Pengujian Reliabilitas dan Validitas Analisis dan Pembahasan Tabulasi Silang

V.7. Pengujian Reliabilitas dan Validitas

1. Pengujian Reliabilitas Tabel 5.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistic Cronbach’s Alpha No of Items 0.668 3 Sumber : perhitungan output data SPSS 16 Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar, yaitu di atas 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur variabel dari kuesioner adalah reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. 2. Pengujian Conctruct Validity Tabel 5.14 Hasil Pengujian Conctruct Validity No Indikator r Hitung r Tabel Keterangan 1 Berkunjung ke museum kembali 0.756 0.1905 Valid 2 Berkunjung ke museum walau ada DTW lain 0.838 0.1905 Valid 3 Merekomendasikan Museum yang dikunjungi 0.736 0.1905 Valid Sumber : perhitungan output SPSS 16 Tabel 5.14 menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Untuk sampel sebanyak 180 orang, yaitu 0,195. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua item pernyataan indikator adalah valid.

V.8. Analisis dan Pembahasan Tabulasi Silang

Cross Tabulation 1. Tabulasi Silang cross tabulation Jenis Kelamin dengan psychocentric dan allocentric. Tabel 5.15 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman versusdaerah tujuan wisata yang menantang dan asli dengan Jenis Kelamin Psychocentric Allocentric Netral Laki - laki 42 23,3 26 14,4 8 4,4 Perempuan 53 29,4 33 18,3 18 10 Total 95 52,8 59 32,8 26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.15 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang disukai oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis kelamin yang memilih psychocentric 95 52,8 responden yang terdiri dari 42 23,3 responden laki-laki dan 53 29,4 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric 59 32,8 responden, yang terdiri dari 26 14,4 responden laki-laki dan 33 18,3 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral 26 14,4 responden yang terdiri dari 8 4,4 responden laki-laki dan 18 17,3 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.15 maka dapat disimpulkan bahwa banyak wisatawan nusantara dikelompokan menurut jenis kelamin yang lebih menyukai daerah tujuan wisata yang memberikan kenyamanan dibandingkan daerah tujuan wisata yang menawarkan hal yang menantang dan asli. Tabel 5.16 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan denganJenis Kelamin Psychocentric Allocentric Netral Laki – laki 39 21,7 31 17,2 6 3,3 Perempuan 54 30 39 21,7 11 6,1 Total 93 51,7 70 38,9 17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan. Tabel 5.16 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan jenis kelamin adalah 93 51,7 responden yang memilih psychocentric, yang terdiri dari 39 responden laki-laki dan 54 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 31 responden laki-laki dan 39 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 17 9,4 responden yang terdiri dari 6 responden laki-laki dan 11 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.16 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang sedang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin, umumnya lebih menyukai aktivitas utama di daerah tujuan wisata dengan melakukan aktivitas melihat lihat saja dibandingkan dengan melakukan suatu kegiatan di museum. Tabel 5.17 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 3 rombongan besar versus rombongan kecil DenganJenis Kelamin Psychocentric Allocentric Netral Laki - laki 14 7,8 50 27,8 12 6,7 Perempuan 20 11,1 65 36,1 19 10,6 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil. Tabel 5.17 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation 180 wisatawan nusantara yang berkunjung di museum melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil dengan jenis kelamin 34 18,9 responden yang memilih psychocentric, terdiri dari 14 responden laki-laki dan 20 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 50 responden laki-laki dan 65 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 3117,2 responden yang terdiri dari 12 responden laki-laki dan 19 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.17 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan bersama berombongan besar atau memakai tour. Tabel 5.18 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular versus daerah tujuan wisata baru Dengan Jenis Kelamin Psychocentric Allocentric Netral Laki - laki 33 18,3 33 18,3 10 5,6 Perempuan 35 19,4 44 24,4 25 13,9 Total 68 37,8 77 42,8 35 19,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru. Tabel 5.18 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang disukai 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis kelamin. 68 37,8 responden memilih psychocentric, terdiri dari 33 responden laki-laki dan 35 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 33 responden laki-laki dan 44 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 35 19,4 responden yang terdiri dari 10 responden laki-laki dan 25 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.18 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Tabel 5.19 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap versus fasilitas sederhana dan terbatas dengan Jenis Kelamin Psychocentric Allocentric Netral Laki - laki 43 23,9 20 11,1 13 7,2 Perempuan 64 35,6 21 11,7 19 10,6 Total 107 59,4 41 22,8 32 17,8 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap. Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas. Tabel 5.19 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis kelamin. 