V.7. Pengujian Reliabilitas dan Validitas
1. Pengujian Reliabilitas
Tabel 5.13 Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha No of Items
0.668 3
Sumber : perhitungan output data SPSS 16 Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel
mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar, yaitu di atas 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item-item pengukur
variabel dari kuesioner adalah reliable yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang
handal. 2. Pengujian Conctruct Validity
Tabel 5.14 Hasil Pengujian
Conctruct Validity
No Indikator
r Hitung r Tabel
Keterangan 1
Berkunjung ke museum kembali
0.756 0.1905
Valid 2
Berkunjung ke museum walau ada
DTW lain 0.838
0.1905 Valid
3 Merekomendasikan
Museum yang dikunjungi
0.736 0.1905
Valid
Sumber : perhitungan output SPSS 16
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Untuk sampel sebanyak 180 orang, yaitu 0,195. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa semua item pernyataan indikator adalah valid.
V.8. Analisis dan Pembahasan Tabulasi Silang
Cross Tabulation
1. Tabulasi Silang cross tabulation Jenis Kelamin dengan psychocentric dan allocentric.
Tabel 5.15 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman
versusdaerah tujuan wisata yang menantang dan asli dengan Jenis Kelamin
Psychocentric Allocentric
Netral
Laki - laki 42 23,3
26 14,4 8 4,4
Perempuan 53 29,4
33 18,3 18 10
Total 95 52,8
59 32,8 26 14,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric
: Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli.
Tabel 5.15 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang disukai oleh 180 wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis kelamin yang memilih psychocentric 95 52,8 responden yang terdiri dari 42
23,3 responden laki-laki dan 53 29,4 responden perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric 59 32,8 responden, yang
terdiri dari 26 14,4 responden laki-laki dan 33 18,3 responden perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan
allocentric atau netral 26 14,4 responden yang terdiri dari 8 4,4 responden laki-laki dan 18 17,3 responden perempuan.
Dengan melihat tabel 5.15 maka dapat disimpulkan bahwa banyak wisatawan nusantara dikelompokan menurut jenis kelamin yang lebih
menyukai daerah tujuan wisata yang memberikan kenyamanan dibandingkan daerah tujuan wisata yang menawarkan hal yang
menantang dan asli.
Tabel 5.16 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati
versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan denganJenis Kelamin
Psychocentric Allocentric
Netral
Laki – laki 39 21,7
31 17,2 6 3,3
Perempuan 54 30
39 21,7 11 6,1
Total 93 51,7
70 38,9 17 9,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat
dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan
melakukan kegiatan. Tabel 5.16 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan jenis kelamin adalah 93 51,7
responden yang memilih psychocentric, yang terdiri dari 39 responden laki-laki dan 54 responden perempuan. Sedangkan yang memilih
allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 31 responden laki-laki dan 39 responden perempuan. Responden yang
tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 17 9,4 responden yang terdiri dari 6 responden laki-laki dan 11 responden
perempuan. Dengan melihat tabel 5.16 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang sedang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin, umumnya lebih menyukai aktivitas utama di daerah
tujuan wisata dengan melakukan aktivitas melihat lihat saja dibandingkan dengan melakukan suatu kegiatan di museum.
Tabel 5.17 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 3 rombongan besar
versus rombongan kecil DenganJenis Kelamin
Psychocentric Allocentric
Netral
Laki - laki 14 7,8
50 27,8 12 6,7
Perempuan 20 11,1
65 36,1 19 10,6
Total 34 18,9
115 63,9 31 17,2
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil.
Tabel 5.17 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation 180 wisatawan nusantara yang berkunjung di museum melakukan
kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil dengan jenis kelamin 34
18,9 responden yang memilih psychocentric, terdiri dari 14 responden laki-laki dan 20 responden perempuan. Sedangkan yang
memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 50 responden laki-laki dan 65 responden perempuan. Responden yang
tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar
3117,2 responden yang terdiri dari 12 responden laki-laki dan 19 responden perempuan.
Dengan melihat tabel 5.17 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis
kelamin lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan
bersama berombongan besar atau memakai tour.
Tabel 5.18 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric danAllocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular
versus daerah tujuan wisata baru Dengan Jenis Kelamin
Psychocentric Allocentric
Netral
Laki - laki 33 18,3
33 18,3 10 5,6
Perempuan 35 19,4
44 24,4 25 13,9
Total 68 37,8
77 42,8 35 19,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular. Allocentric
: Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru.
Tabel 5.18 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru
yang disukai 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum
dengan jenis kelamin. 68 37,8 responden memilih psychocentric, terdiri dari 33 responden laki-laki dan 35 responden perempuan.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 33 responden laki-laki dan 44 responden perempuan.
