Segmentasi Demografi Segmentasi Psikografis

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi merupakan proses pengkotak–kotakan pasar yang heterogen ke dalam kelompok–kelompok yang memiliki kesamaan kebutuhan dan kesamaan karakter yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya. Kotler dan Keller dalam Dewi 2012 segmentasi pasar adalah proses menggolongkan konsumen kedalam kelompok–kelompok berdasarkan kebutuhan yang berbeda, karakteristik atau prilaku, di mana setiap kelompok bisa dipilih sebagai pasar sasaran yang akan diraih dengan strategi bauran pemasaran tertentu. Strategi untuk memilih satu atau berapa kelompok wisatawan disebut “differentiated marketing” Kotler dan Keller, 2009,yang dikutip melalui Dewi, 2012. Sebuah destinasi wisata atau usaha pariwisata menyasar berapa segmen atau ceruk pasar niche market dan kemudian merancang produk yang disesuaikan dengan masing–masing segmen Dewi, 2012. Dengan memakai berbagai sumber maka dapat disimpulkan bahwa segmentasi adalah pembagian konsumen ke dalam berbagai kelompok yang mempunyai karakter dan kebutuhan yang sama.

II.1.1. Segmentasi Demografi

Segmentasi secara demografis membagi pasar menjadi kelompok– kelompok berdasarkan umur, jenis kelamin, siklus hidup, pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan kelompok etnis Dewi, 2012. Pengelompokan demografis akan membagi konsumen parwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menggunjungi museum kedalam berbagai kotak– kotak pengelompokan menurut umur, jenis kelamin, siklus hidup, pendapatan, pekerjaan, tingkat pendidikan, agama dan kelompok etnis. Karakter demografis dianggap sebagai dasar pengelompokan yang sangat berarti dan terpasang dengan kuat embedded dalam semua riset pemasaran Dewi, 2012. Penelitian dan riset pemasaran segmentasi demografis adalah segmentasi yang dasar pengelompokanya sangat kuat. Hal ini dikarenakan segmentasi demografis adalah dasar dasar dari informasi pribadi konsumen untuk dilakukanya penelitian pemasaran. Tabel 2.1 Segmetasi Demografis Sumber : Dewi, 2012 Segmentasi Demografis • Umur • Jenis Kelamin • Tingkat Pendidikan • Kelompok Etnis • Siklus Hidup • Pendapatan • Agama

