Kelompok rentan perdagangan Trafficking
2.1.1 Pengertian Tindak Pidana
untuk menjadi korban adalah orang-orang dewasa dan anak-anak, laki-laki maupun perempuan
yang pada umumnya berada dalam kondisi rentan, seperti laki-laki, perempuan dan anak-anak dari keluarga miskin yang berasal dari pedesaan
atau daerah kumuh perkotaan; mereka yang berpendidikan dan berpengetahuan terbatas; yang terlibat masalah ekonomi, politik dan sosial
yang serius; anggota keluarga yang mengalami krisis ekonomi seperti hilangnya pendapatan suami sebagai kepala keluarga, orang tua sakit keras,
atau meninggal dunia; putus sekolah; korban kekerasan fisik, psikis, seksual; para pencari kerja termasuk buruh migran; perempuan dan anak jalanan;
korban penculikan; janda cerai akibat pernikahan dini; mereka yang mendapat tekanan dari orang tua atau lingkungannya untuk bekerja; bahkan
pekerja seks yang menganggap bahwa bekerja di luar negeri menjanjikan pendapatan lebih.
Tindak Pidana merupakan suatu perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran, baik yang disebutkan
dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan lainnya.
12
Menurut Prof. Moeljatno, S.H pengertian tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana yang
12
Kamus Hukum, Bandung, Citra Umbara, 2008, h 493.
disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar larangan tersebut.
13
Menurut Prof. Simons tindak pidana adalah perbuatan manusia yang bertentangan dengan hukum. Perbuatan yang mana dilakukan
oleh seseorang yang dipertanggungjawabkan, dapat diisyaratkan kepada pelaku.
14
1. Objektif, yaitu suatu tindakan perbuatan yang bertentangan
dengan hukum dan mengindahkan akibat yang oleh hukum dilarang dengan ancaman hukum. Yang dijadikan titik utama dari
pengertian objektif disini adalah tindakannya. R. Abdoel Djamali, SH mengatakan, Peristiwa Pidana atau
sering disebut Tindak Pidana Delict ialah suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan yang dapat dikenakan hukuman pidana. Suatu
peristiwa hukum dapat dinyatakan sebagai peristiwa pidana kalau memenuhi unsur-unsur pidananya. Unsur-unsur itu terdiri dari :
2. Subjektif, yaitu perbuatan seseorang yang berakibat tidak
dikehendaki oleh undang-undang. Sifat unsur ini mengutamakan adanya pelaku seseorang atau beberapa orang.
15
Dilihat dari unsur-unsur pidana ini, maka suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang harus memenuhi persyaratan supaya dapat
dinyatakan sebagai peristiwa pidana. Menurut R. Abdoel Djamali, SH, syarat- syarat yang harus dipenuhi ialah sebagai berikut:
1. Harus adanya suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu harus sesuai dengan apa yang dilukiskan dalam
ketentuan hukum. a.
Harus terbukti adanya kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Harus berlawanan dengan hukum.
13
Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, PT Rineka Cipta, 1993, hal. 54
14
C.S.T. Kansil, Latihan Ujian Hukum Pidana Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, PT Sinar Grafika,1994, hal 106
15
R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2006, hal 175
.
c. Harus tersedia ancaman Hukumannya.
Hari Saherodji mengatakan, bahwa Tindak Pidana merupakan suatu kejahatan yang dapat diartikan sebagai berikut :
1. Perbuatan anti sosial yang melanggar hukum atau undang-undang
pada suatu waktu tertentu. 2.
Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja. 3.
Perbuatan mana diancam dengan hukumanperbuatan anti sosial yang sengaja, merugikan, serta mengganggu ketertiban umum, perbuatan
mana dapat dihukum oleh negara Hari Saherodji, 1980: 17.
16
2.1.2 Pengertian Tindak Pidana Perdagangan Orang