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 35 19,4 responden yang terdiri dari 10 responden
laki-laki dan 25 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.18 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding
dengan daerah wisata yang popular.
Tabel 5.19 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap
versus fasilitas sederhana dan terbatas dengan Jenis Kelamin
Psychocentric Allocentric
Netral
Laki - laki 43 23,9
20 11,1 13 7,2
Perempuan 64 35,6
21 11,7 19 10,6
Total 107 59,4
41 22,8 32 17,8
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas
lengkap. Allocentric
: Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas.
Tabel 5.19 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan
fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke
museum dengan jenis kelamin. 107 59,4 responden yang memilih psychocentric, terdiri dari 43 responden laki-laki dan 64 responden
perempuan. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden, yang terdiri dari 20 responden laki-laki dan 21 responden
perempuan. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral sebesar 32 17,8 responden yang terdiri dari
13 responden laki-laki dan 19 responden perempuan. Dengan melihat tabel 5.19 menggambarkan bahwa wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut jenis kelamin, lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang
memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana.
2. Tabilasi Silang cross tabulation umur dengan psychocentric dan allocentric.
Tabel 5.20 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman
versusdaerah tujuan dengan Umur
Umur Psychocentric
Allocentric Netral
Kurang dari 20 tahun
57 31,7 30 16,7
17 9,4 20 – 30 tahun
29 16,1 23 12,8
6 3,3 31 – 40 tahun
6 3,3 4 2,2
1 0,6 41 – 50 tahun
1 0,6 2 1,1
1 0,6 Lebih dari 51
tahun 2 1,1
1 0,6 Total
95 52,8 59 32,8
26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman.
Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli.
Tabel 5.20 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 95 52,8 responden memilih psychocentric , terdiri dari 57 responden berumur
kurang dari 20 tahun, 29 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 6 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur
41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 30 responden berumur kurang dari 20 tahun, 23 responden
berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 4 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 2 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun.
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 26 14,4 responden yang terdiri dari 17 responden
berumur kurang dari 20 tahun, 6 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden
berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih.
Dengan melihat tabel 5.20 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut umur, lebih menyukai daerah tujuan wisata
yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah
kelompok yang terbesar memiliki karakteristik psychocentric menurut umur yang berjumlah 57 31,7 responden.
Tabel 5.21 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati
versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Umur
Umur Psychocentric
Allocentric Netral
Kurang dari 20 tahun
59 32,2 36 20
10 5,6 20 – 30 tahun
27 15 24 13,3
7 3,9 31 – 40 tahun
5 2,8 6 3,3
0 0 41 – 50 tahun
1 0,6 3 1,7
0 0 Lebih dari 51
tahun 2 1,1
1 0,6 0 0
Total 93 51,7
70 38,9 17 9,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati.
Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan.
Tabel 5.21 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum
di daerah tujuan wisata dengan umur , 93 51,7 responden memilih psychocentric adalah, terdiri dari 58 responden berumur kurang dari 20
tahun, 27 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai
dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri
dari 36 responden berumur kurang dari 20 tahun, 24 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 6 responden berumur 31 sampai
dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih
psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 17 9,4 responden yang terdiri dari 10 responden berumur kurang dari 20 tahun
dan 7 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun. Dengan melihat tabel 5.21 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan menurut umur lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas
dengan melihat lihat dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok terbesar yang
memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 59 32,2 responden.
Tabel 5.22 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar
versus rombongan kecil DenganUmur
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil.
Tabel 5.22 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam
rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 34 18,9
responden yang memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 18 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai
dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia
Umur Psychocentric
Allocentric Netral
Kurang dari 20 tahun
18 10,0 66 36,7
20 11,1 20 – 30 tahun
9 5 40 22,2
9 5,0 31 – 40 tahun
5 45,5 5 2,8
1 0,6 41 – 50 tahun
1 0,6 2 1,1
1 0,6 Lebih dari 51
tahun 1 0,6
2 1,1 0 0
Total 34 18,9
115 63,9 31 17,2
51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 63,9 atau 115 responden, yang terdiri dari 66 responden berumur kurang dari 20
tahun, 40 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 2 responden berumur 41 sampai
dengan 50 tahun dan 2 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah
sebesar 17,2 atau 31 responden yang terdiri dari 20 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1
responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun dan 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun.
Dengan melihat tabel 5.22 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum yang dikelompokan menurut umur,
lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara berombongan atau
memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok menurut umur kurang dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik
allocentric dengan jumlah 66 36,7 responden.
Tabel 5.23 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular
versus daerah tujuan wisata baru denganUmur
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih
baru. Tabel 5.23 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan
kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur.
