Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di Plaza Millennium

(1)

STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN

DI PLAZAMILLENNIUM

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Oleh:

090907093

QUORY EKIRA XANTHORRHIZA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : QUORY EKIRA XANTHORRHIZA

NIM : 090907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di PlazaMillennium

Medan, Agustus 2013

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si

NIP : 197208172005011001 NIP: 195908161986111001 Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

NIP : 19680525199203100 Prof. Dr. Badaruddin, M.Si


(3)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : QUORY EKIRA XANTHORRHIZA

NIM : 090907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di PlazaMillennium

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal : Waktu :

Panitia Penguji

Ketua Penguji : ( ……….. )

NIP :

Penguji I : ( ……….. )


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di Plaza Millennium”. Penulisan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yang sangat luar biasa yaitu Bapak Ir. E. Harso Kardhinata, MSc dan Ibu Iriani yang yang selalu setia mendukung, memotivasi, mendoakan dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dukungan dari kedua orang tua, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(5)

Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu penulis selama proses perkuliahan.

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP, selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu, memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa bagi penulis selama proses perkuliahan.

4. Bapak Agus Edi Rangkuti, S.E, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta memberikan petunjuk, pengarahan, dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP, selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dalam menyelesaikan keperluan surat-menyurat, serta memberikan motivasi dan masukan yang luar biasa selama menjalani perkuliahan.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan tanpa terkecuali yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk kehidupan yang lebih baik.

7. Pimpinan tertinggi PT. Perkasa Internusa Mandiri Medan, Bapak Drs. Herry Zulkarnaen, M.Si, Manager Marketing, Bapak Machruzar yang telah


(6)

Plaza Millennium. Dan juga kepada seluruh staff/karyawan PT. Perkasa Internusa Mandiri yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

8. Bulek serta adik-adik penulis yang tersayang, Kiki Sabrina S.pd, Quintha Ekira Zibethini, Qowiyul Fahmi Khairyan, dan Queen Aini Aimaru yang selalu mendukung, menyemangati dan mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Rika Afrida Askari, Christina M.A Lubis, Julia Hartati Pasaribu, Feby Aulia Safrin, Suci Syahriani dan almh. Nur Adiah (Dedek) yang telah menjadi sahabat yang paling luar biasa untuk penulis selama empat tahun ini. Terima kasih buat semua yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini.

10. Teman-teman berbagi cerita selama masa perkuliahan, Abdul, Alam, Fahru, Ega, Jimmy, Robet, Marissa, Merry.

11. Seluruh teman-teman mahasisiwa Administrasi Niaga/Bisnis lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, khususnya angkatan 2009 kelas A yang telah saling mendukung, memotivasi dan mendoakan satu sama lain. Terima kasih atas kebersamaannya selama empat tahun ini.

12. Para pengunjung di Plaza Millennium. Terima kasih atas kesediannya menjadi responden dan telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dari penulis.

13. Terakhir, kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terima kasih buat segalanya.


(7)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

Medan, September 2013 Penulis

Quory Ekira Xanthorrhiza 090907093


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 10

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 10

2.1.2 Indikator Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... ... 11

2.1.3 Konsep Inti Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 13

2.2 Kepuasan Konsumen ... 14

2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen ... 14

2.2.2 Indikator Kepuasan Konsumen ... 15

2.2.3 Pengaruh Kepuasan Konsumen ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 19

3.2 Lokasi Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel ... 19

3.4 Hipotesis ... 21

3.5 Definisi Konsep ... 21

3.6 Definisi Operasional ... 22

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.8 Teknik Pengumpulan Skor ... 25

3.9 Teknik Analisis Data ... 25

3.9.1 Uji Instrumen ... 25

3.9.2 Metode Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 29

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 29


(9)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33

4.1.4 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab ... 34

4.2 Penyajian Data ... 38

4.2.1 Pengujian Instrumen... 38

4.2.2 Demografi Responden ... 42

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Penelitian ... 44

4.2.4 Frekuensi Jawaban Responden Variabel Penelitian ... 56

4.3 Metode Analisis Data ... 58

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.3.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62

4.3.3 Koefisien Determinasi ... 63

4.3.4 Uji Hipotesis ... 64

4.3.5 Pembahasan ... 64

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23

Tabel 4.1 Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 39

Tabel 4.2 Analisis Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping .. 39

Tabel 4.3 Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 40

Tabel 4.4 Analisis Uji Validitas Kepuasan Konsumen ... 41

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 41

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen ... 42

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... 44

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 1... ... 45

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2 ... 45

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 3 ... 46

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 4 ... 46

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 5 ... 47

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 6 ... 48

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 7 ... 48

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 8 ... 49

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 9 ... 50

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 1 ... 51

Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 2 ... 51

Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 3 ... 52

Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 4 ... 53

Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 5 ... 53

Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 6 ... 54

Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 7 ... 55

Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Pernyataan Kepuasan Konsumen 8 ... 56

Tabel 4.27 Frekuensi Jawaban Kuesioner Strategi Pemasaran One Stop Shopping ... 57


(11)

Tabel 4.29 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 62


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 22

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 33

Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 59

Gambar 4.3 Grafik Normal Plot Uji Normalitas ... 60


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 HasilUji Instrumen (Validitas Dan Reliabilitas)

Lampiran 3 Tabulasi Data Deskripsi dan Jawaban Responden Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji Hipotesis

Lampiran 5 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 6 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 7 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 8 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 9 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian Mahasiswa

Lampiran 10 Berita Acara Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian


(14)

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PLAZA

MILLENNIUM Nama : Quory Ekira Xanthorrhiza

NIM : 090907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran one stop shopping berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Plaza Millennium Medan, dimana yang menjadi konsumennya adalah para pengunjung di Plaza Millennium.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Plaza Millennium. Sampel yang diambil adalah sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas),metode analisis kuantitatif serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji heterokedastisitas, uji regresi linear sederhana, uji hipotesis yang terdiri dari uji-t dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 18.0 for Windows.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran one stop shopping yang diterapkan oleh Plaza Millennium berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang merupakan para pengunjung di Plaza Millennium. Hasil ini dapat dilihat berdasarkan pengujian koefisien determinasi yang menghasilkan nilai R square sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran one stop shopping mampu mempengaruhi kepuasan konsumen di Plaza Millennium sebesar 73,9%. Artinya strategi pemasaran one stop shopping bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, tetapi ada faktor lain sebesar 26,1% yang mempengaruhinya yang tidak diteliti pada penelitian ini.


(15)

ABSTRACT

MARKETING STRATEGY ONE STOP SHOPPING IN IMPROVING THE LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION IN PLAZA MILLENNIUM

Name : Quory Ekira Xanthorrhiza

NIM : 090907093

Department : Business Administratuon

Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si

This study aims to determine whether the marketing strategy one stop shopping significantly influence consumer satisfaction in Plaza Millennium Medan, where the visitors into customers is at the Plaza Millennium.

The population in this study were all visitors at the Plaza Millennium. Samples taken are as many as 70 respondents using accidental sampling technique that sampling techniques performed subjectively by the terms of the ease of research, sampling sites, and the number of samples to be taken.

Data analysis method used is the instrument (validity and reliability), as well as the quantitative analysis methods of data analysis methods that consist of classical assumption test of normality test and test heterokedastisitas, simple linear regression, hypothesis testing consisting of a t-test and test the coefficient of determination (R2). The execution method of data analysis using SPSS 18.0 for Windows.

