3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data Jenis data ada 2 yaitu
1 Data Primer : terdiri dari hasil pengukuran, wawancara menguraikan kuesioner
dan chek-list observasi tentang: -
Karakteristik bayi berat badan lahir, berat badan, umur dan jenis kelamin -
Pola asuh makan jenis makan, frekuensi makan, konsumsi energi dan konsumsi protein
- Asuh diri personal higene, higiene makan, higiene lingkungan
- Asuh kesehatan jenis penyakit, frekuensi sakit, lama sakit dan imunisasi
- Karakteristik keluarga pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga
Untuk mengetahui kelayakan pertanyaan pada kuesioner maka terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner kepada responden yang menyerupai lokasi
penelitian, dimana tujuannnya untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas. Setelah dilakukan ujicoba kuesioner diketahui bahwa item-item pertanyaan
pada variabel asuh diri,asuh makan dan asuh kesehatan valid dan reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini dengan hasil sebagai berikut:
a. Variabel asuh diri dengan 10 item pertanyaan, diperoleh nilai koefisien korelasi 0,3 dan nilai alpha cronbach 0,8937 0,6 memenuhi syarat yang telah
ditetapkan. lampiran. 2
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
b. Variabel Asuh makam dengan 15 item pertanyaan, diperoleh nilai koefisien korelasi 0,3 dan nilai alpha cronbach 0,9048 0,6 memenuhi syarat yang telah
ditetapkan lampiran. 2 c. Variabel asuh kesehatan dengan 15 item pertanyaan, diperoleh nilai koefisien
korelasi 0,3 dan nilai alpha cronbach 0,8558 0,6 memenuhi syarat yang telah ditetapkan lampiran. 2.
2 Data sekunder : adalah data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh
Utara, data kecamatan dan desa mengenai sosial ekonomi keluarga untuk menentukan bayi dari keluarga miskin dan keluarga tidak miskin.
3.4.2 . Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dibantu dengan tenaga yang sudah
dilatih untuk pengumpulan data: 1. Berat badan bayi diukur menggunakan dacin dalam satuan kilogram. Umur dan
jenis kelamin diperoleh dari wawancara menggunakan kuisioner. 2. Pola asuh makan: diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan
daftar food recall 24 jam konsumsi makanan bayi mengenai jenis makanan, waktu pemberian, konsumsi energi dan konsumsi protein. Frekuensi makan diukur
dengan menggunakan formulir frekuensi pangan Food Frequency Questionaire. Pelaksaaan food recall dilakukan pada awal bulan sekali dan sekali lagi pada
akhir bulan, sebanyak 2 kali recall. 3. Pola asuh diri diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner tentang
personal higiene, higiene makanan dan higiene lingkungan.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
4 Pola asuh kesehatan diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuisioner tentang jenis penyakit, frekuensi, lama sakit dan imunisasi yang didapatkan bayi.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel a Variabel Independen
Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah pola asuh asuh makan, asuh diri dan asuh kesehatan.
b. Variabel dependen Variabel dependen adalah status gizi bayi pada keluarga miskin dan tidak
miskin. 3.5.2. Definisi Operasional
1 Status gizi adalah kondisi tubuh bayi 0-12 bulan sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, penggunaan makanan, dengan indikator berat badan menurut umur,
dinyatakan dalam nilai Z-skore dibandingkan dengan standar baku WHO-NCHS. 2 Pola asuh adalah sikap dan perilaku yang dipraktekkan oleh ibu atau pengasuh
lain dalam asuh makan jenis makanan, frekuensi, konsumsi energi dan protein, asuh diri personal higiene, higiene makanan dan lingkungan dan asuh kesehatan
jenis penyakit, frekuensi dan lama sakit juga imunisasi 3 Asuh makan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh ibu untuk memberikan
makan makanan pendamping ASI dan ASI pada bayinya.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
Frekuensi makan adalah berapa kali pemberian makan pada bayi dalam satu 1 hari.
Waktu pemberian makan adalah jadwal pemberian makanan pada bayi apakah itu pagi, siang atau sore dan malam.
Jenis makanan adalah, karakteristik makanan yang diberikan kepada bayi beserta jumlahnya.
4. Asuh diri adalah suatu tindakan yang memberikan kebersihan perorangan kebersihan peralatan makan dan kebersihan lingkungan yang dilakukan oleh ibu
untuk anaknya. Kebersihan perorangan dilihat meliputi tindakan memandikan anak menganti
pakaian minimal dua kali sehari dan tindakan membersihkan bayi setelah selesai membuang air besar dan membuang air kecil. Kebersihan makan mencakup
tidakan membersihkan peralatan makanminum bayi setelah dipakai, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Kebersihan lingkungan meliputi tindakan
membersihkan dalam rumah dan lingkungan luar rumah minimal dua kali sehari. 5. Asuh kesehatan adalah suatu tindakan yang diberikan oleh ibu untuk menjaga
kesehatan anaknya, dengan melakukan tindakan pemeriksaan kesehatan bayi secara rutin yaitu kegiatan posyandu, membawa bayi ke sarana kesehatan.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
3.6. Metode Pengukuran