Analisis Tabel Tunggal Proses Hierarki Analitik

Universitas Sumatera Utara

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266

3.5.2. Proses Hierarki Analitik

Merupakan suatu metode yang sering digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. PHA merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan atau membuat keputusan. PHA adalah suatu metoda yang sederhana dan fleksibel yang menampung kreativitas dalam rancangannya terhadap suatu masalah dibuat sesuai dengan masing-masing pemakai. Kekuatan PHA terletak pada struktur hierarkinya sendiri yang memungkinkan seseorang memasukkan semuafaktor penting, dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dengan yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif, untuk dipilih mana yang terbaik. Saaty,1993. Kelebihan PHA ini adalah kemampuannya jika dihadapkan pada situasi yang kompleks atau berkerangka dimana data informasi statistik masalah yang dihadapi sedikit. Data yang ada hanya bersifat kualitatif yang didasarkan pada persepsi, pengalaman atau intuisi. Jadi masalah tersebut dapat dirasakan dan diamati namun kelengkapan data numeric tidak menunjang untuk dimodelkan secara kuantitatif. Suyonodan Mukti,2009. Langkah-langkah Proses Hierarki Analitik : 1. Mendefinisikan dan merinci persoalan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Membuat struktur hierarki dari tingkat puncak sampai tingkat dimana dimungkinkan campur tangan untuk memecahkan persoalan. 3. Membuat sebuah matriks perbandingan berpasangan untuk kontribusi atau pengaruh setiap elemen yang relevan terhadap setiap kriteria yang berada setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. 4. Menormalkan data, yaitu membagi nilai dari setiap elemen di dalam matrik dengan nilai total dari setiap kolom. 5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka pengambilan data preferensi perlu diulangi. Nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan perhitungan manual. 6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hierarki. 7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis pilihan dalam penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hierarki terendah sampai pencapaian tujuan. 8. Menguji konsistensi hierarki. Jika tidak memiliki syarat dengan nilai CR 0.100; maka penilaian harus diulang kembali. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Pengumpulan Data