This study concludes that the variables one stop shopping marketing strategy adopted by the Plaza Millennium effect on customer satisfaction which is the visitors at Plaza Millennium. These results can be seen by testing the resulting coefficient of determination R-square value of 0.739. This suggests that one stop shopping marketing strategies to influence consumer satisfaction in Plaza Millennium at 73,9%. Marketing strategy means one stop shopping is not the only factor affecting customer satisfaction, but there are other factors that influence it by 26.1% which is not examined in this study.


(16)

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN ONE STOP SHOPPING DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI PLAZA

MILLENNIUM Nama : Quory Ekira Xanthorrhiza

NIM : 090907093

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran one stop shopping berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen di Plaza Millennium Medan, dimana yang menjadi konsumennya adalah para pengunjung di Plaza Millennium.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung di Plaza Millennium. Sampel yang diambil adalah sebanyak 70 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji instrumen (validitas dan reliabilitas),metode analisis kuantitatif serta metode analisis data yang terdiri dari uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas dan uji heterokedastisitas, uji regresi linear sederhana, uji hipotesis yang terdiri dari uji-t dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 18.0 for Windows.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran one stop shopping yang diterapkan oleh Plaza Millennium berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yang merupakan para pengunjung di Plaza Millennium. Hasil ini dapat dilihat berdasarkan pengujian koefisien determinasi yang menghasilkan nilai R square sebesar 0,739. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran one stop shopping mampu mempengaruhi kepuasan konsumen di Plaza Millennium sebesar 73,9%. Artinya strategi pemasaran one stop shopping bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, tetapi ada faktor lain sebesar 26,1% yang mempengaruhinya yang tidak diteliti pada penelitian ini.


(17)

ABSTRACT

MARKETING STRATEGY ONE STOP SHOPPING IN IMPROVING THE LEVEL OF CUSTOMER SATISFACTION IN PLAZA MILLENNIUM

Name : Quory Ekira Xanthorrhiza

NIM : 090907093

Department : Business Administratuon

Faculty : Faculty of Political and Social Science Advisor : Agus Edi Rangkuti S.E, M.Si

This study aims to determine whether the marketing strategy one stop shopping significantly influence consumer satisfaction in Plaza Millennium Medan, where the visitors into customers is at the Plaza Millennium.

The population in this study were all visitors at the Plaza Millennium. Samples taken are as many as 70 respondents using accidental sampling technique that sampling techniques performed subjectively by the terms of the ease of research, sampling sites, and the number of samples to be taken.

Data analysis method used is the instrument (validity and reliability), as well as the quantitative analysis methods of data analysis methods that consist of classical assumption test of normality test and test heterokedastisitas, simple linear regression, hypothesis testing consisting of a t-test and test the coefficient of determination (R2). The execution method of data analysis using SPSS 18.0 for Windows.

This study concludes that the variables one stop shopping marketing strategy adopted by the Plaza Millennium effect on customer satisfaction which is the visitors at Plaza Millennium. These results can be seen by testing the resulting coefficient of determination R-square value of 0.739. This suggests that one stop shopping marketing strategies to influence consumer satisfaction in Plaza Millennium at 73,9%. Marketing strategy means one stop shopping is not the only factor affecting customer satisfaction, but there are other factors that influence it by 26.1% which is not examined in this study.


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang ataupun jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Pada dasarnya, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran bagi para pemiliknya. Griffin and Ebert (2008 : 4) mengatakan bisnis atau perusahaan adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan maksud untuk mendapatkan laba. Dunia bisnis di Indonesia cukup berkembang pesat, hal ini dapat dilihat dari tingginya tingkat persaingan yang terjadi didalam dunia bisnis.

Keberhasilan suatu bisnis dapat dicapai dengan adanya strategi pemasaran yang baik.Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan Imam Nurmawan (2001 : 53) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengan unit usaha berharap dapat mencapai tujuan perusahaannya. Dalam hal ini, para manajer berperan sebagai kewiraswastaan, sehingga para manajer tersebut harus dapat melihat situasi pasar dan menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam bisnis tersebut guna membangun arah jangka panjang sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Ada kalanya pelaku bisnis harus melakukan survey untuk dapat melihat secara langsung apa yang menjadi keinginan konsumen, sehingga dengan demikian pelaku bisnis dapat menerapkan strategi yang tepat untuk memenuhi keinginan para konsumen tersebut.


(19)

Pada saat ini, perkembangan bisnis di kota Medan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis yang tumbuh di kota Medan, salah satunya bisnis handphone dan gadget. Pada dasarnya, bisnis handphone dan gadget cukup menjanjikan mengingat bahwa penduduk Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi terhadap alat-alat komunikasi tersebut. Di kota Medan sendiri terdapat beberapa pusat perbelanjaan, seperti Plaza Millennium yang dikenal sebagai pusat penjualan handphone dan gadget terbesar dan terlengkap di Medan dan NAD. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan lain yang juga menyediakan lahan bagi para pelaku bisnis untuk menjual berbagai macam jenis handphone dan gadget. Hal ini tentu akan menimbulkan persaingan dalam menarik minat konsumen untuk membeli handphone dan gadget tersebut.

Oleh karena itu, perlu adanya sebuah strategi yang dibentuk untuk dapat menarik minat konsumen, seperti penerapan konsep One Stop Shopping yang dilakukan oleh Plaza Millennium agar memudahkan para konsumennya dalam memenuhi kebutuhan mereka terhadap handphone dan gadget. Konsep One Stop Shopping merupakan konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian. Maksudnya ialah, suatu konsep dimana sebuah pusat perbelanjaan ataupun sejenisnya yang menyediakan atau menjual suatu produk secara dominan dan dilengkapi dengan produk terkait. Seperti yang diketahui, Plaza Millennium merupakan suatu pusat perbelanjaan yang khusus menjual handphone dan gadget serta menyediakan produk ataupun layanan lain seperti aksesoris, servis handphone dan gadget, sehingga para konsumen dapat


(20)

juga menyediakan gerai-gerai lain seperti food court, butik, minimarket, wahana bermain Timezone, dan gerai ATM untuk melengkapi kebutuhan maupun hiburan bagi para pengunjungnya.

Banyaknya pesaing yang menjual produk sejenis di kota Medan menuntut manajer untuk dapat menentukan secara tepat strategi yang harus digunakan. Dalam hal ini, Plaza Millennium memiliki peluang yang besar untuk bisa menarik jumlah pasar yang besar karena konsep one stop shopping yang diterapkan. Dapat dilihat bahwa sebagian besar pusat perbelanjaan di kota Medan juga menjual berbagai macam handphone dan gadget. Namun jumlahnya sangat minoritas dibandingkan dengan penjualan produk-produk lain. Sedangkan Plaza Millennium merupakan pusat perbelanjaan yang spesialisasinya menjual handphone dan gadget sehingga para pelanggan diberikan banyak pilihan tempat yang bervariasi dan juga harga yang bersaing. Hal ini tentunya akan membuat para pengunjung merasa puas karena memiliki banyak pilihan untuk memilih produk yang mereka inginkan.

Konsep one stop shopping dalam Plaza Millennium dapat dilihat dengan adanya gerai makanan seperti Mc. Donald, Dunkin Donuts, dan foodcourt Merica, wahana bermain Timezone, minimarket Alfamart, butik yang menjual pakaian wanita, penjual sepatu, serta gerai ATM dari berbagai bank.

Konsep One Stop Shopping dibentuk agar suatu perusahaan mampu memenuhi kebutuhan semua pelanggan dalam satu tempat. Konsep One Stop Shopping menetapkan tiga prinsip agar suatu perusahaan yang menerapkan konsep tersebut tidak mengalami kerugian.


