakan untuk pengolahan air sungai water treatment.
8. Air digunakan sebagai media dan pelarut.
3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan
berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:
1. Kertas pembungkus digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran ream.
2. Core digunakan sebagai inti dari gulungan kertas selama proses penggulungan baik di paper machine maupun di bagian finishing.
3. Kertas Koran digunakan untuk mengepak hasil produksi. 4. Label atau Etiket digunakan sebagai pengenal nama perusahaan yang
ditempel pada kertas pembungkus produk.
2.6.2 Uraian Proses Produksi
Proses produksi kertas rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan proses pembuatan kertas di
paper machine, dan tahapan penyelesaian produk.
2.6.2.1 Tahapan Persiapan
Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaC
O3
. a. Pengolahan NBKP Needle Bleached Kraft Pulp = Kertas Serat Panjang
Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hdyra pulper dengan mengunakan konveyor. hdyra pulper ini menggunakan tangki untuk menguraikan serat-
serat pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam hdyra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan
didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 grltr. Proses berlangsung
secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump
chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator pengaduk untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu
buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat
menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di refiner chest, dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum mixing.
b. Pengolahan LBKP Leaf Bleached Kraft Pulp = Kertas Serat Pendek LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan
konsistensi 38-40 grltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu
dipompa ke dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara. Larutan terus diaduk agar tidak mengendap sehingga kosistensinya tetap.
c. Pengolahn Broke Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke
dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan
kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat.
Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang
sudah halus, maka alirannya langsung menuju broke chest.