81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih
NAB Reksadana Syariah secara parsial. 2.
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah secara
parsial. 3.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah secara parsial.
4. Secara parsial Nilai Tukar Rupiah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB Reksadana Syariah. 5.
Hasil pengujian secara simutan bahwa Inflasi, SBIS, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah bersama – sama berpengaruh positif terhadap Nilai Aktiva
Bersih NAB Reksadana Syariah.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian ini, penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan kebijakan investasi pada setiap perusahaan reksadana
Universitas Sumatera Utara
82
syariah untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kinerjanya selama ini.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada kajian empiris tentang pengaruh Inflasi,
Sertifikat Bank Indonesia Syariah, Indeks Harga Saham Gabungan dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah di
Indonesia peride 2011 - 2014, untuk itu bagi peneliti selanjutnya dapat dikembangkan dengan memperpanjang periode pengamatan, menambah
jumlah sampel, menambah atau menggunakan variable, misalnya: Produk Domestik Bruto PDB, Suku Bunga SBI, Indeks Syariah Jakarta Islamic
Index, dan lain-lain. 3.
Penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam menjalankan strategi yang tepat dalam menanamkan investasi di reksadana
syariah. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomiannya.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nilai Aktiva Bersih Reksadana Syariah
Menurut Manurung 2008:1, dalam kamus keuangan Reksadana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi,
dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga
nilai aktiva bersihnya. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
menyebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Definisi manajer investasi menurut Undang-Undang tentang Pasar
Modal Nomor 8 Tahun 1995 adalah pihak yang kegiatannya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, Reksadana didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya siinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Dilihat dari segi perdagangan efek, reksadana adalah suatu produk yang diperdagangkan, sedangkan manajer investasi sebagai pengelola
Universitas Sumatera Utara
13
produk tersebut. Reksadana dapat berupa Investment Companies dan Unit Investment Trust Kontrak Investasi kolektif. Sementara, bank custodian
akan berperan dalam penyimpanan dana atau portofolio milik investor serta melakukan penyelesaian transaksi dan administrasi reksadana.
Reksadana merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar.
Melalui reksadana, investor sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri Eko Pratomo, 2005:39.
Reksadana menjadi jembatan bertemunya dua kebutuhan, yaitu kebutuhan investasi bagi investor untuk memenuhi kebutuhan masa
depannya dan kebutuhan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana bagi pembiayaan kegiatan ekonomi jangka panjang. Reksadana akan
menciptakan permintaan demand dari sisi investor akan surat berharga sebagai instrumen investasi, sekaligus menciptakan supply dari sisi
perusahaan dan pemerintah untuk menerbitkan surat-surat berharga, yang akan menjadi lahan investasi bagi investor. Selain itu, dengan adanya
reksadana akan membuat pasar investasi lebih likuid. Instrumen investasi yang tersedia di pasar dapat lebih mudah ditransaksikan mudah untuk
dijual maupun dibeli dengan harga yang wajar dan mekanisme yang transparan. Sebagai bagian dari industri investasi, reksadana akan
meningkatkan kredibilitas dan efisiensi pasar investasi Eko Pratomo, 2005:43.
Reksadana syariah berasal dari kata reksa, yang berarti kelola atau
Universitas Sumatera Utara
14
pelihara, dana yang berarti uang dan syariah adalah aturan-aturan yang sesuai dengan Islam. Jadi reksadana syariah adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi
serta sesuai dengan ketentuan atau peraturan dan hukum yang telah ditetapkan pokok-pokoknya oleh Allah SWT Ahmad Rodoni, 2009:79.
Reksadana di Amerika Serikat dikenal dengan istilah Mutual Fund, di Inggris dikenal dengan sebutan Unit Trust, dan di Jepang dikenal dengan
istilah investment trust, sedangkan di Malaysia, reksadana dikenal sebagai Unit trust. Definisi yang diberikan Choong 1999 adalah, “unit trust is an
investment scheme that pools from many investors who share similar financial objective investment strategy and risk tolerance” Ahmad
Rodoni, 2009:80.