(21)

Prinsip yang pertama adalah kebutuhan pelanggan. Prinsip ini mempelajari tentang kebutuhan para pelanggan dalam mengunjungi sebuah gerai bisnis. Dalam hal ini, Plaza Millennium harus dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh para konsumen, bagaimana daya beli para konsumen, serta berasal dari kalangan seperti apa konsumen yang mengunjungi Plaza Millennium.

Prinsip kedua yang penting dalam membangun konsep One Stop Shopping adalah spesialisasi. Prinsip ini menetapkan agar masing-masing bagian produk/jasa mengerjakan dengan khusus dan fokus tugasnya masing-masing, sehingga hasilnya akan maksimal karena dikerjakan sesuai dengan keahlian atau bagiannya masing-masing. Sesuai dengan prinsip ini, Plaza Millennium memiliki toko-toko yang khusus menjual berbagai macam handphone dan gadget. Sedangkan untuk servis dan pelayanan lainnya, terdapat toko-toko yang khusus untuk menerima servis dan layanan lain terhadap handphone dan gadget. Begitu pula dengan penjualan berbagai macam aksesoris yang juga memiliki toko tersendiri.

Prinsip One Stop Shopping yang ketiga adalah kesamaan antar produk yang dipasarkan, sebagaimana Plaza Millennium yang khusus menjual berbagai macam handphone dan gadget serta aksesoris-aksesoris pendukung yang terkait. Selanjutnya, gerai bisnis tersebut juga harus dilengkapi dengan berbagai macam hal yang mungkin dibutuhkan oleh para konsumen seperti ATM, gerai makanan dan minuman, area parkir, toilet, dan lain sebagainya.

Hal ini tentu akan menjadi sebuah peluang besar bagi Plaza Millennium dalam menarik minat konsumen karena Plaza Millennium merupakan


(22)

satu-gadget serta telah menerapkan konsep yang dapat memudahkan dan memberikan kepuasan terhadap para konsumen.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Reny Maulidia Rahmat (2012) yang berjudul : “Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima Makassar”. Strategi pemasaran adalah suatu wujud rencana yang terurai dibidang pemasaran. Untuk memperoleh hasil yang optimal, strategi pemasaran ini mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang pemasaran diantaranya adalah strategi dalam menghadapi persaingan, strategi harga, strategi produk, strategi pelayanan dan sebagainya.

Strategi pemasaran merupakan upaya mencari posisi pemasaran yang menguntungkan dalam suatu industri atau arena fundamental persaingan berlangsung. Pemasaran di suatu perusahaan, selain bertindak dinamis juga harus selalu menerapkan prinsip-prinsip yang unggul dan perusahaan harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang sudah tidak berlaku serta terus menerus melakukan inovasi. Karena sekarang bukanlah jaman dimana produsen memaksakan kehendak terhadap konsumen, melainkan sebaliknya konsumen memaksakan kehendaknya terhadap produsen.

Ratih Hardiyati (2010) melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran”. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuan konsumen serta memberikan kepuasan kepada


(23)

pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan.

Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Kenyataan ini bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yag terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai personal, nilai image atau citra, dan biaya total pelanggan yang terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya pikiran (Kotler, 2000 : 50).

Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik didalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya. Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus mulai memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan (kepuasan pelanggan) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004 : 145).

Sementara Dian Puji Mariyanto (2010) dalam penelitiannya yang berjudul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen”, menyatakan bahwa derajat kepentingan kepuasan pasca pembelian menunjukkan bahwa penjual harus mengajukan klaim produk atau jasa yang benar-benar menggambarkan mutu produk atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat


(24)

pembelian dengan memberikan kepuasan yang lebih tinggi baik dari produk atau jasa maupun pelayanan yang diberikan.

Untuk mendapatkan kepuasan yang lebih tinggi pada saat konsumen melakukan pembelian terhadap produk maupun jasa, maka hal ini biasanya terkait dengan faktor-faktor pelayanan yang mempengaruhi kepuasan konsumen pasca pembelian produk maupun jasa tersebut. Faktor-faktor pelayanan tersebut yaitu seperti: area parkir, ruang tunggu, cukupnya jumlah karyawan yang melayani konsumen dan juga keandalan karyawan dalam menangani keluhan dan masalah konsumen apabila konsumen mengalami kesulitan.

Andi Listyarso (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran Dan Kinerja Perusahaan Dengan Lingkungan Persaingan Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Perusahaan Jasa Konstruksi Kelas Kecil menengah Di Kota Semarang)” menyatakan berkaitan dengan strategi pemasaran yang mempengaruhi kinerja pemasaran maupun kinerja perusahaan, maka seorang pemimpin perlu memperhatikan dengan lebih seksama pemilihan strategi pemasaran yang diambilnya. Agar dapat bersaing di pasar, perusahaan perlu memfokuskan pada keunggulan yang dimilikinya, seperti keunggulan harga, keunggulan mutu, keunggulan waktu, fleksibilitas pelayanan, relationship, aliansi. Tidak kalah penting, strategi pemasaran yang diambil seorang pemimpin harus konsisten dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.

Penelitian menunjukkan pula bahwa pada faktor lingkungan persaingan tinggi lebih memperkuat hubungan strategi pemasaran terhadap kinerja pemasaran ataupun kinerja perusahaan. Hal tersebut membuktikan bahwa strategi pemasaran


(25)

lebih banyak dipergunakan pada perusahaan dalam menghadapi persaingan atau kompetensi tinggi dimana persaingan merupakan kondisi yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan. Persaingan timbul sebagai akibat dari meningkatnya jumlah persaingan yang bergerak dalam industri yang sama. Ketidakmampuan perusahaan dalam mengantisipasi ini akan berdampak pada menurunnya kinerja yang pada akhirnya dapat mematikan perusahaan tersebut. Untuk menghadapi intensitas persaingan ini, perusahaan perlu menerapkan strategi tepat dengan cara memantau kondisi pasar yang ada.

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja perusahaan untuk perusahaan jasa konstruksi kelas kecil dan menengah di Kota Semarang.

Berdasarkan pemaparan diatas serta penelitian-penelitian terdahulu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran One Stop Shopping dalam Meningkatkan Tingkat Kepuasan Konsumen di Plaza Millennium.”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dari latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah strategi pemasaran One Stop Shopping berpengaruh dalam meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millennium?”


(26)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

“Untuk melihat pengaruh strategi pemasaran One Stop Shopping dalam meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millennium.”

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah : Manfaat bagi peneliti :

1. Sebagai bahan pembelajaran tentang bagaimana menentukan strategi yang tepat dalam menjalankan suatu bisnis/usaha.

Manfaat bagi perusahaan :

1. Agar perusahaan dapat mengetahui apakah konsep yang telah diterapkan mampu memenuhi kepuasan para konsumen.

2. Memberikan gambaran tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi kepuasan para konsumen.

Manfaat bagi pembaca :

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengunjungi Plaza Millennium dalam memenuhi kebutuhan terhadap handphone dan gadget.

2. Untuk mengetahui produk serta layanan yang di sediakan Plaza Millennium untuk para konsumennya.


(27)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Strategi Pemasaran One Stop Shopping

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Menurut Kotler (dalam

menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Sedangkan menurut

Tjiptono (dalam

strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Sementara itu, strategi pemasaran One Stop Shopping merupakan konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian, seperti Plaza Millennium yang khusus menjual berbagai macam handphone dan gadget namun tetap menyediakan berbagai gerai lain sebagai pelengkap kebutuhan para pelanggan seperti food court, wahana bermain Timezone, butik, minimarket, dan fasilitas ATM.


