b. Perubahan budaya yang dapat berdampak pada perubahan sikap masyarakat, yaitu masyarakat akan mendapatkan sebuah gambaran tentang bagaimana
cara bekerja yang baik dan benar serta meningkatkan disiplin. c. Perusahaan memberi dukungan atas pelaksanaan acara-acara perayaan
keagamaan masyarakat sekitar dengan memberikan sumbangan dana melalui proposal sehingga warga dapat melangsungkan kegiatan tersebut dengan baik
dan lancar. Sedangkan dampak negatif bagi masyarakat adalah prasarana jalan lintas
masyarakat mengalami kerusakan dengan cukup banyaknya truk pengangkut singkong yang melewati jalur tersebut setiap harinya.
2. Dampak Ekonomi Bila ditinjau dari aspek ekonomi, dampak positif bagi masyarakat secara
umum adalah: a. Dapat meningkatkan ekonomi di lingkungan sekitar serta mengurangi
pengangguran di lingkungan sekitar masyarakat yang akhir-akhir ini semakin bertambah.
b. Meningkatkan perekonomian pemerintah, dengan adanya perusahaan tersebut sehingga dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi daerah.
2.9. Limbah
PT XYZ menghasilkan jenis sisa hasil produksi berupa limbah cair, limbah padat, dan limbah abu. Ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup
Universitas Sumatera Utara
telah ditetapkan di Indonesia melalui Undang-Undang No. 41982, antara lain mengharuskan membuat Analisa Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL
sebelum pembangunan pabrik dan melaksanakan Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan SEMDAL pabrik yang sudah berjalan.
Limbah cair dihasilkan dari sisa penggunaan air pada setiap tahapan proses produksi tepung. Limbah padat berasal dari ampas, kulit, akar, singkong yang
dibersihkan dari proses pemarutan dan extracting. Limbah abu berasal dari abu sisa pembakaran pada mesin thermopac. PT XYZ memiliki beberapa jenis
pengelolaan terhadap limbah-limbah tersebut. 1. Pengelolaan Limbah Cair
a. Pendayagunaan kolam pengolahan limbah. 2. Penanggulangan Limbah Padat
a. Pemanfaatan ampas singkong untuk bahan pupuk organik dan pakan ternak.
b. Pemanfaatan abu sisa pembakaran untuk campuran pupuk organik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian
Supply Chain
1
Istilah Supply chain pertama kali digunakan oleh beberapa konsultan logistik pada sekitar tahun 1980-an, yang kemudian oleh para akademisi dianalisis
lebih lanjut pada tahun 1990-an. Supply chain atau dapat diterjemahkan “rantai
pasokan” adalah rangkaian hubungan antar perusahaan atau aktivitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke
pembeli atau pelanggan. Supply chain menyangkut hubungan yang terus-menerus mengenai barang, uang, dan informasi. Barang umumnya mengalir dari hulu ke
hilir, uang mengalir dari hilir ke hulu, sedangkan informasi mengalir baik dari hulu ke hilir maupun dari hilir ke hulu. Dilihat secara horizontal, ada lima
komponen utama atau pelaku dalam supply chain, yaitu supplier pemasok, manufacturer pabrik pembuat barang, distributor pedagang besar, retailer
pengecer, dan customer pelanggan. Secara vertikal ada beberapa komponen utama supply chain, yaitu buyer pembeli, transporter pengangkut, warehouse
penyimpan, seller penjual, dan sebagainya. Dengan demikian, manajemen supply chain pada hakikatnya adalah
perluasan, pengembangan konsep, dan arti dari manajemen logistik. Kalau manajemen logistik mengurusi arus barang, termasuk pembelian, pengendalian
tingkat persediaan, pengangkutan, penyimpanan, dan distribusi dalam satu
1
Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, Strategi Manajemen Pembelian dan Supply Chain, Cetakan Pertama Jakarta: PT Grasindo, 2005, hh. 60-62.
Universitas Sumatera Utara