i. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan dagingikantelor
ii. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru iii.
Luas lantai rumah paling kurang 8 M
2
untuk tiap penghuni. g.
Keluarga miskin sekali. Adalah keluarga Pra Sejahtera alasan ekonomi dan KS - I karena alasan
ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi : i.
Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2 kali sehari atau lebih ii.
Anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk dirumah, bekerjasekolah dan bepergian.
iii. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah.
2.4. Indikator keluarga tidak miskin
Keluarga tidak miskin merupakan keluarga yang mempunyai penghasilan Rp.600.000 per bulan, kondisi rumah memiliki sarana MCK sendiri, sumber air
bersih dari PAM, lantai rumah semen, ventilasi cukup, menggunakan bahan bakar gas, makan 3 kali sehari, mengkonsumsi daging lebih dari sekali seminggu, memiliki
jaminan untuk pengobatan. Termasuk di dalam nya PNS atau Pegawai Negri.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
2.5. Landasan Teori
Status gizi adalah keadaan tubuh yang seimbang antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Ketersediaan gizi pada tingkat seluler dibutuhkan untuk pertumbuhan,
pemeliharaan dan menjalankan fungsi tubuh. Status gizi kurang pada dasarnya disebabkan oleh interaksi antara asupan gizi yang tidak seimbang dan penyakit
infeksi. Asupan yang tidak seimbang dan penyakit infeksi dipengaruhi oleh pola asuh
keluarga terhadap bayi yang terdiri dari asuh makan yaitu pemberian ASI dan MP- ASI. Asuh diri berupa personal higiene, higiene makanan dan lingkungan. Asuh
kesehatan berupa pola penyakit yang dialami dan status imunisasi. Sakit yang berulang meningkatkan risiko gizi kurang dan lebih sering terjadi pada bayi yang
kekurangan pangan, pola asuh yang tidak memadai, akses terhadap sanitasi, air bersih dan pelayanan dasar yang tidak memadai yang berkaitan dengan tingkat pendapatan
keluarga. Keluarga miskin dengan ketahanan pangan rendah, tidak mudah mengakses pelayanan kesehatan, sarana air bersih lebih berisiko mengalami berbagai infeksi
yang berdampak pada status gizi Unicef, 1998. Berdasarkan kerangka teori yang dirumuskan oleh Unicef pada gambar 1
tentang faktor-faktor penyebab kekurangan gizi dapat terlihat bahwa salah satu penyebab tidak langsung gangguan gizi pada bayi adalah pola asuh anak yang tidak
memadai.
Yusnidaryani : Pengaruh Pola Asuh Terhadap Status Gizi Bayi Pada Keluarga Miskin Dan Tidak Miskin Di Kabupaten Aceh Utara, 2009
USU Repository © 2008
Kurang Gizi Makan tidak seimbang
Penyakit infeksi
Tidak cukup persediaan pangan
Pola asuh anak tidak memadai
Sanitasi dan air bersih, Pel. Kes. Dasar tidak
memadai
Kurang pemberdayaan wanita dan keluarga, kurang pemanfaatan sumber daya masyarakat.
Kurang pendiddikan, pengetahuan dan ketrampilan
Krisis ekonomi, politik dan sosial
Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan
Gambar. 2.1. Faktor Penyebab Gizi Kurang UNICEF, 1998
Dampa
k
Penyebab langsung
Penyebab tidak
langsung
Pokok masalah di
masyarakat
Akar masalah
2.6. Kerangka Konsep Penelitian