Pengaturan Giro Wadi’ah dalam Hukum Perbankan Indonesia

Universitas Sumatera Utara Nomor 1014DPbS2008 tidak jauh berbeda subtansinya dengan Fatwa DSN Nomor 01DSN-MUIIV2000, hanya ada beberapa penambahan ketentuan dari isi Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN-MUIIV2000 dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005. Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN-MUIIV2000 jika dibandingkan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008, terdapat beberapa perbedaan.

1. Pengaturan Giro Wadi’ah dalam Hukum Perbankan Indonesia

Giro wadi’ah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN-MUIIV2000 Pasal ketiga, Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 Pasal 3, dan Surat Edaran BI Romawi II Poin II.1. Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 jika dibandingkan dengan Pasal ketiga Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN-MUIIV2000 mengatur lebih lengkap dan lebih luas tentang giro syariah. Pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN-MUIIV2000 Pasal ketiga disebutkan bahwa giro wadi’ah : a. Bersifat titipan b. Titipan bisa diambil kapan saja on call c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian a’thaya yang bersifat sukarela dari pihak bank. Ketentuan giro wadi’ah diperluas dengan penambahan beberapa hal pada Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005, yakni : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Kedudukan para pihak huuf a, yakni kedudukan bank syariah adalah sebagai penerima dana titipan dan nasabah adalah pemilik dana titipan b. Dana yang dititipkan kepada bank dinyatakan dalam jumlah nominal huruf b c. Larangan untuk menjanjikan bonus atau imbalan kepada nasabah huruf d d. Adanya jaminan dari bank syariah untuk mengembalikan dana titipan nasabah huruf e Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008 Romawi II Bagian II.1 ketentuan tentang giro wadi’ah lebih diperluas lagi dari Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 dengan penambahan ketentuan tentang : a Kewajiban bank syariah untuk menjelaskan produk, hak nasabah dan kewajiban nasabah huruf a b Kewajiban untuk membuat akad dalam bentuk perjanjian tertulis huruf d c Wewenang Bank syariah untuk membebankan biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening kepada nasabah huruf e Ketentuan giro wadi’ah yang diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008 lebih lengkap dan lebih jelas daripada Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor 01DSN-MUIIV2000 maupun Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2. Pengaturan Giro Mudharabah dalam Hukum Perbankan Indonesia

Dokumen yang terkait

Strategi pengelolaan dana produk giro wadi'ah pada perbankan syariah : studi perbandingan pada PT Bank Muamalat tbk. dan PT Bank Bukopin Syariah tbk.

0 10 109

Analisis hubungan antara kebijakan moneter terhadap dana pihak ketiga pada perbankan syariah di Indonesia

0 4 94

Analisis swot terhadap deposito mudharabah : studi kasus pt.bank muamalat indonesia tbk.cabang pemabantu kalimantan

0 31 0

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGAN MUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH Penerapan Sistem Bagi Hasil Program Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Serta Giro Wadi’ah (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Ban

0 4 13

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGANMUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH Penerapan Sistem Bagi Hasil Program Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Serta Giro Wadi’ah (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Bank

0 1 17

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 2

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 10

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 1

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 15

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 34