Pengaturan Giro Mudharabah dalam Hukum Perbankan Indonesia

Universitas Sumatera Utara

2. Pengaturan Giro Mudharabah dalam Hukum Perbankan Indonesia

Giro mudharabah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor 01DSN-MUIIV2000 Pasal kedua, Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 Pasal 4, dan Surat Edaran BI Nomor 1014DPbS2008 Romawi II Bagian II.2. Pasal kedua Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 01DSN - MUIIV2000 cukup jelas memuat ketentuan tentang giro mudharabah namun pada Pasal 4 Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005, ditambah beberapa ketentuan tentang : a Kewajiban nasabah untuk memelihara saldo giro minimum yang ditetapkan oleh bank syariah huruf d b Penetapan bagi hasil didasarkan pada jumlah saldo giro nasabah yang terendah setiap akhir bulan laporan huruf f Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008 Romawi II Bagian II.2 yang mengatur tentang giro mudharabah terdapat tambahan ketentuan mengenai : a. Kewajiban bank syariah untuk menjelaskan produk, hak nasabah dan kewajiban nasabah huruf a b. Kewajiban untuk membuat akad dalam bentuk perjanjian tertulis huruf d c. Wewenang Bank syariah untuk membebankan biaya-biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening kepada nasabah huruf e Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ketentuan giro mudharabah lebih luas diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008 daripada Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 sama seperti halnya ketentuan giro wadi’ah. Peraturan Bank Indonesia Nomor 746PBI2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1014DPbS2008, tidak mengatur lengkap ketentuan tentang giro wadi’ah dan giro mudharabah secara keseluruhan, hanya sebagian besar dari hal-hal yang pokok diatur disana sehingga hal-hal yang tidak diatur dalam peraturan tersebut diatur dalam peraturan internal bank syariah itu sendiri. Ada beberapa hal yang tidak diatur yang ditentukan dengan kesepakatan para pihak, seperti penetapan nisbah dalam giro mudharabah. Nasabah dan bank syariah dapat menentukannya sesuai dengan kesepakatan mereka yang dituangkan di dalam akad giro, walaupun pada umumnya akad giro sudah distandarisasi oleh pihak bank sudah dibakukankontrak baku. Akad giro giro wadi’ah dan giro mudharabah yang terdapat pada Bank Muamalat Indonesia sudah dibakukan sehingga tidak dapat lagi dilakukan negosiasi terhadap akad tersebut, dalam artian nasabah harus mengikuti ketentuan yang diatur oleh Bank Muamalat Indonesia.

B. Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah

Dokumen yang terkait

Strategi pengelolaan dana produk giro wadi'ah pada perbankan syariah : studi perbandingan pada PT Bank Muamalat tbk. dan PT Bank Bukopin Syariah tbk.

0 10 109

Analisis hubungan antara kebijakan moneter terhadap dana pihak ketiga pada perbankan syariah di Indonesia

0 4 94

Analisis swot terhadap deposito mudharabah : studi kasus pt.bank muamalat indonesia tbk.cabang pemabantu kalimantan

0 31 0

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGAN MUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH Penerapan Sistem Bagi Hasil Program Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Serta Giro Wadi’ah (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Ban

0 4 13

PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PROGRAM TABUNGANMUDHARABAH, DEPOSITO MUDHARABAH, SERTA GIRO WADI’AH Penerapan Sistem Bagi Hasil Program Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Serta Giro Wadi’ah (Studi Kasus Di Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat, Dan Bank

0 1 17

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 2

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 10

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 1

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 15

Perbandingan Giro Wadi’ah dengan Giro Mudharabah dalam Perbankan Syariah (Studi pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk, Cabang Tanjungbalai)

0 0 34