68 37,8 responden yang memilih psychocentric terdiri dari 38 responden yang berumur kurang dari 20 tahun, 22 responden berumur 21
sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia
51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 41 responden berumur kurang dari 20 tahun,
Umur Psychocentric
Allocentric Netral
Kurang dari 20 tahun
38 21,1 41 22,8
25 13,4 20 – 30 tahun
32 12,2 29 16,1
7 3,9 31 – 40 tahun
5 2,8 4 2,2
2 1,1 41 – 50 tahun
1 0,6 3 1,7
0 0 Lebih dari 51
tahun 2 1,1
0 0 1 0,6
Total 68 37,8
77 42,8 35 19,4
29 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 4 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan 50
tahun. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 35 19,4 responden yang terdiri dari 25 responden
berumur kurang dari 20 tahun, 7 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 2 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 0 responden
berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih.
Dengan melihat tabel 5.23 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut umur lebih
memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok umur kurang dari 20
tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 61 33,9 responden.
Tabel 5.24 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap
versus fasilitas sederhana dan terbatas denganUmur
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap.
Allocentric : Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan
terbatas. Tabel 5.24 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas
yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan umur. 10759,4 responden memilih psychocentric
yang terdiri dari responden berumur kurang dari 20 tahun, 32 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 10 responden berumur
31 sampai dengan 40 tahun, 3 responden berumur 41 sampai dengan Umur
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari 20 tahun
61 33,9 19 10,6
24 13,3 20 – 30 tahun
32 17,8 21 11,7
5 2,8 31 – 40 tahun
10 5,6 0 0
1 0,6 41 – 50 tahun
3 1,7 1 0,6
0 0 Lebih dari 51
tahun 1 0,6
0 0 2 1,1
Total 107 59,4
41 22,8 32 17,8
50 tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 22,8 atau 41 responden, yang terdiri dari
19 responden berumur kurang dari 20 tahun, 21 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 0 responden berumur 31 sampai dengan 40
tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 0 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih
psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 17,8 atau 32 responden yang terdiri dari 24 responden berumur kurang dari 20
tahun, 5 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 0 responden berumur 41 sampai
dengan 50 tahun dan 2 responden berusia 51 tahun lebih. Dengan melihat tabel 5.24 menggambarkan bahwa wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dikelompokan menurut umur lebih menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas
lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Kelompok umur kurang
dari 20 tahun adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 61 33,9 responden.
3. Tabulasi Silang cross tabulation pendidikan sekarang dengan psychocentric dan allocentric.
Tabel 5.25 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman
versusdaerah tujuan denganPendidikan Sekarang
Pendidikan Psychocentric
Allocentric Netral
Sekolah Menengah
Pertama 1 0,6
1 0,6 1 0,6
Sekolah Menengah Atas
41 22,8 21 11,7
12 6,7 Kuliah Diploma
III, IV S1 37 20,6
28 15,6 9 5
Kuliah pasca Sarjana
3 1,7 3 3,3
1 0,6 Sudah tidak
sekolahkuliah, dengan
pendidikan terakhir SMP
SMA DIPLOMA III,
IV S1 S2 S3
13 7,2 6 3,3
3 1,7
Total 95 52,8
59 32,8 26 14,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric
: Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli. Tabel 5.25 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas
kenyamanan daerah tujuan wisata yang disukai oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang
adalah 95 52,8 responden memilih psychocentric, terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 41 responden pendidikan
sekarang SMA, 37 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 13 responden
sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden,
yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 21 responden pendidikan sekarang SMA, 28 responden pendidikan sekarang kuliah
:D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 6 responden sudah tidak bersekolah.
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah adalah 26 14,4 responden, yang terdiri dari 1
responden pendidikan sekarang SMP, 12 responden pendidikan sekarang SMA, 9 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau
S1, 1 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah.
Dengan melihat tabel 5.25 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan oleh pendidikan sekarang lebih
menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok
pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terbesar
yang memiliki karakteristik psychocentric dengan 41 22,8 responden.
Tabel 5.26 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati
versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Pendidikan Sekarang
Pendidikan Psychocentric
Allocentric Netral
Sekolah Menengah
Pertama 1 0,6
1 0,6 1 0,6
Sekolah Menengah Atas
41 22,8 25 13,9
8 4,4 Kuliah Diploma
III, IV S1 37 20,6
30 16,8 7 3,9
Kuliah pasca Sarjana
4 2,2 2 1,1
1 0,6 Sudah tidak
sekolahkuliah, dengan
pendidikan terakhir SMP
SMA DIPLOMA III,
IV S1 S2 S3
10 5,6 12 6,7
0 0
Total 93 51,7
70 38,9 17 9,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati.
Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan.