2.1.1 Pengertian Reksadana Syariah
Reksadana Syariah mengacu pada syariat islam baik dari cara pengelolaan, kebijakan investasi, akad, pelaksanaan investasi, maupun
dari segi pembagian keuntungan sejalan dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam turut
mendorong perkembangan reksadana syariah, karena memenuhi kebutuhan sekelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan
dengan cara yang halalan- toyyibah. Reksadana Syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut
ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
Universitas Sumatera Utara
15
Pemodal sebagai Pemilik harta Shahibul Maal atau Rabbul Maal dengan Manajer Investasi sebagai wakil Shahibul Maal, maupun antara
Manajer Investasi sebagai wakil Shahibul Maal dengan pengguna investasi.
Dengan demikian, Reksadana syariah adalah Reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu kepada syariah islam.
Reksadana syariah tidak akan menginvestasikan dananya pada obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya
bertentangan dengan syariat misalnya industri peternakan babi, jasa keuangan yang melibatkan riba dalam operasionalnya dan bisnis yang
mengandung maksiat. Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 20DS MUIIX2000 ini
memuat antara lain : 1.
Dalam Reksadana konvensional masih terdapat unsur-unsur yang bertentangan dengan syariah baik dari segi akad, pelaksanaan
investasi maupun dari segi pembagian keuntungan. 2.
Investasi hanya dapat dilakukan pada instrument keuangan yang sesuai dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah sudah
melalui penawaran umum dan pembagian deviden didasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan pada deposito dalam bank
umum syariah dan surat utang yang sesuai dengan syariah. 3.
Jenis usaha emiten harus sesuai dengan syariah antara lain tidak boleh melakukan usaha perjudian dan sejenisnya, usaha pada
Universitas Sumatera Utara
16
lembaga keuangan ribawi, usaha memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman haram serta barang-
barang atau jasa yang merusak moral dan membawa mudharat. Pemilihan dan pelaksanaan investasi harus dilaksanakan dengan
prinsip kehati-hatian dan tidak boleh ada unsure yang tidak jelas gharar. Diantaranya tidak boleh melakukan penawaran palsu,
penjualan barang yang belum dimiliki, insider trading atau menyebarkan informasi yang salah dan menggunakan informasi
untuk keuntungan transaksi yang dilarang, serta melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat utangnya lebih dominan
dari modalnya. 4.
Emiten dinyatakan tidak layak berinvestasi dalam Reksadana syariah jika struktur utang terhadap modal sangat tergantung
pada pembiayaan dari utang, yang pada intinya merupakan pembiayaaan yang mengandung unsur riba, emiten memiliki
nisbah utang terhadap modal lebih dari 82 utang 45, modal 55, manajemen emiten diketahui bertindak melanggar prinsip
usaha yang islami. 5.
Mekanisme operasional Reksadana syariah terdiri dari: wakalah, antara manager investasi dan pemodal, serta mudharabah antara
manager investasi dengan pengguna investasi. 6.
Karakteristik mudharabah adalah sebagai berikut: 1
Pembagian keuntungan antara pemodal yang diwakili oleh
Universitas Sumatera Utara
17
manager investasi dan pengguna invests berdasarkan pada proporsi yang ditentukan dalam akad yang telah ditentukan
bersama dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada si pemodal;
2 Pemodal menanggung risiko sebesar dana yang telah
diberikan; dan 3
Manajer investasi sebagai wakil pemodal tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukan sepanjang bukan
karena kelalaian. 7.
Penghasilan investasi yang dapat diterima dalam Reksadana syariah adalah:
a Dari saham dapat berupa:
a Deviden yang merupkan bagi hasil atas keuntungan yang
dibagi dari laba baik yang dibayar dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham;
b Right yang merupakan hak untuk memesan efek lebih
dulu yang diberikan oleh emiten; dan c
Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham di pasar modal.
b Dari obligasi yang sesuai dengan syariah: bagi hasil yang
diterima secara periodik dari laba emiten. c
Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah: bagi hasil yang diterima oleh issuer.
Universitas Sumatera Utara
18
Peraturan Bapepam mengenai pengelolaan reksadana jelas menjamin terhindarnya kondisi gharar dan maysir. Jadi, cara
perolehannya sudah jelas halal. Kemudian, portofolio Reksadana syariah hanya boleh berisi efek syariah, sehingga zat-nya juga sudah
halal. Kebersamaan pemodal dalam Reksadana dan juga memberi manfaat dalam mencapai diversifikasi portofolio yang optimal dan
dapat membawa kemaslahatan bersama Sehingga melalui Reksadana syariah diharapkan pemodal mendapat hasil yang optimal dan halal.
