Sejarah Singkat Pertamina GAMBARAN PERUSAHAAN

30

BAB V GAMBARAN PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Singkat Pertamina

Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara Pertamina didirikan berdasarkan UU Nomor 8 tahun 1971. Sejarah perjalanan pendirian perusahaan ini berawal dari ditemukannya sumur minyak pertama Indonesia di Sumatera Utara oleh seorang pengusaha tembakau berkebangsaan Belanda yang bernama A.J. Zijlker. Secara tidak sengaja ia menemukan rembesan minyak dari perut bumi di areal perkebunannya yang selanjutnya menjadi sumur minyak cukup terkenal di dunia karena mampu memproduksi minyak mentah selama 15 tahun dengan kedalaman hanya 121 meter. Karenanya sejarah pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia dimulai dari sebuah lapangan minyak bekas BPM Battafsche Petroleum Maatschappij di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara tersebut. Didasari kemauan keras sebagai modal utama, di atas puing-puing lapangan minyak tersebut didirikan PT. PERMINA Perusahaan Minyak Nasional pada tanggal 10 Desember 1957 sebagai pengganti perusahaan PT. Eksploitasi Tambang Minyak Sumatera Utara PT. ETMSU. Pada bulan Pebruari 1961, pemerintah membentuk perusahaan negara dengan nama PN. PERTAMIN yang mempunyai tugas utama dibidang distribusi dan pemasaran minyak dan gas di dalam negeri. Dan pada bulan Juli 1961, dibentuk PN. PERTAMIN yang tugas utamanya bergerak dibidang produksi. Tiga tahun setelah perusahaan ini berubah menjadi Perusahaan Negara pada bulan Oktober 1964 PN. PERMINA meluaskan jangkauan operasinya ke Universitas Sumatera Utara 31 Irian Jaya dengan membeli seluruh saham dari N.N.G.P.M Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschapij di Sorong. Satu tahun kemudian, PN. PERMINA membeli seluruh kekayaan PT. Shell Indonesia yang terdapat di Sumatera Selatan, Kalimantan, Jawa Barat, dan Jakarta, yang dibayar dengan menggunakan hasil produksi sendiri. Pembelian kekayaan perusahaan- perusahaan asing tersebut membuat PN. PERMINA menjadi sebuah perusahaan yang semakin besar dan berkembang. Kemudian untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas yang lebih tinggi, maka pada tanggal 20 Agustus 1968 PN. PERMINA dan PN. PERTAMIN dilebur menjadi satu perusahaan dengan nama PN. PERTAMINA Perusahaan Negara Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27, Tahun 1968. Melihat hasil yang dicapai oleh PN. PERTAMINA begitu pesat maka untuk lebih mengembangkan usaha yang dikelolanya, pada tanggal 15 September 1971 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 8 yang dikenal sebagai Undang-Undang PERTAMINA. Dalam Era globalisasi yang dihadapi perusahaan dan negara di seluruh dunia, Pertamina harus menyesuaikan diri dengan melakukan perubahan. Rencana korporat yang disebut Renkorp Pertamina mulai dicanangkan sejak tahun 1994 sebagai langkah awal mengantisipasi perubahan tersebut dengan melakukan restrukturisasi di segala bidang. Berbagai langkah dilakukan dengan mengubah sistem, prosedur, tata organisasi, dan budaya kerja. Universitas Sumatera Utara 32 Krisis ekonomi yang menerpa Indonesia tahun 1997 dan mempengaruhi roda ekonomi secara makro maka International Monetary Fund sebagai lembaga keuangan internasional membantu keuangan negara Indonesia dengan sejumlah persyaratan yang dituangkan dalam Letter of Intent LoI, pada MOU IMF LoI tanggal 22 Januari 2000 dimana disebutkan : “ .. In the oil and gas sector the Government is firmly committed to : 80 - replacing existing Law; restructuring and reforming Pertamina; ensuring that fiscal term and regulation for EP remain internationally competitive domestic product price to reflect international market level; ….. 82 - the government remains committed to building a world class oil and gas industry in which a reformed Pertamina will continue to play a key- role;” Memorandum Of Economic And Financial Policies Medium Term Strategy And Policies 19992000 and 2000, LoI IMF tgl 22 Januari 2000 Atas dasar LoI tersebut dikeluarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 yang mengatur kegiatan di bidang minyak dan gas bumi dimana Pertamina tidak lagi sebagai regulator dibidang minyak dan gas bumi, tetapi Pertamina diperlakukan sebagai - ’player’- perusahaan negara yang bergerak di bidang bisnis migas dengan mengikuti ketentuan bisnis perminyakan yang berlaku umum.

5.2. Struktur Organisasi