3. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
12
Hukum Administrasi Negara adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara administrasi negara dengan warga masyarakat, dimana administrasi negara diberi
wewenang untuk melakukan tindakan hukumnya sebagai implementasi dari policy suatu pemerintahan.
dan penyelenggara pelayanan publik yang selanjutnya disebut penyelenggara adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang- undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
13
12
Undang- undang nomor 25 tahun 2009, Tambahan lembaran Negara nomor 5038 tentang Pelayanan Publik.
13
Diana Halim Koentjoro, Hukum Administrasi Negara, Bogor, Ghalia Indonesia, hlm. 4.
Hukum administrasi materiil terletak diantara hukum privat dan hukum pidana. Hukum pidana berisi norma-norma yang begitu penting esensial bagi kehidupan masyarakat
sehingga penegakan norma-norma tersebut tidak serahkan pada pihak partikiler tetapi harus dilakukan oleh pengusaha sedangkan dalam hukum privat berisi norma-norma yang
penegakannya dapat diserahkan kepada pihak partikelir dan diantara kedua bidang hukum itu
Universitas Sumatera Utara
terletaklah hukum administrasi sehingga dapat dikatakan bahwa hukum administrasi sebagai hukum antara.
14
Dalam pelayanan publik, negara memiliki begitu banyak fungsi yang harus mereka jalankan sebagai abdi masyarakat di dalam pemerintahan. Fungsi tersebut diantaranya adalah:
Pertama, memimpin penyelenggaraan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya pemerintahan baik dalam bidang otonomi maupun tugas pembantuan. Kedua, mewakili daerah di
dalam dan di luar Pengadilan. Ketiga, menetapkan peraturan daerah dengan persetujuan DPRD.
15
Dalam pencatatan kelahiran pemerintah berperan untuk: Pertama, mendaftarkan peristiwa kependudukan dan mencatatat peristiwa penting. Kedua, memberikan pelayanan yang sama dan
professional kepada setiap penduduk atas pelaporan peristiwa Kependudukan dan peristiwa penting. Ketiga, menerbitkan dokumen kependudukan. Keempat, mendokumentasikan penduduk
dan pencatatan sipil. Kelima, menjamin kerahasiaan dan keamanan data atas peristiwa kependudukan dan peristiwa penting. Keenam, melakukan verifikasi dan validasi data dan
informasi yang disampaikan oleh penduduk dalam pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
16
14
Philipus M Hadjion
,
dkk, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Bandung, Gajah Mada University Press, 2008 hlm. 45.
15
Ibid, hlm 114.
16
Penjelasan Undang - Undang nomor 23 tahun 2006, Tambahan Lembaran Negara Nomor 124 tentang Administrasi Kependudukan.
Universitas Sumatera Utara
F. METODE PENELITIAN