107 59,4 responden yang memilih psychocentric, terdiri dari 43 responden laki-laki dan 64 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden, yang terdiri dari 20 responden laki-laki dan 21 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 32 17,8 responden yang terdiri dari 13 responden laki-laki dan 19 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.19 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin, lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. 2. Tabilasi Silang cross tabulation umur dengan psychocentric dan allocentric. Tabel 5.20 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman versusdaerah tujuan dengan Umur Umur Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari 20 tahun 57 31,7 30 16,7 17 9,4 20 – 30 tahun 29 16,1 23 12,8 6 3,3 31 – 40 tahun 6 3,3 4 2,2 1 0,6 41 – 50 tahun 1 0,6 2 1,1 1 0,6 Lebih dari 51 tahun 2 1,1 1 0,6 Total 95 52,8 59 32,8 26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.20 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 95 52,8 responden memilih psychocentric , terdiri dari 57 responden berumur kurang dari 20 tahun, 29 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 6 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 30 responden berumur kurang dari 20 tahun, 23 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 4 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 2 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 26 14,4 responden yang terdiri dari 17 responden berumur kurang dari 20 tahun, 6 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Dengan melihat tabel 5.20 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut umur, lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar memiliki karakteristik psychocentric menurut umur yang berjumlah 57 31,7 responden. Tabel 5.21 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Umur Umur Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari 20 tahun 59 32,2 36 20 10 5,6 20 – 30 tahun 27 15 24 13,3 7 3,9 31 – 40 tahun 5 2,8 6 3,3 0 0 41 – 50 tahun 1 0,6 3 1,7 0 0 Lebih dari 51 tahun 2 1,1 1 0,6 0 0 Total 93 51,7 70 38,9 17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan. Tabel 5.21 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan umur , 93 51,7 responden memilih psychocentric adalah, terdiri dari 58 responden berumur kurang dari 20 tahun, 27 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 36 responden berumur kurang dari 20 tahun, 24 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 6 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 17 9,4 responden yang terdiri dari 10 responden berumur kurang dari 20 tahun dan 7 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun. Dengan melihat tabel 5.21 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut umur lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 59 32,2 responden. Tabel 5.22 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar versus rombongan kecil DenganUmur Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil. Tabel 5.22 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 34 18,9 responden yang memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 18 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia Umur Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari 20 tahun 18 10,0 66 36,7 20 11,1 20 – 30 tahun 9 5 40 22,2 9 5,0 31 – 40 tahun 5 45,5 5 2,8 1 0,6 41 – 50 tahun 1 0,6 2 1,1 1 0,6 Lebih dari 51 tahun 1 0,6 2 1,1 0 0 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 63,9 atau 115 responden, yang terdiri dari 66 responden berumur kurang dari 20 tahun, 40 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 2 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 17,2 atau 31 responden yang terdiri dari 20 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun dan 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun. Dengan melihat tabel 5.22 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum yang dikelompokan menurut umur, lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok menurut umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 66 36,7 responden. Tabel 5.23 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular versus daerah tujuan wisata baru denganUmur Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru. Tabel 5.23 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 68 37,8 responden yang memilih psychocentric terdiri dari 38 responden yang berumur kurang dari 20 tahun, 22 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 41 responden berumur kurang dari 20 tahun, Umur Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari 20 tahun 38 21,1 41 22,8 25 13,4 20 – 30 tahun 32 12,2 29 16,1 7 3,9 31 – 40 tahun 5 2,8 4 2,2 2 1,1 41 – 50 tahun 1 0,6 3 1,7 0 0 Lebih dari 51 tahun 2 1,1 0 0 1 0,6 Total 68 37,8 77 42,8 35 19,4 29 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 4 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 35 19,4 responden yang terdiri dari 25 responden berumur kurang dari 20 tahun, 7 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 2 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 0 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Dengan melihat tabel 5.23 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut umur lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 61 33,9 responden. Tabel 5.24 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap versus fasilitas sederhana dan terbatas denganUmur Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap. Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas. Tabel 5.24 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 10759,4 responden memilih psychocentric yang terdiri dari responden berumur kurang dari 20 tahun, 32 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 10 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan Umur Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari 20 tahun 61 33,9 19 10,6 24 13,3 20 – 30 tahun 32 17,8 21 11,7 5 2,8 31 – 40 tahun 10 5,6 0 0 1 0,6 41 – 50 tahun 3 1,7 1 0,6 0 0 Lebih dari 51 tahun 1 0,6 0 0 2 1,1 Total 107 59,4 41 22,8 32 17,8 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 22,8 atau 41 responden, yang terdiri dari 19 responden berumur kurang dari 20 tahun, 21 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 0 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 0 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 17,8 atau 32 responden yang terdiri dari 24 responden berumur kurang dari 20 tahun, 5 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 0 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Dengan melihat tabel 5.24 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut umur lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 61 33,9 responden. 3. Tabulasi Silang cross tabulation pendidikan sekarang dengan psychocentric dan allocentric. Tabel 5.25 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman versusdaerah tujuan denganPendidikan Sekarang Pendidikan Psychocentric Allocentric Netral Sekolah Menengah Pertama 1 0,6 1 0,6 1 0,6 Sekolah Menengah Atas 41 22,8 21 11,7 12 6,7 Kuliah Diploma III, IV S1 37 20,6 28 15,6 9 5 Kuliah pasca Sarjana 3 1,7 3 3,3 1 0,6 Sudah tidak sekolahkuliah, dengan pendidikan terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV S1 S2 S3 13 7,2 6 3,3 3 1,7 Total 95 52,8 59 32,8 26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.25 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang disukai oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang adalah 95 52,8 responden memilih psychocentric, terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 41 responden pendidikan sekarang SMA, 37 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 13 responden sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 21 responden pendidikan sekarang SMA, 28 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 6 responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah adalah 26 14,4 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 12 responden pendidikan sekarang SMA, 9 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 1 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah. Dengan melihat tabel 5.25 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan oleh pendidikan sekarang lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan 41 22,8 responden. Tabel 5.26 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Pendidikan Sekarang Pendidikan Psychocentric Allocentric Netral Sekolah Menengah Pertama 1 0,6 1 0,6 1 0,6 Sekolah Menengah Atas 41 22,8 25 13,9 8 4,4 Kuliah Diploma III, IV S1 37 20,6 30 16,8 7 3,9 Kuliah pasca Sarjana 4 2,2 2 1,1 1 0,6 Sudah tidak sekolahkuliah, dengan pendidikan terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV S1 S2 S3 10 5,6 12 6,7 0 0 Total 93 51,7 70 38,9 17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan. Tabel 5.26 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan pendidikan sekarang 93 51,7responden memilih psychocentric terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 41 responden pendidikan sekarang SMA, 37 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 4 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 10 responden sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 25 responden pendidikan sekarang SMA, 30 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 2 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 12 responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 8 responden pendidikan sekarang SMA, 97 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 1 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 0 responden sudah tidak bersekolah. Dengan melihat tabel 5.26 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pendidikan sekarang lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan. Wisatawan nusantara kelompok pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan 41 22,8 responden. Tabel 5.27 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan AllocentricItem 3 rombongan besar versus rombongan kecil dengan Pendidikan Pendidikan Psychocentric Allocentric Netral Sekolah Menengah Pertama 1 0,6 1 0,6 1 0,6 Sekolah Menengah Atas 11 6,1 46 25,6 17 9,4 Kuliah Diploma III, IV S1 13 7,2 50 27,8 11 6,1 Kuliah pasca Sarjana 3 1,7 4 2,2 0 0 Sudah tidak sekolahkuliah, dengan pendidikan terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV S1 S2 S3 6 3,3 14 7,8 2 1,1 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil. Tabel 5.27 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang. 34 18,9 responden yang memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 18 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 66 responden berumur kurang dari 20 tahun, 40 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 2 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 31 17,2 responden yang terdiri dari 20 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun dan 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun. Dengan melihat tabel 5.27 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pendidikan lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok kuliah diploma IIIIV atau S1 adalah kelompok yang terbesar memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 50 27,8 responden. Tabel 5.28 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular versus daerah tujuan wisata baru dengan