Tabel 5.26 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum
di daerah tujuan wisata dengan pendidikan sekarang 93 51,7responden memilih psychocentric terdiri dari 1 responden
pendidikan sekarang SMP, 41 responden pendidikan sekarang SMA, 37 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 4 responden
pendidikan sekarang pasca sarjana dan 10 responden sudah tidak bersekolah.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 25 responden
pendidikan sekarang SMA, 30 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 2 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 12
responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau
netral adalah adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 8 responden pendidikan sekarang
SMA, 97 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 1 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 0 responden sudah
tidak bersekolah.
Dengan melihat tabel 5.26 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pendidikan sekarang lebih
memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan.
Wisatawan nusantara kelompok pendidikan Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terbesar yang memiliki karakteristik
psychocentric dengan 41 22,8 responden.
Tabel 5.27 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan AllocentricItem 3 rombongan besar versus rombongan kecil
dengan Pendidikan
Pendidikan Psychocentric
Allocentric Netral
Sekolah Menengah Pertama
1 0,6 1 0,6
1 0,6 Sekolah Menengah
Atas 11 6,1
46 25,6 17 9,4
Kuliah Diploma III, IV S1
13 7,2 50 27,8
11 6,1 Kuliah pasca Sarjana
3 1,7 4 2,2
0 0 Sudah tidak
sekolahkuliah, dengan pendidikan
terakhir SMP SMA DIPLOMA III, IV
S1 S2 S3 6 3,3
14 7,8 2 1,1
Total 34 18,9
115 63,9 31 17,2
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata dengan orang banyak dan memakai jasa tour.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau dalam rombongan kecil.
Tabel 5.27 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama
dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan
sekarang. 34 18,9 responden yang memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 18 responden berumur kurang dari 20 tahun, 9
responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun, 1 responden berumur 41 sampai dengan 50
tahun dan 1 responden berusia 51 tahun lebih. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari
66 responden berumur kurang dari 20 tahun, 40 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 5 responden berumur 31 sampai dengan 40
tahun, 2 responden berumur 41 sampai dengan 50 tahun dan 2 responden berusia lebih dari 51 tahun. Responden yang tidak memilih
psychocentric dan allocentric atau netral adalah sebesar 31 17,2 responden yang terdiri dari 20 responden berumur kurang dari 20
tahun, 9 responden berumur 21 sampai dengan 30 tahun, 1 responden berumur 31 sampai dengan 40 tahun dan 1 responden berumur 41
sampai dengan 50 tahun.
Dengan melihat tabel 5.27 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pendidikan lebih
menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara berombongan atau
memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok kuliah diploma IIIIV atau S1 adalah kelompok yang terbesar memiliki karakteristik
allocentric dengan jumlah 50 27,8 responden.
Tabel 5.28 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular
versus daerah tujuan wisata baru dengan Pendidikan Sekarang
Pendidikan Psychocentric
Allocentric Netral
Sekolah Menengah
Pertama 1 0,6
1 0,6 1 0,6
Sekolah Menengah Atas
11 6,1 46 25,6
17 9,4 Kuliah Diploma
III, IV S1 13 7,2
50 27,8 11 6,1
Kuliah pasca Sarjana
3 1,7 4 2,2
0 0 Sudah tidak
sekolahkuliah, dengan
pendidikan terakhir SMP
SMA DIPLOMA III,
IV S1 S2 S3
6 3,3 14 7,8
2 1,1
Total 34 18,9
115 63,9 31 17,2
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih
baru.
Tabel 5.28 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru
yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan pendidikan sekarang. 68 37,8 responden yang memilih
psychocentric, terdiri dari 2 responden pendidikan sekarang SMP, 23 responden pendidikan sekarang SMA, 29 responden pendidikan sekarang
kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 11 responden sudah tidak bersekolah.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden, yang terdiri dari 0 responden pendidikan sekarang SMP, 31 responden
pendidikan sekarang SMA, 34 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 4 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 8
responden sudah tidak bersekolah. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral
adalah 35 19,4 responden, yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 20 responden pendidikan sekarang SMA, 11 responden
pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 0 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah
Dengan melihat tabel 5.28 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut pendidikan sekarang lebih
memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok Kuliah
Diploma IIIIV atau S1 adalah kelompok yang memiliki karakteristik allocentric terbesar dengan jumlah 50 27,8 responden.
Tabel 5.29 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap
versus fasilitas sederhana dan terbatas denganPendidikan Sekarang
Pendidikan Psychocentric
Allocentric Netral
Sekolah Menengah
Pertama 2 1,1
1 0,6 0 0
Sekolah Menengah Atas
46 25,6 13 7,2
15 8,3 Kuliah Diploma
III, IV S1 41 22,8
20 11,1 13 7,2
Kuliah pasca Sarjana
3 1,7 4 2,2
0 0 Sudah tidak
sekolahkuliah, dengan
pendidikan terakhir SMP
SMA DIPLOMA III,
IV S1 S2 S3
15 8,3 3 1,7
4 2,2
Total 107 59,4
41 22,8 32 17,8
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas
lengkap. Allocentric
: Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas.
