METODE PENELITIAN Karakteristik segmentasi demografis dan psikografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

III.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif eksploratif. Penelitian eksploratif adalah memetakan dan mengolah menentukan prioritas Cooper dan Emory,1996:126. “Exploratory research is appropriate for the total study in topic areas wher developed data are limited. In most other studies , exploration is the first stage of projet and is used to orient the researcher and study. The objective of exploration is the development of hypothesis, not testing.Cooper and Schindler 2008 : 157” Penelitian eksploratif sangat cocok dilakukan pada penelitian keseluruhan dalam bidang-bidang di mana data dikembangkan adalah terbatas. Kebanyakan penelitian eksploratif merupakan tahap pertama dari satu proyek dan dipakai sebagai orientasi bagi peneliti dan penelitian itu sendiri. Tujuan eksploratif adalah pengembangan hipotesis bukan pengujiannya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berdasar pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dan analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan Sugiyono,2010:13. Filsafat positivisme memandang 25 realitasfenomena dapat diklasifikasikan, relatif tetap, kongkrit, teramati, terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat Sugiyono, 2010:13. Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono 2010:33, penelitian kuantitatif cocok untuk digunakan untuk mendapat informasi yang luas dari suatu populasi. III.2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah pengunjung yang berkunjung ke museum di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedang objek penelitiannya adalah museum di Daerah Istimewa Yogyakarta. III.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2010:115. Penelitian ini akan melibatkan populasi museum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono 2010:116. Dengan memilih populasi wisatawan nusantara museum yang berkunjungke museum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta maka sampel yang dipilih adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke 6 museum Museum Monumen Jogja Kembali, Monumen Ulen Sentalu, Monumen Gunung Merapi, Museum Benteng Vredebrug, Museum Sono Budoyo, Museum Biologi UGM yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. III.4. Teknik Pengambilan Sampel Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sempel yang tidak memberikan peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi dipilih menjadi sampel Sugiyono 2010:120-121. Teknik pengambilan sampel Nonprobability Sampling pada penelitian ini mengunakan purposive samplingdimana dikatakan oleh Sugiyono 2010 teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, dimana pertimbangan tertentu adalah orang yang dianggap paling tahu apa yang kita harapkan atau dia sebagai penguasa yang akan membantu menjelajahi obyeksubyek sosial yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling juga dikatakan Cooper dan Schinder : Researcher choose participants arbitrarily for their unique characteristics or their experience, attitudes, or perceptions; as conceptual or the theoretical categories of participants develop during the interviewing process, researchers seek week new participants to challenge emerging patterns. Cooper dan Schindler 2008:169 Dapat diartikan sebagai Peneliti memilih peserta sewenang-wenang untuk karakteristik unik mereka atau pengalaman mereka, sikap, atau persepsisebagai konseptual atau kategori teoritis peserta mengembangkan selama proses penelitian, peneliti mencari peserta baru untuk menantangmembahas pola yang muncul. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel secara terukur menurut keterwakilan jumlah pengunjung dilihat dari museum yang paling banyak dikunjungi dan disertai kriteria kriteria tertentu yaitu : 1. Berada di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.Pemilihan dua daerah yaitu Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman karena sebagian besar letak museum berada 2. Sampel berdasar syarat–syarat yang dibagi dalam 3 golongan tema koleksi sejarah dan perjuangan bangsa, seni dan budaya, pengetahuan dan teknologi sehingga dipilihlah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman memiliki 3 golongan tema, yaitu sejarah dan perjuangan bangsa, seni dan budaya, pengetahuan dan teknologi. 3. Wisatawan nusantara minimal sedang berusia 13 tahun atau minimal sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menegah Pertama dan sudah lulus dari Sekolah Dasar. 