Pendidikan Sekarang Pendidikan Psychocentric Allocentric Netral Sekolah Menengah Pertama 1 0,6 1 0,6 1 0,6 Sekolah Menengah Atas 11 6,1 46 25,6 17 9,4 Kuliah Diploma III, IV S1 13 7,2 50 27,8 11 6,1 Kuliah pasca Sarjana 3 1,7 4 2,2 0 0 Sudah tidak sekolahkuliah, dengan pendidikan terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV S1 S2 S3 6 3,3 14 7,8 2 1,1 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru. Tabel 5.28 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang. 68 37,8 responden yang memilih psychocentric, terdiri dari 2 responden pendidikan sekarang SMP, 23 responden pendidikan sekarang SMA, 29 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 11 responden sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 0 responden pendidikan sekarang SMP, 31 responden pendidikan sekarang SMA, 34 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 4 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 8 responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 35 19,4 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 20 responden pendidikan sekarang SMA, 11 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 0 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah Dengan melihat tabel 5.28 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut pendidikan sekarang lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok Kuliah Diploma IIIIV atau S1 adalah kelompok yang memiliki karakteristik allocentric terbesar dengan jumlah 50 27,8 responden. Tabel 5.29 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap versus fasilitas sederhana dan terbatas denganPendidikan Sekarang Pendidikan Psychocentric Allocentric Netral Sekolah Menengah Pertama 2 1,1 1 0,6 0 0 Sekolah Menengah Atas 46 25,6 13 7,2 15 8,3 Kuliah Diploma III, IV S1 41 22,8 20 11,1 13 7,2 Kuliah pasca Sarjana 3 1,7 4 2,2 0 0 Sudah tidak sekolahkuliah, dengan pendidikan terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV S1 S2 S3 15 8,3 3 1,7 4 2,2 Total 107 59,4 41 22,8 32 17,8 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap. Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas. Tabel 5.29 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang. 107 59,4 memilih psychocentric responden, yang terdiri dari 2 responden pendidikan sekarang SMP, 46 responden pendidikan sekarang SMA, 41 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 15 responden sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 13 responden pendidikan sekarang SMA, 20 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 4 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah adalah 32 17,8 responden, yang terdiri dari 0 responden pendidikan sekarang SMP, 15 responden pendidikan sekarang SMA, 13 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 0 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 4 responden sudah tidak bersekolah Dengan melihat tabel 5.29 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasar jenis pendidikan lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara dengan kelompok kuliah diploma IIIIV atau S1 memiliki karakteristik psychocentric terbesar dengan jumlah 41 22,8 responden. 4. Tabilasi Silangcross tabulation jenis pekerjaan sekarang dengan psychocentric dan allocentric. Tabel 5.30 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman versusdaerah tujuan denganJenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Psychocentric Allocentric Netral PNS 0 0,0 1 0,6 0 0,0 Swasta 11 6,1 11 6,1 2 1,1 Wiraswasta 3 1,7 2 1,1 0 0,0 Profesional 3 1,7 0 0,0 1 0,6 Pelajar dan Mahsiswa 74 41,1 44 24,4 22 12,2 Lain-lain 4 2,2 1 0,6 1 0,6 Total 95 52,8 59 32,8 26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.30 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 95 52,8 responden memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 74 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 44 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 26 14,4 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 2 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 22 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.30 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 74 41,1 responden. Tabel 5.31 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Psychocentric Allocentric Netral PNS 1 0,6 0 0,0 0 0,0 Swasta 10 5,6 14 7,8 0 0,0 Wiraswasta 3 1,7 2 1,1 0 0,0 Profesional 3 1,7 1 0,6 0 0,0 Pelajar dan Mahsiswa 74 41,1 49 27,2 17 9,4 Lain-lain 2 1,1 4 2,2 0 0,0 Total 93 51,7 70 38,9 17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan. Tabel 5.31 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan jenis pekerjaan. 93 51,7 responden yang memilih psychocentric terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 10 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 74 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 14 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 49 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 0 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 17 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.31 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 74 41,1 responden. Tabel 5.32 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar versus rombongan kecil dengan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Psychocentric Allocentric Netral PNS 0 0,6 1 0,6 0 0,0 Swasta 3 1,7 20 11,1 1 0,6 Wiraswasta 1 0,6 3 1,7 1 0,6 Profesional 1 0,6 3 1,7 0 0,0 Pelajar dan Mahsiswa 26 14,4 86 47,2 28 15,6 Lain-lain 3 1,7 2 1,1 1 0,6 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil. Tabel 5.32 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 