(28)

2.1.2 Indikator Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Indikator-indikator strategi pemasaran One Stop Shopping antara lain pelayanan, kelengkapan produk, dan fasilitas. Definisi dari ketiga faktor tersebut ialah sebagai berikut :

1. Pelayanan

Pengertian pelayanan menurut Kotler (2002 : 83) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Selain itu, Kotler (1997 : 263) menyebutkan sejumlah karakteristik pelayanan yang terdiri dari :

a. Tidak berwujud (Intangibility), yaitu tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar, dan dicium sebelum ada transaksi. Artinya, pembeli tidak dapat mengetahui secara pasti hasil sebuah pelayanan sebelum pelayanan tersebut dikomsumsi.

b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability), maksudnya dijual lalu diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan karena tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, konsumen turut serta menghasilkan jasa layanan. Dengan adanya kehadiran konsumen, maka pemberi pelayanan akan berhati-hati terhadap interaksi yang terjadi antara penyedia dan pembeli.

c. Berubah-ubah dan bervariasi (Variability), jasa beragam selalu mengalami perubahan sehingga tidak selalu sama kualitasnya, tetapi


(29)

tergantung kepada siapa yang menyediakannya serta kapan dan dimana disediakan.

d. Perishability (cepat hilang, tidak tahan lama), jasa tidak dapat disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Daya tahan suatu layanan bergantung kepada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.

2. Kelengkapan Produk

Dalam suatu hubungan produk terhadap pengambilan keputusan konsumen dalam melakukaan pembelanjaan atau pembelian dengan melihat kelengkapan produk yang terdapat didalam perusahaan, dimana produk menurut Kismono (2001 : 326) menyatakan bahwa produk dalam istilah pemasaran (marketing) adalah bentuk fisik barang yang di tawarkan dengan seperangkat citra (image) dan jasa (service) yang di gunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Jadi produk merupakan segala sesuatu yang dapat di tawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.

Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk (tangible features), tetapi juga aspek non fisik (intangible features) seperti citra dan jasa yang dapat dilihat.


(30)

Dalam hal ini, kelengkapan produk dapat dilihat dari kategori produk yang tersedia disuatu perusahaan retail, dimana pemasar membagi produk berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya.

3. Fasilitas

Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan. Pusat perbelanjaan beserta segala yang terdapat didalamnya dapat dikategorikan sebagai fasilitas sosial, yaitu fasilitas yang disediakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

2.1.3 Konsep Inti Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Strategi pemasaran One Stop Shopping dibentuk karena munculnya faktor-faktor yang berasal dari konsumen, seperti :

1. Kebutuhan

Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan akan rekreasi, pendidikan dan hiburan.

2. Keinginan

Kebutuhan-kebutuhan tersebut berubah menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.


(31)

3. Permintaan

Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar.

2.2Kepuasan Konsumen

2.2.1 Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya (Umar, 2005 : 65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang

diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.

Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan. Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan.


(32)

2.2.2 Indikator Kepuasan Konsumen

Ada beberapa indikator yang dapat diambil dari kepuasan konsumen, antara lain :

1. Kualitas

Kotler (2000 : 29) menyatakan bahwa kualitas adalah totalitas fitur dan karakteristik yang membuat produk mampu memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan. Kualitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Kualitas Produk

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Philip Kotler diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Rommy. A. Rusli (2002 : 49) menyatakan kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

b. Kualitas Pelayanan

Goesth dan Davis dalam Tjiptono (2002 : 51) mengatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.


(33)

Parasuraman, Zeithaml, & Berry (dalam Tjiptono, 2007 : 274-275) mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang menentukan kualitas pelayanan yaitu:

1) Tangibles

Yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, personel dan bahan-bahan komunikasi.

2) Reliability

Yaitu kemampuan memberikan jasa yang dijanjikan secara akurat dan andal.

3) Responsiveness

Yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat.

4) Competence

Yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

5) Courtesy

Meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian, dan keramahan yang dimiliki para contact personnel (seperti resepsionis, operator telepon, dan lain-lain).


(34)

6) Access

Meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi, dan lain-lain.

7) Credibility

Yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan. reputasi perusahaan, karakterisktik pribadi contact personnel, dan interaksi dengan pelanggan. 8) Security

Yaitu aman dari bahaya, risiko, atau keraguraguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (physical safety), keamanan finansial (financial security), dan kerahasiaan (confidentiality). 9) Communication

Artinya memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami. serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

10) Understanding/Knowing the Customer

Yaitu usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.

2. Nilai

Nilai adalah selisih antara penilaian pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran terhadap alternatifnya. Maka nilai yang dipersepsikan pelanggan didasarkan


(35)

pada selisih antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang ia berikan untuk kemungkinan pilihan yang berbeda.

2.2.3 Pengaruh Kepuasan Konsumen

Bagi perusahaan yang berpusat pada pelanggan, kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Dewasa ini, perusahaan harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya karena internet menyediakan sarana bagi para konsumen untuk menyebarkan berita buruk maupun berita baik dengan cepat ke seluruh dunia. Beberapa pelanggan bahkan membuat situs web sendiri untuk menyiarkan kekesalan dan ketidakpuasan mereka.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan ataupun hubungan dengan variabel lain. Dalam metode ilmiah, metode riset kuantitatif digunakan dalam upaya untuk membangun hukum-hukum atau prinsip-prinsip umum. Pendekatan ilmiah seperti ini sering diistilahkan sebagai nomotetis dan mengasumsikan realitas sosial sebagai objektif dan eksternal terhadap individu (Burns, 2002: 3).

3.2Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Plaza Millennium yang berada di Jalan Kapten Muslim nomor 111 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013.

3.3Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Dalam penelitian ini, populasi diambil dari para pengunjung Plaza Millennium Medan yang berjumlah ±15.000 pengunjung setiap harinya (sumber : http://www.tribunnews.com).


(37)

2. Sampel

Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagainya yang ada didalam populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling . Accidental Sampling adalahpengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan di teliti, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :

n =

1+�ℯ²

dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

ℯ = tingkat kesalahan yang mungkin terjadi sebesar 10% Dengan dasar perhitungan populasi selama satu minggu diperkirakan jumlah pelanggan yang datang perhari adalah sekitar 15.000 orang dan jumlah pelanggan yang datang perminggu menjadi 105.000 orang. Sehingga jumlah sampel menjadi :

n

=

105.000

1+105.000 (0,1)²


(38)

3.4Hipotesis

Secara konseptual, hipotesis merupakan suatu hubungan logis antara dua atau lebih variabel dalam bentuk pernyataan, yang selanjutnya akan diuji, sehingga pada gilirannya akan didapatkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Hipotesis yang relevan dengan rumusan masalah penelitian ini ialah :

Ha = Strategi Pemasaran One Stop Shopping dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millennium.

Ho = Strategi Pemasaran One Stop Shopping tidak dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen di Plaza Millennium.

3.5Definisi Konsep

Dalam penelitian ini, faktor yang diteliti terdiri dari dua variabel penelitian yang menunjukkan hubungan yang akan dicapai didalam penelitian ini, yaitu strategi pemasaran One Stop Shopping dan kepuasan konsumen.

1. Strategi pemasaran One Stop Shopping merupakan konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian. 2. Kepuasan konsumen yaitu persepsi pelanggan bahwa harapannya telah


(39)

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Hubungan Strategi Pemasaran One Stop Shopping dengan Kepuasan Konsumen

Sumber : Diolah oleh Peneliti

3.6Definisi Operasional

Penelitian harus dilakukan secara terfokus, sehingga terdapat batasan-batasan terhadap permasalahan yang akan dibahas. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi oleh beberapa variabel antara lain :

1. Variabel Independen (Independent Variable)

Variabel independen merupakan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Strategi Pemasaran One Stop Shopping (X).