4. Responden tidak berada dalam kelompok yang sama. Tabel 3.1 Museum yang Terdapat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta No Nama Museum Jenis dan Tema Museum Lokasi Museum 1 Museum Dewantara Kirti Griya Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 2 Museum Sasmitaloka Pangsar Jendral Sudirman Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 3 Museum Pusat TNI AD Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 4 Museum Monumen P. Diponegoro Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 5 Museum Bahari Yogyakarta Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 6 Museum Benteng Vredeburg Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 7 Museum Negri Sonobudoyo Unit 1 dan 2 Seni dan Budaya Kota Yogyakarta 8 Museum Kraton Yogyakarta Seni dan Budaya Kota Yogyakarta 9 Museum Batik Yogyakarta Seni dan Budaya Kota Yogyakarta 10 Museum Puro Pakualam Seni dan Budaya Kota Yogyakarta 11 Museum Mata “Dr.Yap” Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta 12 Museum Biologi UGM Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta 13 Museum Sandi Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta No Nama Museum Jenis dan Tema Museum Lokasi Museum 14 Museum Anak Kolong Tangga Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta 15 Museum Gembira Loka Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta 16 Museum Monumen Yogya Kembali. Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kabupaten Sleman 17 Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kabupaten Sleman 18 Museum Pergerakan Wanita Indonesia Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kabupaten Sleman 19 Museum Ullen Sentalu Seni dan Budaya Kabupaten Sleman 20 Museum Seni Lukis Affandi Seni dan Budaya Kabupaten Sleman 21 Museum Seni Lukis Kontenporer Seni dan Budaya Kabupaten Sleman 22 Museum Gunung Merapi Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Sleman Sumber : diolah dari berbagai sumber. Dari 22 museum yang terdapat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman maka dipilih 6 museum dengan pembagian masing masing Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman dipilih 3 museum dengan tema yang berbeda dengan total 180 responden. Enam museum yang dipilih berdasarkan pertimbangan letak strategis museum dan museum yang sering dikunjungi wisatawan. Tabel 3.2 Enam Museum di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman yang Diteliti No Nama Museum Jenis Museum Letak 1 Museum Benteng Vredeburg Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kota Yogyakarta 2 Museum Negri Sono Budoyo Unit 1 dan Unit 2 Seni dan Budaya Kota Yogyakarta 3 Museum Biologi UGM Pengetahuan dan Teknologi Kota Yogyakarta 4 Museum Monumen Yogya Kembali Sejarah dan Perjuangan Bangsa Kabupaten Sleman 5 Museum Ullen Sentalu Seni dan Budaya Kabupaten Sleman 6 Museum Gunung Merapi Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Sleman III.5. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah : 1. Karakteristik Demografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum. 2. Karakteristik Psikografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum. 3. Karakteristik perilaku konsumen wisatawan nusantara dalam motivasi berkunjung. 4. Perbedaan minat karakteristik loyalitas pada kunjungan ke museum dilihat dari segmentasi demografis dan psikografis. III.6. Operasionalisasi variabel III.6.1. Operasionalisasi variabel yang dilakukan adalah : a. Karakteristik Demografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum: 1. Jenis kelamin wisatawan nusantara apakah laki-laki atau perempuan yang melakukan kunjungan museum. 2. Usia wisatawan nusantara pada saat melakukan kunjungan ke museum. a. Kurang dari 20 tahun b. 21 – 30 tahun c. 31 – 40 tahun d. 41 – 50 tahun e. 51 tahun lebih 3. Jenis pekerjaan yang dimiliki wisatawan nusantara pada saat melakukan kunjungan ke museum. a. Pegawai negeri sipil b. Tentara Nasional Indonesia TNI dan Polri c. Pegawai Swasta d. Wiraswasta e. Profesional f. Pelajar dan Mahasiswa g. Pekerjaan Lain-lain 4. Pendidikan terakhir wisatawan nusantara pada saat berkunjung ke museum. a. Tamat Sekolah Dasar b. Tamat Sekolah Menengah Pertama c. Tamat Sekolah Menengah Atas d. Tamat Diploma I,II,III e. Tamat Sarjana S1 f. Tamat Pasca Sarjana S2, S3 5. Jumlah pemasukan a. Kurang dari Rp. 500.000,00bulan b. Rp. 500.000,00 – Rp. 1.000.000,00bulan c. Rp. 1.000.100,00 – Rp. 2.000.000,00bulan d. Rp. 2.000.100,00 – Rp. 3.000.000,00bulan e. Rp 3.000.100,00 – Rp. 4.000.000,00bulan f. Lebih dari Rp. 4.000.000,00bulan b. Karakteristik Psikografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum. Plog seperti dikutip oleh Park dan Jang 2011membagi jenis kepribadian menjadi dua bagian, yaitu Psychocentric dan Allocentric. Tabel 3.3 Karakteristik Psikografis Psychocentric dan Allocentric Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Museum Karakteristik Psychocentric Karakteristik Allocentric Suka dengan daerah tujuan wisata yang nyaman. Suka dengan daerah tujuan wista yang menantang dan asli. Kurang eksplorasi daerah tujuan wisata. Eksplorasi daerah tujuan wisata. Bersifat konservatif. Bersifat terbuka. Daerah tujuan wisata yang popular. Daerah tujuan wisata yang masih baru. Fasilitas lengkap. Fasilitas yang alami atau sederhana. Sumber : Park dan Jang 2011 c. Karakteristik motivasi konsumen wisatawan nusantara. Motivasi atau keinginan wisatawan nusantara dalam kunjungan ke museum. d. Loyalitas Kunjungan Konsumen 1. Berencana kunjungan kembali ke museum. 