Determinasi Tanaman Pengumpulan Daun Sirih Merah Pembuatan Serbuk Daun Sirih Merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Tujuan dari determinasi ini adalah untuk memberikan kepastian terhadap kebenaran tanaman yang hendak diuji yaitu sirih merah, sehingga menghindari kekeliruan penggunaan bahan dengan tanaman lain. Determinasi dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menggunakan acuan baku Backer dan Brink 1965. Hasil yang didapatkan dari determinasi menyatakan kebenaran tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav.

B. Pengumpulan Daun Sirih Merah

Pada penelitian ini digunakan daun sirih merah yang diambil dari daerah Desa Mantenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah, pada bulan September 2007. Pemanenan dilakukan pada tanaman di tempat dan waktu yang sama, hal ini dimaksudkan untuk penyeragaman kandungan kimia atau meminimalkan variasi kandungan kimia. Daun sirih merah dipilih pada keadaan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yaitu pada tanaman yang berumur 4 bulan dan daunnya berumur 1 bulan, dengan tujuan mendapatkan kandungan senyawa yang optimal. Untuk menjaga kualitas daun yang dipakai maka dipilih daun yang tebal, segar dan berwarna terang kemudian dicuci di bawah air mengalir untuk memastikan daun sirih merah bersih dari kotoran seperti debu dan serangga yang menempel. 21

C. Pembuatan Serbuk Daun Sirih Merah

Hasil pencucian daun sirih merah kemudian ditiriskan dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 – 70 °C sehingga kadar air yang terkandung dalam simplisia berkurang, dengan demikian reaksi enzimatis dan tumbuhnya mikroorganisme dapat diminimalkan. Dipilih pengeringan menggunaan oven karena memiliki keuntungan dibandingkan dengan pengeringan menggunakan sinar matahari yaitu tidak tergantung cuaca serta suhu yang digunakan dapat ditentukan selain itu waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat. Penyerbukan dilakukan untuk memperkecil ukuran partikel dari daun sirih merah. Dalam bentuk serbuk, luas permukaan partikel yang dapat kontak langsung dengan cairan penyari menjadi lebih besar sehingga kandungan kimia yang terkandung dapat tersari secara maksimal. Untuk memperoleh derajat halus yang optimal digunakan ayakan 0,75 mm. Derajat halus perlu diperhatikan karena jika digunakan nomor mesh yang terlalu besar ukuran serbuk yang dihasilkan akan semakin kecil dan cenderung menggumpal sehingga cairan penyari akan sulit untuk masuk diantara serbuk, sedangkan nomor mesh yang terlalu kecil akan menghasilkan ukuran serbuk yang besar dan memperkecil luas permukaan partikel yang akan kontak dengan cairan penyari.

D. Pembuatan Ekstrak Etanolik Daun Sirih Merah