perusahaan, maka manajemen supply chain mengurusi hal yang sama, tetapi meliputi antar perusahaan yang berhubungan dengan arus barang, mulai dari
bahan mentah sampai barang jadi yang dibeli dan digunakan oleh pelanggan. Oleh karena itu, pada hakikatnya manajemen supply chain adalah integrasi
lebih lanjut dari manajemen logistik antar perusahaan yang terkait, dengan tujuan lebih meningkatkan kelancaran arus barang, meningkatkan keakuratan perkiraan
kebutuhan, meningkatkan efisiensi penggunaan ruangan, kendaraan, dan fasilitas lain, mengurangi tingkat persediaan barang, mengurangi biaya, dan lebih
meningkatkan layanan lain yang diperlukan oleh pelanggan akhir.
3.2. Konsep Dasar Sistem Distribusi
2
Distribusi dari produk sering menciptakan hirarki dari lokasi penyimpanan, yang dapat meliputi: pusat-pusat produksi manufacturing centers,
pusat-pusat distribusi distribution centers, grosir wholesalers, dan pengecer atau retailers. Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada di antara
titik titik produksi dan pelanggan akhir, yang terdiri dari beberapa jenis inventori yang harus dikelola.
Tujuan utama dari manajemen distribusi inventori adalah memperoleh inventori dalam tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, spesifikasi kualitas
yang tepat, serta pada ongkos yang memadai. Tujuan ini untuk mencapai tingkat pelayanan pelanggan customers service level yang diinginkan pada atau dibawah
tingkat ongkos yang telah ditetapkan.
2
Vincent Gasperz. Production Planning and Inventory Control . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998,
Universitas Sumatera Utara
Keputusan sistem distribusi akan mempengaruhi: 1. Fasilitas
2. Transportasi 3. Investasi inventori
4. Manufakturing 5. Komunikasi dan pemprosesan data
Kebijakan dan strategi distribusi harus menjadi bagian dari strategi organisasi manufakturing secara terintegrasi yang mencakup semua area fungsional seperti :
pemasaran, engineering, keuangan, dan manufakturing.
3.3. Defenisi Distribusi
3
Distribusi adalah usaha perpindahanpengiriman produk dari akhir lini produksi
kepada konsumen.
Kegiatan distribusi
meliputi transportasi
pengangkutan, proteksi terhadap pengemasan, pengendaliaan persediaan, bangunan pabrik, pemilihan lokasi gudang, pemprosesan pesanan, peramalan
pasar, dan layanan pelanggan. Sistem distribusi diklasifikasikan atas 2 jenis yaitu:
1. Sistem tarik pull system
Sistem tarik adalah sistem pengisian persediaan dimana setiap DC menentukan kebutuhannya dan memesan dari CSF.
3
Vincent Gasperz. Production Planning and Inventory Control . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998,
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem dorong push system
Sistem dorong adalah sistem pengendaliaan persediaan dimana CSF menentukan bagaimana mengalokasikan produk ke DC.
Distribution Requirement Planning DRP adalah suatu rencana penjadwalan kebutuhan untuk mengisi persediaan produk pada setiap Distribution
Center DC. Distribution Resource Planning juga merupakan proses manajemen yang mengintegrasikan sejumlah aktivitas kritis yang perlu untuk mengatur dan
mengendalikan operasi- operasi distribusi dan mengintegrasikan kebutuhan operasi tersebut dengan
kemampuan dari sumber-sumber persediaan. Logika yang digunakan dalam
Distribution Resource Planning
hampir sama dengan MRP.
Distribution Resource Planning
mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan dengan perencanaan ke depan pada tiap level distribusi. Dengan
Distribution Resource Planning
ini unit usaha memulai penjadawalan distribusi dengan lebih akurat dan pada saat yang sama mencapai stabilitas produksi.
3.4. Sistem Distribusi