2. Variabel Dependen (Dependent Variable)

Variabel dependen merupakan nilai-nilai dari objek penelitian yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Kepuasan Konsumen (Y).

Strategi Pemasaran One Stop Shopping

(X)

Kepuasan Konsumen (Y)


(40)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel

Indikator Variabel Skala Ukur Strategi Pemasaran One Stop Shopping (X) konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali pemberhentian.

1. Pelayanan, yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2. Kelengkapan Produk, yaitu segala sesuatu yang dapat di tawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.

3. Fasilitas, yaitu segala sesuatu yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan.


(41)

Kepuasan Konsumen (Y)

persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau

terlampaui.

1. Kualitas, yaitu totalitas fitur dan karakteristik yang membuat produk mampu memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan.

2. Nilai, yaitu keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.

Likert

3.7Teknik Pengumpulan Data

Salah satu aspek penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebab data inilah yang akan menjadi bahan analisis guna mendapat solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

Data primer

Yaitu data yang secara langsung dikumpulkan oleh peneliti dari responden atau melakukan eksperimen sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data kuesioner. Kuesioner ialah daftar pertanyaan tertulis yang sekaligus akan mencatat jawaban dari responden.


(42)

Dalam metode penyebaran kuesioner, pengisian jawaban atas pertanyaan sepenuhnya diserahkan kepada responden. Biasanya, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data terhadap responden yang jumlahnya relatif banyak.

3.8 Teknik Pengumpulan Skor

Dalam penelitian ini, teknik pengukuran skor yang digunakan ialah skala likert. Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Alternatif pernyataannya dari setuju sampai tidak setuju, senang sampai tidak senang, puas sampai tidak puas, atau baik sampai tidak baik.

Adapun bobot penilaian dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Sangat Setuju (SS) : skor 4

2. Setuju (S) : skor 3

3. Tidak Setuju (TS) : skor 2 4. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

3.9 Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data, uji instrumen dilakukan untuk melihat ketepatan dan kebenaran melalui dua persyaratan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.9.1 Uji Instrumen a. Uji Validitas

Menurut Gilbert (2001 : 439) validitas menunjukkan sejauh mana perbedaan skor mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi menyangkut karakteristik yang akan diukur. Uji


(43)

validitas dilakukan terhadap jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 70 responden dengan menggunakan SPSS.

b. Uji Reliabilitas

Juliandi (2013 : 83) mengatakan bahwa tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi.

Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang baik.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas (alpha) < 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tidak baik.

3.9.2 Metode Analisa Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam pengujian asumsi klasik di penelitian ini, digunakan dua metode pengujian, yaitu uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.


(44)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi merupakan suatu model matematis yang menggambarkan hubungan antar variabel yang dipengaruhi (variabel Y) dan variabel yang mempengaruhi (variabel X). Adapun model regresi sederhana secara sistematis adalah sebagai berikut :

Y = a + bx Dimana :

Y = variabel terikat x = variabel bebas


(45)

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan variabel (X) yaitu strategi pemasaran one stop shopping terhadap variabel (Y) yaitu kepuasan konsumen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

a. Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka variabel bebas (X) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y).

b. Jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan variabel terikat (Y) sangat terbatas.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah model regresi telah memenuhi syarat asumsi klasik. Uji hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Uji T

Uji T adalah jenis pengujian yang dilakukan untuk menguji variabel bebas (X) apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y) secara parsial. Model hipotesis yang digunakan ialah :

1. Ha : b1, b2 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) yaitu strategi pemasaran one stop shopping secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen.


(46)

pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu kepuasan konsumen.


(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

PT. Perkasa Internusa Mandiri adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyewaan tempat. Perusahaan ini bertempat di Jalan Kapten Muslim no. 10 Kecamatan Medan Helvetia. PT. Perkasa Internusa Mandiri sendiri adalah manajemen daripada Plaza Millenium, yang merupakan pusat perbelanjaan yang menyediakan beragam kebutuhan masyarakat pada saat ini, terutama dalam hal alat-alat elektronik dan komunikasi atau yang biasa disebut handphone dan gadget. Secara tidak langsung PT. Perkasa Internusa Mandiri menjalankan usahanya dalam bidang jasa. Hal ini dapat dilihat dari usaha yang dijalankan oleh perusahaan tersebut yang bergerak dalam bidang penyewaan tempat. PT. Perkasa Internusa Mandiri merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan Building Developer, yaitu pengelola gedung Plaza Millennium dan Kompleks Ruko Plaza Millennium Medan.

PT. Perkasa Internusa Mandiri didirikan di Jakarta dengan akta notaris Alinurdim Tadjoedin No. 35 tanggal 20 Juni 1990 dan akta pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK penetapan NO. J.A.5/882/24 tanggal 20 Juni 1990, dan juga telah terdaftar


(48)

yang merupakan tambahan No. 24 tanggal 02 Desember 1990. Dan terakhir kalinya diubah dengan Akte Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH No. 33 tanggal 10 Mei 1991.

PT. Perkasa Internusa Mandiri memulai operasinya pada tanggal 02 Januari 1992 di Jln. Danau Sunter Utara Blok B No. 11-12 Jakarta Utara sebagai pengelola kompleks pertokoan Cikokol, kemudian terus berkembang mengelola gedung-gedung seperti : Komplek Perumahan Asri Mas Tangerang, Sekolah dan Universitas Bunda Mulia Jakarta.

Pada awal tahun 2000, PT. Perkasa Internusa Mandiri mengambil alih pengelolaan Tata Plaza Medan dan Kompleks Ruko Tata Plaza Medan yang beralamat di Jalan Kapten Muslim No. 111 Medan dan semenjak saat itu Plaza tersebut diubah namanya menjadi Plaza Millennium. Plaza Millennium merupakan gedung berlantai enam dengan total luas 9,747 m2 sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur nomor 19/Dwikora/2000.

Karena pada saat itu, teknologi handphone (HP) sedang marak membanjiri pasar Indonesia termasuk kota Medan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Management PT. Perkasa Internusa Mandiri untuk menciptakan image Plaza Millennium sebagai pusat penjualan handphone, komputer, dan alat elektronik. Strategi ini berhasil, hanya dalam satu tahun pertama operasional, hamper 80% toko yang ada di dalam gedung Plaza Millennium tersewa. Kesuksesan ini terus berlanjut, pada akhir tahun 2003, seluruh toko, areal pameran dalam dan luar gedung tersewa 100%, disamping


(49)

pendapatan dari parkir. Image “Pusat Belanja Handphone” yang ditanamkan Plaza Millennium semakin melekat dalam benak masyarakat kota Medan.

Di tahun 2005, banyak bermunculan plaza-plaza baru dan meniru Market Strategy Plaza Millennium sebagai Plaza Handphone, diantaranya Plaza Medan Fair dengan konsep Electronic Trade Center, Palladium Plaza dengan konsep Cyber City, serta Imperial Trade Center (ITC) yang kesemuanya ingin merebut pasar Plaza Millennium. Untuk memenangkan persaingan bisnis dan terus bertahan, maka Plaza Millennium membuat strategi baru, yaitu pembentukan “Mille Card Plaza Millennium Family”.

Mille Card Plaza Millennium Family merupakan kartu diskon, dimana dengan menggunakan kartu Mille Card di toko-toko dalam dan luar Plaza Millennium yang bekerjasama, maka member akan mendapatkan diskon, merchandise, kumpul poin dan keuntungan lainnya. Kartu belanja Mille Card dipasarkan di bulan Januari 2006, dan hingga kini tercatat 7.500 member dan 345 merchant, yang terdiri dari toko handphone, elektronik, restoran, cafe, butik, rumah sakit dan usaha lainnya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Perkasa Internusa Mandiri ialah :

“Menjadi perusahaan properti terkemuka dengan mengutamakan kualitas dan pelayanan, serta dapat memberi keuntungan bagi masyarakat pengguna


(50)

Misi PT. Perkasa Internusa Mandiri ialah :

1. Memberdayakan dan memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. 2. Mengaplikasikan teknologi yang mutakhir.