34 18,9 responden memilih psychocentric, terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 3 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 26 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 3 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 20 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 86 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 31 17,2 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 1 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 28 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.32 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan secara berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 86 47,2 responden. Tabel 5.33 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular versus daerah tujuan wisata baru dengan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Psychocentric Allocentric Netral PNS 1 0,6 0 0,0 0 0,0 Swasta 11 6,1 11 6,1 2 1,1 Wiraswasta 2 1,1 3 1,7 0 0,0 Profesional 3 1,7 0 0,0 1 0,6 Pelajar dan Mahsiswa 47 26,1 61 33,9 32 17,8 Lain-lain 4 2,2 2 1,1 0 0,0 Total 68 37,8 77 42,8 35 19,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru. Tabel 5.33 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 68 37,8 responden memilih psychocentric, terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 47 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 61 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 35 19,4 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 2 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 32 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.33 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan jenis pekerjaan lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 77 42,8 responden. Tabel 5.34 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap versus fasilitas sederhana dan terbatas Dengan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Psychocentric Allocentric Netral PNS 1 0,6 0 0 0 0 Swasta 14 7,8 7 3,9 3 1,7 Wiraswasta 4 2,2 1 0,6 0 0 Profesional 3 1,7 0 0 1 0,6 Pelajar dan Mahsiswa 81 45 32 17,8 27 15 Lain-lain 4 2,2 1 0,6 1 0,6 Total 107 59,4 41 22,8 32 17,8 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap. Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas. Tabel 5.34 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah pemasukan. 107 59,4 responden memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 14 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 4 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 81 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 7 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 32 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 32 17,8 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 0 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 27 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.34 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung, dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 81 45 responden. 5. Tabulasi Silang cross tabulation jumlah pemasukanuang saku dengan psychocentric dan allocentric Tabel 5.35 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman versusdaerah tujuan dengan Jumlah Pemasukan Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari Rp. 500.000,00 38 21,1 23 12,8 15 8,3 Rp.500.000,00- Rp.1.000.0000,00 27 15 14 7,8 4 2,2 Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000 15 8,3 13 7,2 3 1,7 Rp. 2.000.100,00- Rp. 3.000.000,00 8 4,4 6 3,3 4 2,2 Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00 2 1,1 3 1,7 0 0 Lebih dari Rp. 4.000.000,00 5 2,8 0 0,0 0 0,0 Total 95 52,8 59 32,8 26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.35 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah pemasukan. 95 52,8 responden memilih psychocentric terdiri dari 38 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 27 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 15 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 5 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 23 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 14 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 13 responden berpenghasilan Rp.1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 6 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral 26 14,4 responden, yang terdiri dari 15 responden berpenghasilan kurang dari Rp.500.000,00 per bulan , 4 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp.1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp.2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, responden berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.35 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara dikelompokan menurut jumlah pemasukan lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 38 21,1 responden Tabel 5.36 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Jumlah Pemasukan Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari Rp. 500.000,00 42 23,3 24 13,3 10 5,6 Rp.500.000,00- Rp.1.000.0000,00 26 14,4 16 8,9 3 1,7 Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000 11 6,1 18 10 2 1,1 Rp. 2.000.100,00- Rp. 3.000.000,00 9 5 8 4,4 1 0,6 Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00 3 1,7 2 1,1 0 0 Lebih dari Rp. 4.000.000,00 2 1,1 2 1,1 0 0,0 Total 93 51,7 70 38,9 17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan. Tabel 5.36 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan jumlah pemasukan. 