F. Landasan Teori
Efek flavonoid terhadap macam – macam organisme sangat banyak macamnya, hal ini mengakibatkan tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak
dipakai dalam pengobatan tradisional. Flavonoid telah menunjukkan perannya sebagai antioksidan, antimutagenik, antineoplastik, dan aktivitas vasodilatator.
Potensi antioksidan flavonoid dapat digunakan untuk mencegah kerusakan oksidatif pada pengendalian sejumlah penyakit Miller, 1999. Selain itu juga
diketahui bahwa terdapat senyawa flavonoid mampu menghambat DNA polimerase Tiga senyawa flavonoid alam telah diisolasi menggunakan etil asetat,
yang berasal dari fraksinasi S. feruginosa, yaitu kuersetin, kuersetrin, dan flavonol glikosida 4-O-asetil kuersetrin memiliki daya sitotoksik pada kultur jaringan
kanker glioblastoma manusia Miller, 1999. Pada umumnya alkaloid merupakan senyawa yang tidak berwarna,
kelarutannya sangat bervariasi tergantung struktur dan bentuknya dalam tumbuhan Roberts, 1998. Beberapa alkaloid telah diketahui memiliki aktivitas
antikanker melalui interaksi dengan target seperti RNA polimerase dan DNA topoisomerase Sukardiman, 2003. Senyawa alkaloid yang terkandung di dalam
tanaman seperti senyawa vinkristin dan vinblastin dapat menghambat RNA polimerase, vinblastin berperan dalam penghambatan pembelahan sel yaitu pada
tahap metafase. Ekstraksi dari senyawa alkaloid dalam tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol atau etil asetat melalui metode ekstraksi yang
sesuai Roberts, 1998.
G. Hipotesis
Ekstrak etanolik daun sirih merah mempunyai efek sitotoksik terhadap kultur sel Raji.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Penelitian mengenai uji sitotoksisitas ekstrak etanolik daun sirih merah Piper crocatum Ruiz Pav terhadap kultur sel Raji ini termasuk penelitian
eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola satu arah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel Bebas
Konsentrasi ekstrak etanolik daun sirih merah yaitu 250; 500; 750; 1000; 1250; 1500; 1750; 2000 µgml.
b. Variabel Tergantung
Persentase kematian sel Raji. c.
Variabel Pengacau Terkendali i.
Tempat tumbuh dan waktu pemanenan daun sirih merah dikendalikan dengan memanen daun sirih merah pada tempat dan waktu yang sama.
ii. Medium tumbuh sel Raji dikendalikan dengan menggunakan medium RPMI
1640-serum.
2. Definisi Operasional
a. Sitotoksisitas ialah sifat toksik atau beracun dari ekstrak etanolik daun sirih
merah terhadap kultur sel Raji.
14