Unsur Hara P Tinjauan Pustaka

commit to user 13

4. Unsur Hara P

Fosfat P di dalam tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfat organik dan fosfat anorganik. Siklus P di dalam tanah merupakan sistem yang dinamis yang meliputi proses serapan P oleh tanaman, pengembalian melalui residu tanaman dan hewan, pengembalian melalui mineralisasi- immobilisasi, reaksi pengikatan pada permukaan liat dan oksida Al dan Fe serta pelarutan mineral P oleh aktivitas mikrobia. Barber 1995 menerangkan bahwa dilihat dari hubungannya dengan serapan P oleh tanaman, maka unsur P dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu P-labil dan P- tidak labil. Bentuk P-labil terdiri dari kelompok P organik dan P anorganik, demikian juga dengan bentuk P tidak labil. Pada saat ion fosfat diserap tanaman, kesetimbangan P terganggu, P labil bergerak menuju larutan tanah menjadi bentuk P tersedia. Proses penggenangan pada tanah sawah dapat menyebabkan terjadinya reduksi Fe 3+ menjadi Fe 2+ yang diikuti oleh pelepasan anion fosfat, mineralisasi fosfat organik, pelepasan anion fosfat oleh asam-asam organik dan pelepasan fosfat oleh H 2 S Hardjowigeno et al., 2005. Bila ketersediaan P di dalam tanah sangat rendah maka serapan P oleh akar tanaman juga sangat rendah, dan hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta produksinya karena unsur P merupakan salah satu unsur hara makro primer yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keberadaan P organik tanah berhubungan langsung dan tidak langsung dengan kandungan bahan organik tanah. Hubungan langsung yaitu pada proses dekomposisi bahan organik yang menguraikan senyawa P-organik menjadi bentuk P tersedia bagi tanaman. Kandungan bahan organik yang tinggi menyebabkan kandungan P organik juga tinggi Havlin et al., 1999, sering melebihi total fraksi P-anorganik. Hubungan tidak langsung dapat dijelaskan melalui peran bahan organik dalam mempengaruhi struktur tanah, dan aerasi tanah yang menjamin kelangsungan proses-proses dekomposisi. Proses dekomposisi tersebut akan menghasilkan senyawa-senyawa organik commit to user 14 yang akan membantu meningkatkan kelarutan mineral-mineral tanah yang mengandung P. Bentuk fosfat dominan yang tersedia bagi tanaman adalah H 2 PO 4 - Keberadaan air penting untuk penyerapan fosfor dalam tanah. Di dalam larutan tanah, ion merupakan fungsi pH. Bila pH turun sampai di bawah 5,5 besi dan aluminium yang terlarut meningkat sekali. Hal ini menyebabkan peningkatan fosfor sebagai besi fosfat dan aluminium fosfat. Persediaan fosfor yang terbaik adalah pada kisaran 6 dan 7. Kadar fosfor yang sangat rendah dalam lautan tanah pada suatu saat berarti bahwa pencucian memindahakan sedikit fosfor dari dalam tanah. Pengaruh fosfor yang terlalu sedikit atau terlalu banyak pada pertumbuhan tanaman kurang menyolok dibandingkan dengan pengaruh nitrogen dengan kalium. Tampaknya fosfor lebih mempercepat kedewasaan daripada sebagian besar hara lainnya, karena stimulasi yang berlebihan mendorong kedewasaa yang lebih awal Lal, 2002 cit. Rahmat et al., 2007. Fospor merupakan unsur hara esensial makro yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Tanaman memperoleh unsur P seluruhnya berasal dari tanah atau dari pemupukan serta hasil dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Jumlah P total dalam tanah cukup banyak, namun yang tersedia bagi tanaman jumlahnya rendah hanya 0,01 – 0,2 mgkg tanah Handayanto dan Hairiyah, 2007. Gejala kekurangan unsur P akan menyebabkan,warna hijau daun lebih gelap dari yang normal. Selain itu, daun di bagian bawah sering berwarna keunguan, terutama diantara tulang-tulang daun. Parahnya, di tahap kritis daun akan terlihat rapuh dan mudah layu, seperti tak mempunyai kekuatan untuk berdiri dan akhirnya menghambat pertumbuhan daun baru tanaman Anonim, 2009.

5. Kebutuhan Hara P Tanaman Padi

Dokumen yang terkait

EFISIENSI SERAPAN P DAN K SERTA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L ) PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK KANDANG PUYUH DAN PUPUK ANORGANIK DI LAHAN SAWAH PALUR SUKOHARJO

1 8 85

EFISIENSI SERAPAN N DAN HASIL TANAMAN PADI ( Oryza sativa L. ) PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK DI LAHAN SAWAH PALUR SUKOHARJO

0 3 58

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK KOTORAN SAPI DAN SERESAH GAMAL ( Gliricidia maculata ) TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN Ca DAN Mg TANAMAN PADI

0 16 63

PENGELOLAAN KADAR LENGAS TANAH VERTISOL DAN PEMANFAATAN PUPUK KANDANG SAPI YANG DIPERKAYA UNTUK MENINGKATKAN SERAPAN Fe DAN HASIL PADI BERAS MERAH ‘SEGRENG’

1 9 71

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L )

0 2 2

EFISIENSI SERAPAN N SERTA HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK KANDANG PUYUH DAN PUPUK ANORGANIK DI LAHAN SAWAH PALUR SUKOHARJO.

0 1 64

N TOTAL DAN SERAPAN N TANAMAN PADI PADA BERBAGAI IMBANGAN PUPUK ANORGANIK PUPUK KANDANG SAPI DAN SERESAH SENGON (Paraserianthes falcataria L.).

0 2 46

Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dengan Biodekomposer dan Pupuk Anorganik terhadap Efisiensi Serapan K dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) di Lahan Sawah Palur Sukoharjo

0 0 8

Efisiensi Serapan P dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) pada Berbagai Imbangan Pupuk Kandang Puyuh dan Pupuk Anorganik di Lahan Sawah Palur Sukoharjo (Musim Tanam II)

0 1 8

Efisiensi Serapan S dan Hasil Padi dengan Pemberian Pupuk Kandang Puyuh dan Pupuk Anorganik di Lahan Sawah (Musim Tanam II)

0 2 10