4.1.3 Deskripsi Tugas dan Wewenang

Adapun fungsi dan tanggung jawab dari struktur organisasi PT. Perkasa Internusa Mandiri adalah sebagai berikut:

1. Building Manager

Building Manager merupakan pimpinan tertinggi pada PT. Perkasa Internusa Mandiri saat ini jabatan Building Manager dipegang oleh Bapak Drs. Herry Zulkarnaen, Msi. Dan tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh Head Departement yang berada dalam struktur organisasi PT. Perkasa Internusa Mandiri.

b. Mengambil suatu keputusan internal untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh masing-masing Head epartement yang ada di lingkungan PT. Perkasa Internusa Mandiri.

2. Chief TAF (Tax, Accounting, and Finance)

a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada dalam lingkup TAF departemen.

b. Mengontrol segala bentuk penerimaan kas sewa toko, parkiran, penjualan kartu Mille Card dan penerimaan lain.


(51)

c. Mengontrol segala bentuk pengeluaran kas oleh masing-masing departemen.

d. Secara berkala melakukan Stock Opname (pemeriksaan) aset-aset milik perusahaan, untuk mengetahui jumlah dan kondisinya.

e. Berkoordinasi dengan Dinas Pajak untuk menyelesaikan segala bentuk pajak-pajak perusahaan.

3. Chief PGA (Personal General Affair)

a. Mengontrol kinerja dan produktivitas dari seluruh karyawan yang ada di dalam lingkup PGA

b. Berkerja sama dengan masing-masing Head Departement untuk mengontrol kinerja, produktivitas dan tingkat kedisiplinan seluruh karyawan PT. Perkasa Internusa Mandiri.

c. Menerbitkan Surat Peringatan (SP) kepada karyawan yang tidak disiplin dan tidak memenuhi peraturan perusahaan, sehingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) setelah terlebih dahulu berkordinasi dengan Building Manager.

d. Bekerjasama dengan masing-masing Head Departement untuk menentukan jumlah penambahan karyawan dan melakukan perekrutan karyawan.

e. Secara umum menangani segala bentuk permasalahan yang berhubungan dengan karyawan.


(52)

4. Marketing Manager

a. Mengontrol kinerja dan produktifitas seluruh karyawan yang ada di dalam lingkup Marketing Departemen.

b. Mengambil keputusan untuk pemecahan permasalahan yang ada dalam lingkup Marketing Departemen.

c. Bersama dengan seluruh team marketing untuk mencari ide-ide baru untuk prospek marketing selanjutnya.

d. Berkordinasi dengan pihak luar untuk menjalin kerjasama promosi yang saling menguntungkan, even-even promosi, serta untuk menjaring tenant (penyewa) toko di Plaza Milenium.

5. Operational Manager

a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada dalam lingkup Operational Departemen.

b. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam lingkup Operational Departemen.

c. Berkordinasi dengan pihak- pihak luar untuk kelancaran kegiatan operational. PT. Perkasa Internusa Mandiri, seperti pihak kecamatan, kelurahan dan kepolisian dimana Plaza Millennium berkedudukan.

6. Building Service Manager


(53)

b. Berkordinasi dengan pihak-pihak luar untuk penyediaan peralatan, dan perlengkapan pendukung fisik bangunan Plaza Millennium, seperti komponen lift, AC, BBM untuk mesin genset dan sebagainya

c. Berkordinasi dengan Marketing Departemen untuk mengatasi komplain, baik dari pengunjung maupun dari tenant (penyewa) toko perihal permasalahan AC, listrik, dan air dalam gedung.

d. Bersama dengan Team Building Service menyempurnakan pelayanan gedung yang berhubungan dengan lift, eskalator, AC, listrik, dan air dalam gedung.

e. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam lingkup Building Service Departemen.

7. Loyalty & Program Manager

a. Mengontrol kinerja dan produktivitas seluruh karyawan yang ada di dalam lingkup Loyalty & Program Development.

b. Mengambil keputusan untuk pemecahan masalah yang ada dalam lingkup Loyalty & Program Development.

c. Berkordinasi dengan pihak-pihak luar untuk menjalin kerasama dalam pelaksanaan even-even promosi mempromosikan Mille Card (Kartu Belanja Plaza Millennium).

d. Bersama Team Loyalty & Program Development mencari terobosan baru untuk mencari sebanyak mungkin member dan


(54)

4.2 Penyajian Data

Penyajian data dibuat untuk memberikan deskripsi mengenai data yang telah dikumpulkan dan memudahkan untuk pengambilan keputusan. Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 70 responden yang merupakan pengunjung Plaza Millennium Medan, diambil 30 untuk menguji apakah kuesioner tersebut valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak.

4.2.1 Pengujian Instrumen

1. Analisis Validitas

Pengujian validitas/kesahihan instrumen penelitian dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution) for windows ver.18. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan valid tidaknya suatu kuesioner adalah bila nilai total koefisien korelasi item lebih besar dari nilai, maka item yang bersangkutan dinyatakan valid/sahih.

Sebagai langkah awal, peneliti mengambil 30 sampel untuk melakukan uji validitas kuesioner.


(55)

1) Uji Validitas Variabel Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1

Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pernyataan 1 24,9000 9,512 ,539 ,755

Pernyataan 2 25,0143 10,072 ,426 ,771

Pernyataan 3 25,1000 9,541 ,525 ,757

Pernyataan 4 25,0429 9,810 ,442 ,769

Pernyataan 5 25,2714 9,882 ,495 ,762

Pernyataan 6 25,1143 9,697 ,491 ,762

Pernyataan 7 25,1000 9,801 ,505 ,761

Pernyataan 8 25,0857 10,022 ,331 ,787

Pernyataan 9 25,2000 9,322 ,512 ,759

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari Tabel 4.1 di atas adalah bila nilai total koefisien item pernyataan masing-masing variabel melebihi nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, maka pernyataan tersebut valid. Jika nilai koefisien kurang dari 0,3, maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.


(56)

Tabel 4.2

Analisis Uji Validitas Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Item

Corrected

Item-Total Correlation Ketentuan Keterangan

Pernyataan 1 0,539 0,3 Valid

Pernyataan 2 0,426 0,3 Valid

Pernyataan 3 0,525 0,3 Valid

Pernyataan 4 0,442 0,3 Valid

Pernyataan 5 0,495 0,3 Valid

Pernyataan 6 0,491 0,3 Valid

Pernyataan 7 0,505 0,3 Valid

Pernyataan 8 0,331 0,3 Valid

Pernyataan 9 0,512 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Dari Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir instrumen penelitian dinyatakan valid karena masing-masing item pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari 0,3.

2) Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen

Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3

Uji Validitas Kepuasan Konsumen

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pernyataan 1 18,5286 16,195 ,820 ,898

Pernyataan 2 18,8571 18,617 ,599 ,916


(57)

Pernyataan 4 18,3000 18,735 ,642 ,914

Pernyataan 5 18,3714 17,019 ,829 ,898

Pernyataan 6 18,4143 15,377 ,876 ,893

Pernyataan 7 18,3429 16,924 ,805 ,900

Pernyataan 8 18,3857 17,487 ,761 ,904

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari Tabel 4.3 di atas adalah bila nilai total koefisien item pernyataan masing-masing variabel melebihi nilai Corrected Item-Total Correlation 0,3, maka pernyataan tersebut valid. Jika nilai koefisien kurang dari 0,3, maka item pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.