Tabel 5.29 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan
fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke
museum dengan pendidikan sekarang. 107 59,4 memilih psychocentric responden, yang terdiri dari 2 responden pendidikan
sekarang SMP, 46 responden pendidikan sekarang SMA, 41 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau S1, 3 responden pendidikan
sekarang pasca sarjana dan 15 responden sudah tidak bersekolah. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden,
yang terdiri dari 1 responden pendidikan sekarang SMP, 13 responden pendidikan sekarang SMA, 20 responden pendidikan sekarang kuliah
:D34 atau S1, 4 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 3 responden sudah tidak bersekolah.
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah adalah 32 17,8 responden, yang terdiri dari 0
responden pendidikan sekarang SMP, 15 responden pendidikan sekarang SMA, 13 responden pendidikan sekarang kuliah :D34 atau
S1, 0 responden pendidikan sekarang pasca sarjana dan 4 responden sudah tidak bersekolah
Dengan melihat tabel 5.29 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasar jenis pendidikan lebih
menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang
menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara dengan kelompok kuliah diploma IIIIV atau S1 memiliki
karakteristik psychocentric terbesar dengan jumlah 41 22,8 responden.
4. Tabilasi Silangcross tabulation jenis pekerjaan sekarang dengan psychocentric dan allocentric.
Tabel 5.30 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman
versusdaerah tujuan denganJenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Psychocentric
Allocentric Netral
PNS 0 0,0
1 0,6 0 0,0
Swasta 11 6,1
11 6,1 2 1,1
Wiraswasta 3 1,7
2 1,1 0 0,0
Profesional 3 1,7
0 0,0 1 0,6
Pelajar dan Mahsiswa
74 41,1 44 24,4
22 12,2 Lain-lain
4 2,2 1 0,6
1 0,6 Total
95 52,8 59 32,8
26 14,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman.
Allocentric : Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli.
Tabel 5.30 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 95 52,8 responden memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 0
responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja
sebagai profesional, 74 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada
kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah adalah 59 32,8 responden, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS,
11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 44
responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban .
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 26 14,4 responden, yang terdiri dari 0 responden
bekerja sebaga PNS, 2 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai
profesional, 22 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom
jawaban . Dengan melihat tabel 5.30 menggambarkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang
menantang dan asli. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki
karakteristik psychocentric dengan jumlah 74 41,1 responden.
Tabel 5.31 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati
versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Psychocentric
Allocentric Netral
PNS 1 0,6
0 0,0 0 0,0
Swasta 10 5,6
14 7,8 0 0,0
Wiraswasta 3 1,7
2 1,1 0 0,0
Profesional 3 1,7
1 0,6 0 0,0
Pelajar dan Mahsiswa
74 41,1 49 27,2
17 9,4 Lain-lain
2 1,1 4 2,2
0 0,0 Total
93 51,7 70 38,9
17 9,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat
dan menikmati. Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan
melakukan kegiatan. Tabel 5.31 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di daerah tujuan wisata dengan jenis pekerjaan. 93 51,7 responden
yang memilih psychocentric terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 10 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden
bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 74 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden
memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban .
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 14 responden
bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 49 responden
bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban .
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 0 responden
bekerja sebaga PNS, 0 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai
profesional, 17 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom
jawaban . Dengan melihat tabel 5.31 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada melakukan
aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah
kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 74 41,1 responden.
Tabel 5.32 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar
versus rombongan kecil dengan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Psychocentric
Allocentric Netral
PNS 0 0,6
1 0,6 0 0,0
Swasta 3 1,7
20 11,1 1 0,6
Wiraswasta 1 0,6
3 1,7 1 0,6
Profesional 1 0,6
3 1,7 0 0,0
Pelajar dan Mahsiswa
26 14,4 86 47,2
28 15,6 Lain-lain
3 1,7 2 1,1
1 0,6 Total
34 18,9 115 63,9
31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata
dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau
dalam rombongan kecil. Tabel 5.32 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180
wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 34 18,9 responden memilih psychocentric, terdiri dari 0
responden bekerja sebagai PNS, 3 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja
sebagai profesional, 26 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 3 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada
kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115 63,9 responden, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 20
responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 86
responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban.
Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 31 17,2 responden, yang terdiri dari 0 responden
bekerja sebaga PNS, 1 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai
profesional, 28 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom
jawaban . Dengan melihat tabel 5.32 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding
datang ke daerah tujuan wisatawan secara berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan
mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 86 47,2 responden.
