33
BAB IV GAMBARAN UMUM
AJARAN TAOISME DAN BUDDHISME
4.1 Ajaran Taoisme
Ajaran Tao tercipta atas dasar reaksi alamiah manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan misteri. Setelah perjalanan panjangnya
selama 5.000 tahun, kini terwarisi berbagai metode Tao. Metode untuk menjalani hidup yang berlandaskan alamiah, selaras dan mengikuti kodrat alam. Metode
yang merupakan reaksi alamiah manusia untuk bertahan hidup, meningkatkan kualitas hidup, mengungkap misteri hidup serta memberi arti hidup.
Haryono 1994:33 menyimpulkan bahwa pada dasarnya filsafat Taoisme dibangun dengan tiga kata, yaitu:
1. Tao Te, “tao” adalah kebenaran, hukum alam, sedangkan “te” adalah kebajikan. Jadi Tao Te berarti hukum alam yang merupakan irama dan
kaidah yang mengatur bagaimana seharusnya manusia menata hidupnya. 2. Tzu-Yan artinya wajar. Manusia seharusnya hidup secara wajar, selaras
dengan cara bekerja sama dengan alam. 3. Wu-Wei berarti tidak campur tangan dengan alam. Manusia tidak boleh
mengubah apa yang sudah diatur oleh alam. Pada zaman pertengahan Dinasti Han muncul seseorang yang bernama
Zhang Dao Ling, yang juga menulis kitab Tao. Zhang Dao Ling juga menyembuhkan orang sakit, membuat jimat sehingga banyak orang m enjadi
34 pengikutnya. Begitu besar pengaruhnya hingga pada akhirnya ajaran-ajarannya
menjadi dasar dari agama Tao yang kemudian disebut Tao Jiao. Pengaruh ajaran Taoisme bagi masyarakat Tionghoa dapat dilihat dari
tindakan-tindakan yang positif dan kecintaan masyarakat Tionghoa terhadap lingkungan. Selain itu berusaha mewujudkan perdamaian dan cinta kasih teradap
sesama umat manusia. Inti dari ajaran ini adalah setiap orang hendaknya memberikan kasih
sayang tidak terbatas bukan pada para anggota keluarga saja, akan tetapi harus kepada seluruh anggota keluarga yang lain. Peperangan dan upacara ritual yang
mengeluarkan biaya tinggi akan merugikan rakyat, dan merupakan sesuatu yang bertentangan dengan dasar kecintaan manusia dan oleh karenanya dicela. Prinsip
pokok Taoisme adalah jika kita menyayangi orang lain maka orang lain akan menyayangi kita, Achmadi, 1994:93.
Dalam ajaran Taoisme, perayaan sembahyang arwah zhongyuan adalah perayaan yang memperingati hari kelahiran Kaisar Di Guan dan juga untuk
menyambut kedatangan Kaisar Di Guan [地官大帝] ke bumi atau alam manusia untuk memberikan pengampunan terhadap dosa-dosa manusia yang telah
meninggal dunia roh. Kaisar Di Guan adalah salah satu dari 3 Kaisar Tritunggal agama Tao yang terdiri dari Kaisar Tian Guan [天官大帝] atau disebut juga
dengan Shang Yuan [上元], Kaisar Di Guan [地官大帝] atau disebut juga dengan Zhong Yuan [中元] dan Kaisar Shui Guan [水官大帝] yang juga disebut dengan
Xia Yuan [下元].
35 Sejak zaman Dinasti Shang, pada bulan 7 tanggal 1 pintu neraka akan
dibuka oleh Raja Neraka Yan Luo Wang 阎罗王, agar makhluk-makhluk halus hantu yang tidak mendapat persembahan makanan dari keluarganya dapat
menikmati persembahan makanan di alam manusia. Kemudian pada hari terakhir bulan 7, pintu neraka akan ditutup dan semua makhluk halus hantu harus pulang
ke alam neraka. Oleh karena itu, bulan 7 menurut penanggalan Imlek disebut juga dengan Bulan Hantu.
Keutamaan dari perayaan sembahyang arwah zhongyuan yaitu menolong makhluk yang sengsara. Tradisi membagi-bagikan hasil bumi beras, mie, bihun,
kue, buah-buahan, dan sebagainya di kelenteng-kelenteng diwariskan turun temurun hingga sekarang untuk memberi kesempatan kepada manusia di dunia
agar bisa beramal kebajikan bagi para leluhurnya. Menurut kepercayaan, pada setiap bulan ketujuh penanggalan Imlek, pintu neraka akan dibuka lebar-lebar, dan
para arwah akan diberi kesempatan untuk turun ke dunia menjenguk anak cucunya. Bagi para arwah yang anak cucunya tidak menyediakan sesajian di
rumah, mereka akan mencari makanan di kelenteng, vihara ataupun di rumah abu yang melaksanakan ritual ini.
4.2 Ajaran Buddhisme