2.1.2 Jenis-jenis Reksadana Syariah
Dalam memilih konsetrasi portofolio Reksadana yang dikelola oleh manager investasi, maka investor dapat memilihnya berdasarkan
jenis Reksadana yang ditawarkan. Konsentrasi portofolio Reksadana, antara lain:
1. Reksadana pasar uang
Reksadana yang hanya melakukan investasi pada efek yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, disini Reksadana syariah dapat
berinvestasi pada Sertifikat Bank Indonesia Syariah, deposito syariah dan sertifikat deposito syariah, Sertifikat Investasi
Mudharabah Antarbank, dan surat berharga lain yang berjangka kurang dari 1 tahun yang sesuai dengan prinsip syariah.
2. Reksadana pendapatan tetap
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80 dari aktivitasnya dalam bentuk efek berbentuk obligasi syariah, yaitu
Universitas Sumatera Utara
19
obligasi syariah yang tercatat di Jakarta Islamic Index BEI. 3.
Reksadana saham. Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80
dalam efek bersifat ekuitas saham syariah, yaitu saham yang tercatat di Jakarta Islamic Index BEI.
4. Reksadana Campuran
Reksadana yang melakukan investasi dalam efek yang bersifat ekuitas saham syariah dan efek yang bersifat obligasi syariah yang
prbandingannya tidak termasuk dalam kategori yang disebut di atas. 5.
Reksadana Index Reksadana yang dikelola secara pasif, dengan tujuan utama
menghasilkan kinerja yang mengikuti kinerja Indeks tertentu misalnya, SD 500, Dow Jones 30, Indeks Harga Saham
Gabungan IHSG, atau Jakarta Islamic Indeks JII dengan biaya minimal. Nama-nama saham maupun bobot masing-masing saham
investasinya akan mirip dengan indeks. Selain biaya rendah, reksadana ini reltif lebih transparan karena komposisi portofolionya
jelas, mirip indeks, dan hanya berubah sedikit, terutama jika ada perubahan komposisi indeks yang diikuti.
6. Reksadana Terproteksi
Reksadana yang memberikan proteksi sebesar 100 dari nilai investasi awal dengan syarat dan ketentuan khusus yang berlaku.
Kerena memberikan jaminan proteksi, Reksadana ini cenderung
Universitas Sumatera Utara
20
diinvestasikan pada instrument pasar modal dan pasar uang yang lebih aman, misalnya dalam obligasi yang termasuk dalam kategori
layak investasi.
2.1.3 Bentuk-bentuk Reksadana Syariah
Berdasarkan ketentuan pasal 18 Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, ada dua bentuk Reksadana, yaitu berbentuk perseroan
dan berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK : 1.
Badan Hukum Perseroan PT Reksadana perseroan PT merupakan badan hukum tersendiri
yang didirikan untuk melakukan kegiatan Reksadana. Sebagaimana halnya suatu badan hokum PT, maka Reksadana yang berbentuk
perseroan memiliki suatu anggaran dasar, pemegang saham, pengurus atau direksi, kekayaan sendiri dan kewajiban. Ciri-ciri
Reksadana PT antara lain: 1
Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas PT 2
Pengelola kekayaan Reksadana didasarkan pada kontrak antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk.
3 Penyimpanan kekayaan Reksadana didasarkan pada kontrak
antara manajer investasi dengan kustodian. 2.
Kontrak Investasi Kolektif Resadana KIK pada prinsipnya bukanlah badan hokum
tersendiri. Reksadana melakukan kegiatannya berdasarkan kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian. Investor
secara kolektif mempercayakan dananya kepada manajer investasi
Universitas Sumatera Utara
21
untuk dikelola. Dana yang terhimpun tersebut disimpan dan diadministrasikan pada bank kustodian. Selanjutnya secara bersama-
sama dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk portofolio adalah milik investor secara bersama- sama dan proporsional.
Hal ini sangat berbeda dengan pembentukan Reksadana perseroan, dimana pendiri harus terlebih dahulu mendirikan PT
kemudian menunjuk manajer investasi dan bank kustodian, Reksadana KIK pembentukannya lebih sederhana. Perusahaan efek
atau pihak lain yang telah memperoleh izin investasi mengajukan pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum Reksadana
KIK kepada Bapepam dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut, kontrak investasi kolektif yang dibuat oleh manajer
investasi dengan bank Kustodian secara notarial, prospektus, pendapat konsultan hokum dan laporan keuangan awal.