Tabel 5.33 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular
versus daerah tujuan wisata baru dengan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Psychocentric
Allocentric Netral
PNS 1 0,6
0 0,0 0 0,0
Swasta 11 6,1
11 6,1 2 1,1
Wiraswasta 2 1,1
3 1,7 0 0,0
Profesional 3 1,7
0 0,0 1 0,6
Pelajar dan Mahsiswa
47 26,1 61 33,9
32 17,8 Lain-lain
4 2,2 2 1,1
0 0,0 Total
68 37,8 77 42,8
35 19,4 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang
popular. Allocentric
: Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih baru.
Tabel 5.33 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru
yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jenis pekerjaan. 68 37,8 responden memilih
psychocentric, terdiri dari 1 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 2 responden bekerja
sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional, 47 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden
memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 77 42,8 responden,
yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 11 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 3 responden bekerja sebagai
wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 61 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 2 responden memiliki pekerjaan
yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 35 19,4
responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 2 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja
sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 32 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 0 responden
memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Dengan melihat tabel 5.33 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan berdasarkan jenis pekerjaan lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan
daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang
memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 77 42,8 responden.
Tabel 5.34 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap
versus fasilitas sederhana dan terbatas Dengan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Psychocentric
Allocentric Netral
PNS 1 0,6
0 0 0 0
Swasta 14 7,8
7 3,9 3 1,7
Wiraswasta 4 2,2
1 0,6 0 0
Profesional 3 1,7
0 0 1 0,6
Pelajar dan Mahsiswa
81 45 32 17,8
27 15 Lain-lain
4 2,2 1 0,6
1 0,6 Total
107 59,4 41 22,8
32 17,8 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas
lengkap. Allocentric
: Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas.
Tabel 5.34 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan
fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke
museum dengan jumlah pemasukan. 107 59,4 responden memilih psychocentric adalah, yang terdiri dari 1 responden bekerja sebagai
PNS, 14 responden bekerja sebagai pegawai swasta, 4 responden bekerja sebagai wiraswasta, 3 responden bekerja sebagai profesional,
81 responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 4 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 41 22,8 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebagai PNS, 7 responden
bekerja sebagai pegawai swasta, 1 responden bekerja sebagai wiraswasta, 0 responden bekerja sebagai profesional, 32 responden
bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban . Responden yang tidak
memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 32 17,8 responden, yang terdiri dari 0 responden bekerja sebaga PNS, 0
responden bekerja sebagai pegawai swasta, 0 responden bekerja sebagai wiraswasta, 1 responden bekerja sebagai profesional, 27
responden bekerja sebagai pelajarmahasiswa dan 1 responden memiliki pekerjaan yang tidak dicantumkan pada kolom jawaban .
Dengan melihat tabel 5.34 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan menurut jenis pekerjaan lebih menyukai
dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada
pengunjung, dari pada daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara yang memiliki pekerjaan
pelajar dan mahasiswa adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 81 45 responden.
5. Tabulasi Silang cross tabulation jumlah pemasukanuang saku dengan psychocentric dan allocentric
Tabel 5.35 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 1 daerah tujuan wisata yang nyaman
versusdaerah tujuan dengan Jumlah Pemasukan
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari Rp. 500.000,00
38 21,1 23 12,8
15 8,3 Rp.500.000,00-
Rp.1.000.0000,00 27 15
14 7,8 4 2,2
Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000
15 8,3 13 7,2
3 1,7 Rp. 2.000.100,00-
Rp. 3.000.000,00 8 4,4
6 3,3 4 2,2
Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00
2 1,1 3 1,7
0 0 Lebih dari Rp.
4.000.000,00 5 2,8
0 0,0 0 0,0
Total 95 52,8
59 32,8 26 14,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric : Suka dengan tujuan wisata yang nyaman. Allocentric
: Suka dengan tujuan wisata yang menantang dan asli.
