Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE Analisis Perhitungan OEE Six Big Losses Analisis Diagram Sebab Akibat

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di Hammer Mill 2 selama periode Maret- Mei 2008. Pengukuran Overall equipment effectiveness ini merupakan kombinasi dari faktor waktu, kualitas pengoperasian mesin dan kecepatan produksi mesin. 1. Tingginya nilai OEE mesin Hammer Mill 2 pada periode Maret- Mei 2008 dipengaruhi oleh tingginya rasio Rate of Quality Products mesin yang besarnya mencapai rata-rata 99,96 dan tinggi rasio Availability mesin sebesar 92,97 April 2008, sedangkan Performance Efficiency hanya sebesar 67,76 April 2008. 2. Rendahnya nilai OEE mesin Hammer Mill 2 Pada periode April disebabkan oleh rasio Performance Efficiency sedangkan rasio Availability dan Rate of Quality Product sudah cukup tinggi..

6.2. Analisis Perhitungan OEE Six Big Losses

Analisa OEE six big losses agar perusahaan mengetahui faktor apa dari keenam faktor six big losses yang memberikan kontribusi terbesar yang mengakibatkan rendahnya efektivitas penggunaan mesin Hammer Mill 2 yang menjadi perioritas utama untuk diperbaiki. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Persentase Faktor Six Big Losses mesin Hammer Mill 2 Periode Maret-Mei 2008 No Six Big Losses Total Time Losses Persentase Persentase Kumulatif 1 Breakdown Losses 58 41,672 41,672 2 Reduced Speed Losses 39,04 28,45 69,3 3 SetupAdj. Loss 21,98 16,022 85,35 4 IdlingMinor Stoppages Losses 19,86 14,477 99,79 5 YieldScrap Loss 0,3 0,21 100 6 Rework Loss 100 139,18 100 10 20 30 40 50 60 Breakdown Losses Reduced Speed Losses Setup Adj. Loss IdlingM inor Stop pages Losses YieldScrap Loss Rework Loss Faktor Six Big Losses T o ta l T im e L o ss ja m 20 40 60 80 100 120 P e r se n ta se K u m u la ti f Total Time Loss Persentase Kumulatif Gambar 6.1. Bar Chart Six Big Losses Mesin Hammer Mill 2 Periode Maret-Mei 2008

6.3. Analisis Diagram Sebab Akibat

Agar perbaikan dapat segera dilakukan, maka analisa terhadap penyebab faktor-faktor six big losses yang mengakibatkan rendahnya efektivitas mesin dalam perhitungan OEE dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat. Analisa dilakukan akan lebih efisien jika hanya diterapkan pada faktor-faktor sig Universitas Sumatera Utara big losses yang dominan seperti pada diagram pareto yang dibuat. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bersarnya produktivitas dan efisiensi mesin antara lain:

1. Reduced Speed

Menurunnya kecepatan produksi timbul jika kecepatan operasi aktual lebih kecil dari kecepatan mesin yang dirancang beroperasi dalam kecepatan normal. Menurunnya kecepatan produksi antara lain disebabkan oleh: 1. Manusiaoperator a. Kurang responsif dalam mengawasi operasi mesin karena kurangnya observasi yang dilakukan operator yang bertugas disebabkan kurangnya pelatihan pada operator. b. Kurang teliti terhadap setiap kejadian yang mengakibatkan berkurangnya kecepatan mesin yang disebabkan operator tidak disiplin dan ceroboh dalam mengoperasikan mesin. 2. Mesinperalatan a. Mesin tidak bertenaga sehingga kecepatan produksi normal tidak tercapai. b. Mesin tidak stabil berputar diakibatkan mesin sudah tua. 3. Lingkungan a. Debu yang menempel pada mesin akan mempengaruhi kinerja mesin akibat jarang dibersihkan. 4. Metode a. Cara setting yang tidak standar akibat tidak adanya standara acuan yang akan mempengaruhi pada kecepatan produksi mesin. Universitas Sumatera Utara 5. Bahan a. Ukuran bahan yang tidak sesuai dengan standar yang mengakibatkan rendahnya perputaran mesin.

2. Breakdown Loss

Analisa diagram sebab akibat untuk faktor breakdown loss adalah sebagai berikut : 1. Manusiaoperator a. Kurang teliti terhadap setiap kejadian yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada mesin disebabkan operator tidak disiplin dan ceroboh dalam mengoperasikan mesin. b. Kurang keahlian operator untuk memperbaiki mesin yang mengalami kerusakan mesin. 2. Mesinperalatan a. Kondisi peralatan yang tidak sesuai dengan standar yang diakibatkan oleh masa pakai yang telah lama. b. Mesin susah diperbaiki karena kerterbatasan suku cadang. 3. Metode a. Proses perbaikan yang tidak standar karena tidak adanya standar acuan dalam perbaikan mesin. 4. Lingkungan a. Debu yang menempel pada mesin dapat mempercepat kerusakan mesin akibat jarang dibersihkan. Universitas Sumatera Utara 5. Bahan a. Ukuran bahan yang tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan mesin berhentinya mesin 6.4. Usulan Penyelesaian Masalah 6.4.1. Usulan Penyelesaian Masalah

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Studi Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi di PT. Sinar Sosro

11 118 155

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA

1 6 69

Penerapan Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Pada Turbin Uap Type C5DS II - Gvs di PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Begerpang POM

1 9 92

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisis Total Productive Maintenance untuk Peningkatan Efisiensi Produksi dengan Menggunakan Metode Overall

2 5 11