37
2.7 Kerangka Konseptual
Menurut Iskandar 2008 : 54 kerangka konseptual yaitu “menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel - variabel penelitian, tentang
bagaimana pertautan teori - teori yang berhubungan dengan variabel - variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel
terikat”. Beberapa faktor yang mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah diantaranya Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah
SBIS, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan Nilai Tukar Rupiah. Setiap variabel memiliki pengaruh atau tidak memiliki pengaruh terhadap
pembiayaan murabahah. Situasi ekonomi seperti kondisi ekonomi makro yang mempengaruhi
NAB Reksadana Syariah
adalah inflasi. inflasi
adalah gejala
kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi dari pada
harga periode sebelumnya. Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga-harga
secara umum naik. Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadinya hanya sesaat. Karena itu
perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan. Sebab dalam sebulan akan terlihat apakah kenaikan harga bersifat
umum dan terus-menerus. Menurut Ali dan Beik 2012, inflasi berpengaruh secara signifikan dalam jangka pendek dengan korelasi positif
terhadap NAB reksadana syariah. Hal ini terjadi karena ketika inflasi
Universitas Sumatera Utara
38
mengalami peningkatan, maka bank sentral akan merespon dengan menaikkan suku bunga dan bonus SBIS untuk mengurangi jumlah uang
beredar. Kenaikan bonus inilah yang kemudian menjadi insentif bagi para investor yang menginginkan return yang tinggi, untuk berinvestasi pada
reksadana syariah, sehingga NAB reksadana syariah mengalami peningkatan. Inflasi berpengaruh secara negatif apabila dilihat dari dampak
inflasi yaitu ketika inflasi mengalami peningkatan maka akan mengurangi konsumsi dan daya beli masyrakat yang mengakibatkan berkurangnya minat
masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada reksadana syariah. Umumnya suku bunga SBIS berhubungan negatif dengan Nilai Aktiva
Bersih NAB reksadana syariah. Bila pemerintah mengumumkan suku bunga SBIS akan naik maka investor akan menjual unit penyertaannya dan
memilih untuk berinvestasi melalui SBIS. Menurut Virlandana dan Hermana 2005, hubungan NAB dengan SBIS menunjukkan korelasi
kuat negatif. Jadi jika SBIS menurun maka NAB meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa NAB merupakan alternatif investasi yang lebih
menarik pada saat tingkat suku bunga bank syariah menurun. Jika tingkat SBIS menurun akan mempengaruhi iklim investasi di pasar modal dan
pasar uang syariah. Dengan turunnya SBIS, maka investasi akan berpindah ke instrumen-instrumen yang memberikan tingkat keuntunganbagi hasil
yang lebih tinggi di pasar modal, misalnya reksadana syariah. IHSG menjadi barometer kesehatan pasar modal yang dapat
menggambarkan kondisi bursa efek. Umumnya IHSG berhubungan negatif
Universitas Sumatera Utara
39
dengan Nilai Aktiva Bersih NAB reksadana syariah . Peningkatan IHSG mencerminkan kinerja perusahaan di pasar modal konvensional yang
meningkat sehingga berpotensi untuk memperoleh pendapatan yang lebih besar. Pendapatan perusahaan yang meningkat akan menyebabkan kenaikan
return bagi para pemegang saham. oleh karena itu masyarakat akan menarik dananya dari reksadana syariah dan menginvestasikan dananya melalui
perusahaan yang tercatat di dalam IHSG dengan harapan memperoleh return yang lebih besar, sehingga NAB reksadana syariah akan menurun.
Menurut Layaly Rahmah 2011, Setelah dilakukan penelitian terhadap Nilai Aktiva Bersih Danareksa Syariah Berimbang menunjukkan bahwa
variabel IHSG menjadi variabel yang paling dominan dan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap NAB Danareksa Syariah, hal ini
dikarenakan banyaknya para pemodal yang portofolio investasinya juga menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi dengan ditunjukkan oleh
meningkatnya IHSG. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sangat berpengaruh
terhadap NAB reksadana syariah. Peningkatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menandakan bahwa semakin murah harga rupiah terhadap mata
uang asing khususnya dollar AS sehingga terjadi aliran modal masuk capital inflow ke Indonesia akibat meningkatnya permintaan akan rupiah.
Capital Inflow kemudian akan meningkatkan NAB reksa dana syariah. Menurut Suta 2000 dalam Rahmi Hifdzia 2012:8, fluktuasi nilai
rupiah terhadap mata uang asing yang stabil sangat mempengaruhi
Universitas Sumatera Utara
40
iklim investasi dalam negeri, khususnya pasar modal. Terjadinya apresiasi kurs rupiah terhadap
dollar misalnya
akan memberikan dampak terhadap perkembangan persaingan produk Indonesia di luar
negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Apabila ini terjadi, secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan
karena meningkatnya nilai ekspor dibandingkan nilai impor, sebaliknya akan berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia. Memburuknya
neraca pembayaran Negara akan berpengaruh terhadap cadangan devisa, berkurangnya cadangan devisa akan mempengaruhi kepercayaan investor
terhadap perekonomian Indonesia, yang selanjutnya menimbulkan dampak negatif terhadap perdagangan saham di pasar modal. Keadaan ini, bagi
investor asing akan cenderung melakukan penarikan modal. Dalam hal ini menyebabkan menurunnya NAB reksadana syariah karena pengelolaan
dana investasi reksadana yang sebagian dialokasikan pada saham mengakibatkan kemungkinan investor yang menginvestasikan dananya
pada reksadana syariah akan melakukan penarikan modal sehingga NAB reksadana syariah pun mengalami penurunan.
Dari pernyataan tersebut dapat dilihat kerangka konseptual pada penelitian ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
41
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
X2 Indeks Harga Saham
Gabungan IHSG X3
Nilaai Tukar Rupiah X4
Inflasi X1
Sumber : Telaah Peneliti
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan : Y
= Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah X1 = Inflasi
X2 = Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS X3 = Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
X4 = Nilai Tukar Rupiah Kerangka konseptual diatas menjelaskan bahwa yang akan diuji di
dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah ada pengaruh variabel Inflasi X1 terhadap NAB Reksadana Syariah, variabel
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS X2 terhadap NAB Reksadana Syariah, variabel Indeks Harga Saham Gabungan IHSG X3 terhadap
NAB Reksadana Syariah dan variabel Nilai Tukar Rupiah X4 terhadap NAB Reksadana Syariah Serta secara bersama-sama apakah ada pengaruh
keempat variabel tersebut terhadap NAB Reksadana Syariah. Nilai Aktiva
Bersih Reksadana Syariah
Y
Universitas Sumatera Utara
42
2.8 Hipotesis