e. Trypan blue
f. Aquabidest
g. Media pencuci: RPMI 1640 Gibco, natrium bikarbonat, Hepes
h. Media penumbuh: RPMI 1640 Gibco, FBS Foetal Bovine Serum
10Gibco, Penisilin Streptomisin 2 Gibco, dan Fungison 0,5 Gibco.
D. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi Tanaman
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirih merah yang telah dideterminasi di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas
Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menggunakan acuan baku Backer dan Brink 1965.
2. Pengumpulan Daun Sirih Merah
Daun sirih merah yang digunakan dalam penelitian diambil dari daerah Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa
Tengah.
3. Pembuatan Serbuk Daun Sirih Merah
Daun sirih merah segar dicuci menggunakan air mengalir dan ditiriskan sehingga sisa air menghilang. Untuk proses pengeringan digunakan oven pada
suhu 60 – 70 °C. Hasil pengeringan diserbuk menggunakan blender dan diayak dengan pengayak 0,75 mm. Serbuk yang diperoleh disimpan dalam botol
berwarna coklat.
4. Sterilisasi Alat
Alat – alat yang akan digunakan dicuci bersih menggunakan deterjen, dibilas menggunakan air mengalir dan dikeringkan. Masing – masing dibungkus
menggunakan alumunium foil dan disterilkan dalam autoklaf selama 20 menit pada suhu 121°C dengan tekanan 2,05 abs bar Hagman, 2005.
5. Pembuatan Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah
Serbuk kering daun sirih merah ditimbang sebanyak 100 gram kemudian dimaserasi menggunakan 700 ml larutan penyari etanol 70. Kemudian ditutup
dan dibiarkan selama 24 jam terlindung dari cahaya matahari. Setelah 24 jam sari diserkai, disaring, ampas diperas. Ampas yang diperoleh kemudian ditambah
cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup, dibiarkan di tempat sejuk dan terlindung
dari cahaya, rendaman harus dikocok berulang-ulang kira-kira 3x sehari. Setelah 2 hari maserat disaring dengan kertas saring kemudian ditampung. Maserat yang
terkumpul kemudian dipekatkan di atas waterbath dengan suhu 60-65
o
C dibantu dengan kipas angin hingga diperoleh ekstrak kental.
6. Pembuatan larutan uji
Ekstrak etanolik daun sirih merah ditimbang sebanyak 0,1 g, dilarutkan dengan DMSO dan diaduk sampai homogen untuk mendapatkan sediaan ekstrak
induk dengan konsentrasi 100 mgml. Dari sediaan ekstrak induk tersebut, dibuat sediaan uji, dengan konsentrasi sebesar 250 µgml, 500 µgml, 750 µgml, 1000
µgml, 1250 µgml, 1500 µgml, 1750 µgml, dan 2000 µgml.
7. Pembuatan Medium Pencuci dan Medium Penumbuh