Tabel 5.35 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation fasilitas kenyamanan daerah tujuan wisata yang dipilih oleh 180 wisatawan
nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah pemasukan. 95 52,8 responden memilih psychocentric terdiri dari 38 responden
berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 27 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per
bulan, 15 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per
bulan, 5 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 59 32,8 responden,
yang terdiri dari 23 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 14 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00
sampai dengan
Rp.1.000.000,00 per
bulan, 13
responden berpenghasilan Rp.1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per
bulan, 6 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00
per bulan,
3 responden
berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 0
responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral 26 14,4
responden, yang terdiri dari 15 responden berpenghasilan kurang dari Rp.500.000,00 per bulan , 4 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00
sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp.1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 4
responden berpenghasilan
Rp.2.000.100,00 sampai
dengan Rp.3.000.000,00
per bulan,
responden berpenghasilan
Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00
Dengan melihat tabel 5.35 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara dikelompokan menurut jumlah pemasukan lebih menyukai
daerah tujuan wisata yang nyaman dari pada daerah tujuan wisata yang menantang dan asli. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan
kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 38 21,1 responden
Tabel 5.36 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 2 aktivitas melihat-lihat dan menikmati
versus melihat–lihat dan melakukan kegiatan dengan Jumlah Pemasukan
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari Rp. 500.000,00
42 23,3 24 13,3
10 5,6 Rp.500.000,00-
Rp.1.000.0000,00 26 14,4
16 8,9 3 1,7
Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000
11 6,1 18 10
2 1,1 Rp. 2.000.100,00-
Rp. 3.000.000,00 9 5
8 4,4 1 0,6
Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00
3 1,7 2 1,1
0 0 Lebih dari Rp.
4.000.000,00 2 1,1
2 1,1 0 0,0
Total 93 51,7
70 38,9 17 9,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16 Keterangan :
Psychocentric: Aktivitas utama di daerah tujuan wisata meihat-lihat dan menikmati.
Allocentric : Aktivitas utama di daerah tujuan wisata melihat-lihat dan melakukan kegiatan.
Tabel 5.36 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation aktivitas utama 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum
di daerah tujuan wisata dengan jumlah pemasukan. 93 51,7 respondenmemilih psychocentric terdiri dari 42 responden
berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan, 26 responden
berpenghasilan Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 11 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan
Rp.2.000.000,00 per bulan, 9 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden
berpenghasilan Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00.
Sedangkan yang memilih allocentric adalah 70 38,9 responden, yang terdiri dari 24 responden berpenghasilan kurang dari Rp.
500.000,00 per bulan , 16 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai
dengan Rp.1.000.000,00
per bulan,
18 responden
berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan
Rp.3.000.000,00 per
bulan, 2
responden berpenghasilan
Rp.3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang
tidak memilih psychocentric dan allocentric atau netral adalah 17 9,4 responden, yang terdiri dari 10 responden berpenghasilan
kurang dari Rp.500.000,00 per bulan , 3 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 2 responden
berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan
Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden
berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.36 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan menurut jumlah pemasukan lebih memilih untuk melakukan aktivitas melihat lihat saja dari pada
melakukan aktivitas dengan melihat lihat dan dan melakukan kegiatan.Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari
Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang memiliki karakteristik psychocentric dengan jumlah 42 23,3 responden.
Tabel 5.37 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 3 rombongan besar
versus rombongan kecil dengan Jumlah Pemasukan
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari Rp. 500.000,00
13 7,2 48 26,7
15 8,3 Rp.500.000,00-
Rp.1.000.0000,00 7 3,9
31 17,2 7 3,9
Rp. 1.000.100,00-Rp.
2.000.000 7 3,9
16 8,9 8 4,4
Rp. 2.000.100,00-Rp.
3.000.000,00 3 1,7
15 8,3 0 0
Rp. 3.000.100,00-
Rp. 4.000.000,00 3 1,7
2 1,1 0 0
Lebih dari Rp. 4.000.000,00
1 0,6 3 1,7
1 0,6 Total
34 18,9 115 63,9
31 17,2 Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka pergi berombongan ke daerah tujuan wisata
dengan orang banyak dan memakai jasa tour. Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata sendiri atau
dalam rombongan kecil. Tabel 5.37 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata secara bersama-sama dalam rombongan besar atau rombongan kecil yang dipilih oleh 180
wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum dengan jumlah penghasilan. 34 18,9 responden memilih psychocentric, yang terdiri
dari 13 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 7 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan
Rp.1.000.000,00 per bulan, 7 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 3 responden
berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan
Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric adalah 115
63,9 responden, yang terdiri dari 48 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 31 responden berpenghasilan
Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 16 responden
berpenghasilan Rp.
1.000.100,00 sampai
dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 15 responden berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per
bulan, 3 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau
netral adalah 31 17,2 responden, yang terdiri dari 15 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 7 responden
berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan
Rp.2.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden
berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00
Dengan melihat tabel 5.37 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan pada jumlah pemasukan
lebih menyukai datang ke daerah tujuan wisata dengan rombongan kecil dibanding datang ke daerah tujuan wisatawan sebara
berombongan atau memakai tour. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang
memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 48 26,7 responden
Tabel 5.38 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 4 daerah tujuan wisata popular
versus daerah tujuan wisata baru dengan Jumlah Pemasukan
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari Rp. 500.000,00
23 12,8 32 17,8
21 11,7 Rp.500.000,00-
Rp.1.000.0000,00 19 10,8
18 10 8 4,4
Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000
13 7,2 14 7,8
4 2,2 Rp. 2.000.100,00-
Rp. 3.000.000,00 8 4,4
8 4,4 0 0
Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00
2 1,1 3 1,7
0 0 Lebih dari Rp.
4.000.000,00 3 1,7
2 1,1 1 0,6
Total 68 37,8
77 42,8 35 19,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 2013 Keterangan :
Psychocentric : Suka berkunjung ke daerah tujuan wisata yang popular.
Allocentric : Suka berkunjung ke daerah tujan wisata yang masih
baru. Tabel 5.38 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation
melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang popular atau baru yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke
museum dengan jumlah pemasukan. 68 37,8 respondenmemilih psychocentric terdiri dari 23 responden berpenghasilan kurang dari Rp.
500.000,00 per bulan , 19 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai
dengan Rp.1.000.000,00
per bulan,
13 responden
berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan
Rp.3.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 3 responden
berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric 77 42,8 responden, yang terdiri dari 32 responden
berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 18 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per
bulan, 14 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 8 responden berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 3 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per
bulan, 2 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau
netral 35 19,4 responden, yang terdiri dari 21 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 8 responden
berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan
Rp.2.000.000,00 per bulan, 2 responden berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per
bulan, 0 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00 Dengan melihat tabel 5.38 maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan
nusantara yang dikelompokan berdasarkan jumlah pemasukan lebih memilih daerah tujuan wisata yang masih baru dibanding dengan
daerah wisata yang popular. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok terbesar yang
memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 32 17,8 responden
Tabel 5.39 Tabulasi Silang
Cross Tabulation Psychocentric dan Allocentric Item 5 fasilitas lengkap
versus fasilitas sederhana dan terbatas dengan Jumlah Pemasukan
Psychocentric Allocentric
Netral
Kurang dari Rp. 500.000,00
23 12,8 32 17,8
21 11,7 Rp.500.000,00-
Rp.1.000.0000,00 19 10,8
18 10 8 4,4
Rp. 1.000.100,00- Rp. 2.000.000
13 7,2 14 7,8
4 2,2 Rp. 2.000.100,00-
Rp. 3.000.000,00 8 4,4
8 4,4 0 0
Rp. 3.000.100,00- Rp. 4.000.000,00
2 1,1 3 1,7
0 0 Lebih dari Rp.
4.000.000,00 3 1,7
2 1,1 1 0,6
Total 68 37,8
77 42,8 35 19,4
Sumber : Pengolahan data primer kuesioner menggunakan SPSS 16
Keterangan : Psychocentric: Suka daerah tujuan wisata yang menyediakan fasilitas
lengkap. Allocentric
: Tidak bermasalah dengan fasilitas sederhana dan terbatas.
Tabel 5.39 menggambarkan tabulasi silang Cross Tabulation melakukan kunjungan ke daerah tujuan wisata yang menyediakan
fasilitas lengkap atau menyediakan fasilitas sederhana dan terbatas yang dipilih oleh 180 wisatawan nusantara yang berkunjung ke
museum dengan jumlah pemasukan. 107 59,4 respondenmemilih psychocentric, yang terdiri dari 49 responden berpenghasilan kurang
dari Rp. 500.000,00 per bulan , 23 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 15 responden
berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 11 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan
Rp.3.000.000,00 per bulan, 5 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, 4 responden
berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Sedangkan yang memilih allocentric 41 22,8 responden, yang terdiri dari 11 responden
berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 13 responden berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per
bulan, 12 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan Rp.2.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp.
2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per
bulan, 1 responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00. Responden yang tidak memilih psychocentric dan allocentric atau
netral 32 17,8 responden, yang terdiri dari 16 responden berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan , 9 responden
berpenghasilan Rp. 500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00 per bulan, 4 responden berpenghasilan Rp. 1.000.100,00 sampai dengan
Rp.2.000.000,00 per bulan, 0 responden berpenghasilan Rp. 2.000.100,00 sampai dengan Rp.3.000.000,00 per bulan, 0 responden
berpenghasilan Rp. 3.000.100,00 sampai dengan Rp.4.000.000,00 per bulan, responden berpenghasilan lebih dari Rp.4.000.000,00
Dengan melihat tabel 5.39 menggambarkan bahwa wisatawan nusantara yang dikelompokan berdasarkan jenis penghasilan lebih
menyukai dengan daerah tujuan wisata yang memberikan fasilitas lengkap kepada pengunjung dari pada daerah tujuan wisata yang
menyediakan fasilitas terbatas dan sederhana. Wisatawan nusantara kelompok penghasilan kurang dari Rp.500.000,00 adalah kelompok
terbesar yang memiliki karakteristik allocentric dengan jumlah 32 17,8 responden.
V.9. Tabulasi Silang