2. Berkunjung ke museum walaupun ada daya tarik wisata yang berbeda. III.6.2. Skala Penelitian a. Skala Likert Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 2010:132 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Tingkat kesetujuan responden terhadap variabel yang ditanyakan adalah : Sangat setuju : diberi skor 5 Setuju : diberi skor 4 Ragu-ragu : diberi skor 3 Tidak setuju : diberi skor 2 Sangat tidak setuju : diberi skor 1 b. Skala Diferensial Semantik Penelitian ini selain menggunakan Skala Likert juga menggunakan Skala Difrensial Semantik. Skala difrensial semantic mengukur psikologis menggunakan kata sifat bipolar dari sebuah objek sikap Cooper dan Schindler 2006:42. III.6.3. Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabpada kuesioner. Pertanyaan kuesioner berdasar pada 4 pertanyaan yaitu : 1. Karakteristik demografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di Yogyakarta. 2. Karakteristik psikografis wisatawan nusantara yang berkunjung ke museum di Yogyakarta. 3. Karakteristik motivasi konsumen wisatawan nusantara dalam dalam motivasi kunjungan ke museum. 4. Loyalitas kunjungan ke museum. III.7. Uji Instrumen Penelitian Uji keabsahan instrument penelitian kuantitatif dilakukan sebagai berikut: III.7.1. UjiFace Validity a. Validitas muka menunjukkan sejauh mana suatu instrumen tampak pada permukaan mampu mengukur kualitas variabel yang diinginkan Ayubi, www.staf.ui.ac.id diakses pada tanggal 12 Septrmber 2012 b. Face validity merupakan pengukuran validitas berdasarkan pendapat dari para ahli atas instrumen yang digunakan Sekaran, 2004: dikutip www.thesis.binus.ac.iddiakses pada tanggal 12 September 2012. Uji Face Validity dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi dan dengan dibantu berbagai tinjauan literatur. III.7.2. Uji Construct Validity Pengujian validitas konstruksi Construct Validityadalah instrumen yang dibuat dari pengujian para ahli dengan pengalaman empiris di uji cobakan dari mana populasi diambil Sugiyono 2010:177. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasi antara skor faktor dengan skor total Sugiyono 2010:177. III.7.3. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah konsitensi dan stabilitas dari suatu skor skala pengukuran Kuncoro 2009:175. Pengujian reliabilitas dilakukan secara eksternal maupun internal. Penujian secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest stability, equivalent, dan gabungan keduanya dan pengujian secara internal dengan menggunakan internal consistency Sugiyono 2010:184-185. Untuk penelitian ini akan menggunakan pengujian secara internal dimana dilakukan dengan uji-coba instrumen sekali saja kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono 2010:185. Pengujian instrumen dapat dilakukan dengan Spearman Brown Split galf. a. Rumus Spearman Brown : = Dimana : = Reliabilitas internal seluruh instrumen. =korelasi produk momen antara belahan pertama dan kedua. III.8. Teknik Analisis Data III.8.1. Teknik Persentase Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuesioner, kemudian didiskripsikan dengan cara menggunakan analisis persentase. Rumus : P = × 100 P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah Responden III.8.2. Teknik Cross Tabulation Cross – Tabulation is a technique for comparing data from tow or more categorical variables such as gender and selection by one company for an overseas assignment Cooper and Schindler 2010:459. Dapat diartikan sebagai Cross-Tabulasi adalah teknik untuk membandingkan data dari variabel kategori derek atau contohnya seperti gender dan seleksi oleh satu perusahaan untuk tugas di luar negeri Cooper dan Schindler 2010:459. Atau Cross - Tabulation a Technique for comparing data from tow or more categorical variables Cooper and Schindler 2010:702atau yang dapat diartikan teknik untuk membandingkan data dari dua variabel atau lebih Cooper dan Schindler 2010:459. Santoso dan Tjiptono 2001, p137 yang dikutip pada thesis.binus.ac.id mengatakan bahwa penelitian cross-tab tabulasi silang menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom. Rumus cross tab tabulasi silang menurut Umar 2003:192 adalah r = ∑ ∑ ∑ { ∑ ∑ } ∑ – ∑ dimana : u = koding untuk variabel X v = koding untuk variabel Y = frekuensi dalam interval variabel X = frekuensi dalam interval variabel Y = frekuensi dalam setiap sel = banyaknya data.

BAB IV GAMBARAN UMUM MUSEUM

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

2 5 65

EFEKTIVITAS SPECIAL EVENT BERSIFAT EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PROSES KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG :Survei terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung.

1 6 67

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN NUSANTARA BERKUNJUNG KE PASAR SENI SUKAWATI GIANYAR.

15 139 52

Karakteristik Segmentasi Demografis dan Psikografis Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Museum di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 197