Rumah Arwah Uang Arwah

42 leluhur, sanak keluarga, maupun arwah gentayangan tidak merasa kelaparan, dan memang sudah sepantasnya arwah-arwah tersebut dijamu untuk menunjukkan perwujudan rasa cinta kasih dan bakti dari anak cucu kepada leluhurnya. Jadi selaras dengan pemikiran Malinowski, makanan ini berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia dan arwah leluhur tentang makanan.

5.1.2 Fungsi Membakar Harta

5.1.2.1 Rumah Arwah

Rumah arwah adalah rumah yang terbuat dari kertas dan merupakan media yang dipakai dalam perayaan sembahyang arwah pada upacara penghormatan leluhur bagi masyarakat Tionghoa. Rumah kertas ini akan dikirimkan ke alam baka dengan cara dibakar saat peringatan kematianmeninggalnya kerabat atau pendahulu mereka. Setiap tanggal 15 bulan 7 penanggalan Imlek, pengurus vihara-vihara bergotong- royong membuat rumah dari kertas ini dengan sangat megah. Fungsi dari rumah kertas ini adalah untuk tempat tinggal para arwah leluhur dan sanak keluarga ketika berada di alam baka. Keluarga yang di dunia juga berfikir bahwa arwah para leluhur dan sanak keluarga membutuhkan tempat tinggal seperti ketika masih hidup. 43 Gambar 4: Rumah Arwah Dokumentasi: Diah Soviana, 2014 Berdasarkan teori fungsi dari Malinowski fungsi dari unsur budaya adalah kemampuannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar atau beberapa kebutuhan yang timbul dari kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan sekunder dari para warga suatu masyarakat tertentu. Sebagaimana halnya makanan, rumah juga menjadi unsur penting di dalam konteks kebutuhan dasar manusia. Rumah adalah tempat berteduh, bersosialisasi keluarga inti dan batih, dan lainnya. Rumah termasuk juga kebutuhan dasar manusia. Dalam hal ini arwah juga dalam kebudayaan Tiongho memerlukan sebuah rumah di alamnya sana. Oleh karena itu, maka dikirimlah sebuah rumah arwah dengan cara membentuknya sedemikian rupa dan kemudian dibakar. Rumah ini dipercayai menjadi rumah tempat tinggal arwah di alamnya. 44

5.1.2.2 Uang Arwah

Sejak zaman dahulu, ada 2 jenis kertas yang digunakan dalam tradisi ini, yaitu kertas yang bagian tengahnya berwarna keemasan Kimcua dan kertas yang bagian tengahnya berwarna keperakan Gincua. Menurut kebiasaan-nya Kimcua Kertas Emas digunakan untuk upacara sembahyang kepada dewa-dewa, sedangkan Gincua Kertas Perak untuk upacara sembahyang kepada para leluhur dan arwah-arwah orang yang sudah meninggal dunia. Kertas-kertas tersebut akan dikirimkan ke alam baka dengan cara dibakar. Fungsi dari uang arwah adalah untuk memenuhi kebutuhan para arwah leluhur maupun sanak keluarga ketika berada di alam baka. Uang arwah dikatakan memiliki tujuan supaya anggota keluarga yang telah meninggal dapat membeli apapun yang mereka inginkan di akhirat. Uang arwah juga digunakan untuk memberi tebusan kepada Raja Neraka supaya arwah leluhur dapat segera dibebaskan. Gambar 5: Uang Arwah Dokumentasi: Diah Soviana 45 Berdasarkan teori fungsi dari Malinowski fungsi dari unsur budaya adalah kemampuannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan dasar atau beberapa kebutuhan yang timbul dari kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan sekunder dari para warga suatu masyarakat tertentu. Sebagaimana halnya makanan dan rumah, maka uang juga menjadi unsur yang penting di dalam konteks kebutuhan dasar manusia dan para arwah. Uang adalah perangkat dasar dalam konteks jual beli, dan memenuhi segala kebutuhan manusia. Uang adalah alat untuk ditukarkan kepada berbagai kebutuhan dasar manusia dan arwah. Dalam hal ini arwah juga dalam kebudayaan Tionghoa memerlukan uang di alamnya sana. Oleh karena itu, maka dikirimlah uang untuk arwah dengan cara membentuknya sedemikian rupa dan kemudian dibakar.

5.1.2.3 Mobil