BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Aceh Utara yang merupakan salah satu kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam, mempunyai luas Wilayah 3.296,86 km2 dengan batas Wilayah
sebelah Utara berbatasan dengan Pemerintah Kota Lhokseumawe dan Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah, sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Bireuen, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur. Jumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 27
Kecamatan dengan jumlah desa kelurahan 852 buah. Letak geografis Kabupaten Aceh Utara terdiri dari daerah Pantai 5, dataran
rendah 83 dan sisanya 12 merupakan dataran tinggi. Luas tanah berdasarkan penggunaannya terdiri dari 6,4 perkampungan, 11,7 sawah , 8,1 kebun dan
tegal, 10,7 perkebunan, 2,6 tambak dan rawa, 0,5 daerah Industri dan sisanya 60 berupa hutan bebas dan hutan belukar. Kabupaten Aceh Utara dilalui oleh 4
buah sungai yaitu Krueng Tuan, Krueng Pase, Krueng Keureuto dan Krueng Jambo Aye ke empat sungai tersebut bermuara ke Selat Malaka.
Penduduk Kabupaten Aceh Utara tahun 2007 berjumlah 515.974 jiwa terdiri dari 252.889 laki-laki dan 263.085 perempuan, kepadatan penduduk mencapai jiwa
per 157 km
2
dengan rata-rata kepadatan hunian 4 jiwa per rumah tangga. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
Sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di wilayah Kabupaten Aceh Utara terdiri dari sarana pelayanan kesehatan dasar yang ditujukan sebagai tempat
pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan. Jumlah sarana pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Aceh Utara terdiri
dari Puskesmas sebanyak 24 unit, puskesmas pembantu sebanyak 63 unit, puskesmas keliling sebanyak 24 unit, polindes sebanyak 512 unit. Komposisi tenaga kesehatan
berdasarkan tingkat pendidikan di puskesmas Kabupaten Aceh Utara yang paling banyak adalah tenaga bidan, yaitu sebanyak 785 orang, dari jumlah tersebut sebanyak
542 adalah bidan desa. Penelitian tentang hubungan pola asuh dengan status gizi bayi pada keluarga
miskin dan tidak miskin difokuskan di Kecamatan Sawang sebagai wilayah dengan responden keluarga miskin.Kecamatan Sawang merupakan kecamatan terjauh dari
ibukota Kabupaten Aceh Utara, sekitar 75 km. Desa yang terdapat di kecamatan tersebut sebagian besar adalah desa terpencil. Alat trasportasi umum masih terbatas
menggunakan ojek dan mobil pic-up, hal ini dikarenakan jalan menuju lokasi sedikit sulit dilalui. Luas wilayah Kecamatan Sawang 484.65 km
2
, meliputi 2 mukim dan 39 Desa serta 119 Dusun, dengan kepadatan penduduk 82 jiwa per km
2
. Sebahagian besar penduduk bermata pencaharian petani, yaitu 8.290 jiwa, hanya 1.658 sebagai
pedagang. Sebagai Pegawai Negeri 690 jiwa dan selebihnya tidak mempunyai pekerjaan, yaitu 416 jiwa.
Kecamatan Matang Kuli dipilih responden keluarga yang tidak miskin, mempunyai luas wilayah 78,65 km
2,
dengan jumlah 49 desa saat ini mempunyai
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
penduduk 15.735 jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 200 jiwa per km
.2..
Desa yang terdapat di Kecamatan Matang Kuli sebagaian besar dapat dilalui oleh kendaraan umum yang disebut angkot atau labi-labi, kondisi jalan baik karena
dibangun oleh Perusahaan Mobil Oil yang berada di sekitarnya. Sebagian besar mata
pencaharian penduduk adalah bertani, sebahagian lagi pedagang, pegawai negeri dan swasta.
4.2. Karakteristik Keluarga