93 51,7 respondenmemilih psychocentric terdiri dari 42 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan, 26 responden berpenghasilan Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 11 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 9 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 24 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 16 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 18 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 10 responden berpenghasilan kurang dari Rp.500.000,00 per bulan , 3 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.36 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jumlah pemasukan lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 42 23,3 responden. Tabel 5.37 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar versus rombongan kecil dengan Jumlah Pemasukan Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari Rp. 500.000,00 13 7,2 48 26,7 15 8,3 Rp.500.000,00- Rp.1.000.0000,00 7 3,9 31 17,2 7 3,9 Rp. 1.000.100,00-Rp. 2.000.000 7 3,9 16 8,9 8 4,4 Rp. 2.000.100,00-Rp. 3.000.000,00 3 1,7 15 8,3 0 0 Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00 3 1,7 2 1,1 0 0 Lebih dari Rp. 4.000.000,00 1 0,6 3 1,7 1 0,6 Total 34 18,9 115 63,9 31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil. Tabel 5.37 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah penghasilan. 34 18,9 responden memilih psychocentric, yang terdiri dari 13 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 7 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 7 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 48 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 31 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 16 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 15 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 31 17,2 responden, yang terdiri dari 15 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 7 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.37 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan pada jumlah pemasukan lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 48 26,7 responden Tabel 5.38 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular versus daerah tujuan wisata baru dengan Jumlah Pemasukan Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari Rp. 500.000,00 23 12,8 32 17,8 21 11,7 Rp.500.000,00- Rp.1.000.0000,00 19 10,8 18 10 8 4,4 Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000 13 7,2 14 7,8 4 2,2 Rp. 2.000.100,00- Rp. 3.000.000,00 8 4,4 8 4,4 0 0 Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00 2 1,1 3 1,7 0 0 Lebih dari Rp. 4.000.000,00 3 1,7 2 1,1 1 0,6 Total 68 37,8 77 42,8 35 19,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 2013 Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru. Tabel 5.38 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah pemasukan. 68 37,8 respondenmemilih psychocentric terdiri dari 23 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 19 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 13 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric 77 42,8 responden, yang terdiri dari 32 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 18 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 14 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral 35 19,4 responden, yang terdiri dari 21 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 8 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.38 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan jumlah pemasukan lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 32 17,8 responden Tabel 5.39 Tabulasi Silang Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap versus fasilitas sederhana dan terbatas dengan Jumlah Pemasukan Psychocentric Allocentric Netral Kurang dari Rp. 500.000,00 23 12,8 32 17,8 21 11,7 Rp.500.000,00- Rp.1.000.0000,00 19 10,8 18 10 8 4,4 Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000 13 7,2 14 7,8 4 2,2 Rp. 2.000.100,00- Rp. 3.000.000,00 8 4,4 8 4,4 0 0 Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00 2 1,1 3 1,7 0 0 Lebih dari Rp. 4.000.000,00 3 1,7 2 1,1 1 0,6 Total 68 37,8 77 42,8 35 19,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap. Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas. Tabel 5.39 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah pemasukan. 107 59,4 respondenmemilih psychocentric, yang terdiri dari 49 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 23 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 15 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 11 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 5 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric 41 22,8 responden, yang terdiri dari 11 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 13 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 12 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral 32 17,8 responden, yang terdiri dari 16 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 9 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.39 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan jenis penghasilan lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 32 17,8 responden.

V.9. Tabulasi Silang

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

2 5 65

EFEKTIVITAS SPECIAL EVENT BERSIFAT EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PROSES KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG :Survei terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung.

1 6 67

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN NUSANTARA BERKUNJUNG KE PASAR SENI SUKAWATI GIANYAR.

15 139 52

Karakteristik Segmentasi Demografis dan Psikografis Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Museum di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 197