Ciri-ciri Reksadana KIK, antara lain: 1.
Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif KIK 2.
Pengelolaan Reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.
3. Penyimpanan kekayaan kolektif dilaksanakan oleh bank
kustodian berdasarkan kontrak. 4.
Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang membeli.
5. Unit penyertaan tidak dicatat di bursa.
Universitas Sumatera Utara
22
6. Investor dapat menjual kembali redemption unit penyertaan
yang dimilikinya kepada manajer investasi yang mengelola. 7.
Hasil penjualan atau pembayaran kembali unit penyertaan akan dibebankan kepada Reksadana.
8. Harga jual atau beli unit penyertaan didasarkan atas Nilai
Aktiva Bersih NAB per unit dihitung oleh Bank Kustodian secara harian.
2.1.4 Kelebihan Reksadana Syariah
Pada dasarnya setiap kegiatan investasi mengandung dua unsur, yaitu return keuntungan dan risiko. Berikut ini terdapat beberapa
keuntungan dalam berinvestasi melalui Reksadana, yaitu:
1. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi yang berwujud dalam bentuk portofolio akan menurunkan tingkat risiko. Reksadana melakukan diversifikasi
dalam berbagai instrument efek, sehingga dapat menyebarkan risiko atau memperkecil risiko. Investor walaupun tidak memiliki dana
yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam efek sehingga dapat memperkecil risiko. Hal ini berbeda dengan
pemodal individual yang misalnya hanya dapat membeli satu atau dua jenis efek saja.
2. Kemudahan Investasi
Reksadana mempermudah investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Kemudahan investasi tercermin dari kemudahan
Universitas Sumatera Utara
23
pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan. Kemudahan juga diperoleh investor dalam
melakukan reinvestasi pendapatan yang diperolehnya sehingga unit penyertaannya dapat terus bertambah.
3. Efisiensi biaya dan waktu
Reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak investor, maka biaya investasinya akan lebih murah bila dibandingkan
dengan investor melakukan transaksi secara individual di bursa. Pengelolaan yang dilakukan manajer investasi secara professional,
tidak perlu bagi investor untuk memantau sendiri kinerja investasinya tersebut.
4. Tingkat likuiditas yang baik
Artinya kemampuan untuk mengelola uang masuk dan keluar dari Reksadana. Dalam hal ini yang paling sesuai adalah Reksadana
untuk saham-sahamyang telah dicatatkan dibursa di mana transaksi terjadi setiap hari, tidak seperti deposito berjangka atau sertifikat
deposito berjangka periode tertentu. Selain itu, pemodal dapat mencairkan kembali saham atau unit penyertaan setiap saat sesuai
dengan ketetapan yang di buat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor untuk mengelola kasnya.
5. Manajer Profesional
Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang andal, ia mencari peluang investasi yang paling baik untuk Reksadana
Universitas Sumatera Utara
24
tersebut. Pada prinsipnya, manajer investasi bekerja keras untuk meneliti ribuan peluang investasi bagi pemegang saham atau unit
Reksadana. Adapun pilihan investasi itu sendiri dipengaruhi oleh tujuan investasi dari Reksadana tersebut.
6. Pelayanan bagi pemegang saham
Reksadana biasanya menawarkan daya tarik kepada pemegang sahamnya misalnya dengan menjanjikan untuk melakukan
reinvestasi terhadap deviden dan capital again secara otomatis yang seharusnya diterima oleh nasabah.
2.1.5 Risiko Reksadana Syariah
Di samping keuntungan-keuntungn yang akan mereka dapatkan, terdapat juga beberapa risiko dalam melakukan investasi melalui
Reksadana, antara lain: 1.
Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik. Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat
rentan terhadap perubahan ekonomi internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau
peraturan khususnya di bidang Pasar Uang dan Pasar Modal merupakan factor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan-
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja portofolio Reksadana.
2. Risiko berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
Nilai Unit Penyertaan Reksadana data berfluktuasi akibat
Universitas Sumatera Utara
25
kenaikan atau penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksadana. Penurunan dapat disebabkan oleh, antara lain:
a. Perubahan harga efek ekuitas dan efek lainnya.
b. Biaya-biaya yang dikenakan setiap hari pemodal melakukan
pembelian dan penjualan. 3.
