15 b Aspek psikologis, yakni aspek yang berhubungan dengan
struktur kejiwaan peserta didik. Aspek ini terdiri dari 5 faktor, yaitu:
1 Inteligensi, yaitu kemampuan psiko-fisik untuk memberikan reaksi terhadap rangsangan dan penyesuaian diri dengan
lingkungan melalui cara yang tepat. 2 Sikap, yaitu gejala internal yang berdimensi afektif, berupa
kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif. 3 Bakat, yaitu kemampuan potensial yang dimiliki sesorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. 4 Minat, berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 5 Motivasi, yaitu keadaan internal organisme baik manusia
maupun hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu. 2 Faktor eksternal, terdiri atas dua macam, yaitu:
a Lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
b Lingkungan non sosial, yaitu gedung sekolah dan letaknya. Letak rumah tinggal keluarga siswa, alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa.
16 3 Faktor pendekatan belajar, media pembelajaran, yaitu jenis
upaya belajar siswa meliputi strategi, media dan metode yang digunakan utuk melakukan kegiatan belajar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang
disoroti dalam penelitian ini adalah faktor pendekatan belajar, yaitu dengan mengembangkan model pembelajaran dengan media animasi
sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara kesuluruhan
2. Rencana Anggaran Biaya
Dalam pelaksanaan sebuah proyek konstruksi sangat berkaitan dengan proses manajemen didalamnya. Pada tahapan itu, pengelolaan
anggaran biaya untuk melaksanakan pekerjaan tersebut perlu dirancang dan disusun sedimikian rupa berdasarkan sebuah konsep estimasi yang
terstruktur sehingga menghasilkan sebuah nilai estimasi rancangan yang tepat dalam arti ekonomis.
Nilai estimasi anggaran yang disusun selanjutnya dikenal dengan istilah Rencana Anggaran Biaya RAB Proyek, yang mempunyai fungsi
dan manfaat lebih lanjut dalam hal mengendalikan sumberdaya material, tenaga kerja, peralatan dan waktu pelaksanaan proyek sehinga
pelaksanaan kegiatan proyek yang dilakukan akan mempunyai nilai efisiensi dan efektivitas.
Konsep penyusunan RAB, pada pelaksanaannya didasarkan pada sebuah analisa masing-masing komponen penyusunnya material,
upah, dan alat untuk tiap-tiap item pekerjaan yang terdapat dalam keseluruhan proyek. Hasil analisa komponen tersebut pada akhirnya
17 akan menhasilkan harga satuan pekerjaan HSP per item yang menjadi
dasar dalam menetukan nilai estimasi biaya pelaksanaan proyek secara keseluruhan dengan menyusunnya kedalam total volume untuk setiap
item pekerjaan. Untuk itu dalam penyusunan RAB setiap estimator harus memiliki
pengetahuan yang baik. Pengetahuan yang dibutuhkan dalam menghitung kuantitas pekerjaan adalah ilmu matematika sederhana,
misalnya: menghitung luas, menghitung isi volume dari berbagai bentuk benda, menghitung tembereng. Selain matematika sederhana, seorang
estimator yang akan menghitung kuantitas pekerjaan juga harus be
rbekal kemampuan “membayangkan” utamanya dalam melihat gambar rencana yang berupa gambar dua dimensi dan mampu
merubahnya dalam bayangan bentuk sesungguhnya dalam nuansa tiga dimensi, selain juga harus mampu membaca gambar-gambar struktur
dalam rencana pembangunan. Tanpa memiliki kemampuan tersebut seorang estimator akan mengalami kesulitan dalam menghitug kuantitas
setiap item pekerjaan secara akurat.
a. Pengertian Rencana Anggaran Biaya
Secara umum pengertian Rencana Anggaran Biaya RAB, adalah estimasi biaya yang harus disediakan untuk pelaksanaan sebuah
kegiatan proyek. Dalam blog Iskandar Zulkarnain beberapa praktisi mendefinisikannya secara lebih detail, seperti yang diungkapkan
Sugeng Djojowirono 1984, Rencana Anggaran Biaya RAB merupakan perkiraan biaya yang diperlukan untuk setiap pekerjaan
dalam suatu proyek konstruksi sehingga akan diperoleh biaya total yang