Tabel 4.4

Analisis Uji Validitas Kepuasan Konsumen

Item

Corrected

Item-Total Correlation Ketentuan Keterangan

Pernyataan 1 0,820 0,3 Valid

Pernyataan 2 0,599 0,3 Valid

Pernyataan 3 0,522 0,3 Valid

Pernyataan 4 0,642 0,3 Valid

Pernyataan 5 0,829 0,3 Valid

Pernyataan 6 0,876 0,3 Valid

Pernyataan 7 0,805 0,3 Valid

Pernyataan 8 0,761 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Dari Tabel 4.4 di atas dapat disimpulkan bahwa semua butir instrumen penelitian dinyatakan valid karena masing-masing item pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation yang lebih besar dari 0,3.


(58)

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas

Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,786 9

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dari variabel Strategi Pemasaran One Stop Shopping memiliki nilai reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel (andal) karena memiliki nilai

Cronbach’s Alpha yang berada di atas 0,6 yaitu 0,786.

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kepuasan Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,917 8

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, September 2013

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dari variabel Kepuasan Konsumen memiliki nilai reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel (andal) karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang berada di atas 0,6 yaitu 0,917.

4.2.2 Demografi Responden

Demografi responden merupakan bagian yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang karakteristik responden, yang meliputi :


(59)

1) Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisa dapat ditunjukkan pada Tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 23 32,9 32,9 32,9

Perempuan 47 67,1 67,1 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 47 (67,1%) responden dan sisanya adalah laki-laki yaitu 23 (32,9%) responden.

2) Usia Responden

Berdasarkan usia responden, hasil analisa dapat ditunjukkan pada Tabel 4.8 di bawah ini :

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17-20 Tahun 21 30,0 30,0 30,0

20-25 Tahun 29 41,4 41,4 71,4

25-30 Tahun 16 22,9 22,9 94,3

35-40 Tahun 1 1,4 1,4 95,7

> 40 Tahun 3 4,3 4,3 100,0

Total 70 100,0 100,0


(60)

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh kelompok usia 20-25 tahun yaitu sebanyak 29 (41,4%) responden, kemudian kelompok usia 17-20 tahun yaitu sebanyak 21 (30,0%) responden, selanjutnya kelompok usia 25-30 tahun yaitu sebanyak 16 (22,9%) responden, kelompok usia > 40 tahun yaitu sebanyak 3 (4,3%) responden dan kelompok usia 35-40 tahun yaitu sebanyak 1 (1,4%) responden.

3) Jumlah Kunjungan

Berdasarkan jumlah kunjungan, hasil analisa dapat ditunjukkan pada Tabel 4.9 di bawah ini :

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-2 Kali 9 12,9 12,9 12,9

3-4 Kali 17 24,3 24,3 37,1

> 5 Kali 44 62,9 62,9 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden telah mengunjungi sebanyak > 5 kali yaitu 44 (62,9%) responden, kemudian sebanyak 3-4 kali yaitu 17 (24,3%) responden, dan sebanyak 1-2 kali yaitu 9 (12,9%) responden.


(61)

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan bagian yang berisikan pernyataan-pernyataan tentang variabel strategi pemasaran one stop shopping (X) dan variabel kepuasan konsumen (Y).

1) Distribusi Jawaban Responden Variabel Strategi Pemasaran One Stop Shopping (X)

Dalam mengukur variabel strategi pemasaran one stop shopping (X), peneliti menggunakan 3 indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 9 item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 6 8,6 8,6 8,6

Setuju 35 50,0 50,0 58,6

Sangat Setuju 29 41,4 41,4 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan pertama yaitu pengunjung merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan, sebanyak 35 (50,0%) responden menyatakan setuju, sebanyak 29 (41,4%) responden menyatakan sangat setuju dan 6 (8,6%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang


(62)

terhadap pernyataan mengenai pengunjung merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 6 8,6 8,6 8,6

Setuju 43 61,4 61,4 70,0

Sangat Setuju 21 30,0 30,0 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan ke dua yaitu pihak Plaza Millennium memberikan pelayanan dengan ramah kepada para pengunjungnya, sebanyak 43 (61,4%) responden menyatakan setuju, sebanyak 21 (30,0%) responden menyatakan sangat setuju dan 6 (8,6%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai pihak Plaza Millennium memberikan pelayanan dengan ramah kepada para pengunjungnya.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,4 1,4 1,4

Tidak Setuju 7 10,0 10,0 11,4

Setuju 44 62,9 62,9 74,3

Sangat Setuju 18 25,7 25,7 100,0

Total 70 100,0 100,0


(63)

Dari pernyataan ke tiga yaitu pihak Plaza Millennium cepat dan tanggap dalam melayani pengunjungnya, sebanyak 44 (62,9%) responden menyatakan setuju, sebanyak 18 (25,7%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 7 (10,0%) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 (1,4%) responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai pihak Plaza Millennium cepat dan tanggap dalam melayani pengunjungnya.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 9 12,9 12,9 12,9

Setuju 39 55,7 55,7 68,6

Sangat Setuju 22 31,4 31,4 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan ke empat yaitu produk yang disediakan lebih bervariasi dibandingkan tempat lain, sebanyak 39 (55,7%) responden menyatakan setuju, sebanyak 22 (31,4%) responden menyatakan sangat setuju, dan 9 (12,9%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai produk yang disediakan lebih bervariasi dibandingkan tempat lain.


(64)

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 13 18,6 18,6 18,6

Setuju 47 67,1 67,1 85,7

Sangat Setuju 10 14,3 14,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan ke lima yaitu produk yang terdapat di Plaza Millennium sudah lengkap, sebanyak 47 (67,1%) responden menyatakan setuju, sebanyak 13 (18,6%) responden menyatakan tidak setuju, dan 10 (14,3%) responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai produk yang terdapat di Plaza Millennium sudah lengkap.

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,4 1,4 1,4

Tidak Setuju 7 10,0 10,0 11,4

Setuju 45 64,3 64,3 75,7

Sangat Setuju 17 24,3 24,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan ke enam yaitu Plaza Millennium selalu update akan produk-produk handphone yang baru diproduksi, sebanyak 45 (64,3%) responden menyatakan setuju, sebanyak 17 (24,3%) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 7 (10,0%) responden menyatakan tidak setuju dan 1 (1,4%) responden


(65)

menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai Plaza Millennium selalu update akan produk-produk handphone yang baru diproduksi.

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 8 11,4 11,4 11,4

Setuju 45 64,3 64,3 75,7

Sangat Setuju 17 24,3 24,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

Sumber : Data Primer (kuesioner), September 2013

Dari pernyataan ke tujuh yaitu lokasi yang strategis, parkiran luas, ruangan ber-AC memberikan kenyamanan kepada para pengunjung, sebanyak 45 (64,3%) responden menyatakan setuju, sebanyak 17 (24,3%) responden menyatakan sangat setuju, dan 8 (11,4%) responden menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang merupakan para pengunjung Plaza Millennium lebih dominan memilih setuju terhadap pernyataan mengenai lokasi yang strategis, parkiran luas, ruangan ber-AC memberikan kenyamanan kepada para pengunjung.