Risiko Wanprestasi oleh Pihak-pihak Terkait. Risiko ini dapat terjadi apabila rekan usaha manajer investasi
gagal memenuhi kewajibannya. Rean usaha dapat termasuk tetapi tidak terbatas pada emiten, pialang, bank custodian dan agen
penjualan. 4.
Risiko Likuiditas. Penjualan kembali pelunasan tergantung kepada likuiditas dari
portofolio atau kemampuan dari manajer investasi untuk membeli kembali melunasi dengan menyediakan uang tunai.
5. Risiko Kehilangan Kesempatan Transaksi Investasi pada saat
Pengajuan Klaim Asuransi. Dalam hal terjadinya kerusakan atau kehilangan atas surat-surat
berharga dan asset Reksadana yang disimpan di bank kustodian, Bank Kustodian dilindungi oleh asuransi yang akan menanggung
biaya penggantian surat- surat berharga tersebut. Selama tenggang waktu penggantian tersebut, manajer investasi tidak
dapat melakukan transaksi investasi atas surat- surat berharga tersebut, kehilangan kesempatan melakukan transaksi investasi ini
Universitas Sumatera Utara
26
dapat berpengaruhi terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB per Unit penyertaan.
6. Risiko Pasar
Hal ini terjadi karena nilai sekuritas di pasar efek memang berfluktuatif sesuai dengan kondisi ekonomi secara umum.
Terjadinya fluktuasi di pasar efek akan berpengaruh langsung pada nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi korelasi atau pergerakan
negative. 7.
Risiko Inflasi. Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya total real
return investasi pendapatan yang diterima dari investasi dalam Reksadana bias jadi tidak dapat menutup kehilangan karena
menurunnya daya beli loss of purchasing power. 8.
Risiko Nilai Tukar Risiko ini dapat terjadi jika terdapat sekuritas luar negeri daam
portofolio yang dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan mempengaruhi nilai sekuritas yang termasu Foreign Invesment setelah dilakukan
konversi dalam mata uang domestik. 9.
Risiko Spesifik. Risiko ini adalah risiko dari setiap sekuritas yang dimiliki.
Di samping dipengaruhi pasar secara keseluruhan, setiap sekuritas mempunyai risiko sendiri-sendiri. Setiap sekuritas dapat menurun
nilainya jika kinerja perusahaannya sedang tidak bagus atau juga
Universitas Sumatera Utara
27
adanya kemungkinan mengalami default, tidak dapat membayar kewajibannya.
2.2 Inflasi
Inflasi adalah peningkatan dalam seluruh tingkat harga Mankiw, 2005. Kadang-kadang kenaikan harga ini berlangsung terus-menerus dan
berkepanjangan. Menurut Mankiw 2005, inflasi adalah suatu fenomena moneter yang terjadi dimanapun. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau menyebabkan kenaikan kepada barang lainnya. Adapun indikator yang
sering digunakan dalam mengukur tingkat inflasi adalah sebagai berikut: 1. Indeks Harga Konsumen IHK atau Consumer Price Index CPI
merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan
pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
2. Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB merupakan indikator yang menggambarkan pergerakkan harga dari komoditi-komoditi yang
diperdagangkan di suatu daerah. 3. Produk Domestik Bruto PDB menggambarkan pengukuran level harga
barang akhir final goods dan jasa yang diproduksi didalam suatu ekonomi negara. Deflator PBD dihasilkan dengan membagi PDB atas
dasar harga nominal dengan PDB atas harga konstan. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-
Universitas Sumatera Utara
28
menerus. Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil tingkat pendapatan juga menurun. Tingkat
inflasi adalah perubahan atau naik turunnya angka inflasi yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dihitung tiap bulan dalam satuan persen . Indikator inflasi yang digunakan adalah Indeks Harga
Konsumen IHK Indonesia. IHK merupakan pengukur perkembangan daya beli Rupiah yang dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa dari
bulan ke bulan. Rumus perhitungan inflasi adalah sebagai berikut:
INF = IHK
t
– IHK
t-1
x 100 IHK
t-1
Keterangan:
INF = Inflasi
IHK
t
= Indeks Harga Konsumen pada periode t IHK
t-1
= Indeks Harga Konsumen pada periode sebelum t
2.3 Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS