Perilaku Konsumen Tinjauan Literatur

II.1.3. Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen adalah : “Consumer behavior is the study of how individuals, groups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and wants”Kotler dan Keller, 2012:151”. Mangkunegara dan Prabu 2008:3, seperti dikutip melalui Husaini, 2011 mengatakan tindakan–tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, meggunakan suatu produk, peranan, sumber–sumber lainya. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, dan pribadi. Kotler dan Keller 2012:151. Kotler dan Keller 2012:161 menggambarkan model perilaku konsumen. Berikut gambar model perilaku konsumen Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen Sumber : Kolter dan Keller, 2012:161 Psikologi Konsumen • Mot ivasi • Presepsi • Pembel aj aran • Memori Proses Keputusan Pembelian • Pengenalan masalah • Pencarian informasi • Penilaian alternatif • Keputusan pembelian • Prilaku pasca pembelian Karakteristik Konsumen • Budaya • Sosial • Personal Ransangan Lain • Ekonomi • Teknologi • Politik • Budaya Ransangan Pemasaran • Produk Jasa • Harga • Distribusi • Komunikator Keputusan Pembelian • Pilihan produk • Pilihan merek • Pilihan deler • Jumlah pembelian • Saat yang tepat melakukan pembelian • metode pembayaran Dari pengertian diatas bahwa perilaku konsumen sangat erat dengan hubungan antara faktor utama dalam mempengaruhi pembelian didorong dengan psikologi konsumen dan karakteristik konsumen sampai konsumen membuat keputusan untuk membeli. Menurut Abraham Maslow yang dikutip oleh Kotler dan Keller 2012:160 orang didorong oleh kebutuhan pada waktu tertentu karena : “Kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling mendesak untuk kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting bagi diri mereka dan kemudian mencoba untuk memuaskan yang paling penting berikutnya. Misalnya, orang kelaparan kebutuhan 1 tidak akan tertarik pada kejadian terbaru dalam dunia seni kebutuhan 5, maupun dalam bagaimana dia dipandang oleh orang lain butuh 3 atau 4, atau bahkan dalam apakah ia bernapas udara bersih kebutuhan 2, tetapi ketika ia memiliki cukup makanan dan air, kebutuhan berikutnya yang paling penting akan menjadi penting”, Kotler dan Keler 2012:161-162. Gambar 2.3 Maslow’s Hierarchy of Needs Sumber : Kolter dan Keller, 2012:161 5. Sel f act ual i zat i on Needs sel f -devel opment and r eal i zat i on 4. Est eem Needs sel f -est eem, r ecogni t i on, st at us 3. Soci al Needs sense of bel ongi ng, l ove 2. Saf et y Needs secur i t y, pr ot ect i on 1. Physi ol ogi cal Needs f ood, wat er , shel t er Kotler dan Keller mengatakan yang mempengaruhi penggolongan pembelian adalah: “Four main psychological processes that affect consumer behavior are motivation, perception, learning, and memory” Kotler dan Keller 2012:177. II.1.4. Pariwisata “Pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi antara wisatawan di satu pihak, perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan dan pemerintah serta masyarakat yang bertindak sebagai tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan yang dimaksud” Machinotosh, 1995, seperti dikutip melalui Muray, 2007 Jenis pariwisata menurut Spillane 1989 dibagi menjadi beberapa golongan yaitu pariwisata yang menikmati perjalanan, pariwisata untuk rekreasi, pariwisata untuk kebudayaan, pariwisata untuk olah raga, pariwisata untuk urusan usaha dagang, pariwisata berkonvensi. Pengelola pariwisata perlu menampilkan pertunjukan pariwisata sebagai daya tarik untuk meningkatkan daya beli konsumen dan kunjungan konsumen dalam hal ini wisatawan. Pertunjukan merupakan sektor yang sangat kompleks dalam industri pariwisata, Swarbrooke, 1995:3 ,seperti yang dikutip pada www.budpar.com. Pertunjukan wisata harus terbuka untuk umum tanpa harus ada pemesanan, harus di publikasikan setiap tahun dan harus dapat menarik wisatawan dan masyarakat lokali. Scottish Tourist Board, 1991 ,seperti yang dikutip pada www.budpar.com. Pertunjukan juga merupakan sumber daya yang bersifat alami yang dikontrol dan diatur untuk bersenang- senang, hiburan, musik dan pendidikan yang dikunjungi oleh publik Middleton, 1988, seperti yang dikutip pada www.budpar.com. Empat kelompok Swarbrooke, seperti yang dikutip pada www.budpar.com adalah “menonjolkan keistimewaan kealamian lingkungan, terbentuk dari buatan manusia, struktur dan tempatnya tergantung kepada tujuan para pengunjung, seperti kegiatan budaya dan tempat bersejarah, akan tetapi sekarang ada beberapa wisatawan yang menggunakannya untuk kegiatan bersantai, terbentuk dari buatan manusia, struktur dan tempatnya dengan desain untuk menarik wisatawan dan kebutuhan tujuan mereka seperti seperti Taman Safari, special event”. II.1.5. Museum Museum pada saat ini sudah berdiri dimana-mana tidak kecuali keberadaan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seiring dengan kemajuan jaman maka museum selalu mendapat berbagai tantangan. Menurut Buku Besar Indonesia Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda– benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni dan ilmu tempat menyimpan barang kuno Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 :601. “Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siapa pemiliknya melainkan harus tetap ada. Museum bukan hanya merupakan tempat kesenangan, tetapi juga untuk kepentingan studi dan penelitian. Museum terbuka untuk umum dan kehadiran serta fungsi-fungsi museum adalah untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat” Direktorat Museum Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2007. “Museum dalam kaitannya dengan warisan budaya adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Pasal 1. 1. PP. No. 19 Tahun 1995. Namun museum dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada umumnya mempunyai arti yang sangat luas. Koleksi museum merupakan bahan atau obyek penelitian ilmiah. Museum bertugas mengadakan, melengkapi dan mengembangkan tersedianya obyek penelitian ilmiah itu bagi siapapun yang membutuhkan. Selain itu museum bertugas menyediakan sarana untuk kegiatan penelitian tersebut bagi siapapun, di samping museum bertugas melaksanakan kegiatan penelitian itu sendiri dan menyebar luaskan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan umumnya” Direktorat Museum Direktorat Jendral Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2007.

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH SERVICESCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN NUSANTARA DI MUSEUM PERUNDINGAN LINGGARJATI.

6 18 50

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBENTUKAN CREATIVE TOURISM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Mancanegara (Negara Belanda, Perancis dan Jerman) yang Berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta).

2 5 65

EFEKTIVITAS SPECIAL EVENT BERSIFAT EDUTAINMENT DALAM MENINGKATKAN PROSES KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG :Survei terhadap Wisatawan yang Berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung.

1 6 67

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN NUSANTARA BERKUNJUNG KE PASAR SENI SUKAWATI GIANYAR.

15 139 52

Karakteristik Segmentasi Demografis dan Psikografis Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Museum di Daerah Istimewa Yogyakarta

0 0 197