Identifikasi Penyebab Potensial Dari Kegagalan Penentuan Nilai Peluang Kegagalan Occurence, O
1. Jenis kegagalan wrinkle a. Settingan embosser tidak sesuai diberikan nilai 2, dikarenakan penyebab
ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2, termasuk dalam ketegori
rendah dengan nilai 2. b. Kurang telitinya operator diberikan nilai 2, dikarenakan penyebab ini
dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2, termasuk dalam ketegori
rendah dengan nilai 2. c. Belum diterapkan prosedur penyetingan mesin dengan benar diberikan
nilai 2, dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel
3.2, termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai 2. 2. Jenis kegagalan cracked
a. Posisi belting drive pully dryer tidak rata diberikan nilai 2, dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-
40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2, termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai 2.
b. Kurang telitinya operator diberikan nilai 2, dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000
pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2, termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai 2.
3. Jenis kegagalan hole a. Kegagalan pada wire-reel dan hisapan vacuum foil diberikan nilai 2,
dikarenakan penyebab ini dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2,
termasuk dalam ketegori rendah dengan nilai 2. b. Kurang telitinya operator diberikan nilai 2, dikarenakan penyebab ini
dapat ditemukan terjadi sekali dalam kurang lebih 35.000-40.000 pengamatan. Sehingga berdasarkan Tabel 3.2, termasuk dalam ketegori
rendah dengan nilai 2.