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Pernyataan Strategi Pemasaran One Stop Shopping 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,4 1,4 1,4

Tidak Setuju 10 14,3 14,3 15,7

Setuju 37 52,9 52,9 68,6


(1)

33 2 1 2

34 2 1 2

35 2 1 3

3 2 1 1

37 2 1 2

38 2 2 2

39 2 2 3

40 2 2 3

41 2 2 3

42 2 2 3

43 2 2 3

44 2 2 3

45 1 2 3

46 2 2 1

47 2 2 3

48 2 1 2

49 2 1 1

50 1 1 3

51 2 2 3

52 2 1 2

53 2 3 2

54 1 3 3

55 1 2 2

56 1 2 3

57 2 3 3

58 2 1 2

59 1 3 3

60 1 2 3

61 1 3 3

62 2 1 3

63 2 2 1

64 1 2 3

65 2 2 2

66 2 3 3

67 2 2 3

68 1 3 3

69 1 3 3


(2)

2. Strategi Pemasaran One Stop Shopping

Strategi Pemasaran

One Stop

Shopping

No Pelayanan

Kelengkapan

Produk Fasilitas

1 2 3 1 2 3 1 2 3 Total

1 4 3 3 4 3 3 3 2 4 29

2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 32

3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 31

4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 27

5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34

6 4 3 3 2 3 4 3 3 3 28

7 3 2 4 4 3 3 4 3 4 30

8 3 3 3 3 3 3 4 4 2 28

9 4 4 3 4 4 4 4 3 2 32

10 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34

11 3 3 3 3 2 4 3 4 3 28

12 4 3 2 4 3 3 3 3 3 28

13 4 3 3 3 4 3 3 4 3 30

14 4 3 3 3 3 4 3 4 3 30

15 4 3 4 3 3 4 3 3 3 30

16 3 3 3 4 3 3 3 4 3 29

17 4 4 4 4 3 3 3 4 3 32

18 3 4 3 4 3 3 3 3 4 30

19 4 4 3 4 3 4 3 3 3 31

20 3 3 4 3 3 3 4 3 2 28

21 3 4 3 4 3 3 2 3 3 28

22 4 3 4 2 3 3 3 2 3 27

23 3 3 4 4 2 2 2 4 2 26

24 2 4 2 3 4 2 2 4 4 27

25 3 3 3 3 3 3 3 2 3 26

26 3 3 4 3 2 3 3 3 2 26

27 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28

28 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34

29 4 3 4 3 2 3 3 3 3 28

30 4 4 4 4 3 3 3 2 4 31

31 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28


(3)

33 4 3 3 3 3 4 4 4 3 31

34 4 4 4 3 3 4 3 3 3 31

35 3 3 3 4 2 3 4 2 4 28

36 4 3 4 3 3 3 3 2 3 28

37 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29

38 4 3 3 2 4 3 3 4 2 28

39 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26

40 2 4 3 4 2 4 3 3 2 27

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

44 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28

45 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28

46 3 3 2 3 2 2 3 2 3 23

47 3 2 3 2 2 2 3 2 2 21

48 2 3 2 2 3 3 2 2 2 21

49 3 3 3 2 3 3 2 3 2 24

50 3 2 3 3 3 3 2 3 3 25

51 3 3 3 2 3 4 3 4 3 28

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

54 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34

55 2 2 2 2 3 3 3 3 3 23

56 3 2 3 3 3 3 3 3 2 25

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

58 2 3 1 3 2 2 2 1 2 18

59 3 3 2 2 2 2 3 3 1 21

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27

63 4 3 3 3 3 1 3 4 4 28

64 2 3 3 3 2 3 2 4 2 24

65 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28

66 4 4 3 3 4 3 4 4 3 32

67 3 3 2 3 2 2 3 3 3 24

68 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34

69 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28


(4)

3. Kepuasan Konsumen

Kepuasan

Konsumen

No

Kualitas

Produk

Nilai

Pelanggan

Nilai

Produk

1 2 3 1 2 1 2 3 Total

1 3 2 3 3 3 3 3 2 22

2 3 2 3 3 3 3 3 3 23

3 3 3 3 3 3 3 2 3 23

4 3 2 2 3 3 3 4 3 23

5 4 3 3 3 4 4 4 4 29

6 3 2 2 3 3 4 3 3 23

7 3 2 3 3 3 3 3 3 23

8 3 3 3 3 3 3 3 3 24

9 2 2 3 3 3 3 3 4 23

10 3 3 4 3 3 3 3 3 25

11 4 2 4 3 3 4 4 3 27

12 3 2 3 2 3 4 4 4 25

13 3 2 3 3 3 3 3 3 23

14 3 2 3 3 3 3 2 3 22

15 3 2 4 3 2 3 3 3 23

16 3 3 4 3 4 4 3 3 27

17 3 3 3 4 3 3 2 3 24

18 3 3 3 3 3 3 3 3 24

19 3 3 4 3 3 3 3 3 25

20 3 3 3 3 4 3 4 3 26

21 3 2 2 3 3 3 3 3 22

22 3 3 3 4 4 4 4 4 29

23 3 3 2 4 4 4 4 4 28

24 3 2 2 2 3 3 3 3 21

25 3 2 3 3 3 3 3 4 24

26 3 2 3 3 3 3 3 3 23

27 3 2 4 3 3 3 3 3 24

28 3 2 4 3 3 3 3 3 24

29 2 2 3 2 3 3 2 2 19

30 2 2 2 3 3 3 3 3 21

31 3 3 3 3 3 3 3 3 24

32 3 2 3 3 3 3 3 3 23

33 3 2 4 3 3 3 3 3 24


(5)

35 3 3 3 3 3 3 3 3 24

3 3 2 3 3 3 3 3 3 23

37 4 4 3 3 4 4 4 3 29

38 3 2 1 3 2 3 3 2 19

39 3 3 3 3 3 3 4 4 26

40 4 3 2 3 3 3 3 2 23

41 3 2 3 2 2 3 2 2 19

42 3 2 2 3 3 3 3 3 22

43 2 1 1 3 3 3 3 3 19

44 2 2 4 3 2 3 3 3 22

45 3 2 3 3 3 3 3 2 22

46 4 4 4 4 4 4 4 4 32

47 2 2 3 4 4 3 3 3 24

48 1 2 2 2 2 1 2 2 14

49 1 1 2 2 2 1 2 2 13

50 3 2 2 3 2 2 2 2 18

51 2 2 2 2 2 2 2 2 16

52 1 1 2 1 2 1 2 2 12

53 2 2 3 2 3 2 2 2 18

54 2 2 2 2 2 1 2 2 15

55 1 1 2 2 2 1 2 2 13

56 2 2 2 2 2 2 2 2 16

57 2 2 2 3 2 2 2 2 17

58 1 2 2 3 2 1 2 2 15

59 2 2 2 3 2 2 2 2 17

60 1 1 1 2 1 1 2 2 11

61 2 2 2 3 2 2 2 3 18

62 1 2 2 2 2 2 2 2 15

63 2 3 2 2 2 1 2 2 16

64 2 2 2 2 2 2 2 2 16

65 1 3 4 3 1 1 1 1 15

66 2 2 2 3 2 1 2 2 16

67 2 2 2 2 2 2 2 2 16

68 2 2 2 2 2 2 2 2 16

69 2 2 2 3 2 2 2 2 17


(6)

LAMPIRAN 4

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji Hipotesis Model Summaryb

.860a .739 .705 12.59764

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), strategi pemasaran

a.

Dependent Variable: kepuasan b.

ANOVAb

194.08 1 194.08 9.182 .000a

1437.40 68 21.138

1631.49 69

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), strategi pemasaran a.

Dependent V ariable: kepuasan b.

Coefficientsa

11.079 4.543 2.439 .017

.354 .160 .260 2.219 .030 .782 1.274

(Constant)

strategi pemasaran Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: kepuasan a.