BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping
2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Menurut Kotler dalam www.sarjanaku.com
, 2004 : 81 menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Sedangkan menurut Tjiptono dalam
www.sarjanaku.com , 2002 : 6 menyatakan bahwa
strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Sementara itu, strategi pemasaran One Stop Shopping merupakan konsep berbelanja kebutuhan suatu produk dalam satu tempat atau sekali
pemberhentian, seperti Plaza Millennium yang khusus menjual berbagai macam handphone dan gadget namun tetap menyediakan berbagai gerai
lain sebagai pelengkap kebutuhan para pelanggan seperti food court, wahana bermain Timezone, butik, minimarket, dan fasilitas ATM.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Indikator Strategi Pemasaran One Stop Shopping
Indikator-indikator strategi pemasaran One Stop Shopping antara lain pelayanan, kelengkapan produk, dan fasilitas. Definisi dari ketiga
faktor tersebut ialah sebagai berikut :
1. Pelayanan Pengertian pelayanan menurut Kotler 2002 : 83 adalah setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak terhadap pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Selain itu, Kotler
1997 : 263 menyebutkan sejumlah karakteristik pelayanan yang terdiri dari :
a. Tidak berwujud Intangibility, yaitu tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar, dan dicium sebelum ada transaksi. Artinya,
pembeli tidak dapat mengetahui secara pasti hasil sebuah pelayanan sebelum pelayanan tersebut dikomsumsi.
b. Tidak dapat dipisahkan Inseparability, maksudnya dijual lalu diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan karena tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu, konsumen turut serta menghasilkan jasa layanan. Dengan adanya kehadiran konsumen, maka pemberi
pelayanan akan berhati-hati terhadap interaksi yang terjadi antara penyedia dan pembeli.
c. Berubah-ubah dan bervariasi Variability, jasa beragam selalu mengalami perubahan sehingga tidak selalu sama kualitasnya, tetapi
Universitas Sumatera Utara
tergantung kepada siapa yang menyediakannya serta kapan dan dimana disediakan.
d. Perishability cepat hilang, tidak tahan lama, jasa tidak dapat disimpan dan permintaannya berfluktuasi. Daya tahan suatu layanan
bergantung kepada situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor.
2. Kelengkapan Produk Dalam suatu hubungan produk terhadap pengambilan
keputusan konsumen dalam melakukaan pembelanjaan atau pembelian dengan melihat kelengkapan produk yang terdapat didalam
perusahaan, dimana produk menurut Kismono 2001 : 326 menyatakan bahwa produk dalam istilah pemasaran marketing
adalah bentuk fisik barang yang di tawarkan dengan seperangkat citra image dan jasa service yang di gunakan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen. Jadi produk merupakan segala sesuatu yang dapat di tawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsikan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk dibeli oleh konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu. Karakteristik
produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk tangible features, tetapi juga aspek non fisik intangible features seperti citra dan jasa
yang dapat dilihat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, kelengkapan produk dapat dilihat dari kategori produk yang tersedia disuatu perusahaan retail, dimana pemasar
membagi produk berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya.
3. Fasilitas Fasilitas merupakan segala sesuatu yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan. Pusat perbelanjaan beserta segala yang terdapat didalamnya dapat dikategorikan sebagai fasilitas sosial, yaitu fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
2.1.3 Konsep Inti Strategi Pemasaran One Stop Shopping