II.1.2. Segmentasi Psikografis

Segmentasi akan menggolongkan konsumen ke dalam beberapa kelompok segmentasi yang dengan gaya yang homogen atau sejenis. Dewi 2012 mengatakan segmentasi berbasis karakteristik psikografis menghasilkan kelompok–kelompok wisatawan yang mempunyai ‘gaya, cara, dan selera’ berwisata yang berbeda. a. Segmentasi psikografis menggunakan dasar VALS Values, Activities, and Lifestyle untuk menggolong – golongkan konsumen. Gambar 2.1 VALS FREAMWORK Sumber : www.strategicbusinessinsights.com VALS Values, Activities, and Lifestyle adalah sebuah metode segmentasi yang bersifat psikografis. VALS diciptakan pada tahun 1970 untuk menerangkan dan memprediksi nilai dan gaya hidup serta konsumsi masyarakat Amerika Serikat. Keunggulan VALS juga dapat memprediksi prilaku serta gaya konsumsi dari pelaku bisnis dan konsumen. The US Framework, a graphic representation of VALS, illustrates the eight types and two critical concepts for understanding consumers: primary motivation and resourceswww.strategicbusinessinsights.com. VALS Framework dapat membagi kelompok konsumen ke dalam segi empat dan mempunyai dua dimensi. Dimensi vertikal merupakan respresentasi dari tingkat inovasi dan resources. Resourcesdapat berupa: penghasilan, tingkat pedidikan, tingkat kepercayaan diri, kepemimpinan dan pengaruh. High Resourcesadalah pengelompokan pada golongan atas, sementara Low Resources adalah pengelompokan pada bagian bawah. Dimensi horizontal respresentasi dari motivasi yang terdiri dari 3 jenis yaitu 1. Thinkers dan Believers adalah segi empat paling kiri yang melambangkanmengambarkan konsumen termotivasi oleh nilai. 2. Achievers dan Strives adalah konsumen termotivasi oleh prestasi. Bagi mereka pembelian adalah keberhasilan bagi mereka. 3. Experiencers dan Makers adalah orang yang suka aktivitas, variasi hidup serta menyukai resiko. Innovators mempunyai resources yang besar dan juga tingkat inovasi yang menjulang. Mereka dapat mempunyai salah satu atau kombinasi dari tiga motivasi pokok. Survivors biasanya tidak mempunyai motivasi yang kuat sertakebanyakan merupakan orang yang kolot dan statis. b. Plog’s Psychographics Model Plog seperti yang dikutip Park dan Jang 2011 mengatakan lima jenis kepribadian psikografis yaitu psychocentric, mendekati psychocentric, midcentric, mendekati allocentric near allocentric , dan allocentric. Karakteristik psychocentric dapat didefinisikan sebagai berikut: 1 Kurang menantang dan mengeksplorasi. 2 Hati-hati dan konservatif. 3 Ketat dalam pengeluaran pendapatan. 4 Lebih memilih merek terkenal. 5 Kecenderungan tinggi terhadap minat berkunjung kembali setelah mereka puas. Karakteristik Allocentric dapat didefinisikan sebagai berikut: 1 Penasaran dan ingin menjelajahi. 2 Membuat keputusan dengan mudah. 3 Membelanjakan pendapatan dengan mudah. 4 Memilih produk baru dari pada menempel dengan merek popular 5 Mencari tujuan baru secara terus menerus. Kolter dan Keller 2012:226 mengatakan psychographic segmentation, buyers are divided into different groups on the basis of psychologicalpersonality traits, lifestyle, or values. Segmentasi psikografi membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik 1. Kelas sosial Kelas sosial adalah pengelompokan orang dalam kelomopok berdasarkan pendapatan atau posisi ekonomi. Dengan adanya pembagian kelas sosial maka terjadilah sebuah perbedaan yang sangat signifikan dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang digunakan oleh berbagai orang untuk dapat hidup. 2. Gaya hidup Gaya hidup adalah pola prilaku dan keseharian seorang manusia dalam mengisi waktu. Gaya hidup dapat juga dikaitkan dengan pengaruh pembelian produk. Gaya hidup terdiri dari variabel–variabel aktivitas, minat dan pendapat. Aktivitas adalah cara seseorang menghabiskan waktu dan uangnya, minat adalah mana saja yang dianggap lebih penting dan kurang penting, pendapat adalah pandangan seseorang mengenai dunia di sekitar mereka Gonzalez, 2002 seperti dikutip oleh Muray , 2007. 3. Kepribadian Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercemin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989. Oleh karena itu sikap seseorang dalam memiliki kepribadian tidak bisa dipisahkan oleh adanya pola pemikiran dan gaya hidup. “Penggunaan psikologis, sosiologis, dan antropologis, seperti manfaat yang diinginkan dari perilaku yang dipelajari, konsep diri, dan gaya hidup untuk menentukan bagaimana pasar bisa disegmentasikan berdasarkan pada kecenderungan kelompok–kelompok dalam pasar dan alasan mereka untuk membuat keputusan tertentu tentang produk, orang, idiologi, atau membentuk sikap dan menggunakan suatu medium tertentu” diadaptasi dari Chandler dan Castello, 2002 , seperti dikutip melalui Dewi, 2012”.

II.1.3. Perilaku Konsumen

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

2 5 65

EFEKTIVITAS SPECIAL EVENT BERSIFAT EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PROSES KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG :Survei terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung.

1 6 67

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN NUSANTARA BERKUNJUNG KE PASAR SENI SUKAWATI GIANYAR.

15 139 52

Karakteristik Segmentasi Demografis dan Psikografis Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Museum di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 197