Tahapan Penyelesaian Produk Uraian Proses Produksi

Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain: 1. Ream cutter Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran ream. tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang dilakukan adalah: a. cutting, oleh dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke. c. rectangular, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk ream, kertas dilipat dan diperiksa apakah simetris atau tidak. 2. Bobbin slitter Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin. Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah: a. cutting, dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke. b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke. c. Hasil penggulungan, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk bobbin. Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak. 3. Packaging Produk jadi dibungkus dengan pembungkus, kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok. Blok diagram proses pembuatan kertas rokok diperlihatkan pada Gambar 2.2

2.7 Mesin dan Peralatan

2.7.1 Mesin Produksi

Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi kertas rokok di PT. Pusaka Prima Mandiri yaitu: 1. Tangki Penampungan a. Wood Dump Chest digunakan menampung larutan NBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum diproses pada refiner. b. Wood refiner chest digunakan menampung larutan NBKP yang berasal dari refiner sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest. c. Storage chest digunakan menampung larutan LBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

d. Super vibrator chest digunakan menampung broke dari super vibrator

sebelum dimasukkan ke dalam broke chest. e. Broke chest digunakan menampung broke yang sudah dihancurkan pada rotary screen wet broke dan super vibrator chest sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest. f. Mixing chest digunakan mencapur NBKP, LBKP, dan broke menjadi satu untuk kemudian dialirkan ke dalam machine chest. g. Machine chest digunakan menampung campuran larutan pulp sebelum diproses dalam paper machine. 2. Tangki pengolahan pulp a. Hydra Pulper digunakan menghancurkan dan melarutkan NBKP dan LBKP menjadi larutan pulp yang kemudian dialirkan ke dalam. b. Sydra Pulper digunakan melarutkan broke yang kemudian dialirkan ke super vibrator. c. Super Vibrator digunakan menghancurkan dan menghaluskan broke yang kemudian dialirkan ke broke chest. d. Twin Hydralic Refiner digunakan menghancurkan dan menghaluskan NBKP yang kemudian dialirkan ke refiner chest. e. Pompa digunakan memompakan larutan pulp melalui pia-pipa dari satu tangki ke tangki yang lain. 3. Mesin a. Head of machine untuk mengencerkan buburan dan membersihkan serta mengatur laju buburan. - Centi cleaner, yang terdiri dari pipa kerucut untuk memisahkan kotoran dari pulp. - Rotary screen, untuk menyaring pulp atau serat yang kasar yang dikembalikan ke sistem.

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Statistiqal Quality Control (SQC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dalam Perbaikan Kualitas Produk di PT. Tirta Sibayakindo

40 207 145

Pengembangan Sistem Pemeliharaan Mesin Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure And Mode Effect Analysis (FMEA) Pada Pabrik Kertas Rokok PT. Pusaka Prima Mandiri

11 150 124

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

6 88 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Sarung Tangan dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. Medisafe Technologies

8 46 131

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 9 125

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 1 11

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

Usulan Perbaikan Mutu Produk Obat Jenis Tablet dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) Pada PT. Mutiara Mukti Farma

0 0 1

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 1 24

Usulan Perbaikan Mutu Produk Kertas Rokok (Cigarette Paper) Dengan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Dan Failure Mode Effect Analysis (Fmea) Pada Pt. Pusaka Prima Mandiri

0 0 15