E. Sterilisasi Alat
Proses diawali dengan pencucian menggunakan deterjen dan dibilas di bawah air mengalir agar pengotor dan kontaminan sebagai contoh adalah debu
dan sisa – sisa bahan kimia yang menempel pada alat – alat yang akan digunakan dalam penelitian dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu proses dan hasil
penelitian. Sterilisasi dilakukan menggunakan autoklaf dengan prinsip penetrasi uap air panas ke dalam sel mikroorganisme. Keadaan ini mengakibatkan
terjadinya koagulasi dan denaturasi protein mikroorganisme yang pada akhirnya mengakibatkan kematian mikroorganisme. Metode ini menguntungkan karena
proses sterilisasi yang dilakukan relatif cepat, mempunyai daya tembus dan menghasilkan kelembapan yang tinggi.
F. Pembuatan Medium Pencuci dan Penumbuh
Medium pencuci yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPMI 1640 yang kemudian ditambahkan bahan buffer yaitu natrium bikarbonat dan hepes.
Untuk medium penumbuh sel Raji digunakan complete medium atau disebut dengan RPMI 1640 – serum. Komposisi dari medium ini antara lain FBS Foetal
Bovine Serum yang merupakan serum berisi kandungan nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan sel, penisilin – streptomisin sebagai antibiotik berfungsi
mencegah tumbuhnya bakteri dan fungison sebagai antifungi untuk mencegah pertumbuhan jamur. Bentuk sterilisasi yang dilakukan pada pembuatan medium
pencuci dan medium penumbuh adalah filtrasi dengan menggunakan suatu membran filter berdiameter 0,22
μm. Penggunaan diameter pori membran yang berukuran kecil bertujuan agar dapat menyaring virus, bakteri dan fungi yang
mungkin mengkontaminasi selama proses pembuatan medium berlangsung. Dengan suatu sistem yang terkendali maka pertumbuhan sel dapat dikontrol
sehingga permasalahan seperti kematian sel dan kontaminasi dapat dihindari.
G. Preparasi Kultur Sel Raji
Proses preparasi meliputi propagasi dan pemanenan sel Raji. Propagasi dilakukan dengan mengambil sel Raji dari tangki nitrogen cair dalam keadaan
beku sehingga tidak merubah kondisi sel dari bentuk aslinya. Sesaat setelah pencairan, ampul disemprot dengan etanol sehingga kontaminasi dari luar dapat
dicegah. Pencucian sel dilakukan dengan memindahkan sel Raji ke dalam medium RPMI kemudian disentrifugasi, proses ini dilakukan berulang untuk
menyesuaikan sel Raji terhadap medium penumbuh. Sel Raji ditumbuhkan dengan medium penumbuh dalam inkubator pada suhu 37 °C untuk mengkondisikan
seperti keadaan sel di dalam tubuh manusia. Pemanenan sel Raji dilakukan pada saat keadaan konfluen tercapai, yaitu
kondisi dimana populasi sel menempati seluruh atau hampir seluruh permukaan medium penumbuh. Untuk memastikan keadaan sel maka dilakukan pengamatan
di bawah mikroskop inversi terhadap sel Raji yang telah diresuspensi. Dari hasil pengamatan sel menggunakan mikroskop inversi menunjukkan penampakan
morfologi sel Raji berupa sel berbentuk lingkaran, terdapat sel yang tunggal maupun menggerombol, tidak melekat pada dinding flask dan melayang pada
medium penumbuh. Sel Raji kemudian ditempatkan dalam medium RPMI yang baru dan diresuspensikan menggunakan pipet pasteur sehingga sel terlepas antara
satu dengan yang lain. Sentrifugasi sel dilakukan untuk membantu proses
pemisahan antar sel dan memperoleh pelet sel yang terpisah dari medium. Pelet sel yang diperoleh disuspensikan kedalam medium penumbuh untuk selanjutnya
dihitung konsentrasi sel pada suspensi menggunakan haemocytometer.
H. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah