Pencatatan Kelahiran di atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang Pencatatan Kelahiran yang melampaui Batas Waktu

a. Warga Negara Indonesia mengisi formulir Pencatatan Kelahiran dengan menyerahkan dan atau menunjukkan persyaratan- persyaratan yang tertera kepada Pejabat Konsuler; b. Pejabat Konsuler mencatat dalam Register Akta Kelahiran dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran. Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban menyampaikan data kelahiran kepada Instansi Pelaksana melalui departemen yang bidang tugasnya meliputi urusan Pemerintahan dalam Negeri. Instansi pelaksana yang menerima data kelahiran mencatat dan merekam ke dalam Database Kependudukan. Warga Negara Indonesia setelah kembali ke Indonesia melapor kepada Instansi Pelaksana atau UTPD Instansi Pelaksana di tempat domisili dengan membawa alat bukti pelaporan pencatatan kelahiran dari Luar Negeri.

3. Pencatatan Kelahiran di atas Kapal Laut atau Pesawat Terbang

Dalam pasal 63 paragraf 3 Undang- Undang Nomor 25 tahun 2008 dikatakan bahwa kelahiran anak warga Negara Indonesia diatas kapal laut atau pesawat terbang di dalam atau di luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia diberikan Surat Keterangan Kelahiran oleh Nahkoda Kapal Laut atau Kapten Pesawat terbang. Universitas Sumatera Utara

4. Pencatatan Kelahiran yang melampaui Batas Waktu

Untuk masyarakat Eropa masa tenggang waktu pencatatan kelahiran diatur dalam pasal 37 dan pasal 38 Reglemen Pencatatan Sipil dikatakan bahwa tenggang waktu pencatatan kelahiran apabila pencatatan sipilnya terpisah oleh laut atau jaraknya lebih dari sepuluh pal dan dalam pasal 38a Reglemen dikatakan bahwa apabila pencatatan kelahiran lewat dari tenggang waktu yang sudah ditetapkan maka hanya dapat dilakukan setelah adanya putusan Pengadilan Negeri dari tempat pemohon. Untuk masyarakat Tionghoa tetapi dalam waktu Pencatatan Kelahiran yang jaraknya lebih dari sepuluh pal sama dengan peraturan yang ditetapkan untuk golongan Eropa, namun pada peraturan untuk golongan Tionghoa diatur dalam pasal 50 Reglemen. 40 Mengenai Pencatatan Kelahiran yang melampaui batas waktu diatur juga dalam Undang- Undang Nomor 25 tahun 2008 tepatnya pasal 64 dan pasal 65. 41 40 Rahmadi Usman, op.cit hlm. 207 41 Undang- Undang Nomor 25 tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil. Dalam pasal 64 dikatakan bahwa Pencatatan Pelaporan Kelahiran yang melampaui batas waktu 60 enam puluh hari sampai dengan 1 Satu tahun sejak tanggal kelahiran, dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai persyaratan pencatatan kelahiran setelah mendapatkan persetujuan Kepala Instansi Pelaksana. Universitas Sumatera Utara Hal ini maksudnya adalah bahwa pencatatan kelahiran yang terlambat untuk Peristiwa Kelahiran yang terjadi tidak dapat dilakukan secara langsung tetapi harus melaporkan dulu ke Instansi Pelaksana yang dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bahwa telah terjadi peristiwa kelahiran beberapa tahun yang lalu. Pelapor harus menyertakan alasan - alasan yang menyebabkan kelahiran tersebut tidak didaftarkan dan apabila alasan tersebut dapat diterima oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil barulah dapat dilaksanakan pendaftaran Peristiwa Kependudukan dan Akta dapat dikeluarkan. Dalam pasal 65 dikatakan bahwa pencatatan pelaporan kelahiran yang melampaui batas waktu 1 satu tahun sejak tanggal kelahiran, dilakukan dengan ketentuan mengenai Persyaratan Pencatatan Kelahiran setelah mendapatkan penetapan Pengadilan Negeri. Dalam pasal ini jelas dikatakan bahwa pencatatan kelahiran yang terjadi lewat batas waktu yang telah ditetapkan maka penduduk tersebut harus melapor ke Pengadilan untuk mendapatkan keputusan apakah pendaftaran peristiwa kelahiran tersebut masih dapat dilakukan atau tidak, namun sejalan dengan dikeluarkannya Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 18PUU-XI2013 tentang Akta Kelahiran, maka Pasal 65 tidak lagi digunakan dan pendaftaran kependudukan bagi yang melampaui batas waktu dapat dilakukan hanya dengan keputusan Kepala Instansi Pelaksana setempat yang dalam hal ini adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Universitas Sumatera Utara

F. Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Pendaftaran Kelahiran Yang Melampaui Batas Waktu

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Terhadap Partisipasi Masyarakat Untuk Mengurus Akta Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 54 86

UNDANG UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 43

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 44

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Terhadap Partisipasi Masyarakat Untuk Mengurus Akta Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 2 7

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Terhadap Partisipasi Masyarakat Untuk Mengurus Akta Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 17

Implementasi Kebijakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Terhadap Partisipasi Masyarakat Untuk Mengurus Akta Kelahiran di Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 2

PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 7

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 44

BAB II PENGATURAN PENCATATAN KELAHIRAN BAGI ANAK DITINJAU DARI HUKUM ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN A. Pencatatan Kelahiran Menurut KUHPerdata - Analisis Yuridis Tentang Akta Kelahiran Bagi Anak Yang Belum Terdaftar Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 200

0 0 27

Pencatatan Kelahiran Di Kabupaten Dairi Dalam Rangka Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Menurut Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006 Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara

0 0 9